Bahan Akrilik
Kelas E
Kelompok 2
Nama Kelompok 2
Sistem resin akrilik yang diaktifkan dengan cara ini memang tidak
sepopuler komposit yang mengaktifkan cahaya dan penyembuhan ganda.
Baru-baru ini, material komposit yang diaktifkan dengan cahaya dan
penyembuhan ganda untuk mahkota sementara, custom baki, dan
penggunaan resin akrilik lainnya telah diperkenalkan. Karena ini material
komposit lebih kuat, mereka semakin diterima. Sebagai harga berkurang,
mereka dapat sepenuhnya menggantikan resin akrilik untuk beberapa
kegunaan.
Acrylic Resin Systems and Porosity
Terlepas dari jenis aktivasi sistem resin akrilik, porositas adalah perhatian
utama. Metil metakrilat dan monomer lainnya dengan mudah menguap pada suhu
kamar. Jika monomer menguap selama penanganan atau pemrosesan, maka
material yang dihasilkan akan menjadi keropos. Bahan porositas melemah. Selain
itu, gigi tiruan cenderung mengumpulkan kotoran di pori-pori dan berkembang bau
dan rasa yang menyinggung. Banyak upaya telah dilakukan untuk mencegah
porositas saat resin akrilik diproses. Kontrol tekanan dan suhu digunakan untuk
meminimalkan porositas
Komposisi Bahan Akrilik
Acrylic Resins
Methylmethacrylate
Poly(Methylmethacrylate) (PMAA)
Acrylic Resins
4. Memilih gigi, pada kasus pasien ompong, memilih gigi berpedoman pada
bentuk wajah, jenis kelamin dan umur pasien untuk menentukan warna dan
tingkat keaausanya, sedangkan ukuran gigi disesuaikan dengan garis orientasi
pada tangul gigitan
5. Penyusunan gigi, penyusunan gigi dilakukan diatas malam/ wax
6. Conturing, setelah bentuk kontur geligi tiruan dipendam dalam kuvet.
7. Packing, proses mencampur monomer dan polimer resin akrilik
8. Procesing, polimerasi antara monomer yang bereaksi dengan polimernya bila
dipanaskan atau ditambahakan zat kimia.
Cara Pembuatan Bahan Akrilik
9. Deflasking, bila curing telah selesai, maka flask dibiarkan sampai pada
suhu kamar, kemudian flask boleh dibuka
10. Pemasangan kembali dan pengasahan selektif, pemasangan kembali
geligi dalam artikulator bertujuan untuk mengoreksi hubungan oklusi yang tidak
harmonis dari geligi tiruan yang baru selesai diproses atau dimasak.
11. Penyelesain geligi tiruan, ini dilakukan dengan cara membuang sisa-sisa
resain akrilik pada batas geligi tiruan
12. Pemolesan geligi tiruan, menghaluskan dan mengkilapkan geligi tiruan
tanpa merubah kontur.
Manipulasi Bahan Akrilik
Tujuannya agar akrilik ini nantinya mampu memenuhi
persyaratan sebagai material yang digunakan pada kedokteran gigi
dengan sifat fisik dan mekanik yang sesuai dengan
pengaplikasiannya pada kedokteran gigi
a. Sandy stage
Pada tahap ini interaksi tingkat molekuler belum sepenuhnya
terjadi atau bahkan belum sama sekali.
b. Sticky stage
Pada tahap ini mulai terjadi interaksi antara bubuk dan cairan. Dimana
cairan mulai larut pada bubuk yang dapat berakibat pada terdispersinya
rantai polimer (pada bubuk) pada monomer (cairan).
Pencampuran
c. Dough Stage
Pada tahap ini adalah kesempurnaan dari sticky stage. Yaitu tahap
dimana polimer dalam jumlah besar telah terlarut sepenuhnya pada
monomer. Dengan demikian adukan yang terbentuk tidak lagi
berserat ataupun lengket