Bahan pengisian saluran akar kini telah beragam seiring perkembangan peneltian dan
kemajuan teknologi. Pasta iodoform (kri paste), pasta ZOE, dan pasta Ca(OH)2 merupkan
bahan yang paling sering digunakan di praktik kedokteran gigi. Ketiga bahan tersebut
memiliki indikasi tersendiri.3
Dalam makalah ini akan lebih dibahas mengenai keberhasilan perawatan saluran akar
pada gigi sulung dengan menggunakan ketiga bahan tersebut. Makalah ini akan membahas
indikasi, isi bahan, keuntungan dan kerugian., manipulasi kerja, serta evaluasi keberhasilan
dari ketiga bahan.
ZOE merupakan salah satu bahan pengisi saluran akar yang banyak digunakan untuk
gigi sulung. Penelitian yang dilakukan oleh Hashieh menunjukkan efek yang
menguntungkan dari ZOE. Jumlah ZOE yang dilepaskan pada zona periapikal segera setelah
pengisian adalah 10-4 dan menurun menjadi 10-6 setelah 24 jam, dan mecapai 0 setelah 1
bulan.3
1
Indikasi Zinc Oxide Eugenol
Indikasi penggunaan ZOE adalah pada Perawatan nekrosis, Pulpotomi, Pulpektomi.
ZOE adalah bahan yang dibuat dari kombinasi seng oksida (zinc oxide) dan eugenol
yang terkandung dalam minyak cengkeh. ZOE sebagai bahan pengisi digunakan dalam
bentuk sediaan pasta dan produk lainnya tersedia dalam bentuk powder dan liquid yang
memiliki komposisi sebagai berikut.2,3,4
Komposisi % Berat
Powder
Zinc oxide 69
Zinc acetate 0.7
White resin 29
Zinc stearate 1
Liquid
Oil of cloves 78
Canada balsam 22
Ketika ZOE dimasukkan dalam rongga dentin, jumlah kecil dari eugenol menyebar
melalui dentin ke pulpa. Konsentrasi rendah eugenol memberi efek anestesi anti-inflamasi
dan lokal pada pulpa gigi. Dengan demikian, pengguanaan ZOE dapat memfasilitasi
penyembuhan pulpa. Di sisi lain, konsentrasi eugenol yang berlebihan dan masuk ke
periapkial dapat bersifat sitotoksik.11,12
2
Keuntungan Zinc Oxide-Eugenol
Keuntungan dari bahan pengisi saluran akar bentuk pasta adalah mudah didapatkan,
biaya relatif murah, mempunyai efek antimikroba yang baik, tidak sitotoksik untuk sel-sel
yang berkontak langsung ataupun tidak langsung, plastisitasnya baik, tidak toksisitas,
merupakan materi radiopak, memiliki anti inflamasi dan analgesik yang sangat berguna
setelah prosedur pulpektomi. Selain itu, ZOE juga tidak menyebabkan diskolorisasi pada
gigi.3
Zinc Oxide Eugenol (ZOE) dapat mengiritasi jaringan periradicular tulang dan
menyebabkan nekrosis tulang dan cementum. Jika pengisiannya berlebih dapat mengiritasi
jaringan sehingga menyebabkan inflamasi. Tingkat resorpsi lambat, dan mengubah jalan
erupsi gigi permanen.4
Teknik Pengisian :
4. Lakukan irigasi dengan hidrogen peroksida 3% dan diikuti dengan sodium hypchlorite
3
7. Campuran tipis pasta ZOE unreinforced dilapisi dengan papper point untuk menutupi
dinding saluran akar.
9. Pasta yang berlebih dibuang menggunakan papper point atau hedstorm file
Tingkat keberhasilan setelah pengisian dengan ZOE menurut beberapa ahli seperti
Barr et al 82,3%, Gould 82,5%, Coll et al 86,1%. Penelitian yang telah dilakukan dimana
ZOE dikombinasi dengan Iodoform memperlihatkan efek antibakterial yang efektif baik pada
bakteri aerob maupun anaerob yang terdapat pada saluran akar gigi sulung dengan waktu
maksimum 10 hari. 5
KALSIUM HIDROKSIDA
Sejak diperkenalkan di Kedokteran Gigi CaOH oleh Hermann, medikamen ini telah
diidentifikasi mendukung penyembuhan pada berbagai situasi klinis. CaOH telah digunakan
sebagai bahan pengisi saluran akar tunggal maupun dikombinasi dengan iodoform yang mana
tersedia sebagai Vitapex dan Metapex.3
4
Mekanisme kerja kalsium hidroksida
Mekanisme antimikroba Ca(OH) terjadi dengan pemisahan ion calcium dan hydroxyl ke
dalam reaksi enzimatik pada bakteri dan jaringan, menginhibisi replikasi DNA serta
bertindak sebagai barrier dalam mencegah masuknya bakteri dalam system saluran akar. Ion
hydroxyl akan mempengaruhi kelangsungan hidup bakteri anaerob. Difusi ion hydroxyl (OH)
menyebabkan lingkungan alkaline sehingga tidak kondusif bagi pertahanan bakteri dalam
saluran akar. Ion calcium memberi efek terapeutik yang dimediasi melalui ion channel.12,13
Kalsium hidroksida (Ca(OH)) telah digunakan sejak 1920 Kalsium hidroksida terbukti
sebagai bahan biokompatibel, pH bahan kalsium hidroksida berkisar antara 12,5-12,8.
Kalsium hidroksida memiliki kelarutan yang rendah terhadap air, serta tidak dapat larut
dalam alkohol. Karena sifat yang dimilikinya, kalsium hidroksida dinilai efektif dalam
melawan mikroba anaerob yang berada pada pulpa gigi yang nekrosis. Kandungan alkaline
pada CaOH mampu menghalangi proses inflamasi dengan berperan sebagai buffer lokal dan
dengan mengaktivasi alkaline fosfatase yang penting dalam pembentukan jaringan keras.
Keuntungan lain adalah bahan kalsium hidroksida memiliki keefektifan dalam waktu yang
cukup lama jika dibandingkan dengan bahan medikamen lainnya, dan pada beberapa kasus
perawatan saluran akar bahan ini dapat bertahan selama beberapa bulan dalam saluran akar. 5
5
Manipulasi kerja kalsium hidroksida:
Kunjungan pertama :
1. Melakukan Rontgent-foto
2. isolasi daerah kerja
3. Buka atap pulpa dan setelah ruang pulpa terbuka, jaringan pulpa diangkat dengan file
Hedstrom.
4. Instrumen saluran akar pada kunjungan pertama tidak dianjurkan jika ada
pembengkakan, gigi goyang atau ada fistel. keringkan dengan gulungan kapas kecil.
5. Irigasi saluran akar dengan H2O3 3% keringkan dengan gulungan kapas kecil.
6. Obat anti bakteri diletakkan pada kamar pulpa formokresol atau CHKM dan diberi
tambalan sementara.
Iodoform adalah senyawa yang secara tradisional telah digunakan sebagai bahan
intervisit atau pengisi saluran akar, terutama pada gigi sulung. Rumus kimia untuk iodoform
(CHI3) menunjukkan bahwa senyawa ini berkaitan dengan kloroform (CHCl3). Kedua
komponen tersebut disensitisasi oleh reaksi yodium dan natrium hidroksida dengan senyawa
organik. Bahan ini digunakan dalam obat-obatan sebagai bahan pengisi saluran akar untuk
reaksi penyembuhan luka pada sekitar awal abad kedua puluh, tetapi sejak itu telah
digantikan oleh bahan antiseptic yang lebih kuat. Namun demikian, berdasarkan
6
biokompatibilitas bahan ini, resorbabilitas, dan efek antimikrobanya yang tahan lama, pasta
iodoform masih berhasil digunakan untuk perawatan setelah pulpektomi pada gigi sulung.
Pada kasus- kasus lesi yang refraktori dan lesi periapikal dengan resorpsi yang luas.3
Pasta iodoform (kri paste) sebagai bahan pengisi saluran akar mengandung iodoform
80,8% ; camphor 4,86% ; p-chlorophenol 2,025% ; menthol 1,215%. 9
Senyawa yang mengandung Iodin sangat berguna dalam pengendalian infeksi dalam
kedokteran gigi. Iodin mempunyai reaktivitas yang tinggi dengan mengendaokan protein dan
oksidasi enzim penting. Iodin dapat larut dalam cairan kalium iodida, alkohol, atau membuat
ikatan dengan transporter (diketahui sebagai iodofore). Iodofore adalah senyawa Iodin.
Iodofore diklasifikasikan sebagai desinfektan tingkat menengah (senyawa ini juga diguakan
sebagai antiseptik).11,12
Dapat menyebabkan diskolorisasi kuning kecoklatan pada mahkota gigi yang mengganggu
estetis.3
7
2. Pemasangan rubber dam
3. Pembuangan jaringan karies dari korona
4. Pembuangan atau pembukaan atap kamar pulpa dengan menggunakan bur non – end
atau bur bulat high speed ataupun low speed
5. Pembuangan sisa jaringan pulpa korona dengan eskavator tajam yang steril
6. Irigasi dengan menggunakan normal saline (0,9%), chlorhexidine solution (0,4 %),
atau larutan sodium hipoklorit (0,1 %)
7. Identifikasi terhadap saluran akar
8. Estimasi terhadap panjang kerja dari saluran akar, terdapat jarak 2 mm terhadap pada
bagian apeks
9. Pembuangan filamen pulpa bagian saluran akar dengan fine barbed broach,
menyisakan jaringan sehat pada bagian sepertiga dari apikal saluran
10. Hedstorm file membantu dalam pembuangan sisa jaringan pulpa (hindari penetrasi
pada bagian apeks)
11. Masukkan file terkecil ke dalam saluran, mulai dari No 15 dan akhiri dengan No 35
12. Jika terasa bagian yang tertahan, maka tidak perlu coba untuk dimasukkan lebih jauh
lagi
13. Irigasi saluran akar tersebut dengan 3 % H2O2, diikuti dengan sodium hipoklorit dan
normal saline
14. Keringkan saluran dengan paper point yang panjangnya dijaga 2 mm dari ujung akar
15. Aplikasikan formokresol selama 5 menit
16. Jika infeksi terjadi (eksudat dari saluran dan atau berhubungan dengan sinus) dressing
saluran akar dengan kalsium hidroksida non setting
17. Persiapkan campuran pasta yang akan diobturasi ke saluran akar
18. Lakukan obturasi saluran akar dengan pasta iodoform untuk mengisi bagian saluran
akar menggunakan paper point, syringe, atau lentulo spiral root canal filler
19. Plugger saluran akar digunakan untuk mengkondensasi materi pengisian ke dalam
saluran
20. X – Ray digunakan untuk mengevaluasi keberhasilan pengisian saluran akar
21. Berikutnya, lapisi bagian sisa kamar pulpa dengan GIC dan dilakukan restorasi
lanjutan
22. Yang penting restorasi harus mencapai eksternal korona secara optimal 4
8
Evaluasi kerja pasta Iodoform
Garcia-Godoy mendapat hasil keberhasilan yang memuaskan yaitu 95,6% secara klinis
dan radiograf dengan pasta Kri selama 24 bulan pada 43 gigi. Dari penelitian tersebut,
didapati bahwa pasta ini dapat diresorbsi dalam waktu 2 minggu sekiranya terdapat pada
daerah periradikular dan regio furkasi. Rifkin melaporkan 89% keberhasilan secara klinis dan
radiograf selama 1 tahun dengan kri paste pulpektomi pada gigi sulung.1,10
PEMBAHASAN
Perawatan saluran akar merupakan salah satu jenis perawatan yang bertujuan
mempertahankan gigi agar tetap dapat berfungsi. Untuk mengatasi kelainan jaringan pulpa
dan kelainan periapeks, maka perlu dilakukan perawatan saluran akar pada gigi sulung.
Material pengisi saluran akar harus biokompatibel dengan jaringan periapikal, dapat
diresorpsi dan tidak bersifat toxic terhadap jaringan periapikal dan benih gigi permanen.
Zinc oxide eugenol bersifat paling rapuh dibandingkan bahan lain tetapi merupakan
bahan yang termurah. Sedangkan pasta iodoform mempunyai kemampuan resorbsi dan
desifektan yang lebih baik dibandingkan dengan ZOE, tidak ada tindakan iritan, dapat
menghilangkan rasa sakit dan tidak ada toksisitas, sangat resorbable, bacteriocidal, tidak
berbahaya, radiopaque, keberhasilan yang baik pada klink dan radiografi, resobability dan
sifat disinfektan yang lebih baik daripada ZOE. Di sisi lain, kalsium hidroksida memiliki aksi
antimicrobial dan mudah diresorpsi namun memiliki kelemahan, kekuatan kompresif yang
rendah, dentin dapat menginaktifkan aktivitas antibakteri kalsium hidroksida, menyebabkan
resopsi interna sehingga gigi mudah fraktur.
9
sedangkan tingkat keberhasilan ZOE menurut beberapa ahli seperti Barr et al adalah 82,3%,
Gould 82,5%, Coll et al 86,1% dan tingkat keberhasilan pasta Iodoform 95.6% selama 24
bulan. Namun studi yang dilakukan akhir ini menyatakan tingkat keberhasilan yang diperoleh
adalah diatas 100% dengan penggunaan Vitapex (kombinasi calcium hydroxide dan Iodoform
paste).
DAFTAR PUSTAKA
1. Bence, R. alih bahasa Sundoro. 1990. Buku Pedoman Endodontik Klinik. Jakarta:
Universitas Indonesia
2. Welbury R R. Paediatric dentistry. 2nd ed. New york: Oxford university press, 2003:
192-197
3. Jha Mihir, et al. Pediatric Obturating Materials and Techniques. Journal of
Contemporary Dentistry. 2011; 1(2): 27-32.
4. Chen Chung Wen, Kao Chia Tze, Tsui Hsien Huang. Comparison of the
biocompatibility between 2 endodontic filling material for primary teeth. Chin Dent J.
2005; 24(1): 28-34.
5. Praveen P, et al. A review of obturating material for primary teeth. SRM University
Journal of Dental Sciences. 2011; 1(3).
6. Ramar K, Mungara J. Clinical and radiographic evaluation of pulpectomies using
three root canal filling materials: An in-vivo study. J Indian Soc Pedod Prev Dent
2010;228:25-29
10
12. Bhatia R, et al. Periapical and Intraradicular Resorption of Extruded Endoflas in
Primary Molars : A Case Report. 2002; 156-159
11