Anda di halaman 1dari 4

SKENARIO CBL OSNE

Seorang laki-laki 28 tahun datang dengan keluhan gigi geraham kiri bawahnya tinggal akar dan
berwarna kecoklatan, terasa tidak nyaman ketika mengunyah. Gigi tersebut dulu berlubang dan
terasa sakit terutama ketika ada rangsang dingin dan ketika digunakan untuk mengunyah. Pasien
pernah mengkonsumsi Ponstan dan Asam Mefenamat untuk meredakan sakitnya. Gigi tersebut
sekarang sudah tidak terasa sakit sama sekali, terakhir sakitnya dirasakan 2-3 tahun yang lalu. Gusi
di sekitar gigi tersebut tidak pernah bengkak. Pasien tidak dicurigai menderita penyakit sistemik,
tidak ada alergi obat, dan tidak sedang dalam pengobatan rutin apapun.

LO 1 : Bagaimana interpretasi dan analisa hasil pemeriksaan subyektif dan obyektif,


analisa sign and symptom

a. Pemeriksaan subyektif:
- Keluhan: keluhan gigi geraham kiri bawahnya tinggal akar dan berwarna
kecoklatan, terasa tidak nyaman ketika mengunyah.

- Riwayat perjalanan penyakit: Gigi tersebut dulu berlubang dan terasa


sakit terutama ketika ada rangsang dingin dan ketika digunakan untuk
mengunyah. Pasien pernah mengkonsumsi Ponstan dan Asam
Mefenamat untuk meredakan sakitnya. Gigi tersebut sekarang sudah
tidak terasa sakit sama sekali, terakhir sakitnya dirasakan 2-3 tahun yang
lalu. Gusi di sekitar gigi tersebut tidak pernah bengkak.

- Kesehatan umum pasien: Pasien tidak dicurigai menderita penyakit


sistemik, tidak ada alergi obat, dan tidak sedang dalam pengobatan rutin
apapun.

b. Pemeriksaan obyektif
Terdapat sisa akar pada gigi geraham bawah kiri yang berwarna kecoklatan

c. Pemeriksaan penunjang
Terdapat area radiolusensi bulat atau ovoid dengan batas jelas yang
dikelilingi garis radiopak epitel (yang meluas dari lamina dura gigi yang
terlibat). area mahkota dan sementus hilang, lamina dura dan ligamen
periodontal tidak tampak. terdapat resorbsi tulang alveolar yang cukup
banyak. Akar tidak tampak.

d. Sign and symptom


- Kista radikuler  biasanya pasien tidak mengeluhkan adanya nyeri,
dengan tes perkusi dan druk negatif. Oleh karena berhubungan
dengan pulpa yang telah nekrosis, stimulasi thermal akan
menunjukkan nilai yang negatif

LO 2 : Apa kemungkinan hipotesis (diagnosis, dd, etiologi, prognosis) dan bagaimana


assessment kasus

- Diagnosis: kista radikuler et causa Gangren radix


- Ddx: granuloma (terbentuk jaringan granulomatosa yang berisi sel-sel
radang kronis dan jaringan granulasi dikelilingi bundle serat kolagen,
perkusi + palpasi -, radiolusen berbatas jelas dg bentuk bulat
berdiameter < 5 mm , batas granuloma menyambung dg lamina dura.
Tidak nyeri, kecuali bila granuloma terinfeksi
- Etiologi: Karies
karies gigi merupakan sebagai penyakit jaringan gigi yang ditandai
dengan kerusakan jaringan, dimulai dari permukaan gigi (pit, fissure
dan daerah interproximal) meluas ke arah pulpa. Pulpa yang
terinfeksi akan menyebabkan terjadinya pulpitis yang lama kelamaan
dapat mengakibatkan kematian pulpa karena gangrene pulpa. Infeksi
dari gangrene pulpa akan meluas keluar dari foramen apical menuju
ke arah periapikal menyebabkan lesi di daerah periapikal2. Karies
yang meluas dan tidak dirawat dapat mengakibatkan hilangnya
mahkota gigi sepenuhnya dan menyisakan akar (sisa akar) atau
disebut juga sebagai gangren radiks. Gangren radiks biasanya
memiliki lesi periapikal yang bersifat kronis dengan tidak ada gejala
ataupun eksaserbasi akut akibat infeksi sekunder yang
mengakibatkan rasa sakit. Beberapa lesi periapikal yang sering terjadi
di antaranya adalah, granuloma periapikal dan kista radikular
- Prognosis:……………….

LO 3 : Bagaimana patofisiologi/patogenesis kasus tersebut


Patogenesis kista radikuler mencakup tiga fase, yaitu fase inisiasi, fase
pembentukan kista, dan fase pembesaran. Dimulai dari produk dari pulpa
nekrosis yang keluar ke jaringan periapikal, menginduksi terjadinya respon
inflamasi. Pertahanan tubuh pertama dari nekrosis pulpa ini adalah
pembentukan granuloma sebagai respon inflamasi tersebut.. Kemudian sisasisa
epitel malassez yang terjerat dalam granuloma distimulasi untuk berproliferasi
secara ekstensif. Epitel malassez merupakan bagian dari selubung hertwig akar
yang tidak aktif yang berada dekat dengan ligamen periodontal. Massa sel-sel
epitel ini berkembang terus menerus membentuk dinding kista sehingga bagian
tengah semakin jauh atau terhalang untuk mendapatkan suplai darah dan
nutrisi. Hal ini menyebabkan defisiensi nutrisi yang mengakibatkan bagian
tersebut mati dan terjadilah akumulasi cairan. Kemudian terjadi pembesaran
kista. Berdasarkan studi, terbukti bahwa tekanan osmosis memiliki peranan
dalam peningkatan ukuran kista. Tekanan osmosis menyebabakan penumpukan
cairan (drg edwyn). Adanya jaringan nekrotik, eksudat plasma protein, dan asam
hialuronat dalam rongga atau bagian tengah kista mengakibatkan tekanan
osmosis cairan kista lebih tinggi dibandingkan cairan jaringan sekitarnya,
sehingga akan menarik cairan disekitarnya masuk ke dalam ronga kista dan
menyebabkan ukuran kista membesar

LO 4 : Apa learning issue lain yang bisa didiskusikan untuk menambah kedalaman
analisis kasus ini (minimal 3)
LO 5 : Bagaimana problem solving untuk kasus tersebut (rencana perawatan dan
prosedur perawatan yang tepat pada kasus tersebut)
- KIE
- Bisa enukleasi dan bisa juga Marsupiliasi
a. Enukleasi
Indikasi kista yang dapat dilakukan tindakan enukleasi ini, yaitu
pengangkatan kista pada rahang, ukuran kista kecil atau kista
besar tetapi tidak membahayakan struktur vital atau resiko
terjadinya fraktur rahang patologis, dan untuk kista rahang yang
dapat diangkat dengan aman tanpa terlalu banyak melibatkan
struktur jaringan yang berdekatan. Contohnya seperti kista
primordial, kista dentigerous, kista lateral periodontal, kista
gingiva pada orang dewasa, calcifying odontogenic cyst, kista
duktus nasopalatinus, kista radikular, kista residual berukuran
kecil, kista paradental, kista pada mandibula yang mengalami
infeksi, postoperative maxillary cyst, kista lingualis mediana
anterior, dan lain-lain.

Ada penyulit. Lokasi tidak mudah dijangkau

b. Marsupialisasi
Indikasinya, antara lain pasien kooperatif, jika enukleasi terlalu
berisiko, untuk kista radikuler yang besar atau kista dentigerous
pada anak. Adapun keuntungan dari teknik marsupialisasi, antara
lain rasa sakit kurang dan pertumbuhan tulang yang diikuti
dengan penyusutan lesi. Adapun kerugiannya, antara lain
memakan waktu yang relatif lama.

Lokasi bisa dijangkau.


Prinsip marsupialisasi  dekompresi. Menghilangkan tekanan
supaya kista tdk semakin membesar. Ketika tidak terjadi penekanan,
tulang akin mengalami penyembuhan

Dibuka  biar cairannya keluar.

- Pencabutan/ekstraksi
- Kontrol

Anda mungkin juga menyukai