RANCANGAN AKTUALISASI
DAN LAPORAN AKTUALISASI
NILAI-NILAI DASAR ASN
Oleh:
Berdasarkan kurikulum pembentukan karakter Pegawai Negeri Sipil, maka peserta pelatihan
dasar CPNS akan memasuki agenda habituasi, dimana di agenda ini peserta diharapkan mampu
untuk melakukan proses aktualisasi melalui pembiasaan diri terhadap kompetensi yang telah
diperolehnya dengan berbagai mata pelatihan yang telah dipelajari.
Mata pelatihan untuk agenda Habituasi meliputi :
1) Konsep Aktualisasi
2) Penjelasan Aktualisasi
3) Rancangan dan Pembimbingan Aktualisasi
4) Evaluasi Rancangan Aktualisasi
5) Pembekalan Habituasi
6) Aktualisasi di tempat kerja
7) Persiapan Evaluasi Aktualisasi
8) Evaluasi Aktualisasi.
Guna mendukung pelaksanaan habituasi bagi peserta Latsar maka petunjuk penulisan ini
diharapkan mampu menjadi acuan bagi peserta pelatihan dasar CPNS. Pembelajaran aktualisasi
pada Pelatihan Dasar Calon PNS terbagi kedalam dua kegiatan pembelajaranutama yaitu;
pembelajaran merancang aktualisasi dan pembelajaran melaksanakan rancangan
aktualisasi.Kedua kegiatan pembelajaran tersebut, ditandai dengankemampuan yang harus
dikuasai peserta berdasarkankriteria-kriteria sebagai berikut:
a. Merancang aktualisasi yang akan diukur berdasarkankemampuan peserta
mendeskripsikan; kualitaspenetapan isu, jumlah kegiatan pemecahan isu,kualitas rencana
kegiatan, relevansi rencanakegiatan dengan aktualisasi, dan kemampuanmenyampaikan
rancangan aktualisasi kepada penguji(teknik komunikasi).
b. Melaksanakan rancangan aktualisasi yang akandiukur berdasarkan kemampuan
pesertamendeskripsikan kualitas pelaksanaan kegiatan,kualitas aktualisasi, dan
kemampuan menyampaikanrancangan aktualisasi kepada penguji (teknikkomunikasi).
c. Disamping kemampuan yang perlu dikuasai pesertaberdasarkan dua kriteria di atas,
khusus bagi PesertaPelatihan Dasar Calon PNS Golongan III dituntutuntuk mampu
menganalisis dampak apabila nilai-nilaidasar PNS tidak diaplikasikan dalam
pelaksanaantugas jabatannya yang dituangkan pada laporanaktualisasi.
B. DASAR HUKUM
1. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 6, Tambahan Lembaran Negara
Nomor 5494);
2. Peraturan Lembaga Administrasi Negara Nomor 12 Tahun 2018 tentang Pelatihan Calon
Pegawai Neger Sipil (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2019 Nomor 1800);
3. Surat Edaran Kepala Lembaga Administrasi Negara Nomor: 7/K.1/HKM.02.3/2020 tentang
Kewaspadaan dan Pencegahan Penularan Infeksi Corona Virus (Infeksi COVID-19) dalam
Penyelenggaraan Pelatihan;
4. Surat Edaran Kepala Lembaga Administrasi Negara Nomor: 8/K.1/HKM.02.3/2020 tentang
Kewaspadaan dan Pencegahan Penularan Infeksi Corona Virus (Infeksi COVID-19) dalam
Penyelenggaraan Pelatihan Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil, dan Pendidikan dan Pelatihan
Prajabatan Calon Pegawai Negeri Sipil;
5. Surat Edaran Kepala Lembaga Administrasi Negara Nomor: 10/K.1/HKM.02.3/2020 tentang
Panduan Teknis Penyelenggaraan Pelatihan dalam Masa Pandemi Corona Virus Disease
(COVID-19);
6. Surat Edaran Kepala Lembaga Administrasi Negara Nomor: 13/K.1/HKM.02.3/2020 tentang
Petunjuk Teknis Pertanggungjawaban Administratif Penyelenggaraan Pelatihan dalam Masa
Pandemi Corona Virus Disease (COVID-19) yang dilaksanakan dengan Metode
Pemnbelajaran Jarak Jauh (Distance-Learning);
7. Surat Edaran Kepala Lembaga Administrasi Negara Nomor: 23/K.1/HKM.02.3/2020 tentang
Panduan Teknis Penyiusunan Perencanaan Pelatihan, Pemanfaatan Teknologi Informasi,
Penyusunan Skenario Pembelajaran, Serta Kehadiran dan Partisipasi Dalam Masa Pandemi
Corona Virus Disease (COVID-19).
Rancangan aktualisasi merupakan dokumen kertas kerja sebagai salah satu produk
pembelajaran aktualisasi yang dihasilkan oleh peserta Pelatihan Dasar Calon PNSbagi CPNS.
Rancang aktualisasi memuat aktivitas pesertadalam hal:
a) Mengidentifikasi, menyusun dan menetapkan isu atau permasalahan yang terjadi dan harus
segera dipecahkan,
b) Mengajukan gagasan pemecahan isu/ masalah dengan menyusunnya dalamdaftar rencana,
tahapan, dan output kegiatan,
c) Mendeskripsikan keterkaitan antara isu dan kegiatan yang diusulkan dengan substansi
persfektif mata pelatihan Manajemen ASN, Pelayanan Publik, dan Whole of Government,
secara terpisah atau keseluruhan mata pelatihan, baik secara langsung ataupun tidak
langsung
d) Mendeskripsikan rencana pelaksanaan kegiatan dan konstribusi hasil kegiatan yang didasari
aktualisasi nilai-nilai dasar PNS, serta e) mendeskripsikan prediksi hasil kegiatan yang akan
dilandasi oleh substansi mata pelatihan agenda nilai-nilai dasar PNS terhadap pencapaian visi,
misi, tujuan organisasi, dan penguatan nilai-nilai organisasi
A. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Latar belakang memberikan pemahaman kepada pembaca terkait tujuan dan keinginan
penulis yang ditulis sejelas mungkin sesuai dengan fakta. Latar belakang menjadi dasar utama
yang memberiakn pemahaman kepada pembaca tentang garis besar apa yang akan dibahas
di dalam inti tulisan tersebut.
B. Profil instansi
1. Gambaran Umum
Disini penulis menceritakan tentang gambaran umum instansi beserta tusi penulis
2. Visi Misi Organisasi
Penulis menyantumkan visi misi organisasi dari penulis
3. Nilai Nilai Organisasi
Penulis menyantumkan nilai-nilai organisasi dari penulis
C. Role Model
Dalam teori kepemimpinan secara sederhana arti dari kata role model adalah teladan. Role
model adalah seseorang yang memberikan teladan dan berperilaku baik yang bisa di ikuti oleh
orang lain.
B. PERUMUSAN GAGASAN
A. Identifikasi Isu
Perlu dipahami, bahwa dalam penetapan isu ditempat kerja perlu mendapatkan dukungan
konseptual dari mata pelatihan yang telah dipelajari pada agenda Kedudukan dan Peran PNS
dalam NKRI (WOG, Pelayanan Publik dan Manjemen ASN). Setiap mata Pelatihan yang telah
dipelajari memiliki keterkaitan, baik secara keseluruhan atau masing-masing mata pelatihan
sesuai konteks isu. Kemampuan peserta mengenali dan memahami dengan baik tuntutan
pelaksanaan pekerjaandan lingkungan kerja,dibantu dengan inspirasi daripengampu mata
pelatihan, dan proses pembimbingan dari pembimbing yang berkualitas akan dapat membantu
peserta menggambarkan dengan jelas kesesuaian atau ketidaksesuaian antara situasi nyata
di tempat kerja dengan tuntutan situasi yang seharusnya terjadi sehingga menjadi isu yang
layak diajukan dan harus segera ditangani.
Isu tersebut dapat berasal dari:
(1) Penugasan dari Pimpinan,
(2) SKP peserta dan
(3) Inisiatif Peserta.
Dalam mengidentifikasi isu maka diperlukan kemampuan untuk dapat melakukan : 1).
Enviromental Scanning ( peduli terhadap masalah dalam organisasi dan mampu memetakan
hubungan kausalitas, 2). Problem Solving ( mampu mengembangkan dan memilih alternative
dan mampu memetakan actor terkait dan perannya masing-masing, 3). Analysis ( mampu
berfikir konseptual, mengaitkan dengan susbtansi mata pelatihan agenda III ( manajemen
ASN, WoG dan Pelayan Publik) , mampu mengidentifikasi implikasi/dampak atau manfaat dari
sebuah pilihan kebijakan/program.
Di saat melakukan identifikasi isu maka peserta Latsar diminta untuk membuat 3 ( tiga) buah
isu dimana isu tersebut merupakan isu yang berbeda, bukan sebab akibat.
B. Deskripsi Isu
Dari 3 isu hasil identifikasi maka peserta diminta untuk mendeskripsikan masing-masing isu
tersebut disertai dengan Data/ Fakta yang mendukung dan di hubungkan dengan agenda III.
Selanjutnya peserta harus menjelaskan dampak negative jika isu tersebut tidak bisa
diselesaikan.
C. Penetapan Core Isu
Berdasarkan isu actual yang telah teridentifikasi, selanjutnya dilakukan proses pemilihan isu
dengan analisis criteria Aktual, Problematik, Kekhalayakan, Kelayakan (APKL). Teknik APKL
yang di buat adalah teknik yang digunakan untuk menentukan kelayakan suatu masalah
dengan memperhatikan empat factor yaitu :
➢ (A) Aktual artinya isu tersebut masih dibicarakan atau belum terselesaikan hingga masa
sekarang;
➢ ( P) Problematik artinya Isu yang menyimpang dari harapan standar, ketentuan yang
menimbulkan kegelisahan yang perlu segera dicari penyebab dan pemecahannya :
➢ ( K) Kekhalayakan artinya Isu yang di angkat secara langsung menyangkut hajat hidup
orang banyak dan bukan hanya untuk kepentingan seseorang atau sekelompok kecil
orang;
➢ ( L) Kelayakan artinya Isu yang masuk akal ( logis) , pantas, realistis dan dapat
dibahas sesuai dengan tugas , hak, wewenang dan tanggungjawab hingga akhirnya di
angkat menjadi isu yang prioritas.
Isu- isu yang berhasil diidentifikasi kemudian akan divalidasiterlebih dahulu
menggunakan perangkat APKL. Perangkat evaluasi APKLmemvalidasi isu berdasarkan
empat item, yaitu :
1. Aktual, artinya isu tersebut benar-benar terjadi dan sedang hangat
2. Problematik, artinya memiliki dimensi masalah yang kompleks
3. Kekhalayakan, artinya menyangkut hajat hidup orang banyak
4. Layak, artinya masuk akal dan realistis, serta relevan untuk dicarikan solusinya
Analisis APKL mengunakan rentang nilai berupa matrik skor yaitu 1-5 yang
menandakan bahwa semakin tinggi skor berarti isu tersebut bersifat mendesak untuk
segera dicari penyelesaiannya.
Berdasarkan analisis APKL yang telah dilaksanakan , terlihat bahwa isu mengenai “ Masih
lambatnya proses pemberian nomor registrasi STTPP Diklat Prajabatan pada sub
bidang Diklat Prajabatan LAN “ memiliki peringkat tertinggi dengan skor 18 point.
D. Rumusan Isu
Jika isu telah ditetapkan dengan persetujuan mentor dan dikonsultasikan kepada coach, maka
langkah selanjutnya adalah merumuskan isu dalam suatu pernyataan yang ditulis secara
singkat dan jelas dengan memuat:
- Pernyataan Issu (Pernyataan negatif)
- focus dan
- locus.
- waktu
Contoh:
“ Masih lambatnya proses pemberian nomor registrasi STTPP Diklat Prajabatan pada Sub
Bidang Diklat Prajabatan Pusat P3D LAN RI tahun 2021”
E. Penyebab Isu
Langkah selanjutnya adalah mengidentifkasi akar permasalahan penyebab Issu
Contoh Isu;
“ Masih lambatnya proses pemberian nomor registrasi STTPP Diklat Prajabatan pada
Sub Bidang Diklat Prajabatan Pusat P3D LAN RI Tahun 2021,”
disebabkan oleh :
1. Belum adanya SOP Pemberian Nomor KRA
2. Tidak adanya Koordinasi dari masing-masing Bidang terkait.
3. Banyaknya Kesalahan data dari Lembaga Diklat pengusul
Untuk Memilih Penyebab Issu yang prioritas, dapat digunakan alat analisis seperti
USG(Urgency, Seriousness, and Growth). Metode ini sering digunakan oleh organisasi dalam
menentukan prioritas masalah yang akan diselesaikan. Metode USG ini bisa digunakan baik
oleh organisasi publik seperti dinas kesehatan, puskesmas, dan lain-lain serta oleh organisasi
non publik seperti perusahaan.
URGENCY
Seberapa mendesak suatu isu harus dibahas, dianalisis dan ditindaklanjuti.
Semakin mendesak suatu masalah untukdiselesaikan maka semakin tinggi tingkat urgensi
masalah tersebut. Contoh : kasus perdarahan lebih urgen untuk ditangani terlebih dahulu
jika dibandingkan dengan patah tulang.
SERIOUSNESS
Seriousness berkaitan dengan dampak dari adanya masalah tersebutterhadap organisasi.
Dampak ini terutama yang menimbulkan kerugian bagiorganisasi seperti dampaknya
terhadap produktivitas, keselamatan jiwa manusia,sumber daya atau sumber dana.
Semakin tinggi dampak masalah tersebut terhadaporganisasi maka semakin tinggi tingkat
serius masalah tersebut. Contoh kekurangan kalori protein pada balita jauh lebih serius
jika dibandingkan dengan kasus kekurangan zat yodium pada wanita dewasa.
GROWTH
Seberapa besar kemungkinan memburuknya isu tersebut jika tidak ditangani
sebagaiamana mestinya.
Growth berkaitan dengan pertumbuhan masalah. Jika semakin cepat berkembang
masalah tersebut maka semakin tinggi tingkat pertumbuhannya. Suatu masalah yang
cepat berkembang tentunya makin prioritas untuk diatasi permasalahan tersebut. Contoh
kasus demam berdarah pertumbuhannya jauh lebih cepat dibandingkan dengan masalah
kekurangan gizi.
Untuk mengurangi tingkat subyektivitas dalam menentukan masalah prioritas, maka perlu
menetapkan kriteria untuk masing-masing unsur USG tersebut. Umumnya digunakan skor
dengan skala tertentu. Misalnya penggunaan skor skala 1-5. Semakin tinggi tingkat
urgensi, serius, atau pertumbuhan masalah tersebut, maka semakin tinggi skor untuk
masing-masing unsur tersebut.
Interval penentuan prioritas :
5 = Sangat mendesak/gawat dan dampak
4 = Mendesak/ gawat dan dampak
3 = cukup mendesak / gawat dan dampak
2 = Tidak mendesak/gawat dan dampak
1 = Sangat tidak mendesak /gawat dan dampak
e
1 r 2 3 4 5 6 7
1 d Belum adanya SOP Pemberian 5 4 5 14 I
Nomor KRA
a
2 s Tidak adanya Koordinasi dari 5 4 4 13 II
masing-masing Bidang terkait.
a
3 Banyaknya Kesalahan data dari 4 4 3 11 III
r Lembaga Diklat pengusul
k
an hasil analisis USG diatas, maka penyebab Issu yang dipilih adalah:“Belum adanya
SOP Pemberian Nomor KRA”
F. Gagasan Aktualisasi
Dari contoh di atas maka gagasan aktualisasinya :
“Penyusunan SOP tentang prosedur pemberian nomor registrasi STTPP Diklat
Prajabatan pada Sub Bidang Diklat Prajabatan LAN.”
Gagasan aktualisasi bisa untuk langsung dijadikan judul aktualisasi atau dapat juga lebih
disempurnakan sehingga Judul Aktualisasi menjadi :
“Percepatan pemberian nomor registrasi STTPP Diklat Prajabatan pada Sub Bidang Diklat
Prajabatan LAN melalui Penyusunan SOP.”
a. Kegiatan, Kegiatan yang dimaksud adalah kegiatan kreatif dalam rangka memecahkan
ISU yaitu kegiatan yang belum pernah dilakukan oleh peserta sebelumnya. Jadi kegiatan
kreatif dalam konteks ini, tidak harus menghasilkan Inovasi baru. Namun, jika ada peserta
yang mau melakukan inovasi baru, itu tidak masalah (tidak usah dilarang namun perlu
diarahkan) yang terpenting untuk diingatkan ke peserta adalah inovasi tersebut dalam
rangka memecahkan isu yang mereka angkat dan mampu mereka selesaikan dalam
jangka waktu 1 bulan.
b. Jumlah Kegiatan, Jumlah kegiatan minimal tiga (3), namun sebaiknya kegiatan minimal
empat (4), jika ingin mendapatkan penilaian dilevel empat (4) sesuai dengan form penilaian
penguji. Perlu diperhatikan betul pemilihan kegiatan kreatif tersebut, jangan sampai
membuat kegiatan yang tidak berhubungan dengan pemecahan isu.
c. Tahapan kegiatan, tahapan kegiatan ini biasanya berjumlah minimal tiga (3) yang
terdiri dari INPUT, PROSES, OUTPUT.
d. Output/ Hasil : Output merupakan hasil dari setiap tahapan kegiatan dari masing-
masing kegiatan. Output sebaiknya terukur, sehingga bisa dijadikan acuan dalam
mengumpulkan Evidence. Sementara hasil merupakan produk akhir dari sebuah
kegiatan.
f. Kontribusi Pada Visi Misi Organanisi: cara pengisian pada item ini (kolom 6) adalah
menentukan misi mana yang dianggap memiliki kontribusi pada kegiatan tersebut.
Acuannya adalah kegiatan bukan tahapan kegiatan. Sementara deskripsi bisa
dijelaskan di bawah tabel kegiatan sama halnya kolom 5. Visi-misi yang digunakan
adalah visi misi instansi, jika instansi peserta belum memiliki visi misi maka boleh
mengambil visi misi struktur yang diatasnya. Misalnya: peserta dari dinas pendidikan
kabupaten/kota belum memiliki visi misi maka boleh mengambil visi misi
kabupaten/kotanya.
Tanggung Jawab 7
Akuntabilitas
Konsistensi 1
Kejelasan 2
Sopan Santun 6
Tidak Diskriminatif 1
Etika Publik
Tulus 1
Ramah 3
Inovatif 3
Efektif 2
Komitmen
Mutu Efisien 4
Adaptif 3
Responsif 3
Peduli 6
Anti Korupsi Adil 4
Kerja keras 1
Tanggung Jawab 3
B. Contoh Matrik Visi Misi Dan Tata Nilai Organisasi
Keterkaitan Terhadap Visi Misi dan Tata Nilai KEGIATAN KEGIATAN KEGIATAN KEGIATAN KEGIATAN KEGIATAN
TOTAL
Organisasi I II III IV V VI
Antusias 6
Profesional 6
Prima 5
TATA
NILAI Kolaboratif 2
Amanah 5
Jujur 3
Adil 3
C. Contoh Matrik Keterkaitan Dengan Kedudukan Dan Peran PNS
Keterkaitan Dengan KEGIATAN I KEGIATAN II KEGIATAN III KEGIATAN IV KEGIATAN V KEGIATAN VI TOTAL
Kedudukan Dan PeranASN
Manajemen ASN 1
Pelayanan Publik 3
Whole of Government
2
(WOG)
D. CONTOH MATRIX RENCANA JADWAL KEGIATAN AKTUALISASI
APRIL MEI
NO KEGIATAN TAHAPAN KEGIATAN MINGGU MINGGU MINGGU MNGGU MINGGU MINGGU MINGGU MNGGU
I II III IV I II III IV
1 Mengajukan
Kosultasi dengan atasan (mentor) tentang rancangan pembuatan kartu
permohonan
edukasi pasca pencabutan gigi di poli gigi di RSUD Solok Selatan
persetujuan
kegiatan kepada atasan
Meminta surat persetujuan dari atasan (mentor)
2 Melakukan diskusi
dengan kepala ruangan Menemui kepala ruangan untuk mendiskusikan dan menyetujui
poli gigi rancangan pembuatan kartu edukasi pasca pencabutan gigi
Mengundang semua dokter gigi yang ada di poli gigi RSUD Solok
Selatan untuk melaksanakan diskusi tentang rancangan penggunaan
kartu edukasi pasca pencabutan gigi, Meminta tanda tanga teman
sejawat dokter gigi yang menerima kartu undangan
Diskusi dengan kepala ruangan poli gigi tentang
rancangan pembuatan kartu edukasi pasca pencabutan Gigi, Membuat
notulen diskusi, Menyediakan blangko
daftar hadir
3 Membuat kartu
Mencari referensi kartu edukasi dengan sistematis di internet
edukasi
pasca pencabutan gigi
Membuat desain kartu edukasi pasca pencabutan gigi
HALAMAN JUDUL
LEMBARAN PERSETUJUAN
LEMBARAN PENGESAHAN
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
DAFTAR TABEL
DAFTAR GAMBAR
BAB I PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
B. PROFIL INSTANSI
1. Gambaran Umum
2. Visi, Misi Organisasi
3. Nilai-Nilai Organisasi
C. ROLE MODEL
A. IDENTIFIKASI ISSU
B. DESKRIPSI ISU
C. PENETAPAN CORE ISU
D. RUMUSAN ISU
E. PENYEBAB ISU
F. GAGASAN AKTUALISASI
BAB IV PENUTUP
REFERENSI
Muatan laporan aktualisasi adalah deskripsi core issue yang terjadi dan strategi pemecahannya, proses
menerapkan inisiatif gagasan kreatif yang telah dirancang dan dilakukan yang didukung dengan dukungan bukti-bukti
pembelajaran baik berupa dokumen, notulensi, foto, rekaman, video, dsb, serta mendeskripsikan analisis terhadap
dampak dari isu yang ditimbulkan jika tidak segera diselesaikan
Khusus bagi Peserta Pelatihan Dasar Calon PNS Golongan III Muatan Laporan ditambahkan substansi
laporannya dengan mendeskripsikan analisis dampak jika nilai-nilai dasar PNS tidak diterapkan dalam pelaksanaan
tugas jabatannya terkait dengan gagasan pemecahan isu yang diangkat.
1. SISTEMATIKA LAPORAN
Lembar Persetujuan
Lembar Pengesahan;
Kata Pengantar
Daftar Isi
Daftar Tabel
Daftar Gambar
BAB I PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
B. PROFIL INSTANSI
4. Gambaran Umum
5. Visi, Misi Organisasi
6. Nilai-Nilai Organisasi
C. ROLE MODEL
G. IDENTIFIKASI ISSU
H. DESKRIPSI ISU
I. PENETAPAN CORE ISU
J. RUMUSAN ISU
K. PENYEBAB ISU
L. GAGASAN AKTUALISASI
A.Kesimpulan
B.Saran/Rekomendasi
Biodata Peserta
PENJELASAN BAB PENUTUP
A. KESIMPULAN
Menjelaskan tentang:
1. Semua Kegiatan telah dapat dilaksanakan, output yang diharapkan telah dapat diadakan dan hasil dari
kegiatan telah dapat diwujudkan
2. Nilai nilai mata pelatihan yang relevan dengan kegiatan telah dapat diaktualisasikan, berikut dengan
Analisis Dampak yang bisa terjadi jika nilai-nilai dasar ASN tersebut tidak digukanan dalam melakukan
setiap tahapan kegiatan
B. SARAN
Menjelaskan tentang Rekomendasi yang diberikan kepada Para Pihak yang terkait dengan Issu yang
dipilih, sehingga Permasahan Issu yang diangkat dapat diselesaikan sesuai dengan Sasaran yang telah
ditetapkan.
RANCANGAN AKTUALISASI
PEMBIASAAN MENYANYIKAN LAGU-LAGU WAJIB NASIONAL
DENGAN PROGRAM “KLIMANIS” (KEWAJIBAN LIMA BELAS MENIT
MENYANYIKANLAGU WAJIB NASIONAL) DI KELAS II
SD NEGERI 79 KOTA PEKANBARU
DISUSUN OLEH :
WINDA KAMALA YULSAR, S.Pd
A5.4.32
LEMBAR PERSETUJUAN
EVALUASI RANCANGAN AKTUALISASI
JUDUL AKTUALISASI
“PEMBIASAAN MENYANYIKAN LAGU-LAGU WAJIB NASIONAL
DENGAN PROGRAM KLIMANIS ( KEWAJIBAN LIMA BELAS MENIT
MENYANYIKAN LAGU WAJIB NASIONAL ) DI KELAS II SD NEGERI 79
PEKANBARU”
Coach Mentor
Mengetahui,
Koordinator
DEFRIMEN, M.Si
NIP. 19740902 200801 1 001
Contoh Lembaran Pengesahan Rancangan Aktualisasi
LEMBAR PENGESAHAN
EVALUASI RANCANGAN AKTUALISASI
JUDUL AKTUALISASI
“PEMBIASAAN MENYANYIKAN LAGU-LAGU WAJIB NASIONAL
DENGAN PROGRAM KLIMANIS ( KEWAJIBAN LIMA BELAS MENIT
MENYANYIKAN LAGU WAJIB NASIONAL ) DI KELAS II SD NEGERI 79
PEKANBARU”
Telah diseminarkan dan disempurnakan berdasarkan masukan dari Evaluator, Coach, dan Mentor
pada tanggal … Maret 2021.
COACH EVALUATOR
Mengetahui,
Kepala PPSDM Kemendagri Regional Bukittinggi
H. SARJAYADI, SS
NIP. 19700304 199603 1 001
Contoh Judul Laporan Aktualisasi
LAPORAN AKTUALISASI
DISUSUN OLEH :
WINDA KAMALA YULSAR, S.Pd
A5.4.32
LEMBAR PERSETUJUAN
EVALUASI PELAKSANAAN AKTUALISASI
JUDUL AKTUALISASI
“PEMBIASAAN MENYANYIKAN LAGU-LAGU WAJIB NASIONAL
DENGAN PROGRAM KLIMANIS ( KEWAJIBAN LIMA BELAS MENIT
MENYANYIKAN LAGU WAJIB NASIONAL ) DI KELAS II SD NEGERI 79
PEKANBARU”
Coach Mentor
Mengetahui,
Koordinator
DEFRIMEN, M.Si
NIP. 19740902 200801 1 001
Contoh Lembar Pengesahan Laporan Aktualisasi
LEMBAR PENGESAHAN
EVALUASI PELAKSANAAN AKTUALISASI
JUDUL AKTUALISASI
“PEMBIASAAN MENYANYIKAN LAGU-LAGU WAJIB NASIONAL
DENGAN PROGRAM KLIMANIS ( KEWAJIBAN LIMA BELAS MENIT
MENYANYIKAN LAGU WAJIB NASIONAL ) DI KELAS II SD NEGERI 79
PEKANBARU”
Menyetujui,
COACH EVALUATOR
Mengetahui,
Kepala PPSDM Kemendagri Regional Bukittinggi
H. SARJAYADI, SS
NIP. 19700304 199603 1 001
KARTU BIMBINGAN AKTUALISASI COACH
Nama : ......................
NIP : ......................
Jabatan : ....................................
Isu : ....................................
Gagasan : ....................................
Kegiatan 1 : ........................................................................................
Nama : ......................
NIP : ......................
Jabatan : .....................................
Isu : .....................................
Gagasan : .....................................
Kegiatan 1 : ........................................................................................