Anda di halaman 1dari 3

BAB 2

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Infeksi Periapikal


Karies berawal dari sisa makanan yang bercampur dengan hasil
metabolisme bakteri Staphylococcus aureus, Streptococcus mutans,
Lactobacillus, dll yang berupa asam akan mengakibatkan proses demineralisasi
pada email sehingga terbentuk karies. Proses karies ini mengakibatkan radang
pada pulpa yang dikenal sebagai Pulpitis Reversibel dan akan berlanjut menjadi
Pulpitis Irreversibel. Bila infeksi dibiarkan jaringan pulpa akan menjadi nekrosis
sehingga infeksinya dapat masuk ke pembuluh darah menuju jaringan periapikal
melalui apeks. Sel-sel darah putih yang merupakan pertahanan tubuh dalam
melawan infeksi, bergerak ke dalam rongga tersebut dan setelah memfagosit
bakteri, sel darah putih akan mati. Sel darah putih yang mati inilah yang
membentuk nanah yang mengisi rongga tersebut. Akibat penimbunan nanah ini
maka jaringan sekitarnya akan terdorong dan menjadi dinding pembatas abses.
Hal ini merupakan mekanisme pertahanan tubuh untuk mencegah penyebaran
infeksi lebih lanjut. Jika suatu abses pecah maka infeksi bisa menyebar
tergantung kepada lokasi abses. Sehingga Abses Periapikal dapat didefinisikan
sebagai suatu proses supuratif disekitar ujung akar gigi yang terjadi karena
hancurnya jaringan dan merupakan respon inflamasi berlanjut dari jaringan
periapikal terhadap iritasi pulpa (Michael TB et al, 2006)
Penyebaran infeksi melalui foramen apikal berawal dari kerusakan gigi
atau karies, kemudian terjadi proses inflamasi di sekitar periapikal di daerah
membran periodontal berupa suatu periodontitis apikalis. Rangsangan yang
ringan dan kronis menyebabkan membran periodontal di apikal mengadakan
reaksi membentuk dinding untuk mengisolasi penyebaran infeksi. Respon
jaringan periapikal terhadap iritasi tersebut dapat berupa periodontitis apikalis
yang supuratif atau abses dentoalveolar (Marvin G, 2006).
Infeksi periapikal dapat menyebar ke jaringan-jaringan lain mengikuti pola
patofisiologi yang beragam yang pada dasarnya dipengaruhi oleh : jumlah dan

4
5

virulensi kuman, resistensi dari host, dan struktur anatomi daerah yang terlibat
(Michael TB et al, 2006).
Pus pada jaringan periapikal menyebar melalui tulang cancelous menuju
ke permukaan tulang dan setelah menembus lapisan korteks pus masuk ke
jaringan lunak di sekitarnya yang biasanya didahului dengan keradangan pada
periosteum tulang alveolar di daerah tersebut yang disebut dengan periostitis
(Maestra-Vera JR, 2004).
Arah penyebaran infeksi periapikal menuju ke jaringan lunak dipengaruhi
oleh 2 faktor utama yaitu (Maestra – Vera JR, 2004) :
1. Ketebalan tulang yang meliputi apeks gigi
2. Hubungan antara tempat perforasi tulang dan tempat perlekatan otot-
otot pada maksila dan mandibula
Bila apeks gigi yang terinfeksi lebih dekat dengan labial plate maka akan
menyebabkan vestibular abscess. Sebaliknya jika akar gigi lebih dekat dengan
permukaan palatal maka yang terjadi adalah palatal abscess.
Setelah pus menembus permukaan tulang dan masuk ke dalam jaringan
lunak arah penyebaran selanjutnya ditentukan oleh tempat perlekatan otot-otot
pada tulang rahang, utamanya yaitu m. Buccinator pada maksila dan mandibula,
dan Mylohyoid pada mandibula. Pada gigi-gigi posterior rahang atas apabila pus
keluar ke arah bukal dan dibawah perlekatan m.buccinator pada maksila dan
mandibula, dan m mylohyoid pada mandibula. Pada gigi posterior rahang atas
apabila pus keluar ke arah bukal dan dibawah perlekatan m. Buccinator maka
akan terjadi vestibular abscess. Apabila pus terletak di atas perlekatan m.
Buccinator maka yang terjadi adalah buccal space abscess ((Michael TB et al,
2006).
Infeksi periapikal pada gigi-gigi rahang atas pada umunya menjalar ke
arah labial atau bukal. Beberapa gigi seperti insisif lateral yang inklinasinya
ekstrem, akar palatal gigi premolar pertama dan molar rahang atas dapat
menyebabkan abses di sebelah palatal. Penjalaran infeksi ke labial atau bukal
dapat menjadi vestibular abscess atau fascial space infection ditentukan oleh
hubungan antara tempat perforasi tulang dan tempat perlekatan otot-otot pada
Thank you for using www.freepdfconvert.com service!

Only two pages are converted. Please Sign Up to convert all pages.

https://www.freepdfconvert.com/membership

Anda mungkin juga menyukai