Anda di halaman 1dari 6

DENTAL METAL ALLOY

Pada tingkat atom, atom-atom terikat


bersama oleh ikatan logam.
 Kilau logam.
 Konduktivitas listrik dan termal yang
sangat baik.
 Kemampuan untuk dibentuk  Secara garis besar penggunaan dental
(kelenturan). cast dan wrought base metal alloys
 kekuatan, kekerasan, dan kepadatan (logam tuang dan tempa) sbb :
tinggi. 1. Cast Cr-Co Alloy :
 opaque - GTSL Kerangka Logam.
- Restorasi Porcelain- logam.
METALS 2. Cast Ni-Cr Alloy :
 Apa itu alloy? - GTSL Kerangka Logam.
Campuran 2 logam atau lebih - Mahkota & Jembatan.
 Apa itu logam ?? - Restorasi Porcelain-Logam.
Logam versus paduan dalam 3. Cast Ti & Ti Alloy :
kedokteran gigi. - Mahkota.
- Jembatan.
TYPE METALS IN DENTISTRY - GTSL.
 Noble (gold, pt, Pd, ….. - Implant.
 Seminoble ( old term).gold is 4. Wrought Ti& Ti Alloy:
replaced with silver - Implant.
 Non-noble. - Mahkota.
- Jembatan.
METALS 5. Wrought SS alloy :
Logam yang terbentuk sebelumnya: - Instrumen Endo.
 Emas kohesif - Kawat Orto dan braket.
 Amalgam - Mahkota SS.
 Wrought Wires 6. Wrought Co-Cr-Ni alloy kawat
orto dan jarum file endo.
7. Wrought Ni-Ti alloy kawat orto
dan jarum file endo.
8. Wrought beta-Ti alloy kawat
orto.

 Persyaratan ideal penggunaan dental


alloy :
1. Tidak beracun dan menimbulkan
alergi.
2. Komposisi kimianya tahan korosi
dalam lingkungan mulut.
3. Memiliki sifat fisik dan mekanik
yang sesuai dengan
penggunaannya.
4. Dapat dibuat oleh drg dan tehniker
gigi.
METALS 5. Tersedia dipasaran, tidak mahal,
 Casting Metals dan dapat segera di aplikasikan di
Restorasi dibuat di luar mulut dengan dalam mulut.
menggunakan teknik wax yang
hilang. Co – Cr & Ni-Cr Casting Alloy
Menurut Spec ANSI/ADA No. 14
- Berat Cr < 20%.
- Total berat Cr+Co+Ni <85%.
- elongation (1.5%), yield strength
(500 MPa), and elastic modulus
(170 GPa).

 Komposisi
2. Permukaan licin & mengkilat.
3. Tahan thdp lingkungan mulut.

 Fungsi Cengkeram Kawat :


1. Retensi GTSL.
2. Stabilitas GTSL.
3. Memberi support (Oklusal Rest)

 Syarat cengkeram kawat :


 Fungsi Komposisi 1. Lengan retentive melewati garis
- Cr -> Tarnish & daya tahan korosi. keliling terbesar drpd gigi.
- Co -> ↑ Modulus elastisitas dan 2. Lengan retentive 1- 2mm diatas
kekerasan dibandingkan Ni. margin gingiva.
- C -> ↑ kekerasan 3. Kontak cengkeram dengan
- Mo -> ↑ kekuatan. permukaan gigi :
- Al -> ↑ UTS & yield strength. 1. Kontak garis -> c. kawat.
- Be -> ↓ temp fusi à 100°C 2. Kontak bidang -> c. cor.
4. Tdk menekan gigi.
5. Bodi diatas ttk kontak.
 Sifat Fisik :
6. Oklusal rest tdk mengganggu
- Temp Melting 1400°-1500°C
oklusi.
- Densitas 7-8 g/cm3
7. Tdk menyentuh gigi tetangga.
8. Permukaan licin.
 Sifat Mekanik :
- Yield strength 415 MPa à clasp
 Macam cengkeram kawat :
kerangka logam.
1. Half Jackson.
- Tensile strength > 800 MPa.
2. Cengkeram 2 jari.
- Elongasi ↑à ↑ toughness à clasp tdk
3. Gillete.
mudah patah.
4. Cengkeram 3 jari.
- Modulus elastisitas ↑ à struk makin
5. Full jackson.
rigid à perubahan dimensi kecil.
- Hardness à berhub dengan polish &
WROUGHT SS ALLOYS
daya tahan thdp goresan.
 Steel = iron carbon alloy
 SS = alloy iron dan carbon (Cr, Ni,
 Daya tahan thdp Fatig (fatigue
Mg, & logam lain).
resistance):
- Clasp pd GTSL memegang gigi asli,
sering dilepas pasang à lama  SS bukan cast alloy tapi wrought
alloy.
kelamaan akan fatig.
- Cr- Co à superior fatig resistance.
- Porous pada alloy & sambungan  SS digunakan -> pesawat
alloy à ↓ fatig resistance. orthodontik, instrumen endo,
instrumen lab, temorary space
 Korosi.
maintainer, prefabricated crown.
CENGEKRAM
 Klasifikasi :
1. Ferritic.
 Cengkeram : bag dr GTSL yg dibuat
- Baja Cr digunakan u/ instrumen yg
dengan kawat khusus atau logam tuang
tahan tarnish.
yg memberi retensi & stabilisasi pada
- good corrosion resistance
GTSL
- little application in dentistry.
 Bagian Cengkeram kawat :
2. Martensitic.
1. Bodi = suport = oklusal rest.
- Cr (12%-18%) .
2. Lengan = a. reciprocal/ bracing.
- Moderate resistance tarnish.
b. retentive.
- High strength and hardness.
- Used for surgical and cutting
 Menurut cara pembuatan cengkeram
instruments..
dibagi :
3. Austenitic.
1. Cengkeram Kawat.
- Banyak digunakan dlm kedokteran
2. Cengkeram Cor.
gigi.
- 18-8 SS (18%Cr & 8%Ni) à tahan
 Syarat bahan cengkeram kawat :
korosi & tarnish.
1. Kuat & elastis.
- used for orthodontic wires, - Kandungan emas yang terkandung
endodontic instruments, and crowns dikalikan faktor 10.
- Cth :75% à 750 fine.
- Istilah ini digunakan untuk dental
gold solder.
 Copper, silver, palladium, and
platinum -> elemen memperkeras
gold alloy.
Fungsi Komposisi :  Iron and tin -> jumlah sedikit ->
 Min Cr 18% -> u/ membuat besi membantu memperkeras.
tahan korosi -> Cr melapisi logam
besi dibawahnya dengan lapisan HIGH-GOLD ALLOYS
oksida -> u/ mencegah reaksi  Terdiri dari :
Oksigen dengan besi. - 70% gold, palladium, and platinum
 Lapisan oksida ini disebut passive - Palladium > 6% à warna silver.
layer.  Spec ADA no 5 dental gold alloys
 13%-28% kand Cr -> optimal tdd :
corrosive resistance. 1. Type I à Soft (VHN* 60 to 90)
2. Type II à Medium (VHN 90 to
 13%-28% kand Cr -> optimal
120)
corrosive resistance.
3. Type III àHard (VHN 120 to
 <13% -> Cr tdk membentuk Lap
150)
Oksida.
4. Type IV àExtra hard (Quenched
 >28% -> penipisan grain boundary VHN minimum 150; Hardened
Cr krn terbentuk Chromium
VHN minimum 220)
Carbideà daya tahan korosi ↓.
SIFAT
 Sifat
 Type I :
Kawat SS memiliki yield strength, &
- weak, soft, and highly ductile.
modulus elastisitas lebih tinggi drpd
- Digunakan untuk area yang memiliki
Ni-Ti dan Beta-Ti.
oklusal stress rendah.
- Jarang digunakan.
- Tidak akan mengeras walaupun
dipanaskan.
 Type IV :
- strong, hard, and nonductile.
- Digunakan untuk area yg memiliki
high stres à partial denture.
 Type II :
- used for inlays in which
PRECIOUS METAL CASTING ALLOYS burnishability of margins is more
 Precious metal casting alloys tdd : important than high strength.
1. Sebagian besar :  Type III :
- Noble metals : gold, palladium, and - used in higher-stress applications for
platinum inlays, onlays, and three-quarter
resist oxidation and are not attacked crowns, and for fixed partial denture
by acids retainers and pontics.
- Silver.
2. Sebagian kecil / non precious LOW-GOLD ALLOYS
alloy :  Komposisi utama :
copper, indium, iron, tin, and Gold (45% - 60%), silver, and
zinc copper
Small percentage of palladium.
 Karat/ carat : jumlah emas dalam  Sifatnya mirip dengan type III gold
alloy. alloys.
- 24 karat : emas murni.  Jarang digunakan sebagai inlay.
- 12 karat : emas 50%.  Digunakan mahkota tiruan penuh.
- 18 karat : emas 75%.
 Palladium-silver (Pd – Ag)alloys.
 Fineness :
1. Kandungan Ag >> -> ductility SEMI PRECIOUS
>> -> hardness << -> korosi  paduan logam mulia yang
mudah terjadi. mengandung sejumlah besar perak.
2. more commonly used for crowns  ISTILAH INI JARANG
than for inlays. DIGUNAKAN KARENA
3. Digunakan untuk PFM. MEMBINGUNGKAN BATASAN
4. Kelemahan : discoloration PRECIOUS DAN NON PRECIOUS
porcelain krn warna dari
pembentukan silver oksida NON PRECIOUS
(Ag2O) & penguapan Ag.  Precious but ignoble metal
 Inklusi umum berilium 1%
 Porcelain-fused-to-metal alloys hingga 3%
use as bases for porcelain.  Kombinasi nikel dan kromium,
 Three groups of precious alloys are meskipun kobalt-krom dan
used for PFM application : paduan berbasis besi juga
1. Type I : 90% gold, platinum, and
palladium with small amounts of Indikasi Klinis PFM Alloys
iron, indium, and tin as Long-span FPDs
hardening and bonding agents  Rational selections
2. Type II : approximately 80% 1. Nickel-chromium-beryllium
gold, platinum, and palladium, 2. Palladium-silver
with trace additions of iron, 3. Gold-palladium, perhaps with
indium, tin, and silver making up minor silver additions
the balance  Irrational selections
3. Type III: Palladium-silver alloys 1. High gold, especially the very
yellow ones, due to their high
HEAT TREATMENT cost, poor sag resistance, and, for
 Untuk type III dan IV dental gold the very yellow examples, poor
alloys. strength
 Homogenizing/ softening HT : 2. Palladium-copper, due to
Pemanasan alloy pada suhu dibawah soldering or joining problems
suhu solid (- 75°C), dibiarkan 10 – 3. Gold-palladium-silver for the
30 menit, dan di-quenching ke suhu combination of cost and
ruang. porcelain color problems
 Hardening dapat dilakukan dengan 4. Nickel-chromium without
cara : beryllium, because the addition
Slow cooling of beryllium greatly enhances its
Suhu konstan. properties without increasing
biologic concern to patients

KLASIFIKASI LOGAM Short-span FPDs and Single Crowns


1. Noble  Rational selections
2. Precious 1. Palladium-copper
3. Semi precious 2. Palladium-silver
4. Non precious 3. Nickel-chromium-beryllium
4. Gold-palladium, perhaps with
NOBLE minor silver additions
 Gold, palladium and palatinunm  Irrational selections
 tahan terhadap oksidasi dan tidak 1. Gold-palladium-silver, due to the
terserang asam. combination of cost and
 Lembam. porcelain color problems
2. High gold, due to cost and lack
PRECIOUS of desirable properties
 Perak (Ag), logam yang berharga 3. Nickel-chromium without
tetapi tidak mulia; perak biasanya beryllium, because the addition
merupakan bahan utama dalam of beryllium greatly enhances its
kebanyakan paduan yang diiklankan properties
sebagai Precious.
INVESTMENT  Untuk casting yang bentuknya agak
besar -> partial denture base untuk
 Bahan tanam untuk pengecoran full denture.
 Klasifikasi dan indikasi:  Sifat-sifat:sama dg inlay casting à
1. Gypsum bonded investment kekuatannya lebih besar
inlay casting  Kekuatannya: saat mengeras cukup
denture casting kuat, tdk rusak saat mengeluarkan
indikasi: untuk casting gold bahan investment
alloys suhu << 1080 0 C  CS 2 jam
 Wet strenght 1400-2000 lb/in2.
2. High heat investment
phosphate bonded MANIPULASI
ethyl silicate bonded  Semua bubuk investment dlm
Indikasi: casting alloy >> 1300 0 kemasan yg baru harus diaduk rata.
C -> Cr-Co alloys untuk partial  Gunakan air suling u mengaduk.
denture, casting gold alloy yg  Suhu air yg digunakan suhu ruangan.
spesifik dengan titik leleh tinggi
 Rasio bubuk dan air yang tepat.
pada mahkota dg tehnik porcelen
 Prosedur pengadukan yang sesuai
fused to gold, untuk pemegangan
pabrik.
alat gigi yang tetap -> fix crown
& bridge.  Temperatur pembakaran yang tepat.

EFEK PEMANASAN PADA BAHAN


PROPERTIES
INVETSMENT
 Mudah dimanipulasi
 Wax shrinkage selama proses
 Partikelnya halus
investing.
 Pengerasan cepat
 Alloy shrinkage setelah casting
 Cukup kuat
 Wax ekspansi selama heating
 stabil pada saat proses casting
 Wax ekspansi setting eskpansi
 Proses ekspansi sedikit mengalami
 Hygroscopic ekspansi bahan
perubahan dimensi
investment
PERUBAHAN DIMENSI  Termal ekspansi dari bahan
investment
 Pada bahan investment dapat terjadi
akibat :
INLAY CASTING INVETSMENT
1. Thermal contraction
Indikasi:
model malam dg temperatur
Bahan tanam untuk mendapatkan mold pada
mulut 37 0 C ke temperatur
casting fixed restoration à pengecoran inlay
ruang 20 0 C à ± 0,35 %
à tdk lebih dari 1080 0 C.
2. Casting shrinkage
perubahan gold alloy di dlm
Komposisi:
investmentà cair ke padat pada
1. casting investment à bubuk
temperatur kamar à 1,2 – 2,2 %
refractory 55-75 % dan binder 5 %.
2. Refractory à cristobalite / quartz.
PERUBAHAN DIMENSI
3. Binder à CaSO 4 ½ H2O
 Penambahan rasio bubuk dan air : 4. Proportion à peningkatan waktu
ST dan konsistensi meningkat, SE
manipulasi, waktu pengerasan,
dan TE menurun.
setting expansi dan terjadi penurunan
 Penambahan waktu pengadukan: CS.
ST dan konsistensi menurun, SE 5. Modifying agentsà akselerator/
meningkat , TE tdk ada efek. retarder untuk mengontrol setting
 Penambahan kecepatan pengadukan: time.
ST dan konsistensi menurun, SE
meningkat, TE tidak ada efek. PERSYARATAN BAHAN INVESTMENT
 Perubahan lokasi sprue : ST dan  Harus mengandung substansi
konsistensi tidak ada efek, SE >, TE pengeras dan substansi
< pengikat Substansi Pengeras
(refraktorysubstance) :yaitu bahan yg
tdk akan terurai atau terpisah
DENTAL CASTING INVESTMENT sewaktu pemanasan Substansi
Pengikat(binder material) :yaitu
bahan yg akan setting dan bergabung
bersama dengan partikel-partikel pendamakan kehilangan
substansi pengera. kekuatannya.
 Campuran bahan pendam harus  KEHALUSAN BUBUK kehalusan
mempunyai expansi yg cukup untuk bubuk berpengaruh pada setting time
mengimbangi kontraksi dari dan hasil penuangan logam. Bahan
logam/alloy cair yg dituang sewaktu yg halus, hasil permukaan tuangan
pendinginan. jadi rata dan halus, sedangkan silica
 Bahan yg telah dicampur harus yg halus menyebabkan expansi lebih
mempunyai konsistensi yg cukup tinggi dari silica yg halus.
halus sebelum setting.  ADAS memberikan persyaratan
 Bahan harus mempunyai waktu dapat melalui standar saringan
setting yang cukup. no.30 -90%bubuk harus dapat
 Bahan yg telah setting haru melalui saringan no.100 -85% bubuk
spermeable atau cukup mempunyai harus dapat melalui saringan no.200
pori-pori untuk dapat mengalirkan
udara keluar sewaktu alloy cair POROUSITAS
masuk ke dalam ruang model. Bahan pendam harus punya porousitas yg
 Bahan harus mempunyai kekuatan cukup untuk dapat mendorong udara keluar
yg cukup untuk menerima tekanan pada saat proses casting. Besarnya
dari alloy porousitas ini dapat dipengaruhi oleh:
 Bahan harus mempunyai kekuatan 1. Jumlah air yg digunakan untuk
yg cukup untuk menerima tekanan mencampur. Bila camp. Terlalu
dari alloy padat maka porinya kurang
2. Partikel-partikel yg lebih besar akan
TIPE BAHAN INVESTMENT menghasilkan pori yg lebih besar
Bahan pendam terdiri dari 3 type dan semua pula.
type mengandung SILICA (SiO )sebagai
substansi pengeras. Perbedaan utama antara PENYIMPANAN
ketiganya terletak pada type substansi Harus disimpan pada: tempat tertutup rapat,
pengikat yg digunakan. kering dan tidak lembab. Bila disimpan
 Type 1 : GYPSUM BONDED ditempat yg kurang baik akan
INVESTMENT (Bahan Pendam mempengaruhi proses pengerasan dan
Gypsum-Bonded), merupakan bahan kekuatan bahan atau bahan menjadi rusak
pendam tertua yg paling sering
digunakan untuk alloy emas, tetapi
tdk cocok untuk alloy yg mencair
pada suhu yg mendekati 200 0 C
 Type2: PHOSPHATE BONDED
INVESTMENT(Bahan Pendam
Phosphat Bonded) :digunakan untuk
penuangan alloy COBALT-
CHROMIUM, karena bahan ini
sanggup menerima suhu yg lebih
tinggi(> 1300°
 Type 3 : SILICA BONDED
INVESTMENT (Bahan Pendam
Silica Bonded) :merupakan pilihan
lain untuk bahan pendam phosphat
bonded, untuk penuangan alloy pada
suhu tinggi

FAKTOR YANG MEMPERNGATUHI


KEKUATAN
 W/P Ratio, bilaw/p ratio besar, maka
akan menghasilkan adonan yg lebih
encer sehingga mengurangi
kekuatan.
 Pemanasan, sampai suhu 700°C atau
lebih tidak akan mengurangi
kekuatan kecuali setelah suhu turun
sampai suhu kamar maka bahan

Anda mungkin juga menyukai