Anda di halaman 1dari 44

drg.

CATUR SEPTOMMY, MDSc


Material untuk mencatat atau memproduksi bentuk
dan hubungan dari gigi serta jaringan mulut.
Digunakan untuk membuat duplikasi atau replika
yang akurat dari jaringan keras dan jaringan lunak
mulut (satu gigi sampai seluruh gigi ataupun rahang
tak bergigi)
Pembagian bahan menurut kemampuan
menggerakkan jaringan mulut;
Mucostatic impression: lebih cair, kurang menekan
ke jaringan
Mucocompressive impression: lebih pekat, lebih
menekan ke jaringan

Bahan cetak A
(mucocompressive) lebih kental
dan mampu menekan jaringan
dan bertujuan untuk menjaga
stabilitas dimensi dan
mendapatkan akurasi bentuk
bahan cetak
bahan cetak B (mucostatic)
lebih encer dan kurang mampu
menekan jaringan dan
bertujuan untuk menghasilkan
detail bentukan replika yang
lebih halus
Material cetak dalam sendok cetak yang sesuai,
dimasukkan ke rongga mulut, ditunggu setting,
setelah itu dikeluarkan dari rongga mulut, akan
didapatkan bentuk negatif rongga mulut
Untuk mendapatkan bentuk positifnya hasil
cetakan diisi dengan dental stone atau plaster
die untuk hasil preparasi gigi untuk inlay atau
gigi tiruan cekat (fixed bridge)
model untuk rahang atau banyak gigi

BENTUK RAHANG PADA PASIEN FULL
EDENTULOUS RIDGE RAHANG ATAS
MODEL STUDI/KERJA (BENTUK POSITIF ) PADA
PASIEN FULL EDENTULOUS RIDGE RAHANG
ATAS
1. PREPARASI
2. CETAK MODEL KERJA
3. PEMBUATAN MODEL DIE
4. PEMBUATAN RESTORASI
ESTETIK

HASIL PREPARASI GIGI
ANTERIOR UNTUK
RESTORASI ESTETETIK
MODEL DIE (BENTUK POSITIF
DARI HASIL PREPARASI)
MODEL DIE DENGAN
RESTORASINYA
Non toxic and non irritant
Acceptability to the patient:
(a)Setting time, (b)Taste, (c)Consistency
Accuracy : both (a) Surface reproducibility (b)
Dimensional stability
Use of material : (a) Ease of mixing, (b) Working
time, (c) Setting time , (d) Handling of the
material
Compatible with model materials
Economics of material (a) Cheap
(b) Long shelf life, (c) Accuracy (save redoing
impression)
MATERIAL ELASTIK
1. Hydrocolloid = reversible (agar) dan irreversible
(alginat)
2. Elastomer (polysulfide, silicone, dan polyether)
MATERIAL NON ELASTIK
1. Plaster of paris (impression plaster/gipsum tipe
1)
2. Impression compound
3. Zinc oxide eugenol pasta
4. Impression wax
Koloid terletak di antara solution dan
suspension
1. Solution merupakan campuran homogen,
contoh : air
2. Suspension merupakan campuran
heterogen dengan partikel dapat dilihat di
mikroskop
Koloid dalam medium air maka disebut
hydrocolloid
REVERSIBLE HYDROCOLLOID
Perubahan koloid dari sol
menjadi gel ,dan bisa
berubah lagi dari gel
menjadi sol
Perubahan oleh karena
perubahan temperatur,
didinginkan jadi gel dan
dipanaskan jadi sol
Untuk menjadi gel (fibril
diikat dengan kekuatan van
der Walls)

IRREVERSIBLE HYDROCOLLOID

Perubahan sol menjadi gel
Untuk menjadi gel oleh
karena ada reaksi kimia
Hydrocolloid masuk ke
dalam rongga mulut dalam
keadaan sol, dilepaskan
dari jaringan mulut setelah
menjadi gel
(memperlihatkan sifat
elatik)
KEKUATAN GEL TERGANTUNG
DARI :
Konsentrasi fibril : makin
besar kekuatan makin
meningkat
Konsentrasi filler : makin
banyak bubuk makin
kurang fleksibel
Fibril merupakan rantai
polisakarida pada agar
GEL DAPAT KEHILANGAN ATAU
MENDAPAT TAMBAHAN CAIRAN
Kehilangan air karena
terjadi penguapan
Molekul gel menyusut
bersama (syneresis)
Penambahan air oleh
karena imbibisi
1. Trisodium fosfat (NaPO) sekitar 2% untuk memperlambat pembentukan
gel
2. Filler untuk memberi kekuatan gel meningkat, permukaan halus , dan tidak
lengket
Hasil cetakan sangat detail
Sebelum setting tidak boleh digerak-gerakkan
Dapat mencetak undercut o.k. sifat elastisnya
Kurang stabil dalam penyimpanan o.k penguapan
Kompatibel dengan plaster/dental stone
Tidak toksik dan tidak iritasi, rasa dan bau dapat
diterima
Setting time tergantung komposisi dan temperatur
pencampuran
Bubuk alginat tidak stabil pada penyimpanan karena
kelembapan/kondisi lebih panas diatas temperatur
ruang
Kestabilan dimensi kurang dibandingkan elastomer
1. Bubuk dan air diukur
sesuai aturan pabrik
2. Pakai air dengan
temperatur ruang (air es
lebih lambat settingnya)
3. Adonan dicampur
dengan menekan
didinding bowl
4. Aplikasi ke sendok cetak
5. Aplikasi ke mulut pasien
6. Setelah lepas cuci
dengan air untuk
menghilangkan saliva,
7.tutup dengan lap basah
untuk mencegah
syneresis serta
penguapan,
8.diisi dengan gipsum
secepat mungkin (maks
30 menit)
PASANG COBA SENDOK CETAK HASIL CETAKAN
CHECKLIST HASIL CETAKAN
BENTUK POSITIF FULL
EDENTUOLUS RIDGE
HASIL PENCETAKAN BERBUTIR
1. Cara pengadukan tidak
benar
2. Waktu pengadukan
terlalu lama
3. Gelation berlebihan
4. Rasio W:P terlalu rendah
HASIL PENCETAKAN SOBEK
1. Perbedaan ketebalan
matrial cetak terlalu
ekstrim
2. Kontaminasi berlebihan
3. Pelepasan dari mulut
terlalu dini
4. Pengadukan terlalu lama
HASIL PENGISIAN GIPS
KASAR/BERKAPUR
Pembersihan hasil cetakan
alginat tidak benar
Sisa air tertinggal di
cetakan alginat
Pelepasan gips terlalu dini
Gips terlalu lama di
cetakan
Manipulasi gips tidak benar
DISTORSI
Hasil cetakan alginat tidak
segera diisi
Sendok cetak berubah
posisi selama masa
gelation
Pelepasan dari mulut dini
Cara pelepasan tidak benar
AGAR
Adalah sulfuric ester dari polimer galactan
(hasil ekstraksi) dari ganggang laut tertentu
Agar dengan air menjadi koloid, bentuk cair
(71-100C) dan bentuk gel (30-35C), akan
bervariasi tergantung konsentrasi agar
Cukup cair untuk mencatat detail halus bila
memanipulasi benar
Setting mulai dari bagian yang kontak
dengan sendok cetak. Untuk bagian yang
kontak dengan jaringan paling lama beku
Adesi dengan sendok cetak jelek, untuk itu
gunakan sendok cetak yang berlubang
Hasil cetakan harus segera diisi untuk
mencegah terjadinya syneresis dan imbibisi
menurut ADA :
Polysulfide
Silicone (Condensation dan Addition)
Polyether
Cara pencampuran :
Hand mixing
Static automixing
Dynamic mechanical mixing
Menurut viskositas (kekentalan)
Light body
Medium/regular body
Heavy body
putty
PASTA DASAR
a. Polimer poysulfida (80-
85%)
b. Filler : titanium dioxide
(16-18%), zinc sulfate,
copper carbonate atau
silica
Pasta dasar ini biasanya
berwarna putih sesuai
warna filler
PASTA REAKTOR
a. Lead dioxide/PbO
menyebabkan
polimerisasi dan
pengikatan dengan
adanya oksidasi dari SH
group
b. Dibuthyl
c. Sulfur
d. Magnesium stearate dan
deodorant
SH Group dapat dioksidasi dengan PbO, memberikan ikatan S-S dan air, berati :
polimerisasi lebih lanjut karena oksidasi dan terminal SH Group
Pengikatan, karena oksidasi dari pendant SH group
Base + Aselerator : menghasilkan jaringan 3
dimensi dan ethyl alcohol
teknik double impression (jenis : low dan putty)
High viscosity material (putty) untuk
menanggulangi besarnya penyusutan saat
polimerisasi. Filler lebih banyak dapat mengurangi
penyusutan (35% untuk low dan 75% untuk putty)
Dapat digunakan untuk material sendok cetak
bersama dengan low viscosity material (wash
waterial) teknik putty wash
Hasil cetakan harus diisi gips kurang lebih 30 menit

Komposisi tersedia dalam bentuk base dan
aselerator
Base :
1. polymethylhydrosiloxane dengan
pendant/terminal grup hydrosilane
2. dimethylsiloxane dengan terminal group vinyl
3. filler
Aselerator :
1. Polimer dimethylsiloxane dengan terminal
group vinyl
2. katalis platinum
3. filler


Reaksi diakhiri group berikatan dengan hydride group, diaktivasi oleh katalis
garam platinum (chloroplatinic acid). Tidak ada produksi sampingan sehingga
dimensi stabil dan hasil cetakan tahan lama, waktu pengisian gips lebih lama
Reaksi setting
Polyether (base) + sulfonic ester (katalis) polyether rubber (hasil
cetakan)
reaksi polimerisasi kation
ok ada pengikatan imine
group
tidak ada produk
sampingan hasil reaksi
sehingga perubahan
dimensi sedikit
1. PLASTER OF PARIS/GIPSUM
TIPE I
Komposisi
a. Calcined calcium sulfate
hemihydrate + air
b. Potasium sulfate (KSO),
untuk mencegah ekspansi
dan berakibat
mempercepat setting
c. Borax : untuk
memperlambat waktu
2. MATERIAL CETAK
COMPOUND
Komposisi
a. natural resin (colophony,
shellac, waxes) bersifat
termoplastik
b. Filler (soapstone/talc)
c. Lubricant
Mekanisme setting :
termoplastik (digunakan
pada waktu hangat 45C)
3.ZINC OXIDE EUGENOL PASTA
Komposisi
a. ZnO dalam bentuk pasta
b. Eugenol dalam bentuk pasta
yang mengandung filler
c. Zinc asetate sebagai
aselerator
d. Carboxylic acid sebagai
pengganti eugenol
Penggunaan untuk surgical
dressing dan catatan gigit,
dan mencetak rahang tak
bergigi
4.IMPRESSION WAXES
Bahan dasar
Campuran malam + resin
dengan titik lebur rendah
Kekurangan
1. terjadi distorsi pada waktu
pelepasan
2. Berubah dimensi
3. Sifat flow tinggi
4. Perubahan dimensi besar
pada waktu pendinginan dari
mulut ke temperatur ruang
Gipsum adalah mineral alam yang dipanaskan untuk
menghilangkan kandungan airnya. Macam gips tergantung
dari cara penghilangan air tersebut. Ada 3 jenis gips yaitu gips
plaster, gips stone, dan gips invesmen.
Menurut ISO Standart
1. Type 1 Dental plaster, impression untuk bahan cetak
2. Type 2 Dental plaster, model studi
3.Type 3 Dental stone, die, model
4. Type 4 Dental stone, die, high strength, low expansion
5. Type 5 Dental stone, die, high strength, high expansion
Gips plaster disebut juga kalsium sulfat beta
hemihidrat.
Gips ini mempunyai partikel besar dan
irreguler
reaksinya bersifat eksotermis.
Biasanya gips plaster digunakan untuk
mounting artikulator, flasking resin akrilik,
dan model studi ortodonsi.

Gips stone disebut kalsium sulfat alpha
hemihidrat.
Gips ini mempunyai partikel kecil dan regular
serta reaksinya bersifat eksotermis.
Gips stone digunakan untuk model kerja
pembuatan gigi tiruan, model kerja inlai, die
mahkota, dan pengikat invesmen.
Gips ini bersifat lebih kuat, kurang porus, dan
lebih keras dibanding gips plaster.
Gips invesmen digunakan sebagai material tanam pada
pengecoran logam dengan suhu sekitar 700C.
Material ini berisi bahan refraktori dan bahan pengikat. Material
refraktori digunakan agar material tanam tidak mengalami
dekomposisi atau disintegrasi pada saat pemanasan.
Cara pencampuran gips invesmen sama dengan gips stone, waktu
settingnya dapat dikontrol,
bersifat porus untuk menjaga back-pressure.
Material ini dapat mengalami ekspansi setting oleh karena
pertumbuhan kristal gipssum Ekspansi dapat diperbesar dengan
mencelupkan material tsb ke dalam air (ekspansi higroskopis),
besarnya ekspansi tergantung pada temperatur, kuantitas silika,
bentuk alotropik silika, serta perbandingan air dan serbuk.
Perbandingan serbuk gips dan air tergantung dari pabrik
pembuatanya
Manipulasi gips dilakukan dengan mencampur serbuk gips
dan air hingga mengalami reaksi setting.
Pencampuaran Gips dengan gerakan memutar selama 1
menit/120 putaran, bersamaan dengan itu mangkuk karet
diputar perlahan-lahan. Pengadukan dapat juga dilakukan
dengan menggunakan alat pengaduk mekanis sistem vakum
selama 1 menit/120rpm
Hal-hal yang mempengaruhi waktu setting adalah
perbandingan serbuk dan cairan, waktu spatulasi, dan suhu
air yang digunakan.
Selama setting gips dapat mengalami ekspansi. Kekuatan
gips akan meningkat sejalan dengan tingkat kekeringan
bahan.

Anda mungkin juga menyukai