Anda di halaman 1dari 11

LAPORAN PRAKTIKUM SKILL’S LAB BIOMATERIAL 1

“Setting Time Gipsum Tipe III Kedokteran Gigi”

Instruktur : drg. Nurma Yunita Isnaini

I Made Ngode Langgeng


10621031

FAKULTAS KEDOKTERAN GIGI


INSTITUT ILMU KESEHATAN BHAKTI WIYATA
KEDIRI
2022/2023
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Dalam bidang ilmu material kedokteran gigi kita banyak menemui aplikasi
penggunaan gips, baik untuk keperluan klinik maupun pekerjaan laboratorium. Material
gips ini banyak dipergunakan antara lain dalam pembuatan model dan die, articulating
cast, mould, refractory investment dan lain-lain. Karena banyaknya pengunaan gips
dalam Kedokteran Gigi ini maka perlu untuk mengetahui segala aspek dalam gips
terutama sifat-sifatnya sehingga akan memudahkan dalam memanipulasi, dan
menghasilkan suatu hasil manipulasi yang maksimal. Untuk lebih memahaminya maka
perlu dilakukan suatu percobaan yang akan memperlihatkan cara manipulasi gips yang
benar serta pengaruh sifat sifatnya terhadap hasil manipulasi.
Gipsum merupakan produk samping dari beberapa proses kimia. Gipsum yang
dihasilkan untuk tujuan kedokteran gigi adalah kalsium sulfat dihidrat ( CaSO4.2H2O )
murni. Dental stone (Gipsum tipe III) merupakan salah satu produk gipsum yang sering
digunakan dalam kedokteran gigi untuk membuat model studi dan model kerja yang
diperoleh dari pencetakan rongga mulut serta strukturmaksilo-fasial dan merupakan
piranti penting untuk pekerjaan laboratorium kedokteran gigi dimana model kerja
digunakan dokter gigi atau laboran sebagai media pembuatan gigi tiruan atau pesawat
ortodonti.
Manipulasi dari gipsum dilakukan dengan melakukan pencampuran bubuk dari
gipsum ini dengan air. Proses pencampuran disebut dengan spatulasi. Proses spatulasi
memiliki efek tertentu pada setting time dan setting expansion (Craig’s, 2008).
Intial setting dan final setting pada gipsum sangat begantung dengan komposisi
powder dan liquid yang digunakan. Jika powder yang digunakan lebih banyak dalam
artian tidak seimbang dengan liquidnya maka gypsum tersebut akan dapat mencapai
tahapan initial setting yang lebih cepat.

1.2 Tujuan
1. Mahasiswa mampu mengertahui cara manipulasi gipsum tipe III.
2. Mahasiswa mampu mengukur waktu setting time gipsum pada konsistensi encer,
normal, dan kental.
3. Mahasiswa mampu mengetahui pengaruh perbedaan W:P setiap konsistensi.

1.3 Manfaat
Mahasiswa dapat memahami cara manipulasi gipsum tipe III dan mahasiswa
juga mengetahui membedakan setting time pada konsistensi encer, normal, dan kental
yang mempunyai W:P berbeda-beda.
BAB II
METODE PENGAMATAN

A. Penetapan Waktu Setting


1. Alat
a. Spatula
b. Mangkuk karet / Rubber bowl
c. Gelas ukur
d. Stopwatch
e. Jarum
f. Spet jarum
g. Kotak karton ukuran (10 x 2 x 2) cm
h. Neraca Analitik
2. Bahan
a. Stone Gips (Gips Tipe III)
b. Aquadest

Cara Kerja :
1. Menyiapkan alat dan bahan praktikum.
2. Mengkonfirmasi merk dan nama produsennya gips stone yang dipakai
di praktikum.
3. Menentukan ratio W:P kelompok konsistensi normal
a. Mencari dan mencatat ratio W:P gips stone yang dipakai, sesuai
petunjuk pabriknya (kelompok kosistensi normal).
b. Menyiapkan berat powder dengan menimbang di neraca alaitik
dan volume air dengan menuangkan gelas ukur. Berat gipsum
dan volume air yang disiapkan harus sesuai untuk kelompok
konsistensi normal.
4. Menentukan ratio W:P kelompok konsistensi encer
a. Menyiapkan berat powder gipsum stone sama dengan kelompok
konsistensi normal.
b. Menyiapkan volume air 2 kalinya dari volume air kelompok
normal.
5. Menentukan ratio W:P kelompok konsistensi kental
a. Menyiapkan berat powder gipsum stone sama dengan kelompok
konsistensi normal
b. Menyiapkan volume air ½ (setengah) kalinya dari volume air kelompok
konsistensi normal
6. Memberi kode cetakan dengan tulisan (encer, normal, kental)
7. Memasukkan serbuk gips sedikit demi sedikit ke dalam mangkuk karet
(menyalakan stopwatch saat serbuk dimasukkan) yang telah berisi air
dan biarkan mengendap selama 30 detik untuk menghilangkan
gelembung udara. Aduk campuran gips hingga homogen menggunakan
spatula dengan gerakan memutar selama 1 menit/120 putaran,
bersamaan dengan itu mangkuk karet diputar perlahan-lahan.
Pengadukan dapat juga dilakukan dengan menggunakan alat pengaduk
mekanis sistem vakum selama 1 menit/120rpm (didapatkan mixing
time)
8. Menuangkan adonan gips ke dalam kotak karton, yang kemudian
permukaan cetakan diratakan memakai spatula (didapatkan
manipulating time)
9. Mengamati final setting dimulai pada saat adonan sudah dalam cetakan
dan kemudian tusuk permukaan gips dengan gerakan cepat dan jarum
diangkat kembali. Bersihkan ujung jarum dengan tissue, ulangi
penusukan setiap 1 menit sambil cetakan digerakkan memutar untuk
mendapatkan daerah tusukan yang berbeda. Lakukan hingga jarum
tidak dapat menusuk permukaan gips atau gips tidak menempel pada
jarum (didapatkan waktu final setting)
10. Dicatat suhu kamar dan kelembaban ruang pada saat bekerja.
11. Sambil mengamati final setting kelompok konsistensi normal, kegiatan
no.7 sampai 10 dilakukan untuk kelompok konsistensi encer dan
kental.
12. Menunjukkan hasil pengamatan ke instruktur lab untuk disahkan.
13. Membuat laporan berdasarkan hasil pengamatan setting time gips
stone.

Dokumentasi :

Menyiapkan alat dan bahan


Serbuk gipsum dan aquadest

Memasukkan gipsum ke dalam rubber bowl yang sudah terisi air

Proses mixing adonan gipsum


Menuangkan adonan ke dalam kotak karton

Gambar saat proses mixing untuk konsentrasi encer dan kental


Hasil gipsum yang berasal dari konsentrasi normal, kental, dan encer
BAB III
HASIL PENGAMATAN

I. Tabel Hasil Pengamatan Waktu Setting (detik)

N Kelompok Mixing Manipulatin Working Final Setting


O time g time (B) time/ setting time
(A) initial (Initial
time + Final)
(A+B)

1 Konsistensi 55 s 30 s 85 s 1980 s 2065 s


Encer

2 Konsistensi 67 s 45 s 112 s 1200 s 1312 s


Normal

3 Konsistensi 80 s 63 s 143 s 960 s 1103 s


Kental

Ket.
- Mixing time = Waktu mencampur bubuk gipsum dengan air
- Manipulating time = Waktu bubuk gipsum dimasukkan ke balok sambil
digetarkan sampai tidak ada ruang yang tidak terisi.
- Working time = Waktu memasukkan air, pencampuran hingga gipsum
masuk ke balok dan digetarkan
- Final setting = Gipsum keras dan panas jika diraba
- Setting time = Initial setting + Final Setting ( dari mulai memasukkan air,
mencampur air dan bubuk hingga gipsum setting ( keras dan dingin jika diraba)
BAB IV
PEMBAHASAN

Gipsum adalah mineral yang dihasilkan secara alami di pegunungan, berupa


bubuk putih dengan nama kimia kalsium sulfat dihidrat (CaSO4.2H2O). Produk gipsum
yang digunakan dalam kedokteran gigi terbuat dari kalsium sulfathemihidrat (McCabe
and Walls, 2008, hal. 32). Hemihidrat dicampur dengan air dan bereaksi membentuk
dihidrat.Kalsium sulfat hemihidrat + air kalsium sulfat dihidrat + panas (CaSO4)2.H2O
+ 3H2O 2 CaSO4.2H2O. Material ini digunakan secara luas untuk cast atau models,
dies atau investments (McCabe and Walls, 2008). Macam-macam gipsum menurut
ADA terdapat 5, yaitu Tipe I (impression plaster), Tipe II (model plaster), Tipe III
(dental stone), tipe IV (dental stone low expansion, high strength), dan Tipe V (dental
stone high expansion, high strength).
Pada skill lab ini, kita melakukan praktikum dengan menggunakan gipsum tipe
III yang diperlakukan berbeda dengan konsentrasi encer, normal, dan kental dan
masing-masingnya memiliki perbandigan W:P yang berbeda. Konsentrasi encer dengan
perbandingan 40 ml:60 gram, konsentrasi normal dengan perbandingan 20 ml:60 gram,
dan konsentrasi kental dengan perbandingan 10 ml:60 gram. Intial setting dan final
setting pada gipsum sangat bergantung dengan komposisi powder dan liquid yang
digunakan. Jika powder yang digunakan lebih banyak dalam artian tidak seimbang
dengan liquidnya maka gypsum tersebut akan dapat mencapai tahapan initial setting
yang lebih cepat (Mc. Cabe dkk, 2008).
Hal ini sesuai dengan teori-teori yang dikemukakan oleh (anusavice, 2003)
bahwa semakin tinggi perbandingan W : P, maka semakin lama setting time dan
semakin lemah produk gipsum. Hal ini terjadi karena semakin banyak air digunakan
untuk pengadukan, semakin sedikit jumlah nucleus pada unit volume. Akibatnya waktu
pengerasan diperpanjang.
Hal ini terbukti pada praktikum yang telah dilakukan bahwa konsentrasi kental
lebih cepat mencapai setting time dibandingkan dengan konsentrasi normal dan
konsentrasi encer dikarenakan liquid lebih sedikit atau tidak seimbang dengan powder
yang mengakibatkan setting time lebih cepat sekitar 18 menit 23 detik. Sementara
konsentrasi encer mengalami setting time yang lama 34 menit 25 detik dikarenakan
jumlah liquid yang lebih banyak dibandingan konsentrasi kental dan normal.
BAB V
KESIMPULAN

Berdasarkan praktikum yang telah dilakukan dapat disimpulkan bahwa berbagai


factor yang dapat mempengaruhi setting time gipsum salah satunya adalah rasio W
(water) : P (powder). Semakin banyak air yang dicampurkan dengan gipsum, maka
semakin lama untuk mencapai setting timenya, begitu juga sebaliknya semakin sedikit
air yang dicampurkan dengan gipsum, maka semakin cepat untuk mencapai setting
timenya. Maka dari itu setting time yang lebih cepat adalah konsentrasi kental dan yang
paling lama adalah konsentrasi encer.
DAFTAR PUSTAKA

Anusavice KJ. 2003. Phillip’s Science of Dental Material. 11 th ed. W.B Saunders. p

264-265

Craig, Robert George, Powers, John M., & Wataha, John C. 2008. Dental Materials:

Properties and Manipulation 8th edition, Mosby, Michigan

McCabe JF, and Walls AWG. 2008. Applied Dental Materials, 9 th ed.

Australia.Blackwell Publishing L.td.

Anda mungkin juga menyukai