RANCANGAN AKTUALISASI
DAN LAPORAN AKTUALISASI
NILAI-NILAI DASAR ASN
Oleh:
B. DASAR HUKUM
1. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil
Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 6, Tambahan
Lembaran Negara Nomor 5494);
2. Peraturan Lembaga Administrasi Negara Nomor 12 Tahun 2018 tentang Pelatihan
Calon Pegawai Neger Sipil (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2019 Nomor
1800);
3. Surat Edaran Kepala Lembaga Administrasi Negara Nomor: 7/K.1/HKM.02.3/2020
tentang Kewaspadaan dan Pencegahan Penularan Infeksi Corona Virus (Infeksi
COVID-19) dalam Penyelenggaraan Pelatihan;
4. Surat Edaran Kepala Lembaga Administrasi Negara Nomor: 8/K.1/HKM.02.3/2020
tentang Kewaspadaan dan Pencegahan Penularan Infeksi Corona Virus (Infeksi
COVID-19) dalam Penyelenggaraan Pelatihan Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil,
dan Pendidikan dan Pelatihan Prajabatan Calon Pegawai Negeri Sipil;
5. Surat Edaran Kepala Lembaga Administrasi Negara Nomor:
10/K.1/HKM.02.3/2020 tentang Panduan Teknis Penyelenggaraan Pelatihan
dalam Masa Pandemi Corona Virus Disease (COVID-19);
6. Surat Edaran Kepala Lembaga Administrasi Negara Nomor:
13/K.1/HKM.02.3/2020 tentang Petunjuk Teknis Pertanggungjawaban
Administratif Penyelenggaraan Pelatihan dalam Masa Pandemi Corona Virus
Disease (COVID-19) yang dilaksanakan dengan Metode Pemnbelajaran Jarak Jauh
(Distance-Learning);
7. Surat Edaran Kepala Lembaga Administrasi Negara Nomor:
23/K.1/HKM.02.3/2020 tentang Panduan Teknis Penyiusunan Perencanaan
Pelatihan, Pemanfaatan Teknologi Informasi, Penyusunan Skenario Pembelajaran,
Serta Kehadiran dan Partisipasi Dalam Masa Pandemi Corona Virus Disease
(COVID-19).
A. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Latar belakang memberikan pemahaman kepada pembaca terkait
tujuan dan keinginan penulis yang ditulis sejelas mungkin sesuai
dengan fakta. Latar belakang menjadi dasar utama yang memberiakn
pemahaman kepada pembaca tentang garis besar apa yang akan
dibahas di dalam inti tulisan tersebut.
B. Profil instansi
1. Gambaran Umum
Disini penulis menceritakan tentang gambaran umum instansi
beserta tusi penulis
2. Visi Misi Organisasi
Penulis menyantumkan visi misi organisasi dari penulis
3. Nilai Nilai Organisasi
Penulis menyantumkan nilai-nilai organisasi dari penulis
C. Role Model
Dalam teori kepemimpinan secara sederhana arti dari kata role model
adalah teladan. Role model adalah seseorang yang memberikan
teladan dan berperilaku baik yang bisa di ikuti oleh orang lain.
B. PERUMUSAN GAGASAN
A. Identifikasi Isu
Perlu dipahami, bahwa dalam penetapan isu ditempat kerja perlu
mendapatkan dukungan konseptual dari mata pelatihan yang telah
dipelajari pada agenda Kedudukan dan Peran PNS dalam NKRI
(WOG, Pelayanan Publik dan Manjemen ASN). Setiap mata Pelatihan
yang telah dipelajari memiliki keterkaitan, baik secara keseluruhan atau
masing-masing mata pelatihan sesuai konteks isu. Kemampuan
peserta mengenali dan memahami dengan baik tuntutan pelaksanaan
pekerjaandan lingkungan kerja,dibantu dengan inspirasi daripengampu
mata pelatihan, dan proses pembimbingan dari pembimbing yang
berkualitas akan dapat membantu peserta menggambarkan dengan
jelas kesesuaian atau ketidaksesuaian antara situasi nyata di tempat
kerja dengan tuntutan situasi yang seharusnya terjadi sehingga
menjadi isu yang layak diajukan dan harus segera ditangani.
Isu tersebut dapat berasal dari:
(1) Penugasan dari Pimpinan,
(2) SKP peserta dan
(3) Inisiatif Peserta.
Dalam mengidentifikasi isu maka diperlukan kemampuan untuk dapat
melakukan : 1). Enviromental Scanning ( peduli terhadap masalah
dalam organisasi dan mampu memetakan hubungan kausalitas, 2).
Problem Solving ( mampu mengembangkan dan memilih alternative
dan mampu memetakan actor terkait dan perannya masing-masing, 3).
Analysis ( mampu berfikir konseptual, mengaitkan dengan susbtansi
mata pelatihan agenda III ( manajemen ASN, WoG dan Pelayan
Publik) , mampu mengidentifikasi implikasi/dampak atau manfaat dari
sebuah pilihan kebijakan/program.
Di saat melakukan identifikasi isu maka peserta Latsar diminta untuk
membuat 3 ( tiga) buah isu dimana isu tersebut merupakan isu yang
berbeda, bukan sebab akibat.
B. Deskripsi Isu
Dari 3 isu hasil identifikasi maka peserta diminta untuk
mendeskripsikan masing-masing isu tersebut disertai dengan Data/
Fakta yang mendukung dan di hubungkan dengan agenda III.
Selanjutnya peserta harus menjelaskan dampak negative jika isu
tersebut tidak bisa diselesaikan.
C. Penetapan Core Isu
Berdasarkan isu actual yang telah teridentifikasi, selanjutnya dilakukan
proses pemilihan isu dengan analisis criteria Aktual, Problematik,
Kekhalayakan, Kelayakan (APKL). Teknik APKL yang di buat adalah
teknik yang digunakan untuk menentukan kelayakan suatu masalah
dengan memperhatikan empat factor yaitu :
(A) Aktual artinya isu tersebut masih dibicarakan atau belum
terselesaikan hingga masa sekarang;
( P) Problematik artinya Isu yang menyimpang dari harapan
standar, ketentuan yang menimbulkan kegelisahan yang perlu
segera dicari penyebab dan pemecahannya :
( K) Kekhalayakan artinya Isu yang di angkat secara langsung
menyangkut hajat hidup orang banyak dan bukan hanya untuk
kepentingan seseorang atau sekelompok kecil orang;
( L) Kelayakan artinya Isu yang masuk akal ( logis) , pantas,
realistis dan dapat dibahas sesuai dengan tugas , hak,
wewenang dan tanggungjawab hingga akhirnya di angkat
menjadi isu yang prioritas.
Isu- isu yang berhasil diidentifikasi kemudian akan
divalidasiterlebih dahulu menggunakan perangkat APKL.
Perangkat evaluasi APKLmemvalidasi isu berdasarkan empat
item, yaitu :
1. Aktual, artinya isu tersebut benar-benar terjadi dan
sedang hangat
2. Problematik, artinya memiliki dimensi masalah yang
kompleks
3. Kekhalayakan, artinya menyangkut hajat hidup orang
banyak
4. Layak, artinya masuk akal dan realistis, serta relevan
untuk dicarikan solusinya
Analisis APKL mengunakan rentang nilai berupa matrik skor
yaitu 1-5 yang menandakan bahwa semakin tinggi skor berarti
isu tersebut bersifat mendesak untuk segera dicari
penyelesaiannya.
Contoh Analisis isu dengan metode APKL
Faktor
No Isu Total
A P K L
1 Masih lambatnya proses 5 5 4 4 18
pemberian nomor registrasi
STTPP Diklat Prajabatan pada
sub bidang Diklat Prajabatan
LAN
2 Belum efektifnya penggunaan 4 4 4 4 16
modul ajar dalam
penyelenggaraan Diklat
Prajabatan pada Sub Bidang
Diklat Prajabatan LAN
3 Belum optimalnya perangkat 4 4 3 4 15
pembelajaran daring dalam
masa pandemi Covid-19 guna
mendukung kegiatan Diklat
Prajabatan pada Sub Bidang
Diklat Prajabatan LAN
D. Rumusan Isu
Jika isu telah ditetapkan dengan persetujuan mentor dan
dikonsultasikan kepada coach, maka langkah selanjutnya adalah
merumuskan isu dalam suatu pernyataan yang ditulis secara singkat
dan jelas dengan memuat:
- Pernyataan Issu (Pernyataan negatif)
- focus dan
- locus.
- waktu
Contoh:
“ Masih lambatnya proses pemberian nomor registrasi STTPP Diklat
Prajabatan pada Sub Bidang Diklat Prajabatan Pusat P3D LAN RI
tahun 2021”
E. Penyebab Isu
Langkah selanjutnya adalah mengidentifkasi akar permasalahan
penyebab Issu
Contoh Isu;
disebabkan oleh :
1. Belum adanya SOP Pemberian Nomor KRA
2. Tidak adanya Koordinasi dari masing-masing Bidang terkait.
3. Banyaknya Kesalahan data dari Lembaga Diklat pengusul
Masih lamba tnya proses pemberian
nomor registrasi STTPP Diklat
Pra jabata n pada Sub Bidang Dikla t
Pra jabata n LAN,
URGENCY
Seberapa mendesak suatu isu harus dibahas, dianalisis dan
ditindaklanjuti.
Semakin mendesak suatu masalah untukdiselesaikan maka
semakin tinggi tingkat urgensi masalah tersebut. Contoh : kasus
perdarahan lebih urgen untuk ditangani terlebih dahulu jika
dibandingkan dengan patah tulang.
SERIOUSNESS
Seriousness berkaitan dengan dampak dari adanya masalah
tersebutterhadap organisasi. Dampak ini terutama yang
menimbulkan kerugian bagiorganisasi seperti dampaknya terhadap
produktivitas, keselamatan jiwa manusia,sumber daya atau sumber
dana. Semakin tinggi dampak masalah tersebut terhadaporganisasi
maka semakin tinggi tingkat serius masalah tersebut. Contoh
kekurangan kalori protein pada balita jauh lebih serius jika
dibandingkan dengan kasus kekurangan zat yodium pada wanita
dewasa.
GROWTH
Seberapa besar kemungkinan memburuknya isu tersebut jika
tidak ditangani sebagaiamana mestinya.
Growth berkaitan dengan pertumbuhan masalah. Jika semakin
cepat berkembang masalah tersebut maka semakin tinggi tingkat
pertumbuhannya. Suatu masalah yang cepat berkembang tentunya
makin prioritas untuk diatasi permasalahan tersebut. Contoh kasus
demam berdarah pertumbuhannya jauh lebih cepat dibandingkan
dengan masalah kekurangan gizi.
1 2 3 4 5 6 7
Belum adanya SOP Pemberian 14 I
Nomor KRA
Tidak adanya Koordinasi dari 5 4 13 II
masing-masing Bidang terkait.
Banyaknya Kesalahan data dari
4 4 3 11 III
Lembaga Diklat pengusul
Berdasarkan hasil analisis USG diatas, maka penyebab Issu yang dipilih adalah:“Belum
adanya SOP Pemberian Nomor KRA”
F. Gagasan Aktualisasi
Dari contoh di atas maka gagasan aktualisasinya :
“Penyusunan SOP tentang prosedur pemberian nomor
registrasi STTPP Diklat Prajabatan pada Sub Bidang Diklat
Prajabatan LAN.”
Gagasan aktualisasi bisa untuk langsung dijadikan judul aktualisasi
atau dapat juga lebih disempurnakan sehingga Judul Aktualisasi
menjadi :
“Percepatan pemberian nomor registrasi STTPP Diklat Prajabatan
pada Sub Bidang Diklat Prajabatan LAN melalui Penyusunan SOP.”
b. Jumlah Kegiatan, Jumlah kegiatan minimal tiga (3), namun sebaiknya kegiatan
minimal empat (4), jika ingin mendapatkan penilaian dilevel empat (4) sesuai
dengan form penilaian penguji. Perlu diperhatikan betul pemilihan kegiatan kreatif
tersebut, jangan sampai membuat kegiatan yang tidak berhubungan dengan
pemecahan isu.
c. Tahapan kegiatan, tahapan kegiatan ini biasanya berjumlah minimal tiga (3)
yang terdiri dari INPUT, PROSES, OUTPUT.
d. Output/ Hasil : Output merupakan hasil dari setiap tahapan kegiatan dari
masing-masing kegiatan. Output sebaiknya terukur, sehingga bisa dijadikan
acuan dalam mengumpulkan Evidence. Sementara hasil merupakan produk
akhir dari sebuah kegiatan.
f. Kontribusi Pada Visi Misi Organanisi: cara pengisian pada item ini (kolom
6) adalah menentukan misi mana yang dianggap memiliki kontribusi pada
kegiatan tersebut. Acuannya adalah kegiatan bukan tahapan kegiatan.
Sementara deskripsi bisa dijelaskan di bawah tabel kegiatan sama halnya
kolom 5. Visi-misi yang digunakan adalah visi misi instansi, jika instansi
peserta belum memiliki visi misi maka boleh mengambil visi misi struktur yang
diatasnya. Misalnya: peserta dari dinas pendidikan kabupaten/kota belum
memiliki visi misi maka boleh mengambil visi misi kabupaten/kotanya.
Inovatif 3
Efektif 2
Komitmen
Mutu Efisien 4
Adaptif 3
Responsif 3
Anti Peduli 6
Korup Adil 4
si Kerja keras 1
Tanggung Jawab 3
B. Matrik Visi Misi Dan Tata Nilai Organisasi
Keterkaitan Terhadap Visi Misi dan Tata Nilai KEGIATAN KEGIATAN KEGIATAN KEGIATAN KEGIATAN KEGIATAN
TOTAL
Organisasi I II III IV V VI
Profesional 6
Prima 5
TATA
NILAI Kolaboratif 2
Amanah 5
Jujur 3
Adil 3
C. Matrik Keterkaitan Dengan Kedudukan Dan Peran PNS
Keterkaitan Dengan
KEGIATAN I KEGIATAN II KEGIATAN III KEGIATAN IV KEGIATAN V KEGIATAN VI TOTAL
Kedudukan Dan
PeranASN
Manajemen ASN 1
Pelayanan Publik 3
Whole of
Government 2
(WOG)
SISTIMATIKA RANCANGAN AKTUALISASI
HALAMAN JUDUL
LEMBARAN PERSETUJUAN
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
DAFTAR TABEL
DAFTAR GAMBAR
BAB I PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
B. PROFIL INSTANSI
1. Gambaran Umum
2. Visi, Misi Organisasi
3. Nilai-Nilai Organisasi
C. ROLE MODEL
A. IDENTIFIKASI ISSU
B. DESKRIPSI ISU
C. PENETAPAN CORE ISU
D. RUMUSAN ISU
E. PENYEBAB ISU
F. GAGASAN AKTUALISASI
BAB IV PENUTUP
REFERENSI
Khusus bagi Peserta Pelatihan Dasar Calon PNS Golongan III Muatan Laporan ditambahkan
substansi laporannya dengan mendeskripsikan analisis dampak jika nilai-nilai dasar PNS tidak diterapkan
dalam pelaksanaan tugas jabatannya terkait dengan gagasan pemecahan isu yang diangkat.
1. SISTEMATIKA LAPORAN
Lembar Persetujuan
Lembar Pengesahan;
Kata Pengantar
Daftar Isi
Daftar Tabel
Daftar Gambar
BAB I PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
B. PROFIL INSTANSI
4. Gambaran Umum
5. Visi, Misi Organisasi
6. Nilai-Nilai Organisasi
C. ROLE MODEL
G. IDENTIFIKASI ISSU
H. DESKRIPSI ISU
I. PENETAPAN CORE ISU
J. RUMUSAN ISU
K. PENYEBAB ISU
L. GAGASAN AKTUALISASI
A.Kesimpulan
B.Saran/Rekomendasi
Biodata Peserta
A. KESIMPULAN
Menjelaskan tentang:
1. Semua Kegiatan telah dapat dilaksanakan, output yang diharapkan telah dapat diadakan
dan hasil dari kegiatan telah dapat diwujudkan
2. Nilai nilai mata pelatihan yang relevan dengan kegiatan telah dapat diaktualisasikan,
berikut dengan Analisis Dampak yang bisa terjadi jika nilai-nilai dasar ASN tersebut tidak
digukanan dalam melakukan setiap tahapan kegiatan
B. SARAN
Menjelaskan tentang Rekomendasi yang diberikan kepada Para Pihak yang terkait dengan
Issu yang dipilih, sehingga Permasahan Issu yang diangkat dapat diselesaikan sesuai
dengan Sasaran yang telah ditetapkan.
LAMPIRAN
Contoh Halaman Judul Rancangan Aktualisasi
RANCANGAN AKTUALISASI
DISUSUN OLEH :
WINDA KAMALA YULSAR, S.Pd
A5.4.32
LEMBAR PERSETUJUAN
EVALUASI RANCANGAN AKTUALISASI
JUDUL AKTUALISASI
“PEMBIASAAN MENYANYIKAN LAGU-LAGU WAJIB NASIONAL
DENGAN PROGRAM KLIMANIS ( KEWAJIBAN LIMA BELAS MENIT
MENYANYIKAN LAGU WAJIB NASIONAL ) DI KELAS II SD NEGERI 79
PEKANBARU”
Mengetahui,
Koordinator
DEFRIMEN, M.Si
NIP. 19740902 200801 1 001
Contoh Lembaran Pengesahan Rancangan Aktualisasi
LEMBAR PENGESAHAN
EVALUASI RANCANGAN AKTUALISASI
JUDUL AKTUALISASI
“PEMBIASAAN MENYANYIKAN LAGU-LAGU WAJIB NASIONAL
DENGAN PROGRAM KLIMANIS ( KEWAJIBAN LIMA BELAS MENIT
MENYANYIKAN LAGU WAJIB NASIONAL ) DI KELAS II SD NEGERI 79
PEKANBARU”
Telah diseminarkan dan disempurnakan berdasarkan masukan dari Evaluator, Coach, dan
Mentor pada tanggal … Maret 2021.
COACH EVALUATOR
Mengetahui,
Kepala PPSDM Kemendagri Regional Bukittinggi
H. SARJAYADI, SS
NIP. 19700304 199603 1 001
DISUSUN OLEH :
WINDA KAMALA YULSAR, S.Pd
A5.4.32
JUDUL AKTUALISASI
“PEMBIASAAN MENYANYIKAN LAGU-LAGU WAJIB NASIONAL
DENGAN PROGRAM KLIMANIS ( KEWAJIBAN LIMA BELAS MENIT
MENYANYIKAN LAGU WAJIB NASIONAL ) DI KELAS II SD NEGERI 79
PEKANBARU”
Mengetahui,
Koordinator
DEFRIMEN, M.Si
NIP. 19740902 200801 1 001
Contoh Lembar Pengesahan Laporan Aktualisasi
LEMBAR PENGESAHAN
EVALUASI PELAKSANAAN AKTUALISASI
JUDUL AKTUALISASI
“PEMBIASAAN MENYANYIKAN LAGU-LAGU WAJIB NASIONAL
DENGAN PROGRAM KLIMANIS ( KEWAJIBAN LIMA BELAS MENIT
MENYANYIKAN LAGU WAJIB NASIONAL ) DI KELAS II SD NEGERI 79
PEKANBARU”
Menyetujui,
COACH EVALUATOR
Mengetahui,
Kepala PPSDM Kemendagri Regional Bukittinggi
H. SARJAYADI, SS
NIP. 19700304 199603 1 001
Jabatan : ......................
Isu : ......................
Gagasan : ......................
Kegiatan 1 : ......................................................
Nama :.......................
NIP :.......................
Isu : ......................
Gagasan : ......................
Kegiatan 1 : ......................................................