BIOMATERIAL
GIPSUM DAN BAHAN TANAM KEDOKTERAN GIGI
SEMESTER II
DISUSUN OLEH
KELOMPOK 6:
I. JUDUL
Gipsum dan Bahan Tanam
II. PENDAHULUAN
Gypsum adalah suatu produk kedokteran gigi dengan
calcium sulphate hemihydrate sebagai komponen utamanya.
Gipsum merupakan produk samping dari berbagai proses
kimia. Secara kimiawi, produk gipsum yang dihasilkan untuk
tujuan kedokteran gigi adalah kalsium sulfat dihidrat
(CaSO42H2O) murni. Dibidang kedokteran gigi, produk gipsum
digunakan untuk membuat model dari rongga mulut serta
struktur maksilofasial dan sebagai piranti penting untuk
pekerjaan laboratorium kedokteran gigi yang melibatkan
pembuatan protesa gigi. Dalam praktikum ini ada 4 jenis gips
yaitu gips plaster, gips stone, gips die stone dan gips bounded
investment.
III. TUJUAN
3
IV. HASIL
1. Gips Plaster
No Waktu Initial Final Total
Pencampuraan Setting Setting
1 00.47.35 17.21.96 04.81.81 23.40.12
2. Gips Stone
No Waktu Initial Final Total
Pencampuran Setting Setting
1 02.13.01 5.32.03 01.25.06 09.10.10
V. PEMBAHASAN
pengerjaan, tahap ini disebut final setting. Ciri-ciri tahap setting dari
gipsum dapat diukur dengan menggunakan tekanan dari jarum
Gillmore. Jarum yang lebih berat memiliki diameter ujung yang lebih
kecil sehingga menghasilkan gaya tekan yang lebih besar. Initial
setting dapat didefinisikan saat gipsum dapat menyangga jarum yang
ringan. ( McCabe dan Walls 2008, hal.34-35)
Faktor-faktor yangmempengaruhi waktu setting antar lain :
a. W/P ratio
Rasio air bubuk harus diperhatikan ketika melakukan
pencampuran gipsum sebab diperlukan daya alir yang cukup untuk
mengasilkan detail permukaan yang akurat, tipe gips yang berbeda
akan memiliki rasio air-bubuk yang berbeda juga hal ini disebabkan
oleh perbedaan bentuk dan ukuran kristal kalsium sulft hemihidrat.
b. Cara pengadukan
Cara pengadukan sangat mempengaruhi sifat dari adonan
adonan gipsum dan lama pengerasannya. Semakin cepat dan
semakin lama mengaduknya maka akan memperpendek setting
timenya sedangkan semakin lambat dan semakin singkat waktu
mengaduknya maka akan memperpanjang setting timenya
(Anusavice, 2003, hal. 264)
c. Ukuran parikel
Semakin halus ukuran partikel hemihidrat, semakin cepat
adonan gipsum mengeras, apalagi jika produk tersebut (gipsum)
telah melalui proses penggilingan. Tidak hanya kelarutan
hemihidrat saja yang meningkat, tetapi nukleus gipsumpun juga
menjadi lebih banyak, hal ini menyebabkan proses kristalisasi
menjadi lebih cepat (Anusavice, halaman 264).
d. Retarder dan Accelerator
Cara yang efektif dalam mengendalikan setting time adalah
dengan menambahkan bahan kimia pada campuran plaster atau
dental stone. Jika bahan kimia tersebut menurunkan setting time
maka disebut accelerator, jika bahan kimia tersebut meningkatkan
setting time maka disebut retarder (Anusavice, halaman 265).
e. Kemurnian
Bila proses pengapuran tidak sempurna dan partikel gipsum
tetap, atau jika pabrik menambahkan gipsum, maka setting time
akan lebih cepat karena penambahan potensial nukleus kristalisasi.
Apabila terdapat ortorombik anhidrit, periode induksi akan
meningkat. Apabila terdapat heksagonal anhidrat, periode induksi
menurun. (Anusavice, halaman 264)
f. Temperatur
5
VI. KESIMPULAN
Anusavice KJ. 2003. Phillips Science of Dental Material. 11th ed. W.B
Saunders. p 264-265
McCabe JF, and Walls AWG. 2008. Applied Dental Materials, 9th ed.
Australia. Blackwell Publishing L.td.
VIII. Lampiran
8
gipsum stone
ditimbang
sebanyak 30
gram