Anda di halaman 1dari 10

Blok 6

PBL 1

PERTEMUAN 1

Skenario

A fifty five year old male patient complain a pain of his left mandibular molar tooth
filling after a year later. Recently, he complained about his molar tooth that sensitive to cold
drink. During the examination. The dentist found that the previous composite filling material had
changed colour on the edge of the filling. The dentist suggested to replace the composite filling.

Klarifikasi istilah

- Composite filling : bahan tumpatan campuran dari resin akrilik dan partikel glass yang
memproduksi restorasi berwarna
- Sensitive : cepat menerima rangsangan, peka thd rangsangan,
- Filling material : bahan yang digunakan untuk menggantikan struktur gigi yang
hilang/tumpatan

Rumusan masalah

1. Apa diagnose, definisi dan bagaiamana etiologi dari kasus ?


- Diagnose : microleakage
- Definisi : kebocoran oleh cairan debris oleh mikroorganisme(bakteri masuk) melalui
celah mikroskopis antara restorasi denta dan gigi.
- Etiologi :
 perbedaan koefisien termal ekspansi resin komposit, dentin, dan email. Shrinkage.
Penggunaan oklusi dan mengunyah normal.
 Pengaruh penyinaran, < 480 mengalami kebocoran dan akan berlannjut ke karies
sekunder sampai terjadi rasa ngilu. Dapat mengakibatkan pengerutan resin
komposit saat polimerisasi (shg dpt tjd space interdental)
 Bonding tidak adekuat , shg tubulus dentin tdk menutup, shg timbul ngilu.
 Perubahan suhu yg menandak dari tinggi ke rendah / sebaliknya. Sehingga sisa
makanan/debris bias masuk celah tsb shg tjd karies sekunder.
 Polimerisasi : jaraknya 1 mm, Ketebalan 1,5-2 mm : lebih rentan thd kebocoran
mikro.
 Kegagalan adaptasi dinding cavitas akibat adanya monomer sisa selama
polimerisasi.
 Lingkungan mulut yang bersifat asam.
 Sifat fisik tumpatan : RK berbeda dengan yg satu bahan. Hidrofobik : saat
penumpatan ada saliva, tumpatan mjd tdk sempurna. Ada juga yg mengakibatkan
alergi. Derajat perlekatan dengan struktur gigi, penyerapan air, setting shrinkage,
kelarutan, koefisien ekspansi termal.
 Waktu penumpatan tidak menggunakan teknik incremental (lapis demilapis).
 Mikroleakage dpt menyebabkan hipersensitivitas gigi, diskolorasi restorasi,
perubahan warna dentin, karies sekunder, cidera pulpa, dan lepasnya restorasi.

2. Jenis tumpatan apa yang digunakan pasien dan definisinya ?


 Jenis : resin komposit yang merupakan bahan tumpatan yang digunakan karena
punya nilai estetik yang tinggi. Biasaynya terdiri dari gabungan dari beberapa
bahan baik itu organic(resin matrix berupa polymer) /anorganik(partikel filler
berupa ceramic). Bahan tersebut merupakan polimer yang mengeras melalui
polimerisasi.
3. Bagaimana sifat resin komposit ?
 Hidrofobik : terkena saliva, resin komposit harus digantin karena tidak menempel
gigi
 Organic : lembut
 Inorganic : keras
 Sensitive
 Resisten thd perubahan warna yang disebabkan karena oksidasi, tetapi sensitive
terhadap penodaan karena pencelupan seperti the, kopi.
 Sifat fiisk : lebih estetik(warna mendekati gigi geligi asli)
 Sifat mekanik : ketahanan adhesi/perlekatan lebih dr yg lain
 Sifat kimia : proses polimerisasi
 Kekerasan resin composit 2-80 kg/mm lebih rendah dari enamel
 Pada temperature yang tinggi, struktur homogeny shg bahan keras, temperature
rendah : struktur non homogen, kental.
 Resin komposit tidak menghantarkan panas
 Semakin kecil uk. Polimernya semakin mendekati warna gigi asli, ketahanannya
adhesi berkurang.
 Kemampuan mengiritasi pulpa lebih rendah.

4. Komponen utama resin komposit ? Jenis –jenis resin komposit ?


Jenis :
 Makrofiller : uk partike 8-13 makrometer, memiliki kekuatan yang bgaus, tapi
kasar di permukannya
 Mikrofiller : uk. 0,04 mikrometer, permukaan halus, cepat aus, mudah tjd retakan
pd restorasi
 Nanohybrid : 0,02-0,07 mikrometer, estetik dan kekuatan bagus. Gabungan dari
makrofiller dan mikrofiller. Warna menyerupai gigi asli
 Semakin besar uk. filler semakin kuat, estetik rendah.
 Komponen utama : filler(berperan thd kekuatan resin komposit), matrix
resin(membentuk fisik resin komposit, Untuk mempengaruhi warna gigi),
coupling agent(sbg pengikat antara filler dan matrix resin.
 Matrix resin : BISGMA dihasilkan dr reaksi bisphenol A dan glisidil metacrylate
 Partike bahan pengisi anorganik : dr pengolahan kaca, silica dan quartz.
 Coupling agent : organosilane (metacrylopropiltrimetosilane)
 Komposisi saat polimerisasi dapat ditambahkan inisiator, activator, pigmen,
ultraviolet.
 Bahan organic : monomer. Bisgma bentuknya padat, uedma dan tegma bentuknya
cair, inisiator, inhibitor

5. Berapa lama ketahanan resin komposit ?


 Tidak bisa bertahan lama. Ketahanan di pengaruhi dari kebiaasaan pola makan
6. Mekanisme perlekatan resin komposit pada struktur gigi ?
 Anorganik-dicampur filler-coupling agent-adhesif-ukuran sinar-mempengaruhi
pengerasan-comporquinon
 Etsa asam : gigi dioles dg bahan asam sblm ditumpat, supaya tjd demineralisasi.
Di aplikasi di permukaan email. Menghilangkan semean layer untuk menurunkan
permeabilitas
 Bahan bounding : mencari bahan hidrofilik agar email dan bahan tumpatan bisa
nempel. Dibantu semean layer untuk menutupnya tubulus dentin shg tdk ada rasa
ngilu
7. Apa kekurangan dan kelebihan resin komposit sebagai tumpatan ?
- Kekurangan :
 Tjd perubahan warna selama pemakaian
 Dpt mengalami pengerutan
 Biaya mahal
 Keausan pada permukaan oklusal
 Mengiritasi pulpa
 jika dg tekanan yg kuat tdk dapat bertahan.

- Kelebihan :
 Cukup kuat untuk gigi posterior
 Sewarna dengan gigi geligi, estetik
 Tidak mengandung merkyur
 sifat fisik dan mekanik cukup
 mempertahankan struktur gigi
 dapat langsung mengikat langsung ke gigi
 preparsi dapat dilakukan dalam satu kali

8. Bahan-bahan tumpatan apa saja ? kenapa resin komposit yang digunakan ? dan apa
pilihan lain yang dapat dijadikan pengganti resin komposit ?
 Amalgam : untuk gigi posterior, krn tekanan lebih kuat dr resin komposit, tp
warna tdk sewarna dg gigi geligi, tdk dipakai untuk fungus estetik
 glass ionomer cement(gic),
 porselen
 emas
 resin komposit : mudah didapat, warna mirip dg gigi asli, shg sering digunakan di
kedokteran gigi.
9. Apa kontraindikasi dari pemakaian resin komposit ?
 Bruksism, isolasi yang buruk, karies yang besar, tumpatan terkena saliva sebelum
kering maka tdk sempurna.
10. Bagaimana cara menumpat yang baik
 Menumpat incremental : menumpat dari lapis demi lapis
 Mengoptimalkan sinar : sedekat 1 mm dengan tumpatan shg keringnya sempurna
11. Bagaimana mekanisme microleakage dan hubungannya dengan rasa ngilu dan perubahan
warna ?
 Perubahan temperature : minum panas, shg menyebabkan celah interfasial.
 Mikroorganisme masuk melewati tubuli dentin shg mengiritasi pulpa.
12. Bagaimana perawatan yang diberikan terhadap keluhan dari pasien ?
 Tumpatan dibongkar dan diganti tumpatan baru
13. Bagaimana pencegahan untuk menghindari kasus dari scenario ?
 Memperhatikan apa yg dikonsumsi (panas dingin)
 Menggunakan pasta gigi khusus sensitive
 Mengurangi tekanan pada bagian yang ditumpat
 Drg harus paham cara menumpat dengan baik dan benar dengan bahan restorsi yg
tepat, teknik incremental, intensitas penyinaran. Untuk mempengaruhi warna gigi

“MIKROLEAKAGE”
Lo
1. Proses polimerisasi resin composit
 Inisiasi : molekul terurai. Pjg sinar 460-485 nm. Molekul tersebut menjadi
radikal bebas
 Propagnasi : monomer diaktifkan dan saling berikatan shg tercapai polimer
dlm jumlah tertentu
 Terminasi : rantai membentukl molekul yg stabil

 Aktifasi : produksi radekal bebas


 Inisiasi : kombinasi rdikal bebas dg unit monomer untuk menciptakan rantai
awal
 Propagnasi : penambahan unit monomer yg terus berlangsung
 Terminasi : penghentia pertumbuhan rantai

 Polimerisasi resin komposit adanya zat kimia 


 Inisiator
 Aktifator : molekul organic yg tersusun oleh tersier amin. Akan memulai
reaksi kimia dg inisiator untuk memulai proses pengikatan monomer bersama
sama dlm satu waktu, rantai polimer punya atom2 yg menggantung di sisinya
ketika sisi2 polimer yg berdekatan berbagi electron  akan membentuk
ik.kovalen yg menghubungkan crosslingking yg menghasilkan material agar
menjadi lebih kuat, kaku.

 Diawali dg activator dr molekul2 menjadi satu dg sinar. Sinar yg paling baik


untuk polimerisasi yaitu sinar biru.
 Polimerisasi dimulai dr bawah ke atas, 380-515 pjg gelombang lampu.
penyinaran : light cure, pjg gelombang 400 dan 500 nm yg mengaktivasi
diketon dg adanya organic api menyebaban resin terpolimerisasi, jika resin
komposit relalu tebal mk tdk akan terpolimerisasi scr sempurna.

2. Sifat dari resin komposit


Sifat fisik :
 Warna : rk resisten thd perubahan warna yg disebabkan oleh oksidasi ttp
sensitive th penodaan. Untuk mencocokkan dg warna tadi, gigi harus memiliki
warna transluensi dan visual yg dpt menyerupai struktur gigi. Disebabkan
karena banyaknya penyerapan air pd komposit konvensional.
 Strength : compressive streght dr rk lebih rendah dr amalgam. Shg
memungkinkan bahan ini digunakan untuk bahan restorasi pd mpembuatan
inisial
 Working & Setting : dr aspek klinis, terjadi selama 20-60 detik, sedikitnya
waktu yg digunakan untuk penyinaran. Kondensasi komposit ketika terkena
cahaya. Resin komposit akan kaku krn terpapar intensitas cahaya yg tinggi.
 Polimerisasi shrinkage : penyusutan saat polimerisasi tergantung pada jenis
resin yg digunakan,

Sifat mekanis
 Adhesi : tjd jk 2 substansi yg berbeda berkontak, disbbkn adanya daya tarik
menarik yg timbul antara kedua benda tsb.
 Kekuatan dan keausan : lebih unggul dr rk akrilik.
 Modulus elastisitas : kekuatan lentur dan tekan dr brbgai komposit sama. Ex :
komposit mikrofiller , komposit flowable sekitar 50% lebih rendah dr nilai
untuk komposit hybrid dan packable.
 Packable : padat, komposisi filler tinggi, viskositas tinggi. Susah untuk
mengisi celah kavitas yg kecil. Positifnya dpt mengurangi pengerutan saat
polimerisasi. Bis-GMA
 Flowable : cair. Kemampuan flow tinggi, viskositas rendah shg mudah untuk
mengisi kavitas kecil. TEDGMA

Sifat kimia
 Resin gigi mjd padat bila berpolimerisasi
 Absorbs air rendah, akan menyebabkan kedudukannya stabil di rm.
 Elastisitas rendah, shg menerima tekanan pengunayahan.
 Pengerutan, Tjd 2 jam selama pengadukan
 Konduktivitas termal rendah, shg pasien yg menggunakan rk, pasien minum
panas tdk ngilu. Berbeda dg amalgam(konduktivitas termal tinggi), shg ngilu.
 Iritasi thd jar.pulpa 
 Paling stabil thd perubahan warna (rk nanofiller), karena mengandung matriks
UDGMA yg viskositasnya tinggi.
 Stabilitas warna akan dipengaruhi oleh ph minuman, perubahan suhu pd
restorasi yg diletakkan didlm rm material tsb terpapar oleh perunbahan suhu
dr makanan dan minuman, sdgkn makanan dan minuman tsb suhunya berbda,
karena tjd perubahan suhu maka dpt menyebabkan mikroleakage. Shg
meningkatkan pewarnaan pada resin komposit.
3. Cara manipulasi yang tepat (Cara penumpatan yang baik dan benar )
 Etching : diberi asam etsa, ditinggal 15 detik.
 Dibilas dg air 20 detik
 Dikeringkan dg semprotan udara
 Pastikan sdh tdk ada air
 Bonding
 Dikeringkan lg
 Disinari dg light cure 

 Apply komposit scr incremental


 Pencahayaan 1-2 mm
 Dicek apakah ada kebocoran apa tdk, ada celah apa tdk.

 Finishing
 Dirapiin, agar struktur anatomi gigi terbentuk.

 Polishing
 Dipastikan tdk ada celah

 Perlekatan pd enamel :
 Dg etsa asam, mengubah enamel yg halus mjd permukaan yg tdk beraturan.
Ketika bahan pd matriks resin di aplikasikan, matriks tsb akan berpenetrasi ke
dalam permukaan dibantu kapiler. Monomer yg terkandung dlm bahan akan
tjd polimerisasi dan mengeras.

 Perlekatan pd dentin:
 Memiliki hambatan dlm perlekatan disbanding enamel, karena dentin ada
jaringan hidup. Menggunakan bahan bonding yg diaplikasikan agar
perm.dentin mjd basah. Kemudian dikeringkan scr perlahan. Saat komponen
hidroksi apatit sbg lapisan terluar gigi dihilangkan lapisan cemeart(lap.debris
yg dihasilkan oleh instrumenatsi pd email,dentin,sementum. Yg jika
dihilangkan mk akan dpt mengurangi kebocoran mikro. Ttp disisi lain jg dpt
menghentikan aktifitas bakteri ked lm tubulus dentin) yg tdp pd ujung tubulus
dentin.

 Irigasi dg asam ethylene diamine tetraasetik(etda) dpt menghapus anorganik


cement layer.untuk menghapus lapisan cemeartnya harus dikombinasikan dg
pelarut organic spt NaOCl akan bias menurunkan permeabilitas dentin dan
menutup tubulus dentin.

 Thp isolasi : Menggunakan saliva ejector


 Gigi diberishkan dr sisa2 makanan
 Preparasi
 Pemberian liner/basis (Dilakukan restorasi )
 Pemberian etsa asam
 Bonding
 Pemberian tumpatan resin komposit Finishing
 Polishing

 Jk tjd kebocoran tepi, bias dilakukan tehnik re-etch dan rebond, untuk
memcah kembali polimer resin yg sdh terpolimerisasi shg dpt diikat dg resin
yg baru dr bahan bonding shg mjd restorasi yg baik.
 Penyinaran :
 Sumber sinar > dr objek yg disinari.
 Sinar sedekat dg objek
 Intensitas sinar : minimal 700 mw/cm2 dg pjg gelombang 400-500 nm

4. Bahan apa yg bisa menggantikan selain resin komposit pada scenario


 Amalgam : berbahan dasar logam.
 Komponen : liquid (logam mercury) dan bubuk(logam paduan dr
perak,timah,tembaga)
 Kelebihan amalgam : paling kuat dr yg lain, tahan thd keausan, lebih simple
dan mudah, biaya relative rendah.
 Kekurangan : kurang baik krn warna kontras dg warna gigi, pada kasus
penumpatan tdpt bayangan hitam(perubahan warna gigi), jika minum panas
maka akan lebih sensitive, mengandung mercury

GIC
 Komponen : liquid(air + poliacid), bubuk (fluoro alumino cylicat glass)
 Kelebihan : dapat melepas fluor, biokompatibilitas thd jar.baik, resiko karies
sekunder kecil,
 Kekurangan : kekuatan lbh rendah drpd amalgam, warna lbh opak, mudah aus
drpd amalgam.
 Tumpatan sementara : Fletchcur(bubuk+cairan, akan dicampur dg glass plate
nantinya akan mengeras), guttapertcha(dr getah murni pohon sapotacheae,
akan mengeras) , cement seng fosfat(dr bahan basis/pelapik), cement oksida
seng eugenol(cement sedative dg tekstur lembut, dlm bentuk bubuk dan cair).
 Tumpatan semi permanen : Cylicat
 Tumpatan permanen : Amalgam, inlaylogam, gold foil.

 Untuk mengurangi kebocoran mikro : mengganti bahan & tehnik restorasi.


Menggunakan tehnik flowable. Tehnik peninaran  Tehnik ramped, diawali
dg penyinaran intensitas rendah dan diakhiri dg intensitas tinggi.
 Tehnik isolasi harus baik. Tidak boleh ada kontominasi air.

 Lebih baik diganti dg amalgam.

 Criteria karies sekunder


 Extention for prevention : pit dan fissure yg dlm harus diiukutsertakan dlm
preparasi walaupun tdk terkena karies
 Removal of karies : pengilangan jar.yg terinfeksi

5. Kenapa resin komposit dapat menempel pada gigi selain karena coupling agent
 Tdp bahan bonding total etch memiliki komp.primer dan resin bonding.
 Primer : suatu monomer dg viskositas rendah dan hidrofilik, shg
menyebabkan bahan ini mudah beradaptasi dg dentin. Proses ini mengahsilkan
ikatan kimia yaitu interaksi intermolekuler antara gugus karboksil dg kolagen.
 Resin bonding : komponen hidrofobik. Akan berpolimerisasi dg fibril kolagen
yg menghasilka hybrid layer.

 Bonding agent : dual cure, multibottle system, single bottle system.


 Sifatnya : biocompatible, tdk toksik, ketebalan filler tipis, stabilitas dimensi
bagus, konduktivitas termal rendah, hidrofilik dan hidrofobik, membentuk
ik.permanen yg kuat, membasahi perm.gigi dg mudah.

 Dr tehnik pengasaman, hidroksi apatit larut.


 Stlh pengetsaan asam, menyebabkan hilangnya prisma2 email dan
Menghsilkan pori2 kecil pd perm email, harus bonding dulu krn resin bersifat
hidrofobik dan bonding bersifat hidrofilik. Bahan etsa yg diaplikasikan
membantu ikatan antara perm.email dan resin.

 Pengaplikasian bahan adhesive sempurna


 Total etch two step: lbh baik dr self etch one step/two step. Dengan adanya
intensitas cahaya, dan juga tehnik incremental untuk mencegah polimerisasi
shrinkage , dan lama waktu tdk berpengaruh thd terbentuknya mikroleakage.

 Komponen rk, coupling agent apa


 Sifat rk fisik, kimia , mekanik
 Klasifikasi rk
 Manipulasi restorasi (pengetsaan macamnya, berapa persen, bonding di
email apa di dentin apa, isi bonding ada 2 apa ?
 Kasus scenario kenapa hitam dll.

Ket : rk  resin komposit

Anda mungkin juga menyukai