Anda di halaman 1dari 2

LEARNING JOURNAL NASIONALISME

Program Pelatihan : Pelatihan Dasar CPNS


Angkatan : XII
Mata Pelatihan : Nasionalisme
Widyaiswara : Ir. H. Nasridal Patria M.M., M.Hum
Nama Peserta : Lanny Permata Sari Nst, S.Farm., Apt.
Nomor Presensi : 24
Lembaga Penyelenggara Pelatihan : PPSDM Bukit Tinggi

A. Pokok Pikiran
Dengan mengikuti pembelajaran Nasionalisme, maka sebagai seorang ASN harus dapat
mengaktualisasikan Pancasila sebagai nilai-nilai dasar nasionalisme dalam pelaksanaan tugas
jabatan.
• Pada Sila 1 yaitu nilai ketuhanan dimana implementasinya sebagai seorang ASN dengan
mengembangkan etika sosial di masyarakat, jujur dan mempunyai integritas , hormat pada
hak orang lain, hormat pada aturan & hukum masyarakat, tidak korupsi.
• Pada Sila 2, yaitu nilai kemanusiaan dimana implementasinya sebagai seorang ASN melalui
perilaku ASN yang humanis, tenggang rasa, persamaan derajat, saling menghormati dan tidak
diskriminatif.
• Pada sila 3, yaitu  persatuan. Sebagai jati diri bangsa pada nilai ini Indonesia adalah bangsa
yang cinta tanah air. Hal tersebut dapat ditunjukkan dengan masyarakat yang siap sedia
membela negara, siap sedia membela kehormatan bangsa, dan siap sedia menjaga kesatuan
dan persatuan. Dalam konteks perilaku ASN kita dapat melihat wujud nyata ini melalui
perilaku ASN yang cinta tanah air; rela berkorban, menjaga ketertiban, mengutamakan
kepentingan publik dan gotong royong.
• Pada sila 4, yaitu kerakyatan. Sebagai jati diri bangsa pada nilai ini Indonesia adalah bangsa
yang demokratis. Hal tersebut dapat ditunjukkan dengan masyarakat yang tidak mau menang
sendiri, tidak ngotot, tidak menghalalkan segala cara, tidak berbuat yang merugikan
orang/kelompok lain. Kemudian, nilai kerakyatan ini dapat di wujudkan secara nyata dalam
perilaku sehari-hari ASN seperti: melakukan musyawarah mufakat, kekeluargaan,menghargai
pendapat dan bijaksana.
• Pada sila 5, keadilan. Sebagai jati diri bangsa pada nilai ini Indonesia adalah bangsa yang
menjunjung tinggi kebersamaan. Hal tersebut dapat ditunjukkan dengan masyarakat yang
tidak mementingkan diri sendiri, kelompok atau golongan, memperhatikan nasib orang lain,
gotong royong, dan seperti pribahasa ringan sama dijinjing berat sama dipikul. Kemudian,
nilai keadilan ini dapat diwujudkan secara nyata dalam perilaku sehari-hari ASN seperti
bersikap adil, tidak serakah, tolong menolong, kerja keras dan sederhana.
Sebagai pelaksana kebijakan publik setiap pegawai ASN harus memiliki nilai-nilai
kepublikan, berorientasi pada kepentingan publik dan senantiasa menempatkan kepentingan publik,
bangsa dan negara di atas kepentingan lainnya, mengedepankan kepentingan nasional ketimbang
kepentingan sektoral dan golongan.
Sebagai pelayan publik, setiap pegawai ASN senantiasa bersikap adil dan tidak diskriminasi
dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat.
Profil Tokoh

Tokoh yang menurut saya yang menjadi inspirasi dalam menerapakan nasionalisme adalah BJ
Habibie. Beliau merupakan Presiden ketiga Indonesia selama 1,4 tahun dan 2 bulan menjadi Wakil
Presiden ketujuh RI. Sikap nasionalis  Habibie ditunjukkan saat mendapat tawaran dari Negara
Jerman untuk menjadi warga negara kehormatan. Habibie lebih memilih tetap berkewarganegaraan
Indonesia, meskipun tidak digaji.
"Sekali pun menjadi warga negara Jerman, kalau suatu saat Tanah Air ku memanggil, maka
paspor (Jerman) akan saya robek dan akan pulang ke Indonesia," kata BJ Habibie seperti dikutip
dalam buku Habibie dan Ainun.
Pada masa Presiden Soeharto, beliau meminta BJ Habibie untuk pulang ke Indonesia. BJ Habibie
pun langsung bersedia dan melepaskan jabatan, posisi, dan prestige tingginya di Jerman. Sejak saat
itu, BJ Habibie pun mulai mengembangkan industri dan lembaga strategis hingga akhirnya lahir
perusahaan milik pemerintah seperti PT Dirgantara Indonesia, Batan, Badan Pengkajian dan
Penerapan Teknologi (BPPT), serta PT Pindad. Semua itu dilakukan Habibie demi memberi
sumbangsih ilmu dan teknologi pada bangsa ini.
Pemerintah Filipina pada masa Presiden Ferdinand Marcos juga pernah menawarkan Habibie
untuk mengelola dirgantara Filipina, namun BJ Habibie menolak.
Pasca referendum Timor Timur, Habibie diterpa ketidakpercayaan masyarakat. Padahal kala itu
dia berkesempatan besar mendapatkan tempat tinggal nyaman dan jaminan hidup. Tapi beliau tetap
berbesar hati dan terus memberikan manfaat dan sumbangsih bagi Indonesia.
Dari sikap BJ Habibie tersebut, terlihat bahwa beliau memiliki kecintaan terhadap tanah air nya
dimana tidak mau berpindah kewarganegaraan, meskipun diberikan fasilitas yang baik dan rela
berkorban untuk kepentingan bangsa dan Negara melalui ilmu pengetahuannya.

B. Penerapan
Sebagai seorang Apoteker di seksi kefarmasian, alkes dan PKRT di Dinas Kesehatan Kota
Sibolga, penerapan nilai-nilai nasionalisme dapat dilakukan salah satunya dengan melakukan kegiatan
pengawasan sarana kefarmasian di Kota sibolga. Tujuan dari pengawasan ini untuk memastikan
bahwa sarana kefarmasian melakukan pelayanan kefarmasian sesuai dengan peraturan yang berlaku
sehingga masyarakat kota Sibolga terhindar dari penyalahgunaan obat. Hal ini mencerminkan sikap
nasionalisme karena mengutamakan kepentingan dan keselamatan bangsa dalam hal ini masyarakat
kota Sibolga.

Anda mungkin juga menyukai