Anda di halaman 1dari 8

A.

Macam-macam kelainan jaringan penyangga gigi yang ditemukan pada anak


1. Gingivitis Lokal (Simple Gingivitis)
a. Gingivitis Erupsi
Gingivitis erupsi merupakan suatu gingivitis yang terjadi di
sekitar gigi yang sedang erupsi, biasanya terlokalisir dan berhubungan
dengan erupsi gigi yang sedang terjadi. Gingivitis ini biasanya akan
mereda setelah gigi erupsi sempurna dalam rongga mulut. Peradangan
yang terjadi disebabkan adanya akumulasi plak di bawah margin
gingiva yang menutupi sebagian gigi yang sedang erupsi.
Gingivitis erupsi paling banyak ditemukan pada anak usia 6
sampai 7 tahun saat gigi permanen mulai erupsi dan biasanya
menyertai erupsi gigi molar pertama dan molar kedua permanen.
Kondisi ini bisa menyebabkan rasa sakit dan berkembang menjadi
pericoronitis atau pericoronal abscess. Perawatan pada kasus gingivitis
erupsi cukup dengan peningkatan oral hygiene pasien.4

Gambar 4. inflamasi ringan pada gusi yang menutupi sebagian


mahkota gigi yang sedang erupsi6

b. Gingivitis Marginalis/ Filth Gingivitis


Gingivitis marginalis merupakan suatu peradangan gusi pada
daerah margin gingiva yang biasanya melibatkan papilla dan kadang
dapat melibatkan sebagian attached gingiva. Gingivitis ini banyak
dijumpai pada anak, ditandai dengan perubahan warna, ukuran
konsistensi, dan bentuk permukaan gusi. Penyebab peradangan gusi
pada anak-anak sama seperti pada dewasa, yang paling umum yaitu
disebabkan oleh penimbunan bakteri plak.6
Gambar 5. Gingivitis marginalis pada gigi anterior.7

c. Gingivitis Hiperplastika
Gingivitis hiperplastika terjadi akibat adanya iritasi karena
mukosa gingiva yang kering. Kondisi ini terjadi karena adanya
kebiasaan bernafas melalui mulut. Gambaran klinis gingiva berwarna
merah dan edematous dengan permukaan yang licin. Gingivitis yang
diakibatkan oleh kebiasaan bernafas lewat mulut ini terjadi pada regio
anterior rahang atas dan rahang bawah tanpa melibatkan regio
posterior. Pasien dengan kebiasaan bernafas melalui mulut biasanya
memiliki bibir atas yang pendek, otot labii superioris yang hiperaktif,
gigi insisif dengan overjet yang tinggi (tonggos), rhinitis, dan keadaan
lainnya. Perawatan yang dapat dilakukan pada kasus ini adalah dengan
menghilangkan kebiasaan pasien untuk bernafas melalui mulut.6,8

2. Gingivitis Sistemik
a. Scorbutic Gingivitis
Scorbutic gingivitis merupakan peradangan yang hanya terbatas
pada margin gingiva dan interdental papil, diakibatkan oleh defisiensi
vitamin C. Gambaran klinis dari scorbutic gingivitis yaitu gingiva
berwarna kebiruan, lunak, rapuh serta memiliki permukaan halus dan
licin. Pasien yang dengan scorbutic gingivitis biasanya akan
mengalami rasa sakit yang hebat serta adanya perdarahan spontan.
Gambar 6. Scorbutic Gingivitis

b. Gingivitis Pubertas
Gingivitis pubertas ditandai dengan adanya peningkatan
inflamasi pada gingiva tanpa disertai peningkatan akumulasi plak yang
biasanya terjadi pada anak-anak selama masa pubertas, diakibatkan
oleh perubahan hormon. Peningkatan inflamasi pada gingiva
disebabkan oleh gingiva yang memiliki reseptor estrogen dan
testosteron pada lapisan basal dan spinosus serta fibroblas dan sel
endotel pada pembuluh darah pada jaringan ikat. Hal ini membuat
gingiva sebagai organ target beberapa hormon steroid. Gingivitis
pubertas memiliki gambaran klinis berupa edema, perubahan warna
merah kebiruan, pembengkakan yang disebabkan oleh iritan lokal.

Gambar 7. Gingivitis pubertas

c. Gingivitis Pellagrous
Gingivitis pellagrous ditandai dengan warna kemerahan pada
attached gingiva dan pasien dapat mengalami rasa sakit yang konstan.
Peradangan ini diakibatkan oleh defisiensi vitamin B kompleks, niacin,
dan malnutrisi.
d. Gingivitis Diabetik
Gingivitis diabetik terjadi akibat penyakit diabetes melitus yang
tidak terkontrol. Gingivitis ini ditandai dengan abses pada gingiva,
gingiva yang terasa sakit, adanya kegoyangan gigi, periodontitis akut,
dan nekrosis gingiva yang akut.

e. Gingivitis Logam Berat


Gingivitis logam berat adalah gingivitis yang disebabkan oleh
keracunan logam berat (Hg, Pb, Bi, Ag). gingivitis ini memiliki
gambaran mirip dengan gingivitis marginalis dengan garis biru/hitam
pada pinggir gingiva yang bergigi. hal ini terjadi karena adanya
absorbsi logam berat pada gingiva pada saat mengalami radang.
kemungkinan hal-hal yang dapat menyebabkan gingivitis logam berat
adalah tempat tinggal pasien yang mungkin dekat dengan wilayah
industri, pasien sering memakan makanan yang mengandung logam
berat, dan penumpatan menggunakan amalgam.

f. Gingivitis Hiperplastik Dilantin


Gingivitis ini disebabkan oleh pemakaian obat sodium dilantin
dalam jangka waktu yang panjang. Terlihat gambaran hiperplasia
gingiva pada gigi anterior meliputi papila interdental papilla. tepi
gingiva dan gingiva cekat, keras, kenyal, berwarna merah muda dan
tidak sakit.

g. Gingivitis Leukemia
Gingivitis yang terjadi karena penyakit leukimia. gingiva
terlihat merah dan muda berdarah. pendarahan pada gingiva dapat
terjadi hingga beberapa menit karena darah pasien leukemia tidak
gampang menggumpal. penyakit leukemia dapat menyebabkan
penambahan resiko pada penyakit gingiva. pada pasien leukemia,
gingivitis terjadi karena adanya infiltrasi dari sel leukemia ke dalam
gingiva, dan gingivitis sering kali menjadi parah karena leukemia
mengurangi kemampuan tubuh untuk melawan infeksi.
Gambar 8. Gingivitis Leukemia4

3. ANUG (Acute Necrotizing Ulcerative Gingivitis)


ANUG atau Trench mouth atau disebut juga dengan Vincent's infection
merupakan inflamasi gingiva akut yang utamanya disebabkan oleh bakteri
Borrelia vincentii dan Fusiform bacilli, yang dikenal sebagai mikroorganisme
spirochaeta.6,10 Faktor risiko dari ANUG meliputi, oral hygiene yang buruk,
stress, penurunan daya tahan tubuh host, dan infeksi HIV.10 Manifestasi klinis
dari ANUG berupa lesi punched-out pada interdental papil yang ditutup oleh
pseudomembran berwarna putih-keabuan, perdarahan gingiva, serta
peradangan pada gingiva. Selain itu, penderita ANUG mungkin mengalami
demam tinggi (40°C/104°F), malaise, bau mulut, serta anoreksia.6,10

Gambar 9. Acute Necrotizing Ulcerative Gingivitis10

4. Drug Induced Gingival Overgrowth (DIGO)


Gambar 10. Cyclosporine induced gingival overgrowth pada remaja yang menjalani
transplantasi ginjal14

Hiperplasia gingiva yang disebabkan oleh pengonsumsian obat-obatan


tertentu, seperti antikonvulsan (fenitoin), imunosupresan (cyclosporin),
antihypertensive (calcium channel blockers), dll. Pembesaran gingiva diawali
dari interdental papillae berbentuk nodular dan kemudian meluas ke arah
attached gingiva. Pasien tidak ada merasakan nyeri.11
Dalam kasus yang parah, jaringan gingiva menutupi sebagian besar
mahkota gigi. Faktor predisposisi DIGO adalah genetik dan kebersihan rongga
mulut pasien. Oleh karena itu, beberapa individu mengalami hiperplasia
gingiva dan beberapa tidak saat menggunakan obat yang sama.12

5. Periodontitis
Gingivitis yang tidak dirawat akan berkembang menjadi periodontitis,
melibatkan kerusakan jaringan periodontal (destruksi tulang alveolar).
a. Prepubertal Periodontitis
Prepubertal periodontitis biasanya terjadi pada fase gigi sulung
dan dimulai pada usia sekitar 4 tahun. Penyakit periodontal ini bisa
terlokalisir, biasanya mengenai gigi molar 1 dan gigi insisivus dan
generalized dimana semua gigi ter affected dan jaringan periodontal
mengalami kerusakan yang cepat.

b. Juvenile Periodontitis/ Aggressive Periodontitis


Gambar 11. Localized Juvenile Periodontitis pada Perempuan Berusia
14 tahun (African-American). Gambaran radiografis terlihat destruksi
tulang alveolar pada mesial 36 dan 4614

Gambar 12. Generalized Juvenile Periodontitis pada anak


berusia 3 ½ tahun15

Juvenile Periodontitis terbagi menjadi dua, yaitu localized dan


generalized. Pada pemeriksaan klinis, juvenile periodontitis localized
memiliki gambaran gingiva yang sedikit terinflamasi dan terlihat
sedikit plak. Kondisi ini diduga herediter namun penyebab definitif
belum diketahui. Sedangkan juvenile periodontitis generalized
biasanya ada hubungan dengan penyakit sistemik, terjadi destruksi
tulang alveolar yang cepat dan luas, melibatkan tiga gigi permanen.
Pada pemeriksaan klinis ditemukan inflamasi pada gingiva dan
akumulasi plak yang banyak.13

Anda mungkin juga menyukai