PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Rongga mulut (cavum oris) dilapisi oleh jaringan lunak
berupa mukosa. Jaringan lunak tersebut berfungsi sebagai
pelindung dan menjaga mulut dari bakteri yang berpenetrasi
yang dapat menyebabkan terjadinya berbagai penyakit. Selain
mukosa, dalam rongga mulut juga terdapat organ pelengkap
seperti lidah, palatum yang berfungsi dalam proses mastikasi
dan berbicara. Tidak hanya itu dalam rongga mulut juga terdapat
duktus-duktus
kelenjar
saliva
yang
bermuara
untuk
penulisan
makalah
ini,
Penulis
mencoba
untuk
mendapatkan
hasil
yang
memuaskan.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Basis Gigi Tiruan
2.1.1 Definisi
Base Plate adalah sesuatu sebelum terbentuk secara temporer
terbuat dari lak, lilin, atau resin akrilik, yang menggambarkan
dasar gigi tiruan dan digunakan untuk membuat catatan
hubungan maksilomandibular, untuk mengatur gigi artifisial, atau
untuk penempatan percobaan dalam mulut. Disebut juga record
base, temporary base, dan trial base.
2.1.2 Jenis Basis Gigi Tiruan
1. Heat-Accelerated Acrylic Denture Plastic
Metode umum untuk memproses material basis gigi akrilik
dengan aselerator panas adalah terdiri dari proses proportioning
dan mixing bubuk polimer dan liquid monomer dan membiarkan
monomer untuk bereaksi secara fisik dengan polimer didalam
wadah
terkunci
(cuvet)
sampai
adonan
itu
mencapai
ini
dipercepat
secara
kimiawi,
seperti
N,N-
peroxide
pada
bebas
untuk
dihydroxyethyl-para-toluidine.
Aselerator
amine
temperatur
bereaksi
kamar
dan
dengan
initiator
memproduksi
radikal
lainnya
sama
dengan
tipe
aselerator
panas.
umum
volume.
untuk
compression
molding
pada
plastis
dan
alat
mixing
ke
dalam
lemari
2.
Air
3. Pembuangan model malam (Wax elimination)
Kompor dan Panci
Tali
Kunci pas no. 10
Kuas
Deterjem
Air
4. Pengolahan resin akrilik
Sonde dan Pinset
Kuas kecil
Kapas
Lecron
Semen spatula
Alat press
Cawan porselein
Kertas cellophane
Cold mold seal
Powder polimer dan liquid monomer
Spuit
pendingin.
5.
6.
CURING
1. Rebus air dalam panci.
2. Masukkan cuvet.
3. Setelah mendidih kembali biarkan selama 20 menit.
4. Cuvet diangkat, tunggu 10 menit.
DEFLASKING
1. Sekrup dibuka tutup cuvet dibuka.
2. Lepaskan cuvet bawah dengan cara mengetuk bagian dasar
cuvet.
3. Bongkar secara hati-hati.
2.1.5 Definisi Resin AkrilikResin akrilik adalah istilah umum buat
bahan
resin
dari
berbagai
ester
asam
akrilat.penggunaan
parsial.
Contohnya
pada
occlusal
rahabilitasi,pemugaran
resin ini
berdasarkan cara
polymerisasinya yaitu :
- Heat Polymerizable Polymers / Heat Cured Acrylic
- Autopolymerizable Polymers / Self Cured Acrylic
- Thermoplastic Blank/Powder (Light Activated Materials)
- Visible Light Cured
- Microwave-Cured Materials
Bahan Polymethyl Metacrylate (PMMA) yang dapat berperan
sebagai basis gigi tiruan:
- Pour Type of Denture Basis
- High Impact Strength Materials
- Rapid Heat Polimerized Resin
- Light Activated Denture Base Resin
Poly (Methyl Metacrylate) polymers dikenal pada tahun 1937
sebagai
material
basis
gigi
tiruan.
Sebelumnya,
fenol
digunakan
untuk
basis
gigi.
gel.
Powder
Umumnya
mengandung
ditambahkan
sejumlah
poly(methyl
kecil
dari
ethyl,
metacrylate)
butyl,
serta
dan
alkil
terhadap
fraktur
/impact/tubrukan.
Powder
juga
ke
powder/bubuk.
silikat
ditambahkan
ke
bahan
basis
gigi
tiruan
hydroquinone.
Plasticizers
yang
ditambahkan
untuk
mempercepat
memungkinkan
dekomposisi
terjadinya
ddari
polymerisasi
peroxide
pada
suhu
dan
kamar.
lembaran
yang
tebal.
Di
dalam
bentuk
ini
tidak
heat
accelarated
resin
akrilik
masih
sering
Fraktur-fraktur
dari
material
ini
biasanya
baik.
Thermal Conductivity
Basis gigi tiruan berbahan dasar resin ini merupakan suatu
konduktor yang kurang baik, jika dibandingkan emas, alloy
kobalt, bahkan gigi manusia. Thermal conductivity yang bernilai
rendah ini menjadikan basis gigi tiruan ini mampu bekerja
sebagai
suatu
insulator
diantara
jaringan-jaringan
mulut
suatu
produk.
terhadap
Asam,
Basa
dan
Larutan
Organik
Ketahanan dari basis gigi tiruan berbahan dasar resin akrilik ini
terhadap campuran air yang mengandung asam lemah atau basa
sangat baik. Basis gigi ini sangat resisten terhadap larutan
organic. Dengan adanya poly (methyl metacrylate) menjadi lebih
resisten
dibandingkan
polyvinyl
akrilik,
keduanya
dapat
material
kedokteran
gigi.
Komposisi
Wax terdiri atas banyak komponen, antara lain sebagai berikut:
Mineral (paraffin, mikrokristalin, barndahl, ozokerite, keresin,
dan montan).
Tumbuhan (carnauba, ouricury, candelilla, japan wax, cocoa
butter).
Hewan (spermaceti).
Sintetik (acrawax, aerosol OT, castrowax, flexo, epolene, N-10,
albacer, aldo 33, durawax 1032).
Lemak (stearic acid, glyceril, tristearate).
Rosin (copal, dammer, sandarac, mastic, shellac, kauri).
Asam lemak.
Minyak.
Resin (sintetik, elvax, polyethylene, polystyrene)
Pewarna.
Serangga (beeswax).
Menurut ikatan kimianya, wax berupa:
CH3(CH2)15-42CH3 dan O
CH3(CH12)15-42CH2COCH2(CH2)28CH3
Wax diklasifikasikan menjadi 2, yaitu:
1.
Boxing
Beading
Utility
Sticky wax
Sifat
oleh
adanya
molekul
yang
saling
berikatan
wax
memanas
maka
wax
akan
berekspansi.
Cara
denagn
0C
temperaturnya.
Residual Stress
Yaitu waktu stress wax yang hasil manipulasi selama pemanasan,
pendinginan,
pelengkungan,
pembentukan
atau
manipulasi.
berguna
mahkota,
untuk
membuat
inlay
wax pattern
atau
menjadi
jembatan.
manipulasi
pembentukan,
dimulai
pelengkungan
dari
pemanasan,
sampai
menjadi
pendinginan,
bentuk
yang
material
kedokteran
gigi.
Seperti
yang
telah
dijelaskan
hanya
digunakan
pada
tahap
awal
dan
kemudian
wax
dan
model
kerja
tidak
tertutup
dengan
gips.
atau
methyl
methacrylate
untuk
heat-curing.
dengan
polimer
(monomer
harus
bisa
porus.
Sebaiknya
stellon
pot
ditutup
agar
kemudian
bersihkan
kelebihan
resin
dengan
sedang.
Suhu
dibiarkan
naik
perlahan
hingga
30
menit.
dikalibrasi
untuk
pengendalian
suhu
dan
waktu.
Jadi,
harus
benar-benar
diperhatikan
langkah-
langkahnya, yaitu:
a. Setelah kuvet sudah direndam sampai dingin, kita mencoba
membuka kuvet atas dan kuvet bawah. Jika susah dibuka, kita
bisa membukanya dengan bantuan lee-crownmess atau wax
mess pada ketiga ujung kuvet.
b.
Melepas
menggergaji,
hasil
pekerjaan
tetapi
akan
bisa
dilakukan
dikhawatirkan
dengan
merusak
hasil
lebih
aman,
yaitu
dengan
merendamnya
hingga
membuat
daerah
basal
lebih
menyatu.
Semua