ODONTOGENI
K
Nama Kelompok :
1. Dewa Ayu Indrayani 40620012
2. Dewi Kumala Sari Pulungan 40620013
3. Dewi Shavira
4. Wardatus Saadah
5. Yoga Surya Wahyutra
Definisi Infeksi Odontogenik
Infeksi odontogenik merupakan infeksi rongga mulut yang
paling sering terjadi. Infeksi odontogen adalah infeksi yang
berasal atau bersumber dari dalam gigi. Infeksi odontogenik
dapat merupakan awal atau kelanjutan penyakit periodontal,
perikoronal, trauma, atau infeksi pasca pembedahan. Infeksi
odontogenik juga lebih sering disebabkan oleh beberapa jenis
bakteri seperti streptococcus. Infeksi dapat terlokalisir atau dapat
menyebar secara cepat ke sisi wajah lain.
.
Etiologi Infeksi Odontogenik
Penyebabnya adalah bakteri yang merupakan flora normal dalam mulut, yaitu bakteri dalam
plak, dalam sulkus ginggiva, dan mukosa mulut. Bakteri yang utama ditemukan adalah
bakteri kokus aerob gram positif, kokus anaerob gram positif dan batang anaerob gram
negative. Bakteri-bakteri tersebut dapat menyebabkan karies, gingivitis, dan periodontitis.
Jika mencapai jaringan yang lebih yang lebih dalam melalui nekrosis pulpa dan pocket
periodontal dalam, maka akan terjadi infeksi odontogen (Ariji et. al.2002).
Infeksi odontogen biasanya disebabkan oleh bakteri endogen. Lebih dari setengah
kasus infeksi odontogen yang ditemukan (sekitar 60 %) disebabkan oleh bakteri anaerob.
Organisme penyebab infeksi odontogen yang sering ditemukan pada pemeriksaan kultur
adalah alpha-hemolytic Streptococcus, Peptostreptococcus, Peptococcus, Eubacterium,
Bacteroides (Prevotella) melaninogenicus, and Fusobacterium. Bakteri aerob sendiri
jarang menyebabkan infeksi odontogen (hanya sekitar 5 %). Bila infeksi odontogen
disebabkan bakteri aerob, biasanya organisme penyebabnya adalah species Streptococcus.
Infeksi odontogen banyak juga yang disebabkan oleh infeksi campuran bakteri aerob dan
anaerob yaitu sekitar 35 %. Pada infeksi campuran ini biasanya ditemukan 5-10 organisme
pada pemeriksaan kultur (Ariji et. Al. 2002).
Adanya karies pada Kematian Bakteri menembus
permukaan gigi yang Pulpitis pulpa gigi masuk ruang pulpa
mendekati ruang pulpa (Nekrosis) sampai apeks gigi
Patofisiologi
• Ginggiva dan jaringan lunak pada mulut kaya dengan aliran limfatik,
sehingga infeksi pada rongga mulut dapat dengan mudah menjalar
ke kelenjar limfe regional.
• Pada infeksi akut, kelenjar limfe membesar, lunak dan sakit. Kulit di
sekitarnya memerah dan jaringan yang berhubungan membengkak.
Pada infeksi kronis perbesaran kelenjar limfe lebih atau kurang keras
tergantung derajat inflamasi, seringkali tidak lunak dan
pembengkakan jaringan di sekitarnya biasanya tidak terlihat.
• Lokasi perbesaran kelenjar limfe merupakan daerah indikasi
terjadinya infeksi. Supurasi kelenjar terjadi jika organisme
penginfeksi menembus sistem pertahanan tubuh pada kelenjar
menyebabkan reaksi seluler dan memproduksi pus.
LIMFOGEN
2
itle. P5
Book T