A fifty years old ,ale patient complain a pain of his left mandibular molar tooth filling after a year
later. Recently, he complained about his molar tooth that sensitive to cold drink. During the
examination, the dentist found that the previous composite filling material had changed colour on
the edge of the filling. The dentist suggested to replace the composite fillingh.
KLARIFIKASI ISTILAH
1. composite filling = sebuah material yang terdiri dari 1 atau 2 sampai dengan lebih substansi yang
terdiri dari metals, ceramic arau polimer.
MENETAPKAN PERMASALAHAN
1. Terminologi kasus
Penumpatan resin komposit= saklah satu bahan restorasi yang sering dipakai dalam
kedokteran gigi yang mampu menghasilkan warna bahn tumpatan sesuai dengan warna gigi
asli. Resin komposit sangat di minati karna estetik bagus dan warna bisa sesuai dengan email
dan dentin namun kekuatan dari resin komposit tidak bisa tahan lama dan mudah
emnaglami keausan dan shrinkage. Dalam kedokteran gigi resin komposit secara umum
mengacu pada penambahn polimer yang di gunakan untuk memperbaiki enamel dan dentin.
2. Komposisi resin komposit
Bahan keramik dan polimer.
Di bagi menjadi 3 :
1. Matriks resin = membentuk fifik resin komposit supaya bisa di aplikasikan. Menggunakan
monomer yang sering di gunakan Bis-GMA(lebih baik dari RMGIC) atau disphenda-glykydyl
metaksilat, UEDMA, TEGDMA. Untuk membungkus filler dan mentrasfer beban
pengunyahan. Untuk membentuk ikatan silang polimer yang kuat pada komposit.
Mengontrol resistensi pada resin komposit.
2. Anorganik filler= untuk kekuatan(silika(koloidal silica, silica glass) dan warz, quartz
strontium). Mengurangi pengerutan ketika terjadi polimerasi pada matriks resin dan juga
mengurangi penyerapan air. Berdasarkan ukuran : makrofiller, mikrofiller, hybrid, nanofiller.
Semakin besar ukuran partikel, ikatan semakin lemah dan lebih mudah abrasi.
3. Coupling agent= untuk menyatukan (silane). Untuk menyatukan filler dan matriks resin.
Umumnya yang di pakai9 adalah viniyl sylane compound.
4. bahan inisiator / aktivator
5. bahan pigmentasi = memberi warna yangs esuai dengan gigi
6. UV absorben
* 4-6 bahan tambahan polimerisasi dan pewarnaan
*1-3 bahan utama
3. Keuntungan dan kekurangan resin komposit
Keuntungan = warna sama seperti email dentin, menpertahankan struktur gigi, tahan panas,
harga relatif murah
Kekurangan = sering terjadi shrinkage yang akhirnya menyebabkan karies sekunder
kemudian nekrosis. Pada gigi posterior kurang kuat, mudah pecah, mengiritasi pulpa, sulit di
aplikasikan jika ada saliva menyebabkan tidak menempel dengan sempurna. Mudah aus.
Bisa bocor di tepi tumpatan, bisa menyerap air, tidak dapet mengeluarkan flour,warna bisa
berubah untuk pemakaian panjang
4. Klasifikasi resin komposit
Ada 4
1. Komposit tradisional/ makro filler = resin komposit y7ang berasal dari resin akrilik yang di
tambah filler anorganik sperti glass, quartz, boron glass, bahan dengan partikel rata” 10-40
um. Ukuran besar sehingga cenderung mudah berubah warna
2. komposit berbahan pengisi mikro= tekstur lebih halus da kekuatan lebih rendah. Biasanya
di pakai di gigi anterior. Stabilitas perubahan warna lemah . yg paling bagus nano filler.
Estetik unggul tapi paling mudah aus
3. resin komplit berbahan partikel kecil
4. Komposit hybrid= merupakan generasi 1 menghasilkan permukaan halus dan elastis yang
kompatitif dengan komposit mikrofil untuk aplikasi restorasi anterior. Kombinasi dari resi
kom[osit makrofil dan mikrofil yg dapat berubah warna. Nanofil (kecil) kemungkinan untuk
berubah warna. Dibagi jadi 2 : mikrohybrid ( gabungan antara komposit
tradisional/makrofiller dengan mikrofiller, ukuran kurang lebih 0,4-1 Um) dan nanohybrid (
gabungan mikrofiller dengan nanofiller , ukuran 0,2-3 Um).
Berdasarkan polimerisasi : resin komposit di aktivasi kimia (teridi dari 2 pasta salah satunya
benzoyl peroksida dan aktivator tertiari amine yang akan terjadi pengerasan secara kimiawi)
, dikativasi sinar( teknik dimana komposisi resin komposit akan di sinari dengan blue light
dengan panjang gelombang 468 nm dan akan mengalami p0engerasan yg sempurna), dual
cured( teknik dengan 2 pasta yaitu inisiator dan aktivator di lakukan dengan 2 cara : curing
(VLC) dan lighting shg setelah menggunakan 2 teknik tersebut akan mengeras).
Berdasarkan ukuran
1. Makrofil filler
2. Makrofil filler
3. Small partikel
4. hybrid
5. Mikrohybrid
6. Nanohybrid
5. Sifat-sifat resin komposit
Ada 3
1. Fisik : warna( mudah berubah , ada faktor internal(absorbsi bahan pewarna dan eksogen)
dan eksternal (kopi, teh) ), strength, setting ( dibantu dengan light cured sekitar 20-30 detik
atau loebih lama), penyinaran(kegagalan syaraf total, karies, kebocoran tepi), kemem[puan
menyerap air dan kelarutan , thermal , waktu pengerasan (tergantung metode aktivasi),
kekasaran (di pengaruhi oleh ukuran filler, teknik finishing dan polishing dan aplikasi
pemakaian )
2. Mekanis : adhesi , kekuatan(tidak sekuat amalgam, untuk gigi anterior) dan keausan,
aktivasi camphorquione/ polimerisasi pada resin komposit yang di pengaruhi sifat fisik.
3. Khemis : Karena polimerasi yg berhubungan dengan reaksi kimia dimana molekul makro
di bentuk dari gabungan monomer salah satunya ada resin bowen (Bis-GMA) yg merupakan
ester aromatik
4. Jumlah dari bahan pengisisna yang di tambahkan
5. Jumlah ukuran partikel dan distribusi
6. Radiopak (pada gambaran rontgen dan berwarna putih) dan kekerasan
Sensitif terhadap oksidasi
6. Mekanisme resin komposit pada struktur gigi
-Teknik eksa asam
Sebelum memasukkan resin email pada permukaan gigi akan di olesi eksa asam. Asam akan
menyebabkan hidroksiapatit larut dan hal tersebut berpengaruh terhadap hilangnya prisma
email(menghasilkan bentuk yang tidak spesifik dari struktur prisma) bagian tepi, pori2 email
mengecil dan menyebabkan resin masuk ke struktur gigi dalam . poses pngasaman akan
meninggalkan perm,ukaan yg tidak teratur dan bahan eksa akan membentuk lembah dan
puncak yg memungkinkan resin terkunci secara mekanis dan melekat.
-Bahan bounding
Adhesive dentin bersifat hidrofilik untuk mengggeser cairan dentin dan membasahi
permukaan dentin, memungkinkan penetrasi dan menembus pori2 dentin dan akhirnya
bereaksi dengan komponen organik / anorganik. Ada berbahgai cara yaitu dentin
conditioner supaya resin komposit dapat masuk karna tubulus dentin terbuka.
LO
Kombinasi
Berhubungan dengan sifat resin komposit, dapat di lakukan denagn penambahan
fiber yg berupa gelas fiber dan karbon fiber dan politelyn fiber
Pengaplikasian
Sistem adhesi (perlekatan) berkaitan dengan mekanisme di ats.
Ada 4 kategori : total etch adesif system ( pencuvia pada permukaan etsa ( three
step total etch adesif, two step total etch adesif)), self etch adesif ( tanpa pencucian
( two step etch adesif dan one step etch adesif)
1. pemasangan matriks
2. pengetsaan permukaan gihi
3. aplikasi bahan adhesi menggunakan mikrobrush
4. Proteksi pulpa
5. Apliksi komposit resin ke dalam kavitas
6. melakukan contouring, finishing , polishing kepada restorasi komposit resin
Cara penyimpanan
Suhu di anjurkan 23 sampai -4 derajat (kalo gk di gunakan ).kalo semakin panas
mengurangi sifat viskositas
Setting terjadi pengerasan
Polimerisasi = jarak penyinar 0-8 mm. Paling baik 0-2mm. 3-6mm masih bisa .
lebihdari 6 tdk bida terpolimerasi dengan baik, teknik penyinar , ketebalan dan lama
penyinaran jika resin makin tebal sinar semakin tidak efektif, ketebalan resin efektif
2,0-2,5 mm. Berkisar 20-60 detik . 40 detik pada ketebalan 2mm.
Alat untuk menyinari : visible light activation(Qth (quartz tungsten halogen dan blue
led)) yaitu camphorquinon yg memiliki panjang gelombang 468nm untuk melepas
ikatan O dan ikatan akan berikatan dengan Bis-GMA .
Mengguanakan panjang geloombang sinar 400-515 nm.
Sinar lebih baik tegak lurus dengan objeknya
Sumber sinar lebih besar dari objeknya.