PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Necrotising Gingivitis, Necrotising Periodontitis dan Necrotising
Stomatitis tergolong sebagai penyakit periodontal yang serius. Ketiga
penyakit tersebut disebabkan oleh bakteri dan terjadi secara akut. Tidak
ada literature yang secara jelas menjelaskan perbedaan mendasar antara
necrotizing gingivitis dan necrotizing periodontitis. Sehingga pada tahun
1999, American Academy of Periodontics Classification System
menggolongkan Acute Necrotising Ulcerative Gingivitis (ANUG) ke
dalam Necrotising Periodontal Diseases, yaitu suatu gangguan pada gigi
dan mulut yang ditandai dengan proses ulserasi yang cepat dan progresif,
yang diawali pada ujung interdental papilla dan menyebar ke margo
gingivalis, sehingga terjadi nekrosis periodontal (Folayan, 2004).
Pemberian antibiotic yang tepat dan peningkatan status nutrisi
diketahui dapat meningkatkan kondisi pasien dengan ANUG dan
menurunkan insiden ANUG di Negara-negara berkembang. Hal ini
ditunjang oleh data yang menunjukkan di Negara-negara sub-saharan
Africa, penderita ANUG terbanyak ditemukan pada anak-anak berumur 3-
10 tahun. Peningkatan insidensi infeksi HIV berbanding lurus dengan
insidensi ANUG pada usia muda. Hal ini mengindikasikan, ANUG yang
terjadi pada usia muda berhubungan erat dengan infeksi HIV (Williams,
1993).
Acute Necrotizing Gingivitis merupakan suatu penyakit
infeksibakteri yang menyerang gusi, bersifat akut, nyeri hebat, dan dapat
disertai dengan pendarahan pada gusi. Tampilannya khas dengan adanya
lapisan putih keabu-abuan pada gusi yang terkena yaitu umumnya Pada
gusi diantara dua gigi. Terjadinya ANUG ini sangat erat kaitannya dengan
penurunan daya tahan tubuh seseorang. Selain pada infeksi HIV sering
terjadi pula pada seseorang dengan malnutrisi berat.
Berdasarkan data tersebut di atas, penulisan referat ini bertujuan
untuk mengetahui dan memahami pengertian dan penatalaksanaan ANUG.
1
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2
B. epidemilogi
3
Berbeda sekali, penyakit ini masih sering terlihat di negara-negara
berkembang, terutama di Afrika Sub-Sahara dimana hal itu terjadi hampir
secara eksklusif di kalangan anak-anak miskin biasanya antara usia 3
tahun dan 10 tahun dari latar belakang sosial ekonomi rendah.
Pengamatan serupa juga telah dilaporkan di India. Di Nigeria,
penelitian berbasis rumah sakit di masa lalu menunjukkan bahwa kejadian
ANUG meningkat di antara anak-anak dengan prevalensi setinggi 23%
pada anak di bawah 10 tahun yang telah dilaporkan.
Asosiasi ANUG yang mungkin tinggi ini dengan anak-anak di
Afrika Sub-Sahara mungkin berkaitan dengan program kesejahteraan yang
buruk untuk anak-anak di negara-negara ini karena kesehatan anak tidak
diprioritaskan. Anak-anak ini, oleh karena itu, terekspos pada faktor risiko
yang diidentifikasi yang menjadi predisposisi mereka terhadap ANUG.
4
bergbagai metabolisme yang dapat merusak. Contoh kolagenase,
fibrinolisin, endotoxins, higrogen sulfide, indole ammonia, asam
lemak, protease yang mampu menurunkan imunoglobin dan faktor
pelengkap serta zat penghambat neutrohpil chemotaxis.
Menurut Langlais, ANUG umumnya terjadi pada orang berusia 15-
25 tahun, terutama pelajar dan calon perwira militer selama masa-
masa meningkatnya stress dan menerunnya daya tahan hospes, serta
pada penderita HIV. Kebiasaan merokok, nutrisi yang buruk, kurang tidur
dan kebersihan mulut buruk merupakan faktor kontributornya.
5
Gambar 2.1 Gambaran ANUG (mynewsmile.com, 2014)
NECROTISING STOMATITIS
CANCRUM ORIS
6
ULCERATIVE GINGIVITIS (ANUG)
7
darah supraperiosteal menyuplai gingival cekat, margin gingiva
dan bagian lateral papilla. Sedangkan pembuluh darah intrasellular
menyuplai sentral papilla
Clinical Course.
8
papilla dan berpotensi menghilangkan seluruh papilla; (3) attached gingiva
juga terpengaruh; dan (4) pembukaan tulang.
Menurut Horning dan Coben, tahap 1 adalah NUG, tahap dua bisa
NUG dan NUP karena kehilangan attachment juga bias terjadi, tahap 3 dan
4 cocok dengan NUP, tahap 5 dan 6 adalah necrotizing stomatitis, dan tahap
7 adalah noma.
Histopatologi.
9
pseudomembran. Banyak sel plasma akan muncul disekeliling infiltrasi; ini
diinterpretasikan sebagai daerah terbentuknya marginal gingivitis dimana
lesi akut menjadi superimposed.
berdegenerasi 4,5.
10
nutrisi dan kebersihan rongga mulut.
F. PENULARAN
11
3. Gingivitis deskuamatif
4. Leukemia akut
12
mengungkapkan elevasi yang signifikan pada monosit. ESR
5. Agranulositosis
Merupakan penyakit pada bidang periodonsia yang
H. PEMERIKSAAN
Perawatan Lokal
13
2. Menghilangkan faktor-faktor iritasi lokal seperti plak dan kalkulus serta
pembersihan jaringan nekrotik. Scaling dan debridement diikuti dengan
penggunaan obat kumur seperti 0,5% hydrogen peroxide atau 0,1%
chlorhexidine. Lesi ANUG memberikan respon baik terhadap perawatan
lokal dalam waktu 48 jam.
Perawatan Sistemik
14
Pasien disarankan untuk melakukan kontrol rutin untuk observasi
dan melihat perkembangan ANUG. Selain itu, pada saat kontrol juga
dilakukan pembersihan dari jaringan nekrotik yang masih mungkin
muncul pada proses penyembuhan. Pasien diedukasi agar meminimalisir
timbulnya luka akibat trauma mekanik pada mulut. Pengobatan dan nutrisi
yang adekuat juga sangat mempengaruhi kesembuhan pasien. Oleh karena
itu, pasien diedukasi agar meminum obat yang diresepkan, serta
memenuhi gizi seimbang. Apabila diketahui underlying disease,
pengobatan spesifik dapat dilakukan pada pasien agar tidak terjadi
penyakit serupa dikemudian hari.
J. KOMPLIKASI
BAB III
KESIMPULAN
15
syndrome dan trench mouth, adalah peradangan destruktif yang terjadi pada gusi
akibat infeksi bakteri; yang berkembang akut progresif cepat. ANUG bisa terjadi
pada keadaan mulut bebas dari penyakit gingiva, bisa juga tumpang tindih dengan
penyakit gingiva kronis yang telah ada. Lesi berbentuk seperti kawah (ulkus) pada
bagian proksimal dengan daerah nekrosis yang luas, ditutupi / tidak ditutupi
lapisan pseudomembran berwarna putih keabu-abuan.
Stres dan perokok berat adalah faktor risiko utama untuk ANUG.
Selain stress dan merokok, faktor risiko lain yang meningkatkan angka
kejadian ANUG adalah kebersihan mulut yang buruk, gizi kurang, infeksi
pada rongga mulut dan tenggorokan dan sistem imun yang lemah seperti
pada pasien HIV/AIDS. Semua faktor risiko tersebut mendorong
peningkatan pertumbuhan bakteri penyebab ANUG.
Mulut berbau
16
Demam (jarang terjadi)
Segitiga lancip gusi di antara kedua gigi tidak lagi lancip, melainkan
mendatar atau menurun, bahkan menghilang.
DAFTAR PUSTAKA
Barnes GP, Bowles WF, Carter HG. 1973. Acute necrotizing ulcerative gingivitis:
A survey of 218 cases. J Periodontol. 44:35–42
17
Fatima, Z, A Bey, and ND Gupta. 2013. 'Conservative Management Of Acute
Necrotizing Ulcerative Gingivitis In Lactating Female'. Intl Dental J
Student Research 1.4. 42-46. Print.
Folayan, M.O. 2004. 'The Epidemiology, Etiology And Pathophysiology Of Acute
Necrotizing Ulcerative Gingivitis Associated With Malnutrition'. The
Journal of Contemporary Dental Practice 5.3. 1-10. Print.
Mynewsmile.com,. 'Trench Mouth'. N.p., 2014. Web. 29 Jan. 2015.
Rathe, Florian et al. 2009. 'Necrotising Periodontal Diseases'. Ann Conf New
Working Group in Periodontology 4.2. 93-104. Print.
18