Anda di halaman 1dari 14

1. Pengertian Amalgam?

 Amalgam adalah jenis logam campur khusus yang mengandung merkuri sebagai
salah satu konstituennya.
 Menurut American Dental Association (ADA), amalgam adalah logam campuran
dari Merkuri, Perak, Timah dan Tembaga serta logam lainnya untuk
meningkatkan sifat fisik dan mekanikal.
 Amalgam adalah gabungan dari beberapa logam dengan merkuri
 Amalgam dental alloy terdiri dari silver dan alloy lainnya seperti timah, amalgam,
dan sejumlah kecil zink yang dicampur dengan merkuri.
2. Pengertian Amalgamasi?
Dental amalgam sendiri adalah kombinasi alloy dengan merkuri melalui suatu proses
yang disebut amalgamasi. Ketika powder alloy dan liquid merkuri dicampur, terjadi suatu
reaksi kimia yang menghasilkan dental amalgam yang berbentuk bahan restorasi keras
dengan warna perak abu – abu.
3. Komposisi dari Amalgam?
a. Perak
1. Meningkatkan strength *
2. Meningkatkan setting expansion
3. Memutihkan alloy *
4. Meningkatkan resistensi terhadap tarnish *
5. Menurunkan creep *
6. Mengurangi setting time *
7. Menghambat korosi
8. Mengurangi daya alir
b. Timah
1. Mengurangi strength dan hardness *
2. Mengurangi setting expansion
3. Meningkatkan setting time *
4. Mengendalikan reaksi antara perak dan merkuri karena tanpa timah reaksi akan terlalu
cepat terjadi *
5. Meningkatkan kontraksi
c. Tembaga
1. Meningkatkan strength dan hardness *
2. Menghambat pembentukan fase gamma 2
3. Mengurangi tarnish dan korosi
4. Mengurangi terjadinya pengerutan dan kebocoran tepi *
5. Mengurangi retak efek penguatan pada saat setting amalgam
6. Membantu penggabungan alloy *
7. Meningkatkan ekspansi saat pengerasan
d. Merkuri
→ Campuran yang terbentuk disebut dengan alloy pre-amalgamasi yang dapat
menghasilkan reaksi lebih cepat.
1. Medium pendispersi
2. Mempercepat reaksi
e. Zink
→ Seng dapat menyebabkan terjadinya suatu ekspansi yang tertunda bila campuran
amalgam terkontaminasi oleh cairan selama proses pemanipulasian. Seng dalam jumlah
kecil tidak dapat mempengaruhi pengerasan.
→ Alloy yang dibuat tanpa seng akan menjadi lebih rapuh, sedangkan amalgam yang
dibuat dengan penambahan seng akan menjadi kurang plastis. *
1. Zink berperan sebagai penghambat oksidasi (deoksidator) selama dalam proses
pembuatan, sehingga dapat mencegah oksidasi dari unsur-unsur yang penting seperti
perak, tembaga, maupun timah. *
2. Zink dapat menyebabkan ekspansi yang tertunda pada low copper
f. Palladium
1. Mengurangi korosi *
2. Mengeraskan alloy
g. Indium
1. Meningkatkan strength
2. Mengurangi jumlah pemakaian merkuri
3. Mengurangi terjadinya kerusakan marginal
→ Amalgam dental alloy terdiri dari dua tipe yaitu low copper dan high copper :
• Low copper alloy terdiri dari 6% berat tembaga.
• High copper alloy, terdapat tembaga sebesar 6-30%

Elemen Persentasi dari komposisi (%)


Perak (Ag) 25-35
Timah (Sn) 15-30
Tembaga (Cu) 2-30
Merkuri (Hg) 45-50
4. Klasifikasi dari Amalgam?
1. Berdasarkan bentuk partikel
a. Lathe cut : panjang dari partikel alloy lathe-cut berkisar antara 60-120 m,
ketebalan 10-70 m. Alloy konvesional mengandung 66% sampai 73% perak, 25-
29% Timah dan 6% Tembaga. Zinc mungkin dapat ditemukan sampai 2% dan
merkuri 3%.
b. Spherical : umumnya ukuran 40-50 atau kurang, amalgam spherical memerlukan
sedikit merkuri dan mengurangi tekanan kondensasi. Kelebihan alloy berbentuk
spherical adalah mudah dikondensasi ke area yang sulit untuk di akses karena
tidak memerlukan tekanan konsensasi yang besar, dapat mengeras dengan cepat,
dan lebih halus saat dicarving burnishing, dan polishing. Kekurangannya sulit
mencapai bagian kontak interproximal.Alloy ini tidak berbentuk bulat sempurna
tetapi dapat juga berbentuk persegi, tergantung pada teknik atomisasi dan
pemadatan yang digunakan.
c. Irregular : bentuk partikel irregular, baik berbentuk kumparan atau shaving.
d. Spheroidal : bentuk partikel ini spheroidal dengan permukaan yang tidak
beraturan.

2. Berdasarkan jumlah metal alloy, yaitu:

a. Alloy binary: terdapat 2 logam, contoh : silver-tin (perak dan timah)

b. Alloy tertinary: terdapat 3 logam, contoh : silver-tin-copper (perak, timak dan


tembaga)

c. Alloy quartenary: terdapat 4 logam, contoh : silver-tin-copper-indium (perak,


timah, tembaga dan zink)

3. Berdasarkan ukuran alloy, yaitu:

a. Makrocut dengan ukuran 10 – 30 μm

b. Microcut dengan ukuran >30 μm

4. Berdasarkan Kandungan Tembaga(Cu)

a. Alloy rendah copper (low copper alloy) : Low copper alloy ini mengandung
silver (68-70%), tin (26-27%), copper (4-5%), zinc (0-1%).

b. Alloy tinggi copper (high copper alloy) : High copper alloy mengandung silver
(40-70%), tin (22-30%), copper (13-30%), zinc (0-1%). Alloy ini dapat
diklasifikasikan sebagai:

 Admixed/dispersi/blended alloys: Alloy ini merupakan campuran spherical alloy


dengan lathe-cut alloy dengan komposisi yang berbeda yaitu high copper spherical
alloy dengan low copper lathe-cut alloy. Komposisi seluruhnya terdiri atas silver
(69%), tin (17%), copper (13%), zinc (1%).

 Single composisition atau unicomposition alloys 3: Tiap partikel dari alloy ini
memiliki komposisi yang sama. Komposisi seluruhnya terdiri atas silver (40-60%),
tin (22-30%), copper (13-30%), zinc (0-4%).

5. Berdasarkan kandungan Zink

a. Alloy mengandung seng: mengandung lebih dari 0.01% zinc.

b. Alloy bebas seng: mengandung kurang dari 0.01% zinc.


5. Manipulasi Amalgam?
Ada 5 tahapan dalam memanipulasi amalgam. Tahapan tersebut yaitu proporsi, triturasi,
kondensasi, triming dan carving, serta polishing.
1. PROPORSI

Pada tahap ini, seorang dokter gigi atau asisten dokter gigi melakukan penimbangan air
raksa dan logam alloy. Hal ini dilakukan untuk menentukan rasio air raksa:logam alloy.
Rasio air raksa:logam alloy dipengaruhi oleh komposisi logam alloy, ukuran partikel,
bentuk partikel, dan suhu pengerjaan (Anusavice, 1996:325). Penimbangan air
raksa:logam alloy. Perbandingan rasio air raksa:logam alloy harus ditimbang dengan
benar sebelum dilakukan triturasi. Sebab jumlah Hg yang terlalu banyak atau terlalu
sedikit akan mempengaruhi kualitas amalgam yang dihasilkan.

Hg (-) : Kering, kasar. Amalgam tidak kuat dan mudah korosi.

Hg (+) : Menghasilkan sifat fisik dan mekanik yang buruk

Perbandingan air raksa:

- 5:5 untuk lathe cut


- 4:5 untuk spherical

 Kelebihan air raksa dapat dilakukan dengan :

1. Memeras campuran amalgam dengan kain kasa

2. Membuang air raksa yang naik ke permukaan saat kondensasi

2. TRITURASI

Percampuran atau pengadukan Hg dengan alloy.Triturasi dapat dilakukan secara manual


atau mekanis. Alat yang digunakan dalam proses triturasi manual adalah lumpang dan
alu, sedangkan untuk triturasi mekanis menggunakan amalgamator . Adukan kasar yang
biasa disebabkan dengan waktu triturasi yang kurang lama mengakibatkan dental
amalgam bersifat lemah, kasar dan berbutir-butir yang akan peka terhadap karat. Tidak
ada anjuran yang bisa diberikan tentang waktu pengadukan karena ada banyak factor
yang mempengaruhi, misalnya banyaknya jenis amalgamator, perbedaan kecepatan dan
pola ayunan, serta berbagai jenis desain kapsul.Jumlah kerja yang diperlukan untuk
amalgamasi dari berbagai jenis logam campur juga berbeda-beda. Misalnya, logam
campur berpartikel spherical biasanya memerlukan waktu amalgamasi yang lebih pendek
daripada logam campur lathe cut. Adonan yang lebih besar juga membutuhkan waktu
pengadukan yang sedikit lebih lama daripada adonan yang sedikit. Petunjuk pabrik akan
menunjukkan jadwal waktu untuk pengadukan logam campur. Tetapi, karena kecepatan
amalgamator berbeda-beda, meskipun merknya sama, jadwal waktu ini hanya berlaku
sebagai petunjuk umum. Konsistensi dari adukan.Sudah terbukti bahwa kombinasi yang
benar dari logam campur dan air raksa adalah factor pertimbangan yang utama.Padatahap
inilah komposisi dari tumpatan amalgam ditentukan, dan komposisi adalah penentu
utama dari sifat fisik amalgam.

3. KONDENSASI

Tujuan pemadatan (kondensasi) adalah memadatkan logam campur ke dalam kavitas


yang sudah dipreparasi sehingga tercapai kepadatan maksimal, dengan cukup air raksa
yang tertinggal untuk menjamin kelanjutan tahap matriks di antara partikel-partikel
logam campur yang ada. Jika tujuan ini tercapai, kekuatan amalgam akan bertambah dan
kekeroposan akan berkurang. Pada amalgam dengan kandungan air raksa yang tinggi,
pemadatan setiap kali harus berhasil mengangkat air raksa ke permukaan agar
penambahan atau lapisan berikutnya dapat menyatu dengan baik.Tujuan utamanya adalah
melepaskan kelebihan air raksa dari setiap penambahan lapisan sampai ke lapisan teratas,
dengan prosedur pemadatan. Kondensasi harus dilakukan sesegera mungkin setelah
triturasi. Semakin lama jarak antara triturasi dan kondensasi akan berakibat pada
penurunan kekuatan amalgam. Selain itu kondensasi harus dilakukan dalam kondisi
kering. Hal ini dikarenakan kontaminasi air dengan Zn akan mengakibatkan ekspansi
tertunda. Kondensasi dilakukan dengan menggunakan amalgam karier yang berfungsi
untuk membawa amalgam dan stoper amalgam yang berfungsi untuk memadatkan
amalgam.Kondensasi manual dilakukan dengan memasukkan amalgam ke dalam cavitas
selapis demi selapis kemudian ditekan-tekan.Amalgam harus nampak mengkilat.Hal itu
menandakan jumlah Hg cukup. Sisa Hg yang timbul akibat proses kondensasi dapat
diambil dengan tampon.

4. TRIMING DAN CARVING

Triming bertujuan untuk membuang kelebihan amalgam dan carving bertujuan untuk
membentuk amalgam sesuai dengan anatomis gigi. Triming dan carving dapat dilakukan
dengan menggunakan alat yang bernama Hollenbeck (Anusavice, 1996:332). Triming
dan carving dilakukan setelah amalgam dikondensasi (Anusavice, 1996:332). Setelah
amalgam ditriming dan carving, amalgam diburnis. Amalgam diburnis dengan
menggunakan burniser berujung bulat (Anusavice, 1996:332). Prosesnya adalah
menggosok agar permukaan menjadi mengkilap.

Tujuan burnishing:

- Meningkatkan keutuhan tepi restorasi.

- Membentuk restorasi sesuai kontur dan kurvatura gigi.

- Membantu mengurangi jumlah merkuri pada amalgam


5. POLISHING

Proses terakhir amalgam adalah polishing. Polishing dilakukan 24 jam sete-lah proses
triming dan carving. Hal ini dikarenakan selama 24 jam tersebut amalgam akan
mengalami ekspansi dan kontraksi. Proses tersebut akan berakhir setelah 24 jam.
Polishing dilakukan dengan menggunakan rubber dan bubuk pemoles basah atau pasta.
Polishing bertujuan untuk menutup mikroporositi amalgam sehingga amalgam tidak
mudah korosif (Anusavice, 1996:332).

 Langkah-Langkah Restorasi Amalgam:

 Pemilihan Alloy Amalgam

Faktor-faktor yang dipertimbangkan saat memilih alloy untuk restorasi adalah:

•Jenis alloy

•Pasien dengan masalah psikologis atau penyakit lain

•Pada preparasi yang luas dan besar

•Pada kasus dimana susah mengkontrol kelembaban

 Perbandingan merkuri-alloy

•Untuk keberhasilan restorasi, rasio merkuri harus spesifik dan akurat berdasarkan tipe
alloy yang digunakan.

•Merkuri pada dasarnya dibutuhakan untuk membasahi pertikel alloy sebelum bereaksi.
Rasio untuk mendapatkan hasil yang terbaik ialah 1:1. Pada umumnya, 5:8 atau 5:7,

 Triturasi

•Tujuan dari triturasi ialah membuang lapisan oksida dari partikel alloy sehingga partikel
alloy dapat tercampur dengan merkuri, menghasilkan masa yang homogen untuk
kondensasi.

•Untuk mencapai masa amalgam yang diharapkan dengan waktu yang minimum.
•Meningkatkan kontak langsung antara partikel dan merkuri dengan membuang okside
dari bubuk

 Mulling

Mulling dilakukan sehingga seluruh partikel alloy dilapisi oleh merkuri, dengan kata lain
mulling merupakan lanjutan dari triturasi

 Aplikasi matrix band


•Letakkan matrix pada restorasi amalgam untuk mempermudah dokter gigi
menempatkan restorasi sesuai batas normal struktur gigi.

•Tempatkan matrix band pada matrix retainer. Letakkan matrix diantara titik kontak
gigi. Gunakan wedges untuk menstabilisasikannya

 Pengisian amalgam

•Ambil sedikit amalgam alloy dengan bantuan amalgam carrier dan letakkan pada gigi
yang telah dipreparasi.

•Box di proksimal harus diisi sebelum mengisi permukaan oklusal dari preparasi

 Kondensasi

•Berbagai bentuk (segitiga, bulat, elips, trapesium, dan persegi panjang) dan ukuran
kondenser digunakan untuk kondensasi amalgam.Ujung kondenser biasanya bergerigi
•Tujuan Kondensasi:

- Membuang kelebihan merkuri dari permukaan restorasi.


- Mengurangi jumlah dan ukuran ruang yang berlebih dari restorasi.
- Menyiapkan permukaan restorasi untuk dibentuk
- Untuk mengadaptasikan dinding dan lantai preparasi

 Burnisher

•Precarve burnishing dilakukan setelah kondensasi. Prosesnya adalah menggosok agar


permukaan menjadi mengkilap

•Keuntungan dari precarve burnishing

- Meningkatkan keutuhan tepi restorasi.


- Membentuk restorasi sesuai kontur dan kurvatura gigi.
- Membantu mengurangi jumlah merkuri pada amalgam.

 Proses carving

Tujuan dari proses carvingadalah untuk mendapatkan restorasi dengan:

•Tidak berlebih dan kurang menggantung

•Ukuran yang tepat, lokasi, dan kontak interproksimal yang bagus.

•Tepi marginal yang adekuat

•Kontur yang tepat


 Finishing and pemolesan

Finishing restorasi amalgam mencakup pembuangan marginal yang tidak teratur,


mempertegas kontur anatomi, dan menghaluskan permukaan yang kasar dari restorasi.

6. Reaksi Pengerasan Amalgam?


Reaksi pengerasan terjadi setelah powder alloy amalgam dan liquid merkuri
tercampur dengan sempurna. Ketika powder alloy dan liquid merkuri dicampur,
terjadi suatu reaksi kimia yang menghasilkan dental amalgam yang berbentuk bahan
restorasi keras dengan warna perak abu – abu. Awalnya akan terjadi absorbsi merkuri
ke dalam partikel, diikuti oleh pengkristalan senyawa Ag2Hg3 yang disebut γ sebagai
fase gamma satu dan fase Sn8Hg yang disebut sebagai fase gamma 2. Kristal – kristal
ini membentuk pengerasan amalgam.
Reaksi tersebut sebagai berikut:
1. Reaksi dengan menggunakan alloy binary : Perak-timah + Merkuri
Perak-timah + Merkuri-perak + Timah merkuri Ag3Sn Hg
 Ag3Sn Ag2Hg3 Sn8Hg γ
 γ γ1 γ2 2. Reaksi dengan menggunakan alloy tertinary : Ag-Sn-Cu + Hg Ag-
Sn-Cu + γ1 + Cu6Sn5
 Ketiga fase γ ini memiliki peranan dalam mengatur sifat amalgam. Komponen yang
paling kuat adalah γ1, dan yang paling lemah adalah γ2. Oleh karena itu, γ2 lebih rentan
terhadap korosi daripada fase yang lainnya.
 Setelah triturasi, kontraksi akan terjadi sampai 20 menit dengan mengendapnya γ1.
Kontraksi terjadi karena larutnya patikel Ag dan terbentuknya γ1.Pada saat γ1 semakin
banyak, Kristal ini akan semakin bergesekan sehingga akan menghasilkan tekanan ke
arah luar yang akan melawan kontraksi. Selama bergesekan terdapat liquid merkuri yang
cukup untuk menyediakan tempat plastis agar kristal tersusun rapat, ini disebut fase
matrix.
 Uap merkuri dilepaskan selama penempatan, kondensasi, dan pengukiran amalgam.
Pelepasan merkuri dari tumpatan amalgam gigi dapat langsung terjadi pada waktu
dilakukan penumpatan gigi, pemolesan tumpatan, pengurangan tumpatan dan
pembuangan tumpatan, serta pengunyahan. Uap merkuri dapat meningkat jika alloy
kurang mengandung perak dalam komponennya. Jumlah merkuri yang dilepaskan tampak
seimbang dengan daerah tambalan.
7. Sifat-sifat Amalgam?
Sifat Fisik Amalgam
a) Creep

adalah sifat viskoelastik yang menjelaskan perubahan dimensi secara bertahap yang
terjadi ketika material diberi tekanan atau beban. Dapat menyebabkan kerusakan
marginal. Amalgam dengan kandungan tembaga tinggi memiliki creep yang lebih
rendah daripada yang tidak.

Creep alloy konvensional > creep blonded alloy > creep alloy komposisi tunggal.

b) Stabilitas dimensional

Tergantung cara manipulasinya yaitu pada seberapa banyak amalgam tertekan pada
saat pengerasan dan kapan pengukuran dimulai.

- Beberapa kontraksi dapat mengakibatkan kebocoran mikro dan karies sekunder.


- Faktor yang mempengaruhi perubahan dimensi :
* Komposisi alloy : semakin besar jumlah Ag dan Sn maka akan lebih besar ekspansi
terjadi
* Ukuran partikel alloy
* Waktu triturasi : Semakin lama waktu triturasi ekspansi akan lebih kecil
* Tekanan kondensasi
c) Abrasi
d) Perubahan Dimensi

Sejumlah kecil kontraksi terjadi pada setengah jam pertama setelah triturasi karena
merkuri berdifusi kedalam perak dan timah sehingga campuran ini larut didalam
merkuri. Setelah itu, ekspansi terjadi karena proses kristalisasi pada fase baru.
Menurut ADA no.1 perubahan dimensional terbatas pada 20 mikron/cm yang diukur
antara 5 menit sampai 24 jam setelah triturasi.

e) Kekuatan

Kekuatan amalgam berkembang dengan lambat. Memerlukan waktu 24 jam untuk


mencapai maksimum. Pada jam pertama, hanya 40%-60% dari kekuatan kompresif
maksimal yang dicapai

f) Korosi

Restorasi amalgam menghasilkan tarnis dan korosi selama periode waktu tertentu.
Meskipun korosi mengakibatkan berkurangnya kekuatan restorasi sekitar 50% dalam
waktu 5 tahun, fakta yang menguntungkan dari korosi adalah bahwa hal ini dapat
memperkuat margin preparasi dan memperkuat amalgam itu sendiri.

g) Biokompatibilitas

Meskipun terdapat perdebatan yang hebat tentang toksisitas merkuri, tetapi jika
penggunaannya secara hati-hati, maka amalgam akan menjadi material yang
biokompatibel.
h) Konduktivitas Termal

Karena memiliki konduktivitas termal yang baik, amalgam dapat menghantarkan


perubahan temperatur secara langsung ke pulpa. Maka, amalgam harus dihindari dari
pulpa jika tanpa pelindung pulpa yang baik.

i) Koofisien Ekspansi Termal

Koofisien ekspansi termal ini tiga kali lebih besar dibandingkan dentin. Perbedaan
yang besar ini dapat menyebabkan mikroleakage.

j) Mikroleakage

Amalgam Mikroleakage terjadi ketika adanya celah yang besar yaitu 2 sampai 20
mikron antara amalgam dan struktur gigi.

Sifat Mekanik Amalgam

Kekuatan : Dental amalgam mempunyai kekuatan tekan yang tinggi namun kekuatan
tensil ( tarik) yang rendah.

Sifat Kimia Amalgam

1. Reaksi Elektrokimia sel galvanik : ketika dua logam atau lebih yang berkontak atau
yang berbentuk alloy dalam saliva (elektrolit)

2. Korosi adalah penurunan kualitas permukaan restorasi karena reaksi kimia. Produk
korosi : karat, yang merupakan logam yang teroksidasi dalam bentuk kristal.

3. Tarnish adalah perubahan warna pada permukaan amalgam karena berkontak


dengan sulfur.

Sifat Biologi Amalgam

1. Alergi: Akan terjadi reaksi hipersensivitas tipe IV ( hiperermia, edema,


pembentukan vesikel, gatal)

2. Keracunan

8. Generasi Kelas Tumpatan Amalgam?


Klas-I: perak dan timah dengan rasio 8:1

Klas-II: perak, timah, tembaga (4%), zink

Klas-III: alloy eutektik yang ditambahkan pada alloy original


Klas-IV: kandungan tembaga meningkat sampai 29%

Klas-V: indium ditambahkan ke campuran perak, timah dan tembaga

Klas-VI: logam mulia ditambahkan seperti palladium.

9. Kelebihan dan Kekurangan Amalgam?


Kelebihan :
- Dapat dikatakan sejauh ini amalgam adalah bahan tambal yang paling kuat
dibandingkan dengan bahan tambal lain dalam melawan tekanan kunyah,
sehingga amalgam dapat bertahan dalam jangka waktu yang sangat lama di
dalam mulut (pada beberapa penelitian dilaporkan amalgam bertahan hingga
lebih dari 15 tahun dengan kondisi yang baik) asalkan tahap-tahap
penambalan sesuai dengan prosedur.
- Ketahanan terhadap keausan sangat tinggi, tidak seperti bahan lain yang pada
umumnya lama kelamaan akan mengalami aus karena faktor-faktor dalam
mulut yang saling berinteraksi seperti gaya kunyah dan cairan mulut.
- Penambalan dengan amalgam relatif lebih simpel dan mudah dan tidak terlalu
“technique sensitive” bila dibandingkan dengan resin komposit, di mana
sedikit kesalahan dalam salah satu tahapannya akan sangat mempengaruhi
ketahanan dan kekuatan bahan tambal resin komposit.
- Biayanya relatif lebih rendah.

→ Kelebihan Amalgam Silver

- Mudah manipulasi
- Adaptasi marginal yang baik
- Aplikasinya bisa lebih luas
- Karakteristik fisik amalgam sebanding dengan enamel dan dentin
- Teknik sensitifitas yang sedikit
- Biokompatibel
- Ketahanan terhadap keausan baik
- Harga murah
- Dapat diselesaikan dengan sekali kunjungan
- Ikatan restorasi amalgam dapat juga terikat ke struktur gigi
Kekurangan :
- Secara estetis kurang baik karena warnanya yang kontras dengan warna gigi,
sehingga tidak dapat diindikasikan untuk gigi depan atau di mana
pertimbangan estetis sangat diutamakan.
- Dalam jangka waktu lama ada beberapa kasus di mana tepi-tepi tambalan
yang berbatasan langsung dengan gigi dapat menyebabkan perubahan warna
pada gigi sehingga tampak membayang kehitaman.
- Pada beberapa kasus ada sejumlah pasien yang ternyata alergi dengan logam
yang terkandung dalam bahan tambal amalgam. Selain itu, beberapa waktu
setelah penambalan pasien terkadang sering mengeluhkan adanya rasa sensitif
terhadap rangsang panas atau dingin. Namun umumnya keluhan tersebut tidak
berlangsung lama dan berangsur hilang setelah pasien dapat beradaptasi.
- Hingga kini issue tentang toksisitas amalgam yang dikaitkan dengan merkuri
yang dikandungnya masih hangat dibicarakan. Pada negara-negara tertentu
ada yang sudah memberlakukan larangan bagi penggunaan amalgam sebagai
bahan tambal.
- Amalgam tattoo merupakan reaksi hipersensitivitas tipe IV akibat implantasi
material amalgam pada jaringan di rongga mulut.10 Amalgam tattoo dapat
terjadi dengan cara sebagai berikut:10,30
1. Terjadi pada saat pengisian amalgam. Abrasi dengan mukosa dengan
amalgam dapat menyebabkan partikel amalgam masuk ke dalam jaringan
mukosa.
2. Terjadi pada saat flossing. Partikel amalgam dapat mengontaminasi dental
floss dan tersangkut diantara gigi.
3. Terjadi pada saat memoles amalgam.
4. Tekanan tinggi dari putaran yang sangat cepat dapat mendorong material
amalgam ke dalam jaringan, contohnya pada saat pembongkaran tambalan
amalgam yang sudah lama.
5. Pada saat gigi dengan tambalan amalgam diekstraksi. Serpihan amalgam
dapat masuk ke dalam soket ekstraksi tanpa disadari.

→ Kekurangan Amalgam Silver

- Estetis yang kurang


- Preparasi yang banyak untuk pengisian amalgam
- Pengisian amalgam dapat mengakibatkan korosi atau tarnish yang
menyebabkan diskolorisasi
- Tidak terikat ke gigi
- Restorasi metal merupakan noninsulasi
- Kerusakan marginal dapat tampak pada low copper alloy
- Amalgam tidak cukup kuat untuk menahan struktur gigi yang lemah
- Kekuatan tarikan yang rendah mengakibatkan material menjadi rapuh
- Dapat menimbulkan galvanik apabila bertemu dengan restorasi emas atau
restorasi yang sama dengan kondensasi yang berbeda
- Oral lichen planus dapat terlihat pada restorasi amalgam.
10.Indikasi dan Kontraindikasi Amalgam?
 Indikasi
- Gigi molar yang menerima beban kunyah paling baik
- Dapat digunakan di gigi permanen dan sulung
- Pasien dengan insidensi karies tinggi
- Preparasi klas I yang moderat sampai besar
- Preparasi klas II dimana :
•Oklusi dengan beban pengunyahan yang besar
•Meluas sampai permukaan akar
•Masalah dalam isolasi
•Diindikasikan untuk oklusi dengan beban pengunyahan yang besar karena
amalgam memiliki ketahanan aus yang lebih baik daripada komposit.
Kontaminasi minor selama pengisian amalgam memiliki efek yang lebih sedikit
dibandingkan restorasi komposit.
- Preparasi klas V, dimana :
•Estetis tidak menjadi masalah
•Preparasi seluruh permukaan akar
•Isolasi yang sulit
- Preparasi klas VI
- Preparasi klas III dimana isolasi sulit
- Digunakan sebagai basis pada gigi dengan kerusakan parah dimana akan
dibuatkan restorasi logam
- Digunakan untuk restorasi post-endodontik
- Gigi dengan prognosis pulpa non-definitif, digunakan sebagai restorasi sementara
sebelum menentukan status pulpa gigi.
- Gigi mengalami fraktur cusp yang dapat direstorasi dengan amalgam
menggunakan pin dan pasak.

 Kontraindikasi

- Gigi yang memerlukan estetik baik


- Restorasi kecil sampai sedang yang tidak dapat dilakukan isolasi yang baik
- Estetis : penggunaan amalgam tidak boleh pada gigi yang membutuhkan estetis.
Jadi, preparasi klas III,IV,V biasanya tidak diindikasikan kecuali kasus tertentu.
- Preparasi klas I dan II yang kecil sampai sedang harus direstorasi dengan
komposit daripada amalgam.
11.Kegagalan Dalam Restorasi Amalgam?
Pada Tingkat Rendah
• Sakit setelah restorasi amalgam
• Kerusakan jaringan periodontal karena tambalan menggantung di proksimal
• Keterlibatan pulpa
•Tarnis dan korosi
• Tekanan internal karena tekanan pengunyahan yang berlebihan
Pada Tingkat Tinggi
•Fraktur besar dari restorasi
• Fraktur gigi
• Fraktur marginal amalgam
• Karies sekunder atau karies berulang karena kebocoran marginal
• Perubahan dimensi terutama pada amalgam yang mengandung zink
•Perubahan warna restorasi
• Perubahan warna gigi

→ Penyebab Kegagalan Restorasi Amalgam


 Penyebab-penyebab kegagalan restorasi amalgam dapat dibagi atas;
 Seleksi kasus yang salah
 Preparasi gigi yang tidak sempurna
 Perluasan oklusal yang inadekuat
 Kurangnya perluasan box proksimal
 Perluasan preparasi gigi yang berlebihan
 Kedalaman preparasi
 Pemanipulasian amalgam yang tidak sempurna
 Adaptasi matrix yang tidak sempurna
 Pemilihan matrix dan penahan yang tepat
 Jika wedge tidak digunakan
 Jika matrix dilepaskan terlalu cepat sebelum restorasi setting
 Kegagalan setelah restorasi

12. Definisi Alloy?


Alloy atau aliase adalah campuran dua atau lebih elemen logam kadang-kadang
konstitusi terpentingnya mungkin berupa metalloid atau bahkan suatu non
logam(missal carbon di dalam besi). Dental amalgam paling banyak digunakan untuk
bahan tambal gigi merupakan alloy silver dan tin kadang-kadang diberi sedikit
kuprum dan zinc. Sewaktu dicampur dengan mercury akan memadat dengan cepat
dan menghasilkan suatu masa yang keras dan kuat. Alloy emas, digunakan untuk
inlay, mahkota dan jembatan. Sebagai pengganti emas dapat digunakan silver-
palladium, nickel – chromium. Alloy emas, alloy cobat-chromium, alloy silver-
palladium, aluminium bronze. Adalah alloy yang dapat/telah pernah digunakan
sebagai landasan gigi tiruan tuangan.

Anda mungkin juga menyukai