PENDAHULUAN
1. Latar Belakang
bahan yang biasa digunakan yaitu resin akrilik. Terdapat dua kelompok
resin akrilik yang menarik dalam kedokteran gigi, yaitu asam akrilik dan
kestabilan warna terhadap perubahan suhu, daya serap air yang relatif
yaitu resin akrilik heat cured dan resin akrilik cold cured (Hussain,2004).
resin akrilik heat cured terdapat benzoil peroksida yang berperan sebagai
yang memulai ikatan rantai karbon pada monomer, oleh karena itu benzoil
1.2 Tujuan
3. Mahasiswa dapat memanipulasi resin akrilik heat cured pada mould space
dengan tepat.
1.3 Manfaat
dengan tepat.
BAB II
METODE PENGAMATAN
A. Bahan :
1. Serbuk polimer (1/2 tutup botol monomer) dan cairan monomer (1,5 ml)
2. Cairan CMS
6. Vaselin secukupnya
7. Kryet
8. Pumice
Alat :
2. Pipet ukur
5. Timbangan
6. Crownmess/blade scapel
8. Masker
9. Sarung tangan
14. Mikromotor
Cara kerja
tinggi kuvet
kuvet
f. Menanam pola malam merah (2,5 cmX 1 cm) tepat di tengah kuvet
bawah
setting (kuvet atas dengan kuvet bawah sudah sesuai apabila sudah
gipsum biru tersebut setinggi setengah kuvet pada kuvet atas yang
gipsum putih tersebut sampai kuvet penuh dan berlebih pada kuvet
kuvet kecil sampai adonan gipsum yang belum setting telah tumpah
l. Proses buang malam dengan merebus kuvet ±1 jam pada panci yang
malam.
a. cetakan gips dalam kuvet atas atau bawah diolesi selapis CMS
menggunakan kuas kecil
ml (atau sesuai dengan petunjuk pabrik dari merek resin akrilik yang
sandy, sticky, dough dengan membuka tutup stellon pot dan catat waktu
telah dibasahi air. Setelah itu, kuvet ditutup (kuvet atas dan bawah tidak
ditutup lagi dan dilakukan dan dilakukan pengepresan akhir (kuvet atas
dingin kembali.
h. Sampel plat akrilik diambil dari cetakan secara hati-hati menggunakan
i. Bur stone yang paling awal digunakan adalah warna hijau, kemudian
yang telah diberi pasta kryet dan pasta pumice. Terus dipolishing sampai
Dokumentasi :
BAB III
PEMBAHASAN
(Anusavice, 2013).
Ada dua kelompok resin akrilik yang menarik bagi kedokteran gigi,
sangat baik, bahan ini meneruskan sinar dari sinar ultra violet sampai sinar
tidak berubah warna serta sifatnya tahan lama. Secara kimia poli(metil
metakrilat) cukup stabil terhadap panas dan melunak pada suhu 125 ‘C
(Anusavice,2013).
gigi tiruan yaitu pigmen dengan warna merah muda (pink) dikarenakan
pigmen ini memiliki daya kestabilitas warna yang baik dan telah terbukti
untuk melelehkan garam kadmium dari dasar gigi tiruan hanya dalam
volume atau 2:1 satuan berat. Bila polimer terlalu banyak di dalam adonan,
maka terjadi under wetting (kekurangan cairan). Dan bila monomer yang
terlalu banyak di dalam adonan maka terjadi kontraksi besar pada adonan
b. Fase stringy, pada fase ini campuran akan tampak berserat atau lengket
c. Fase dough, ditandai dengan campuran sudah tidak lengket dan bersifat
plastis. Pada fase inilah akrilik paling ideal untuk dicetak pada mould
karena memiliki tingkat flow yang cukup sehingga adonan dapat masuk ke
Adonan tidak lagi mengalir dengan bebas, mengikuti bentuk cetakan atau
e. Fase stiff, campuran telah mengeras, kering dan tidak bisa dimanipulasi
lagi. Fase ini terjadi karena penguapan monomer bebas, secara visual
mekanik(Anusavice, 2012).
resin akrilik polimerisasi secara heat cured serta mampu mencetap resin
pada mould space dengan tepat pada saat akrilik dalam fase dough.
Pada fase dough, sifat fisis yang terlihat pada saat pemanipulasian
yaitu adonan tidak lengket tetapi terasa plastis. Dan pada saat
pengaplikasian ke dalam mould fase resin ini bersifat flowable jadi adonan
dapat mengisi seluruh permukaan pada mould selain itu juga adonan
mudah untuk dibentuk pada mould serta yang paling penting kelebihannya
mudah untuk dibersihkan menggunakan pisau model karena pada fase ini
tidak sesuai dengan batas waktu yang ditentukan yaitu selama 30 menit
dikarenakan kurangnya sarana yang tersedia pada lab basah IIK. Maka
permukaan akrilik yang tidak rata. Namun hal itu dapat dikesampingkan
karena setelah proses ini hasil cetakan akrilik akan difinishing dengan
KESIMPULAN
yang dibantu oleh pemanasan dengan air mendidih serta fase yang paling
baik untuk packing adalah fase dough karena menghasilkan hasil cetakan
DAFTAR PUSTAKA
Hatrick CD, Eakle WS, Bird WF. 2011. Dental Materials : Clinical
Missouri : Saunders.
Hussain, S., 2004, Textbook of Dental Materials, 1st edition, Jaypee
McCabe, J. F. and Walls, A,. 2008. Applied Dental Materials. 9th ed.