Anda di halaman 1dari 8

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Kaidah Pelajar adalah keharusan pelajar untuk belajar yaitu dengan memahami
pengetahuan yang saling terjalin teratur bersama orang yang sebagai sandaran untuk sampai
pada kesempurnaan pikiran ilmu.

B. Rumusan Masalah

1. Apa pengertian kaidah, belajar/pelajar dan implikasi ?

2.Apa saja tujuh kaidah belajar/pelajar ?

3. Bagaimana implikasinya dalam PAK ?

C. Tujuan

1. Untuk mengetahui pengertian kaidah,belajar/pelajar dan implikasinya.

2. Untuk mengetahui kaidah belajar/pelajar.

3. Untuk mengetahui implikasinya dalam PAK.

1
BAB II

PEMBAHASAN

A. PENGERTIAN

1. Kaidah

Kaidah merupakan patokan atau ukuran sebagai pedoman bagi manusia dalam
bertindak. Kaidah juga dapat dikatakan sebagai aturan yang mengatur prilaku manusia dan
prilaku kehidupan bermasyarakat. Secara umum kaidah dibedakan menjadi dua yaitu kaidah
etika dan kaidah hukum. Kaidah etika merupakan kaidah yang meliputi norma susila, norma
agama dan norma kesopanan. Pada dasarnya kaidah etika datang dari diri dalam manusia itu
sendiri contohnya menghormati orangnya yang lebih tua, berbuat baik pada orang tua, saling
menghargai, atau malu jika berbuat salah. Namun tidak jarang kaidah etika merupakan kaidah
yang datang dari diri manusia misalnya dari ajaran agama contohnya tidak boleh berprilaku
jahat pada orang lain. Kaidah hukum merupakan kaidah yang memiliki sanksi tegas. Kaidah
hukum ialah kaidah yang mengatur hubungan atau interaksi antar pribadi, baik secara
langsung atau tidak langsung oleh karena itu kaidah hukum ditujukan untuk kedamaian,
ketentraman, dan ketertiban hidup bersama. Kaidah hukum biasanya ada paksaan yang
berwujud ancaman bagi para pelanggarnya.12

2. Pelajar dan Belajar

Pelajar adalah istilah lain yang digunakan bagi peserta didik yang mengikuti
pendidikan formal tingkat dasar maupun pendidikan formal tingkat menengah. Peserta didik
adalah anggota masyarakat yang berusaha mengembangkan potensi diri melalui proses
pembelajaran pada jalur pendidikan baik pendidikan formal maupun pendidikan nonformal,
pada jenjang pendidikan dan jenis pendidikan tertentu.

1
https://id.wikipedia.org/wiki/Kaidah

2
http://kamusbahasaindonesia.org/kaidah/mirip

2
Belajar adalah perubahan yang relatif permanen dalam perilaku atau potensi perilaku
sebagai hasil dari pengalaman atau latihan yang diperkuat. Belajar merupakan akibat adanya
interaksi antara stimulus dan respon.3

3. Implikasi

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) implikasi adalah:


1) Keterlibatan atau keadaan terlibat: manusia sebagai objek percobaan atau penelitian
semakin terasa manfaat dan kepentingannya.
2) Yang termasuk atau tersimpul; yang disugestikan, tetapi tidak dinyatakan: apakah ada?4

B. TUJUH (7) KAIDAH PELAJAR/ BELAJAR

1. Carilah seorang guru atau teman yang dapat dipercaya agar dapat membantu dalam hal
pembelajaran.
2. Seorang pelajar harus mampu menerima pelajaran dari guru, dari sesama siswa, dan
demikian juga guru harus bisa menyampaikan pelajaran agar siswa tertarik.
3. Mampu melihat situasi dan kondisi/ mempertimbangkan segala sesuatu.
4. Menjadi diri yang disiplin : artinya seorang siswa harus bisa mencari seseorang yang
bijaksana atau pintar dan memilih untuk mengikuti mereka. Harus menjadi disiplin
adalah untuk mengikuti cara yang lebih baik.
5. Jadi diri yang selalu mencoba, tidak takut gagal, melakukan tugas dan tanggung
jawab.
6. Jadikan aturan sebagai pedoman dalam melakukan segala sesuatu. Jika kita bekerja itu
akan menyebabkan sesuatu dan menghasilkan sesuatu yang memuaskan.
7. Jangan mencoba untuk membuat dan menganalisis tugas atau pekerjaan pada saat
yang sama karena proses demikian berbeda.5

3
http://www.duniapelajar.com/2014/08/06/pengertian-pelajar-menurut-para-ahli/

4
http://kbbi.web.id/implikasi

5
https://www.brainpickings.org/.../10-rules-for-students

3
Menurut Wilkinson ada pula tujuh (7) kaidah belajar yang dapat kita perhatikan dan
terapkan, yaitu :
1. Guru bertanggung jawab memotivasi siswa untuk belajar.
Guru harus bisa memberikan motivasi kepada siswanya untuk belajar, agar
mereka tertarik mengikuti pelajaran yang diajarkan, sehingga terwujudlah apa yang
diharapkan guru kepada pelajar/peserta didik.
2. Guru bertanggung jawab dengan ajaran yang diberikan kepada siswa.
Seorang guru harus bertanggung jawab dengan profesinya dan setiap ajaran/
pelajaran yang diberikan kepada siswa/ pelajar. Karena setiap ajaran atau pelajaran
yang diberikan merupakan sumber dari segala Firman Allah. Firman Allah dengan jelas
mengungkapkan bahwa kita masing-masing akan dimintai pertanggungjawaban kepada
Allah untuk bagaimana kita memenuhi instruksinya. Sebab kita semua harus
menghadap pengadilan Kristus, yang masing-masing akan menerima hal-hal yang
dilakukan dalam tubuh, sesuai dengan apa yang telah dilakukannya, apakah baik atau
buruk (I Kor.5: 10). Akan ada hari depan, dan Allah tidak akan hanya meminta
pertanggungjawaban kita untuk motif, kata-kata, tindakan, dan kesetiaan kita. Berulang
kali Alkitab memperingatkan pemimpin tentang keseriusan tanggung jawab mereka dan
akuntabilitas yang menyertainya. Dalam Firman Tuhan: “Saudara-saudaraku, janganlah
banyak dari orang di antara kamu mau menjadi guru, sebab kita tahu, bahwa sebagai
guru kita akan dihakimi menurut ukuran yang lebih berat” (Yakobus 3: 1).
3. Guru bertanggung jawab karena mereka mengontrol subjek, gaya, dan speaker.
1. Kendali kontrol terhadap subjek. Guru harus mampu mengontrol setiap kata/
perkataannya ketika berbicara. Jika dia ingin berubah setiap saat dan untuk alasan
apapun, dia bisa. Seperti memberikan gambaran, menceritakan lelucon,
mempekerjakan kelompok-kelompok kecil, kuliah, diskusi, panel, debat, film, atau
drama komedi untuk meringankan kelas bosan.
2. Kendali kontrol (gaya). Guru juga dapat mengontrol cara berpakaian dari formal ke
informal (kostum), berdiri diam atau melompat, berjalan-jalan, bertepuk tangan atau
lipat lengannya, itu semua dalam kendalinya.
3. Kontrol penuh atas speaker. Jika dia ingin berbisik atau berteriak, berbicara dengan
siswa secara dekat atau tetap jauh dari mereka.
4. Guru harus menilai keberhasilan siswa satu dengan keberhasilan siswa lain.
Seorang guru yang berhasil dinilai melalui keberhasilan siswanya. Contoh
seandainya dalam 1 kelas ada 30 murid, dan pada waktu ulangan yang lulus hanya 2

4
orang, berarti guru itu masih belum dapat dikatakan berhasil. Tetapi jika, dari 30 murid
yang mengikuti ulangan, yang lulus 28 orang yang lulus, maka dapat dikatakan guru itu
berhasil.
5. Karakter dan komitmen guru dalam berkomunikasi memberi dampak.
Dampak di sini adalah dari guru (karakter dan komitmen) dengan apa yang guru
katakan (komunikasi). Dalam sebuah peribahasa : ”Apa yang anda bicarakan lebih jelas
dari pada apa yang anda katakan," dan "Tindakan berbicara lebih keras dari pada kata-
kata” adalah benar. Ketika kata-kata dan tindakan yang bertentangan, tindakan selalu
mengalahkan kata-kata.
6. Guru ada untuk melayani siswa.
Semua orang menikmati pergi ke sebuah restoran yang bagus untuk makanan
yang lezat dan disajikan. Bagaimana jika anda menanggapi hal tersebut ketika
mengunjungi restoran favorit anda dan meminta air dengan seorang pelayan. Katanya :
"Ambillah sendiri! Apa reaksi anda pasti tak berdaya. Aku bukan budak anda, anda
tahu!" Bahkan anda akan segera meninggalkan tempat itu, berpikir bahwa layanan yang
terburuk yang pernah dilihat, bahkan anda mungkin tidak akan pernah kembali lagi.
Kita melihat bahwa pelayan adalah hamba. Bagian dari apa yang dibayar adalah
kesediaannya untuk melayani karena itu pekerjaannya. Namun, jika anda berada di luar
piknik beberapa hari kemudian dan melihat bahwa pelayan yang sama dan memintanya
untuk mendapatkan air, bagaimana anda pikir dia akan menanggapi?
Jika dikaitkan dengan peran guru di dalam kelas. Sayangnya, banyak dari kita/
guru dalam profesinya mengajar merasa bahwa dia adalah hamba. Kebanyakan kelas
memiliki kasus yang parah "pembalikan peran" dari semua penampilan siswa telah
menjadi hamba. Guru lupa bahwa mereka ada untuk memenuhi kebutuhan siswa
mereka, bukan kebutuhan mereka sendiri.
7. Guru yang mempraktekkan hukum mengajar bisa menjadi guru yang profesional.
Ada pembukaan untuk posisi mengajar di sebuah SMP di Dallas, dan sejumlah
orang diterapkan. Akhirnya mereka disaring calon ke dua finalis.
Orang pertama yang mengajar di sekolah selama tiga puluh lima tahun; kandidat lain
adalah hanya dua tahun mengajar. Guru berpengalaman dan berkualitas akan
mendapatkan pekerjaan. Tetapi pada akhir minggu, wanita muda terpilih Pria yang
lebih tua sangat marah. Dia menyerbu ke dalam rapat komite personel, menuntut untuk
mengetahui mengapa ia tidak dipekerjakan, dia telah tiga puluh lima tahun mengajar
dan memiliki pengalaman. Administrator bijaksana berhenti sejenak dan kemudian

5
menjawab, "Pak, itu benar Anda telah mengajar selama tiga puluh lima tahun, tapi saya
tidak bisa melihat perbaikan lebih tahun-tahun. Cara saya melihatnya, Anda telah satu
tahun pengalaman berulang tiga puluh lima kali! "Berbeda dengan gagasan populer
bahwa guru besar yang baru lahir, saya percaya guru-guru tidak dilahirkan, tidak
diproduksi, tapi hanya meningkat! Untuk percaya bahwa orang dilahirkan guru besar
adalah tidak logis sebagai percaya bahwa orang dilahirkan ilmuwan besar. Tentu saja,
ada berbagai tingkat kemampuan bawaan, namun sebagian besar orang-orang yang
mencapai di bidang mereka melakukannya dengan usaha yang gigih selama periode
waktu yang panjang.6

C. IMPLIKASINYA DALAM PAK

Pelajar adalah anggota masyarakat yang berusaha mengembangkan potensi diri


melalui proses belajar. Pelajar pada umumnya merupakan sosok anak yang membutuhkan
bantuan orang lain untuk dapat tumbuh dan berkembang ke arah kedewasaan, ia adalah sosok
yang selalu mengalami perkembangan sejak lahir sampai meninggal dengan perubahan-
perubahan yang terjadi secara wajar. Istilah peserta didik pada pendidikan formal atau
sekolah jenjang dasar dan menengah dikenal dengan nama anak didik atau siswa. Anak didik
sangat tergantung dan membutuhkan bantuan dari orang lain yang memiliki kewibawaan dan
kedewasaan. Anak didik masih dalam keadaan lemah, kurang berdaya, belum bisa mandiri
dan serab kekurangan dibanding orang dewasa, namun didalam dirinya terdapat potensi
bakat-bakat luar biasa yang memungkinkan tumbuh dan berkembang melalui pendidikan.

Beberapa hakikat anak didik dan implikasinya dalam PAK, yaitu: anak didik bukan
merupakan miniatur orang dewasa, akan tetapi memiliki dunia sendiri. Anak didik adalah
manusia yang memiliki diferensiasi periodesasi perkembangan dan pertumbuhan. Anak didik
adalah manusia yang memiliki kebutuhan, baik yang menyangkut kebutuhan jasmani maupun
rohani yang harus dipenuhi. Anak didik adalah makhluk Tuhan yang memiliki perbedaan
individual. Anak didik adalah manusia yang memiliki potensi yang dapat dikembangkan dan
berkembang secara dinamis.7

6
https://id.wikipedia.org/wiki/Peserta_didik

7
http://little-chiyoo.blogspot.co.id/2013/07/implikasi-keagamaan-pendidikan-peserta.html

6
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan :

Dari pembahasan kelompok kami/ yang di atas dapat kami simpulkan bahwa kaidah
adalah patokan atau ukuran sebagai pedoman bagi manusia dalam bertindak. Kaidah juga
dapat dikatakan sebagai aturan yang mengatur prilaku manusia dan prilaku kehidupan
bermasyarakat. Sedangkan pelajar adalah istilah lain yang digunakan bagi peserta didik yang
mengikuti pendidikan formal tingkat dasar maupun pendidikan formal tingkat menengah.
Dari pengertian kaidah, pelajar/ belajar, terdapat beberapa kaidah-kaidah yang dapat
dipelajari dan diterapkan seorang pelajar/ peserta didik maupun guru dalam proses
pembelajaran. Setiap peserta didik/ pelajar memiliki masa dan kebutuhan yang berbeda.
Bahkan dari segi pengetahuan dan pengalaman yang mereka miliki masing-masing berbeda
pula. Yang terutama (menonjol) adalah seorang peserta didik/ pelajar memiliki pengetahuan
dalam bidang pendidikan agama Kristen.

7
MAKALAH

PROFESI KEGURUAN PAK II

(7 KAIDAH PELAJAR & IMPLIKASINYA DALAM PAK)


DOSEN PENGAMPU : Dr.Sanasintani,M.Th,M.Pd

DISUSUN OLEH :

KELOMPOK : 1 (SATU)

ANGGOTA :1.REMI 12.02.11.849

2.MERIATI 12.02.11.850

3.LELI SARI 12.02.11.852

4.ERVINARIE 12.02.11.853

5.LASTIAR S. 12.02.11.873

6.YUSIANIE 13.02.11.0996

7.SANTO 13.02.11.0

KELAS :C

SEKOLAH TINGGI AGAMA KRISTEN NEGERI (STAKN)

PALANGKA RAYA

TAHUN 2015

Anda mungkin juga menyukai