Skenario 2: Wax
Disusun Untuk Memenuhi Tugas Tutorial BLOK 12
Biomaterial dan Teknologi Kedokteran Gigi
Kelompok Tutorial F
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala berkat dan
rahmatNya sehingga kami dapat menyelesaikan tugas laporan tutorial skenario
pertama yang berjudul “Wax”.
Penulisan makalah ini tidak lepas dari bantuan berbagai pihak, oleh karena
itu penulis ingin menyampaikan terimakasih kepada:
1. drg. Dwi Kartika Apriyono M.Kes. Sp.OF selaku dosen tutor yang telah
membimbing jalannya diskusi tutorial kelompok 6 Fakultas Kedokteran
Gigi Universitas Jember dan memberi masukan yang membantu bagi
pengembangan ilmu yang telah didapatkan.
2. Semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan laporan ini.
Dalam penyusunan laporan ini tidak lepas dari kekurangan dan kesalahan.
Oleh karena itu, kritik dan saran yang membangun sangat penyusun butuhkan
untuk kesempurnaan laporan ini. Semoga laporan ini dapat berguna bagi kita
semua.
Penyusun
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Skenario
Mahasiswa semester IV Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Jember sedang
melakukan skill lab manipulasi wax. Wax di bidang Kedokteran Gigi
diklasifikasikan menjadi beberapa jenis/tipe. Pada pelaksanaan skill lab kali
ini adalah membuat lempeng gigit menggunakan base plate wax dan membuat
mahkota gigi tiruan menggunakan inlay wax. Hasil akhir dikatakan baik bila
semua wax menempel pada permukaan model kerja sesuai out line form, halus
dan mengkilat.
BAB II
PEMBAHASAN
2. Klasifikasi wax dibagi menjadi dua yaitu wax alami dan sintetis
Alami :
- animal wax (beeswax, spermaceti wax)
- Vegeta wax (carnnauba wax, resin, getah dan candelila)
- Mineral melalui destilasi (parafin, karesin, mikrokristalin)
Sintetis : dari hidrokarbon lurus (polietilena, polioksiethilena)
A. Klasifikasi Wax
Menurut spesifikasi ADA (American Dental Association), mengklasifikasi
bahan wax atas 3 tipe yaitu pattern wax (inlay, casting, dan baseplate),
processing wax (boxing, utility, dan sticky), dan impression wax (bite
registration dan correction types).
1. Pattern Wax
a) Inlay Wax
Inlay Wax biasanya digunakan untuk menyiapkan pola pada
restorasi gigi inlay, jembatan dan crown.
Warna malam biasanya berwarna hijau, biru, kuning, merah
dan gading.
Sediaan berupa batang berukuran sekitar 7,5 cm dan
diameter 0,64 cm.
Titik leleh sekitar 54ᵒC - 60ᵒC
Menurut ISO, inlay wax memilik 2 tipe yaitu tipe I (soft)
untuk direct technique dan tipe II (hard) yang lebih lunak
untuk indirect technique. Tipe 1 ditujukan untuk
penggunaan extraoral/kebutuhan penggunaan pada
laboratorium, sedangkan tipe 2 digunakan untuk
penggunaan intraoral.
Inlay wax tersusun atas paraffin wax(40-60%) yng
merupakan penyusun utama dari inlay wax yang berfungsi
untuk menetapkan melting point, ceresin(10%) untuk
meningkatkan kekerasan dan menjadikan wax mudah
diebntuk, gum damar(1%) yang meningkatkan
kehalusan ketika pemanasan dan membuat wax lebih
ytahan terhadap retak, carnauba/candelilla(25%) untuk
menurunkan flow pada temperartur rongga mulut serta
memberi permukaan yang mengkilap pada wax dan agen
pewarna
b) Casting Wax
2. Processing Wax
a) Boxing Wax
Boxing wax digunakan untuk membuat pagar atau pememberi
batas pada saat melakukan pengecoran cetak negatif.
Biasanya berwarna hijau atau hitam.
Lunak dan permukaan mengkilat pada waktu pemanasan.
dapat dibengkokkan pada suhu 35°C dan akan kembali ke
bentuk semula dalam suhu 21°C.
b) Utility Wax
Utility wax digunakan pada bidang orthodonsia dan menjadi bahan
pendukung pada bahan cetak alginat. Pada bidang orthodonsia
digunakan untuk menutupi kawat atau braket. Sementara, untuk
fungsinya dalam mendukung bahan cetak alginate. Utility wax ini
befungsi sebagai pemanjang sendok cetak pada kasus pasien
dengan alveolar ridge yang Panjang dan sebagai pelapis pada
bagian palatum sendok cetak untuk kasus pasien dengan palatum
yang dalam.
Wax biasanya berwarna putih dengan bentuk strip.
Utility wax terdiri dari beeswax, petrolatum, dan malam
lunak lain.
c) Sticky Wax
Fungsi dari wax ini yaitu menyambung atau melekatkan patahan
protesa gigi resin (reparasi) dan logam (soldering).
Sticky wax terdiri dari rosin, beeswax, pewarna dan resin
alami.
Pada suhu kamar bersifat getas, kuat dan tidak Iengket. Bila
dicairkan bersifat lengket dan melekat kuat pada
permukaan bahan.
3. Impression Wax
a) Corrective wax
Fungsi dari corrective wax adalah malam yang digunakan untuk
melakukan koreksi pada undercut dan cetak positif gigi dan untuk
prosedur pengambilan cetak edentulous.
Malam ini memiliki sifat yang mudah mengalir pada suhu
rongga mulut sehingga dapat disesuaikan dengan material
yang lain
Komposisi terdiri dari parafin, beeswax, ceresin dan
partikel logam.
Inlay Wax
Kelebihan :
Kekurangan :
Casting Wax
Kelebihan :
Kekurangan :
Kelebihan :
- Stabil pada suhu mulut
- Dapat mengisi rongga cetak
- Non iritan dan non toxic
- Tidak meninggalkan residu jika disiram air
- Tidak berubah sifat fisis jika dipanaskan
- Mudah dibentuk dalam temperatur tertentu
- Setelah dingin dapat mempertahankan bentuknya
- Dalam keadaan lunak dapat beradaptasi dengan permukaan lain
- Dalam keadaan keras dapat diukir
- Melting range cukup lama
- Dapat dicairkan dan dipadatkan berkali-kali
- Jika dibentuk tidak robek atau retak
Kekurangan
- Mudah rapuh
Kelebihan :
Kekurangan :
Kelebihan :
Kekurangan :
Kelebihan :
1. Lengket
2. Bersifat kuat
3. Tidak rapuh
4. Bersifat brittle
5. Direkatkan pada lilin yang patah
Kekurangan :
Kelebihan :
- Pada suhu 37 derajat daya alir 100%
Kekurangan
- Apabila lebih dari 37 derajat daya alir akan berkurang karena itu
harus sesuai
Kelebihan :
- Melihat Realasi antara rahang atas dan rahang bawah
- Harus dicastingh dengan benar memakai artikulator
Kekurangan
- Tidak bisa memakai selain articulator
Tahapan:
1. Siapkan alat dan bahan diatas meja yang dialasi l ap putih.
2. Lunakkan malam biru diatas burner.
3. Aplikasikan pada model die posterior yang telah diulasi bahan
separator.
4. Bentuk sesuai anatomi gigi posterior dengan pisau model dan
carver.
5. Haluskan dengan air sabun.
Alat-alat:
1. Pisau malam
2. pisau model
3. pisau gips
4. lampu spirtus
5. pensil tinta
6. chip blower
7. Trimmer
8. Lap halus
Bahan-bahan:
B. Tahap Pekerjaan :
KESIMPULAN
3.1 Kesimpulan
Wax merupakan material yang bersifat termoplastis yang artinya lunak
jika dipanaskan, dan dapat mengeras kembali pada suhu dingin, dan dapat
dilakukan berulang kali. Wax berasal dari dari hewan, tumbuhan dan mineral.
Wax yang berasal dari hewan meliputi beeswax yang diambil dari sarang
lebah dan spermaceti wax yang diambil dari kepala paus sperma. Wax yang
berasal dari tumbuhan terdiri dari carnauba wax, candelila wax, resin dan
getah. Wax yang berasal dari mineral didapatkan melalui proses destilasi yang
meliputi poliethilena dan polioksiethilena.
Dental wax merupakan gabungan dari berbagai jenis wax baik hewan,
tumbuhan maupun mineral dengan komposisi tertentu. Syarat dental wax yang
baik jika dipanaskan mudah dibentuk, pada suhu dingin dental wax dapat
mempertahankan bentuknya, dapat diukir, tentunya bersifat non toxic dan non
irritan.
Dental wax diklasifikasikan berdasarkan kegunaannya yaitu pattern wax,
processing wax, dan impression wax. Pattern wax terdiri dari inlay wax,
casting wax, dan baseplate wax. Processing wax terdiri dari boxing wax,
utility wax, dan sticky wax. Impression wax terdiri dari corrective wax, dan
bite registration wax.
DAFTAR PUSTAKA
Darvell BW. 2018. Materials Science for Dentistry 10th. US: Elsevier.
Manapalli, John J. 2016. Basic Dental Material, 4th edition. India: Jaypee
Brothers Medical Publisher .
McCabe JF, Walls AWG. 2008. Applied dental materials 9th Edition.
Oxford: Blackwel Publishing Ltd.
Sumono, dkk. 2018. Petunjuk Skill Lab Biomaterial Dan Teknologi
Kedokteran Gigi. Jember: Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Jember