Anda di halaman 1dari 9

LAPORAN PRAKTIKUM

BIOMATERIAL
GIPSUM DAN BAHAN TANAM KEDOKTERAN GIGI

SEMESTER II

DISUSUN OLEH
KELOMPOK 6:

1. Amanda Citra Sugianto (20160710009)


2. Clarissa Aldiana (20160710029)
3. Ela Amelia (20160710037)
4. Fahrul Rozi (20160710039)
5. Findwicha Kharisma Sukma (20160710043)
6. Gregorius Billy Kristiono (20160710047)
7. Irene Melikna Wati (20160710054)
8. Jennifer Karina (20160710056)
9. Retno Widya Sari (20160710080)
10. Ririn Eva Nurjanah (20160710082)
11. Stela (20160710086)

FAKULTAS KEDOKTERAN GIGI


UNIVERSITAS HANG TUAH
SURABAYA
2017
2

I. JUDUL
Gipsum dan Bahan Tanam

II. PENDAHULUAN
Gypsum adalah suatu produk kedokteran gigi dengan
calcium sulphate hemihydrate sebagai komponen utamanya.
Gipsum merupakan produk samping dari berbagai proses
kimia. Secara kimiawi, produk gipsum yang dihasilkan untuk
tujuan kedokteran gigi adalah kalsium sulfat dihidrat
(CaSO42H2O) murni. Dibidang kedokteran gigi, produk gipsum
digunakan untuk membuat model dari rongga mulut serta
struktur maksilofasial dan sebagai piranti penting untuk
pekerjaan laboratorium kedokteran gigi yang melibatkan
pembuatan protesa gigi. Dalam praktikum ini ada 4 jenis gips
yaitu gips plaster, gips stone, gips die stone dan gips bounded
investment.

Plaster of Paris, bahan dasar: calcium sulfate hemihidrat.


calcium sulfate hemihidrat dihasilkan dari Calcium sulfate
hemihidrate yang dipanaskan dalam bejana terbuka sampai
suhu dari sekitar 120 C. Model plaster sering digunakan untuk
diagnostic cast dan artikulasi dari stone cast. Produk ini secara
tradisional diproduksi dalam warna putih terutama digunakan
dalam ortopedi sehingga dapat di bedakan dengan dental stone.

Stone, bahan dasar . calcium sulfate hemihidrat, terdiri


dari partikel yang lebih kecil dan teratur dalam bentuk batang
atau prisma. Terdapat zat pewarna untuk membedakannya
dengan bahan dari plaster yang umumnya berwarna putih.
Digunakan untuk membuatmodel kerja yang memerlukan
kekuatan yang tinggi seperti pada konstruksi protesa dan model
ortodonsi. Ketika menggunakan dental stone Hasil yang didapat
adalah lebih kuat dan lebih keras kerana bubuk alpha
hemihidrate nya hanya membutuhkan sedikit air untuk proses
pengerasan. Alpha hemihidrates juga kurang porous dan lebih
halus berbanding produk plaster of paris sehingga
menjadikannya sesuai untuk bahan pengisi dalam pembuatan
model. Pada dental stone terdapat bahan pewarna namun
bahan pewarna ini tidak mengganggu sifat dan karakteristik
dental stone.

III. TUJUAN
3

1. Mahasiswa FKG Hang Tuah Semester II dapat menentukan


W/P ratio yang tepat.
2. Mahasiswa FKG Hang Tuah Semester II dapat memanipulasi
material gips plaster secara tepat dan dapat mengukur waktu
settingnya.
3. Mahasiswa FKG Hang Tuah Semester II dapat memanipulasi
material gips stone secara tepat dan dapat mengukur waktu
settingnya.

IV. HASIL

1. Gips Plaster
No Waktu Initial Final Total
Pencampuraan Setting Setting
1 00.47.35 17.21.96 04.81.81 23.40.12

2. Gips Stone
No Waktu Initial Final Total
Pencampuran Setting Setting
1 02.13.01 5.32.03 01.25.06 09.10.10

Catatan: satuan menit.

V. PEMBAHASAN

Gipsum memiliki waktu setting. Proses setting dimulai tepat setelah


air dan bubuk selesai dicampur. Tahap pertama dalam proses setting
adalah bersatunya air dengan hemihidrat. Hemihidrat yang telah larut
secara cepat berubah menjadi dihidrat yang mempunyai kelarutan
lebih rendah. Kelarutan yang telah melebihi batas menyebabkan
larutan memadat. Proses terus berlanjut sampai seluruh hemihidrat
berubah menjadi dihidrat. Ketika hemihidrat dicampur dengan air
terbentuk dihidrat dengan reaksi sebagai berikut:

(CaSO4)2, H2O + 3H3O 2 CaSO4, 2 H2O+ 3900 kal/ gr mol

Reaksi yang terjadi saat setting time ini merupakan reaksi


eksotermik, dimana reaksi ini menghasilkan panas 3900 kal/gr mol.
Setting time dapat diidentifikasi melalui dua tahap. Tahap pertama,
dimana material berkembang menjadi padat namun lemah dan flow
kurang. Tahap ini dikenal sebagai tahap initial setting. Saat material
telah mempunyai kekuatan dan kekerasan yang cukup untuk dilakukan
4

pengerjaan, tahap ini disebut final setting. Ciri-ciri tahap setting dari
gipsum dapat diukur dengan menggunakan tekanan dari jarum
Gillmore. Jarum yang lebih berat memiliki diameter ujung yang lebih
kecil sehingga menghasilkan gaya tekan yang lebih besar. Initial
setting dapat didefinisikan saat gipsum dapat menyangga jarum yang
ringan. ( McCabe dan Walls 2008, hal.34-35)
Faktor-faktor yangmempengaruhi waktu setting antar lain :
a. W/P ratio
Rasio air bubuk harus diperhatikan ketika melakukan
pencampuran gipsum sebab diperlukan daya alir yang cukup untuk
mengasilkan detail permukaan yang akurat, tipe gips yang berbeda
akan memiliki rasio air-bubuk yang berbeda juga hal ini disebabkan
oleh perbedaan bentuk dan ukuran kristal kalsium sulft hemihidrat.
b. Cara pengadukan
Cara pengadukan sangat mempengaruhi sifat dari adonan
adonan gipsum dan lama pengerasannya. Semakin cepat dan
semakin lama mengaduknya maka akan memperpendek setting
timenya sedangkan semakin lambat dan semakin singkat waktu
mengaduknya maka akan memperpanjang setting timenya
(Anusavice, 2003, hal. 264)
c. Ukuran parikel
Semakin halus ukuran partikel hemihidrat, semakin cepat
adonan gipsum mengeras, apalagi jika produk tersebut (gipsum)
telah melalui proses penggilingan. Tidak hanya kelarutan
hemihidrat saja yang meningkat, tetapi nukleus gipsumpun juga
menjadi lebih banyak, hal ini menyebabkan proses kristalisasi
menjadi lebih cepat (Anusavice, halaman 264).
d. Retarder dan Accelerator
Cara yang efektif dalam mengendalikan setting time adalah
dengan menambahkan bahan kimia pada campuran plaster atau
dental stone. Jika bahan kimia tersebut menurunkan setting time
maka disebut accelerator, jika bahan kimia tersebut meningkatkan
setting time maka disebut retarder (Anusavice, halaman 265).
e. Kemurnian
Bila proses pengapuran tidak sempurna dan partikel gipsum
tetap, atau jika pabrik menambahkan gipsum, maka setting time
akan lebih cepat karena penambahan potensial nukleus kristalisasi.
Apabila terdapat ortorombik anhidrit, periode induksi akan
meningkat. Apabila terdapat heksagonal anhidrat, periode induksi
menurun. (Anusavice, halaman 264)
f. Temperatur
5

Efek temperatur pada setting time cenderung tidak


berpengaruh dan bervariasi dari satu plaster (atau stone) dengan
yang lainnya. Sedikit perubahan terjadi antara 0 oC dan 50oC. Jika
temperatur campuran air dan plaster meningkat kurang lebih 50 oC,
retardation akan terjadi secara bertahap. Begitu temperatur
mencapai 100oC, tidak ada reaksi yang terjadi (Anusavice, 265).

Tabel waktu setting gipsum

Pada saat praktikum manipulasi gipsum plaster of paris terdapat


beberapa human eror yang mungin terjadi seperti w:p yang kurang tepat,
pengukuran air menggunakan gelas ukur yang kurang akurat (terlalu
banyak air) menyebabkan adonan terlalu encer, tekhnik pengadukan yang
kurang tepat (powder dimasukkan terlebih daulu) yang membuat adonan
gipsum kurang rata sehingga menimbulkan porus pada hasil akhir.
Pada saat praktikum manipulasi gipsum stone tekhnik pengadukan
yang dilalukan juga kurang tepat (powder dimasukkan terlebih daulu),
sehingga adonan kurang tercampur rata, dan menimbulkan porus pada
gipsum yang telah setting.

VI. KESIMPULAN

Gipsum memiliki waktu setting dalam proses setting dimulai tepat


setelah air dan bubuk selesai dicampur karena jasil akan lebih baik,
6

gypsum yang digunakan untuk mengisi kuvet dalam pembuatan protesa


adalah Gipsum plaster of paris dan untuk pembuatan model dalam
kontruksi protesa adalah gypsum stone. Gipsum plaster of paris dan
gypsum stone memiliki waktu setting yang berbeda. Gypsum plaster of
paris memiliki waktu setting yang lebih lama dibandingkan gypsum
stone.

VII. DAFTAR PUSTAKA


7

Anusavice KJ. 2003. Phillips Science of Dental Material. 11th ed. W.B
Saunders. p 264-265

McCabe JF, and Walls AWG. 2008. Applied Dental Materials, 9th ed.
Australia. Blackwell Publishing L.td.

VIII. Lampiran
8

Cetakan diulasi dengan vaselin

gipsum plaster of paris ditimbang sebanyak


23 gram

gipsum stone
ditimbang
sebanyak 30
gram

ujung jarum gilmore ditusukkan pada permukaan gips plaster of paris


9

ujung jarum gilmore ditusukkan pada


permukaan gips stone

hasil gips plaster of paris yang telah


setting

Anda mungkin juga menyukai