Anda di halaman 1dari 13

1.

M4 gambaran umumdan klasifikasi resin akrilik


http://repository.unimus.ac.id/1362/3/4.%20BAB%20II%20%28Nida%20Khairunnisa%20
J2A013022%29.pdf

1. Resin akrilik merupakan salah satu bahan yang paling banyak digunakan sejak
pertengahan tahun 1940-an sebagai basis protesa, bahan pembuatan gigi tiruan(
gambar ) Sifat-sifat fisik resin akrilik telah terbukti sesuai untuk aplikasi dalam
kedokteran gigi terutama pada bidang prosthodonsi.

KLASIFIKASI
Berdasarkan proses polimerisaasinya, ada 4 jenis resin akrilik yaitu (Nuryanti dan
Sunarintyas, 2001):
1) Resin akrilik heat cured.
Terdiri dari campuran monomer dan polimer yang mencapai polimerisasi setelah
dipanaskan dalam water bath dalam temperatur tertentu.
2) Resin akrilik cold cured
Polimerisasi dapat terjadi dengan bantuan inisiator berupa benzoil perokside dan activator
dimetil p-toluidin tanpa dilakukan pemanasan. Sifat porusitas resin akrilik cold cured 2-5 %
lebih besar dari pada resin akrilik heat cured, sehingga kekuatan transversalnya hanya 80%
dari kekuatan transversal resin akrilik heat cured.

3) Resin akrilik microwave cured


Konsep utama dari polimerisasi resin akrilik heat cured gelombang mikro adalah pemanasan
microwave. Merupakan perubahan energi, bukan konduksi panas seperti pada teknik
polimerisasi konvensional. Keuntungan dari teknik in mempunyai keakuratan dimensi lebih
baik dan dapat memproses resin akrilik dalam waktu yang lebih singkat. Jumlah porusitas
pada proses polimerisasi resin akrilik microwave cured yang mengandung metil metakrilat
lebih banyak daripada porusitas pada resin akrilik polimerisasi konvensional.

4) Resin akrilik visible light cured


Proses polimerisasi pada resin akrilik visible light cured adalah polimerisasi dengan bantuan
sinar tampak. Komposisi resin akrilik visible light cured in hampir sama dengan komposisi
resin akrilik konvensional, tetapi lebih banyak bahan pengisi organiknya. Bahan porgest
pengisi anorganiknya yang terdiri dari matrik uretan dimetakrilat ditambah sedikit mikrofin
silica untuk mengontrol reologi. Bahan pengisi terdiri dari serbuk resin dengan berbagai
bentuk dan ukuran

2. m4 stuktur, sifat fisik, kimia, mekanik, manipulasi resin akrilik


Resin akrilik merupakan hasil polimerisasi akrilat atau asam metakrilat atau turunannya,
digunakan untuk pembuatan prostesis medis serta restorasi dan peralatan gigi." Polimetil
metakrilat merupakan material dasar dari resin akrilik di bidang kedokteran gigi yang
digunakan sebagai salah satu pilihan material pembuatan basis gigi tiruan lepasan.Resin
akrilik adalah turunan etilen yang mengandung gugus vinil dalam rumus strukturnya.

Sifat
1) Sifat fisik
- Basis gigi tiruan resin akrilik memiliki material yang tersedia dalam berbagai
warna dan opasitas, serta dapat dengan atau tanpa lapisan gambar seperti
pembuluh darah.
- Resin akrilik juga tersedia dalam berbagai pigmen sehingga dapat memberikan
warna jaringan yang sesuai untuk pemakai gigi tiruan dari beberapa ras yang
berbeda.
- Resin akrilik mempunyai nilai gravitasi spesifik yang relatif rendah (mendekati
1,2g 𝑐𝑚−3), karena resin akrilik terdiri dari gugus- gugus atom ringan, sebagai
contoh karbon, oksigen, dan hidrogen.Nilai gravitasi yang rendah ini bermanfaat
untuk mengurangi pemindahan (displacement) gigi tiruan rahang atas
- Resin akrilik memiliki sifat radiolusen karena dibentuk oleh atom C, O, dan H.
Atom tersebut merupakan pengabsorbsi X-ray yang buruk sehingga apabila suatu
gigi tiruan tertelan oleh pasien teknik radiologikal sederhana sulit untuk
mendeteksinya.
- Resin akrilik merupakan insulator termal yang baik. Hal ini menjadi salah satu
kekurang resin akrilik karena jaringan lunak rongga mulut tidak dapat merasakan
stimuli termal secara normal yang sangat membantu dalam menjaga mukosa tetap
dalam keadaan sehat.

2) Sifat mekanik
- Kekuatan tarik resin akrilik biasanya tidak lebih dari 50 megapascal. Kurangnya
kekuatan dan ketangguhan dari gigi tiruan resin akrilik adalah masalah serius yang
dapat mengakibatkan patah dari 10% pemakai gigi tiruan dalam waktu penggunaan
3 tahun
- Polimer-polimer akrilik relatif lunak dibandingkan dengan aloy. Keadaan ini
menyebabkan basis gigi tiruan akrilik menjadi lebih mudah rusak. Kerusakan dapat
disebabkan oleh bahan makanan yang abrasif dan pasta pembersih gigi tiruan yang
abrasif. Pemilihan pasta gigi secara bijaksana dapat mengurangi resiko ini dengan
mempertimbangkan kekuatan abrasif tetap dibutuhkan guna mendapatkan tingkat
kebersihan yang sesuai

3) Sifat kimia dan biologis


- Resin akrilik dapat mengabsorbsi air secara lambat. Absorbsi air menyebabkan suatu
perubahan dimensional, walaupun perubahan tidak terlalu berarti. Absorbsi air juga
dapat menyebabkan organisme tertentu berkoloni pada permukaan gigi tiruan
akrilk. Alergi yang ditimbulkan karena resin akrilik jarang terjadi

Manipulasi Resin Akrilik


Manipulasi adalah suatu bentuk tindakan atau proses rekayasa terhadap suatu hal dengan
menambah ataupun mengurangi variabel yang berkaitan agar tercapai sifat mekanik
maupun fisik yang diinginkan. Sebelum diaplikasikan pada pasien, resin akrilik harus
dimanipulasi dan diolah sedemikian rupa sehingga memenuhi kriteria pengaplikasian
klinis yang baik. Secara umum, ada beberapa hal yang harus diperhatikan dalam proses
manipulasi resin akrilik, antara lain.
- Perbandingan monomer dan polimer
Perbandingan yang sering digunakan adalah 3,5:1 satuan volume atau 2,5:1 satuan berat.
Bila komposisi monomer terlalu sedikit maka tidak semua polimer dapat dibasahi oleh
monomer, sehingga mengakibatkan akrilik yang telah berpolimerisasi akan bergranul.
Sebaliknya, komposisi monomer juga tidak boleh terlalu banyak karena dapat
mengakibatkan terjadinya kontraksi pada adonan resin akrilik.

- Pencampuran
Komposisi polimer dan monomer dengan perbandingan yang benar dicampurkan pada
tempat yang tertutup lalu didiamkan beberapa menit sampai mencapai fase dough. Pada
saat pencampuran ada empat tahapan yang terjadi, yaitu:
a) Sandy stage adalah fase saat terbentuknya campuran yang
menyerupai pasir basah.
b) Sticky stage adalah saat merekatnya bahan ketika serbuk mulai
larut dalam cairan dan terasa berserat ketika ditarik.
c) Dough stage adalah saat konsistensi adonan mudah diangkat dan
tidak lengket lagi. Tahap ini merupakan waktu yang tepat untuk
memasukkan adonan ke dalam mould.
d) Rubber hard stage adalah tahap saat konsistensi adonan seperti
karet dan tidak dapat dibentuk dengan kompresi konvensional.
- Pengisian
Tahap ini disebut juga dengan packing, yaitu tahap memasukan adonan resin kedalam
mould. Perlu diperhatikan saat proses manipulasi pada tahap pengisian ini adalah
ketepatan bahan dalam mengisi rongga mould. Pengisian pada rongga mould dilakukan
secara bertahap. Tahap selanjutnya setelah dilakukan pengisian pada rongga mould adalah
dilakukannya press pada kuvet.
- Curring.
Proses curring adalah proses terjadinya pengerasan, dimana setiap jenis resin akrilik
memiliki kekhususan tersendiri.
• Heat cured acrylic resin:yaitu terjadinya curring yang diaktivasi oleh adanya
panas
• Self cured acrylic resin: curring dapat dilakukan pada suhu ruangan karena adanya
aktivator amin tersier
• Light cured acrylic resin: proses curring dicapai dengan terpapar cahaya tampak
3.m4 bahan preventif ked gigi( telegram)
Agen kemoterapeutik merupakan bahan yang mengandung fluorida(ionfluor) yang berfungsi
untuk mencegah terjadinya karies gigi.Bahan jenis ini terdiri atas pasta gigi, mouthwash, dan
fluoride varnish.
- Pasta gigi/ dentrifrice berfungsi untuk membersihkan permukaan email gigi dari plak
dan sisa makanan. Fluorida pada pasta gigi berguna untuk mencegah terjadinya karies,
namun untuk anak apalagi anak berkebutuhan khusus, komposisi fluorida pada pasta
gigi harus dibatasi karena dapat menyebabkan fluorosis atau membahayakan kesehatan
jika tertelan dalam jumlah besar.6

- Mouthwash atau larutan penyegar mulut juga dapat digunakan untuk mencegah karies
karena mengandung zat aktif berupa fluorida. Mouthwash paling efektif digunakan pada
pagi hari setelah menyikat gigi dengan pasta gigi. Penggunaan mouthwash pada anak
berkebutuhan khusus harus dalam pengawasan orang tua atau wali karena dapat
menyebabkan efek sistemik yang merugikan jika tertelan dalam jumlah yang
signifikan.

- Penggunaan fluoridevarnish harus dilakukan oleh tenaga profesional yaitu dokter gigi.
Fluoride varnish diaplikasikan secara topikal pada seluruh permukaan gigi yang
sebelumnya telah dibersihkan dari plak dan sisa makanan.Varnish juga dapat
diaplikasikan di bawah restorasi dan sepanjang permukaan akar gigi sehingga dapat
terjadi proses remineralisasi struktur gigi.

-
Pit dan fisur gigi merupakan daerah rawan karies; bila dalam dan berbentuk bottle neck
memungkinkan sebagai tempat menempelnya bakteri dan sulit untuk dibersihkan.
Ukuran dan morfologi pit dan fisur yang demikian tidak dapat dijangkau bahan agen
teraputik topikal, seperti fluoride gel atau varnish, sehingga membutuhkan perlindungan
khusus, yaitu tindakan pit and fissure sealant/occlusal sealing.Terdapat bermacam-
macam sealant berdasarkan bahan yang digunakan yaitu resin sealant, glass iono
mersealant, dan flowable composite sealant. Resin sealant merupakan sealant yang
paling umum digunakan. Struktur kimia sealant ini sama dengan komposit untuk bahan
tambal; bedanya, sealant lebih cair agar dapat masuk ke dalam fisur dan pit yang
sempit dan dalam.

7
Glass ionomer sealant digunakan sebagai sealant karena memiliki kemampuan untuk
melepas fluoride dan melindungi gigi dari karies; namun memiliki kekurangan berupa
konsistensinya terlalu kental untuk dapat masuk ke pit dan fisur yang dalam. Bahan ini
lebih brittle dan tidak dapat bertahan terhadap gaya kunyah. Flowable composite
sealant memiliki resis- tensi terhadap gaya kunyah lebih baik dari pada resin sealant
karena kandungan bahan pengisinya lebih banyak sehingga membuatnya
dapatbertahanlebihlama di dalam mulut.7
- Semen glassionomer merupakan bahan restorasi yangmengandung fluorida dan
memiliki beberapa si- fatyangmembuatnyadisukaiolehanak-anak, yaitume- miliki
ikatan kimia pada email dan dentin, ekspansi termal mirip dengan struktur gigi,
biokompatibilitas, penyerapandanpelepasanfluorida,penurunansensiti-
vitaskelembaban jika dibandingkan dengan resin. Se- men glassionomer
jugadirekomendasikansebagaiba- hansementasirestorasiindirek, basiskavitas, danliner

4. m4 material pit& fissure sealant


http://repository.unimus.ac.id/1349/3/BAB%202.pdf

Fissure sealant merupakan salah satu bahan kedokteran gigi untuk pencegahan karies dini,
tersedia dalam bentuk bahan resin maupun glass ionomer cement dan ditempatkan pada pit
dan fissure gigi.
Penggunaan fissure sealant dianggap sangat baik untuk tindakan pencegahan terhadap karies.
Bahan sealant adalah zat yang dapat menembus ke microporosite enamel. Bahan sealant
tersedia dalam berbagai jenis yakni komposit, compomer dan glass ionomer cement.
a. Komposit
Bahan sealant pertama dalam kedokteran gigi adalah bahan sealant berbasis bis-GMA
memiliki struktur yang sama seperti komposit untuk restorasi tetapi lebih sedikit
mengandung filler untuk mengurangi viskositas dan memungkinkan penetrasi yang lebih
baik dan dalam kedalam celah pit dan fissure. Pigmen warna ditambahkan untuk
meningkatkan visibilitas dan merilis flour untuk menghambat bakteri. Reaksi polimerisasi
sealant komposit terjadi melalui reaksi kimia dan fotokimia.
b. Glass ionomer cement
c. Compomer
Polyacid modified composite resin disebut sebagai compomer diperkenalkan pada tahun 1990-
an. Compomer mengabungkan sifat estetik resin komposit dan kemampuan mengeluarkan
flour serta kemampuan adesif glass ionomer. Compomer berasal dari kata “comp” untuk
composite dan “omer” untuk ionomer. Sifat-sifat mekanis secara umum tidak jauh berbeda
dari sifat-sifat komposit resin. Perbedaan keduanya yang paling signifikan adalah dalam hal
ketahanan terhadap tekanan.
material selant

Anda mungkin juga menyukai