Anda di halaman 1dari 15

FAKTOR DAN POLA PENYEBARAN

INFEKSI DENTOMAKSILOFASIAL
Faktor Faktor
• Jenis dan virulensi penyebab.
• Daya tahan tubuh.
• Jenis dan posisi gigi sumber infeksi.
• Panjang akar gigi sumber infeksi terhadap perlekatan otot-otot.
• Adanya tissue space dan potential space.
 PERKONTINUATUM
Pus tersebar ke berbagai arah yang memiliki resistensi jaringan paling
buruk. Penyebarannya bisa ke arah bukal, lingual, atau palatal tergantung
pada posisi gigi dalam lengkung gigi, inklinasi gigi, dan panjang akar gigi.
Tergantung akar yang terinfeksi
Kedekatan dari apeks Di atas atau di bawah
gigi ke antrum sinus muskulus mylohyoid
maksilaris
Panjang apex di atas Panjang apex di bawah
buccinator muscle  buccinator muscle 
buccal space vestibule
 LIMFOGEN
Sistem limfatik adalah suatu sistem sirkulasi sekunder yang terdiri dari
anyaman pembuluh limfe dan berhubungan dengan jaringan limfatik yaitu
kelenjar getah bening (limfonodi).
Gingiva dan jaringan lunak pada rongga mulut kaya dengan aliran
limfatik, sehingga infeksi pada rongga mulut dapat mudah menjalar ke
kelenjar limfe. Jadi bakteri bisa masuk ke pembuluh darah limfe dan
menginfeksi kelenjar limfe.
 HEMATOGEN
Gingiva, gigi, tulang alveolar, dan stroma jaringan lunak kaya dengan
suplai darah. Hal ini meningkatkan kemungkinan masuknya organisme dan
toksin dari daerah yang terinfeksi sirkulasi darah.
Dilain pihak, infeksi dan inflamasi di jaringan terinfeksi semakin
meningkatkan aliran darah (dilatasi pembuluh darah) sehingga
organisme/toksin bisa masuk ke pembuluh darah yang nantinya dapat
membuat organ yang dialiri menjadi terinfeksi juga.
Contoh: pembuluh darah yang terinfeksi ke arah jantung  sub bacterial
endocarditis (SBE)
Lokasi anatomis yang memungkinkan
terjadinya infeksi
1. vestibular
2. bukal
3. Palatal
4. Sublingual
5. Submandibula
6. Sinus maksila
(Head,Neck and Orofaciall infection,
2016)
• Infeksi dari gigi RA menembus plat labiobuccocortical dan menembus
tulang dibawah perlekatan otot-otot yang melekat pada maksila
(spasi vestibular)
• Infeksi gigi caninus RA akarnya panjang yang akan mengerosi tulang
(diatas insersio otot levator anguli oris akan menyebabkan infeksi
yang bertempat di spasi caninus
• gigi-gigi molar RA akan menginfeksi menembus tulang diatas insersio
otot buccinator dan menghasilkan infeksi di spasia bukal
• Ruang infratemporal jarang terinfeksi, dan biasanya infeksi berasal
dari gigi molar tiga RA. Infeksi odontogenik rahang atas dapat
menyebar kebagian superior sehingga menyebabkan selulitis orbital
dengan tanda tanda :mata merah dan bengkak, ada keterlibatan
pembuluh darah dan saraf pada orbita. Covernous sinus dapat terjadi
karena hasil dari penyebaran infeksi odontogen melalui hematogen.
• Spasi submental terinfeksi oleh gigi insisiv rahang bawah
• Infeksi gigi molar RB menembus melalui tulang linguocortical. Infeksi
pada M1 RB akan didrainase kearah bukal atau lingual. Sedangkan,
infeksi pada M2 RB akan dilokalisir ke arah bukal dan lingual, tetapi
biasanya ke lingual. Infeksi M3 RB hampir selalu mengerosi plat
kortikal lingual. Otot otot mylohyoid akanmenentukan apakah infeksi
dilokalisisr ke lingual atau diteruskan ke sublingual atau submandibula

• Bila penyebaran infeksi melibatkan ruang submandibula,sublingual,
submental maka dikenal dengan infeksi Angina Ludwig. Dan secara
cepat akan menyebar ke posterior dan ruang sekunder mandibula
yang dapat mneyebabkan selulitis.

Anda mungkin juga menyukai