Amalgam adalah jenis logam campur khusus yang mengandung merkuri sebagai
salah satu konstituennya.
Menurut American Dental Association (ADA), amalgam adalah logam campuran
dari Merkuri, Perak, Timah dan Tembaga serta logam lainnya untuk
meningkatkan sifat fisik dan mekanikal.
Amalgam adalah gabungan dari beberapa logam dengan merkuri
Amalgam dental alloy terdiri dari silver dan alloy lainnya seperti timah, amalgam,
dan sejumlah kecil zink yang dicampur dengan merkuri.
2. Pengertian Amalgamasi?
Dental amalgam sendiri adalah kombinasi alloy dengan merkuri melalui suatu proses
yang disebut amalgamasi. Ketika powder alloy dan liquid merkuri dicampur, terjadi suatu
reaksi kimia yang menghasilkan dental amalgam yang berbentuk bahan restorasi keras
dengan warna perak abu – abu.
3. Komposisi dari Amalgam?
a. Perak
1. Meningkatkan strength *
2. Meningkatkan setting expansion
3. Memutihkan alloy *
4. Meningkatkan resistensi terhadap tarnish *
5. Menurunkan creep *
6. Mengurangi setting time *
7. Menghambat korosi
8. Mengurangi daya alir
b. Timah
1. Mengurangi strength dan hardness *
2. Mengurangi setting expansion
3. Meningkatkan setting time *
4. Mengendalikan reaksi antara perak dan merkuri karena tanpa timah reaksi akan terlalu
cepat terjadi *
5. Meningkatkan kontraksi
c. Tembaga
1. Meningkatkan strength dan hardness *
2. Menghambat pembentukan fase gamma 2
3. Mengurangi tarnish dan korosi
4. Mengurangi terjadinya pengerutan dan kebocoran tepi *
5. Mengurangi retak efek penguatan pada saat setting amalgam
6. Membantu penggabungan alloy *
7. Meningkatkan ekspansi saat pengerasan
d. Merkuri
→ Campuran yang terbentuk disebut dengan alloy pre-amalgamasi yang dapat
menghasilkan reaksi lebih cepat.
1. Medium pendispersi
2. Mempercepat reaksi
e. Zink
→ Seng dapat menyebabkan terjadinya suatu ekspansi yang tertunda bila campuran
amalgam terkontaminasi oleh cairan selama proses pemanipulasian. Seng dalam jumlah
kecil tidak dapat mempengaruhi pengerasan.
→ Alloy yang dibuat tanpa seng akan menjadi lebih rapuh, sedangkan amalgam yang
dibuat dengan penambahan seng akan menjadi kurang plastis. *
1. Zink berperan sebagai penghambat oksidasi (deoksidator) selama dalam proses
pembuatan, sehingga dapat mencegah oksidasi dari unsur-unsur yang penting seperti
perak, tembaga, maupun timah. *
2. Zink dapat menyebabkan ekspansi yang tertunda pada low copper
f. Palladium
1. Mengurangi korosi *
2. Mengeraskan alloy
g. Indium
1. Meningkatkan strength
2. Mengurangi jumlah pemakaian merkuri
3. Mengurangi terjadinya kerusakan marginal
→ Amalgam dental alloy terdiri dari dua tipe yaitu low copper dan high copper :
• Low copper alloy terdiri dari 6% berat tembaga.
• High copper alloy, terdapat tembaga sebesar 6-30%
a. Alloy rendah copper (low copper alloy) : Low copper alloy ini mengandung
silver (68-70%), tin (26-27%), copper (4-5%), zinc (0-1%).
b. Alloy tinggi copper (high copper alloy) : High copper alloy mengandung silver
(40-70%), tin (22-30%), copper (13-30%), zinc (0-1%). Alloy ini dapat
diklasifikasikan sebagai:
Single composisition atau unicomposition alloys 3: Tiap partikel dari alloy ini
memiliki komposisi yang sama. Komposisi seluruhnya terdiri atas silver (40-60%),
tin (22-30%), copper (13-30%), zinc (0-4%).
Pada tahap ini, seorang dokter gigi atau asisten dokter gigi melakukan penimbangan air
raksa dan logam alloy. Hal ini dilakukan untuk menentukan rasio air raksa:logam alloy.
Rasio air raksa:logam alloy dipengaruhi oleh komposisi logam alloy, ukuran partikel,
bentuk partikel, dan suhu pengerjaan (Anusavice, 1996:325). Penimbangan air
raksa:logam alloy. Perbandingan rasio air raksa:logam alloy harus ditimbang dengan
benar sebelum dilakukan triturasi. Sebab jumlah Hg yang terlalu banyak atau terlalu
sedikit akan mempengaruhi kualitas amalgam yang dihasilkan.
2. TRITURASI
3. KONDENSASI
Triming bertujuan untuk membuang kelebihan amalgam dan carving bertujuan untuk
membentuk amalgam sesuai dengan anatomis gigi. Triming dan carving dapat dilakukan
dengan menggunakan alat yang bernama Hollenbeck (Anusavice, 1996:332). Triming
dan carving dilakukan setelah amalgam dikondensasi (Anusavice, 1996:332). Setelah
amalgam ditriming dan carving, amalgam diburnis. Amalgam diburnis dengan
menggunakan burniser berujung bulat (Anusavice, 1996:332). Prosesnya adalah
menggosok agar permukaan menjadi mengkilap.
Tujuan burnishing:
Proses terakhir amalgam adalah polishing. Polishing dilakukan 24 jam sete-lah proses
triming dan carving. Hal ini dikarenakan selama 24 jam tersebut amalgam akan
mengalami ekspansi dan kontraksi. Proses tersebut akan berakhir setelah 24 jam.
Polishing dilakukan dengan menggunakan rubber dan bubuk pemoles basah atau pasta.
Polishing bertujuan untuk menutup mikroporositi amalgam sehingga amalgam tidak
mudah korosif (Anusavice, 1996:332).
•Jenis alloy
Perbandingan merkuri-alloy
•Untuk keberhasilan restorasi, rasio merkuri harus spesifik dan akurat berdasarkan tipe
alloy yang digunakan.
•Merkuri pada dasarnya dibutuhakan untuk membasahi pertikel alloy sebelum bereaksi.
Rasio untuk mendapatkan hasil yang terbaik ialah 1:1. Pada umumnya, 5:8 atau 5:7,
Triturasi
•Tujuan dari triturasi ialah membuang lapisan oksida dari partikel alloy sehingga partikel
alloy dapat tercampur dengan merkuri, menghasilkan masa yang homogen untuk
kondensasi.
•Untuk mencapai masa amalgam yang diharapkan dengan waktu yang minimum.
•Meningkatkan kontak langsung antara partikel dan merkuri dengan membuang okside
dari bubuk
Mulling
Mulling dilakukan sehingga seluruh partikel alloy dilapisi oleh merkuri, dengan kata lain
mulling merupakan lanjutan dari triturasi
•Tempatkan matrix band pada matrix retainer. Letakkan matrix diantara titik kontak
gigi. Gunakan wedges untuk menstabilisasikannya
Pengisian amalgam
•Ambil sedikit amalgam alloy dengan bantuan amalgam carrier dan letakkan pada gigi
yang telah dipreparasi.
•Box di proksimal harus diisi sebelum mengisi permukaan oklusal dari preparasi
Kondensasi
•Berbagai bentuk (segitiga, bulat, elips, trapesium, dan persegi panjang) dan ukuran
kondenser digunakan untuk kondensasi amalgam.Ujung kondenser biasanya bergerigi
•Tujuan Kondensasi:
Burnisher
Proses carving
adalah sifat viskoelastik yang menjelaskan perubahan dimensi secara bertahap yang
terjadi ketika material diberi tekanan atau beban. Dapat menyebabkan kerusakan
marginal. Amalgam dengan kandungan tembaga tinggi memiliki creep yang lebih
rendah daripada yang tidak.
Creep alloy konvensional > creep blonded alloy > creep alloy komposisi tunggal.
b) Stabilitas dimensional
Tergantung cara manipulasinya yaitu pada seberapa banyak amalgam tertekan pada
saat pengerasan dan kapan pengukuran dimulai.
Sejumlah kecil kontraksi terjadi pada setengah jam pertama setelah triturasi karena
merkuri berdifusi kedalam perak dan timah sehingga campuran ini larut didalam
merkuri. Setelah itu, ekspansi terjadi karena proses kristalisasi pada fase baru.
Menurut ADA no.1 perubahan dimensional terbatas pada 20 mikron/cm yang diukur
antara 5 menit sampai 24 jam setelah triturasi.
e) Kekuatan
f) Korosi
Restorasi amalgam menghasilkan tarnis dan korosi selama periode waktu tertentu.
Meskipun korosi mengakibatkan berkurangnya kekuatan restorasi sekitar 50% dalam
waktu 5 tahun, fakta yang menguntungkan dari korosi adalah bahwa hal ini dapat
memperkuat margin preparasi dan memperkuat amalgam itu sendiri.
g) Biokompatibilitas
Meskipun terdapat perdebatan yang hebat tentang toksisitas merkuri, tetapi jika
penggunaannya secara hati-hati, maka amalgam akan menjadi material yang
biokompatibel.
h) Konduktivitas Termal
Koofisien ekspansi termal ini tiga kali lebih besar dibandingkan dentin. Perbedaan
yang besar ini dapat menyebabkan mikroleakage.
j) Mikroleakage
Amalgam Mikroleakage terjadi ketika adanya celah yang besar yaitu 2 sampai 20
mikron antara amalgam dan struktur gigi.
Kekuatan : Dental amalgam mempunyai kekuatan tekan yang tinggi namun kekuatan
tensil ( tarik) yang rendah.
1. Reaksi Elektrokimia sel galvanik : ketika dua logam atau lebih yang berkontak atau
yang berbentuk alloy dalam saliva (elektrolit)
2. Korosi adalah penurunan kualitas permukaan restorasi karena reaksi kimia. Produk
korosi : karat, yang merupakan logam yang teroksidasi dalam bentuk kristal.
2. Keracunan
- Mudah manipulasi
- Adaptasi marginal yang baik
- Aplikasinya bisa lebih luas
- Karakteristik fisik amalgam sebanding dengan enamel dan dentin
- Teknik sensitifitas yang sedikit
- Biokompatibel
- Ketahanan terhadap keausan baik
- Harga murah
- Dapat diselesaikan dengan sekali kunjungan
- Ikatan restorasi amalgam dapat juga terikat ke struktur gigi
Kekurangan :
- Secara estetis kurang baik karena warnanya yang kontras dengan warna gigi,
sehingga tidak dapat diindikasikan untuk gigi depan atau di mana
pertimbangan estetis sangat diutamakan.
- Dalam jangka waktu lama ada beberapa kasus di mana tepi-tepi tambalan
yang berbatasan langsung dengan gigi dapat menyebabkan perubahan warna
pada gigi sehingga tampak membayang kehitaman.
- Pada beberapa kasus ada sejumlah pasien yang ternyata alergi dengan logam
yang terkandung dalam bahan tambal amalgam. Selain itu, beberapa waktu
setelah penambalan pasien terkadang sering mengeluhkan adanya rasa sensitif
terhadap rangsang panas atau dingin. Namun umumnya keluhan tersebut tidak
berlangsung lama dan berangsur hilang setelah pasien dapat beradaptasi.
- Hingga kini issue tentang toksisitas amalgam yang dikaitkan dengan merkuri
yang dikandungnya masih hangat dibicarakan. Pada negara-negara tertentu
ada yang sudah memberlakukan larangan bagi penggunaan amalgam sebagai
bahan tambal.
- Amalgam tattoo merupakan reaksi hipersensitivitas tipe IV akibat implantasi
material amalgam pada jaringan di rongga mulut.10 Amalgam tattoo dapat
terjadi dengan cara sebagai berikut:10,30
1. Terjadi pada saat pengisian amalgam. Abrasi dengan mukosa dengan
amalgam dapat menyebabkan partikel amalgam masuk ke dalam jaringan
mukosa.
2. Terjadi pada saat flossing. Partikel amalgam dapat mengontaminasi dental
floss dan tersangkut diantara gigi.
3. Terjadi pada saat memoles amalgam.
4. Tekanan tinggi dari putaran yang sangat cepat dapat mendorong material
amalgam ke dalam jaringan, contohnya pada saat pembongkaran tambalan
amalgam yang sudah lama.
5. Pada saat gigi dengan tambalan amalgam diekstraksi. Serpihan amalgam
dapat masuk ke dalam soket ekstraksi tanpa disadari.
Kontraindikasi