1 2
3 4
Definisi luting Klasifikasi luting
semen semen
TABLE OF CONTENTS
5 6
7 8
Komposisi bahan Pembuatan,
semen manipulasi dan
kegunaan semen
01
Definisi adhesive
semen
Istilah adhesi → pembentukan interaksi molekuler antara
substrat dan perekat yang dibawa ke kontak dekat, dan
menciptakan sambungan perekat.
Adhesi yang kuat, tahan lama, dan terikat dengan
enamel atau dentin memberikan manfaat penting.
Ini secara signifikan melindungi permukaan
restorasi dari penetrasi bakteri yang dapat
menyebabkan karies sekunder. Ini mengurangi
kebutuhan akan area retensi dalam preparasi
yang memerlukan pencabutan struktur gigi yang
sehat.
Dalam kedokteran gigi, ikatan kimiawi yang
sebenarnya antara struktur gigi dan bahan
restoratif atau luting sangat sulit dicapai,
karena komposisi yang kompleks dari
beberapa substrat seperti dentin, adanya
kontaminan, dan adanya air.
Penting untuk diperhatikan bahwa ketika dua bahan
berada dalam kontak yang dekat, ikatan fisik selalu
ada, misalnya dipol van der Waals, akan tetapi, ini
lemah dan tidak benar-benar memberikan
kontribusi yang signifikan terhadap integritas
sambungan adhesif.
Aspek paling mendasar yang harus diperhatikan
dalam membuat sambungan adhesif adalah
kebersihan substrat. Air liur, biofilm, dan kotoran
organik lainnya selalu ada di permukaan gigi.
Dinding preparasi kavitas ditutup dengan smear
layer. Semua kontaminan ini mengurangi energi
permukaan substrat pengikat.
Gambar. Relasi sudut kontak dengan
penyebaran atau pembasahan cairan pada
padatan
02
Sistem adhesive
Umur ikatan dalam praktik umum mungkin hanya 40%
dari yang dicapai dalam uji klinis. Kinerja klinis
jangka panjang dari sistem ikatan untuk berbagai
bahan belum dilaporkan. Lokasi kegagalan sebagian
besar restorasi bonded terjadi di sepanjang margin
serviks di mana bonding tersebut terutama ke dentin.
Gambar. Adhesive system
Klasifikasi adhesive semen
Bahan pengikat untuk adhesi semen yang diisi mungkin lebih mudah
dipasang pada gigi dan dapat menghasilkan kekuatan ikatan in vitro
yang lebih tinggi. Agen pengikat atau adhesi semen mengandung :
• Fluoride
• Bahan antimikroba atau desensitizer, seperti glutaraldehyde.
MERCURY SATURN
Evaluasi in vitro dari adhesive sistem
• Modulus elastisitas
• Ketahanan
• Ketangguhan terhadap retak/fraktur
• Keausan
Keausan tidak terlalu menjadi masalah jika garis semen tidak
terkena gaya pengunyahan (misalnya mahkota penuh).
06
Karakteristik semen
luting
• Kemudahan penggunaan
• Waktu kerja yang lama
• Pengaturan waktu yang singkat
• Kelarutan
Komposisi :
• Powder/Bubuk :
Seng oksida
Delapam persen (8%) garam seng lainnya (asetat, propionat, atau
suksinat) sebagai akselerator.
• Cairan/Liquid :
Glass ionomer (atau glass polyalkeonate) semen bisa dibilang salah satu
bahan paling populer untuk sementasi permanen yang digunakan di klinik,
bersama dengan semen resin. Sifat kimiawi yang menjadi dasar dari semen
ini serupa dengan bahan kimia restoratif, pelapis, dan pencegah ionomer
kaca, meskipun ada beberapa perbedaan penting dalam cara kerja dan
pengaturan agar sesuai dengan kebutuhan agen pelapis.
Komposisi :
• Powder/Bubuk :
• Liquid/Cairan :
Polyacid copolymer of polyacrylic / itaconic acid
Polyacid copolymer of polyacrylic / maleic acid
Tartaric sebagai akselerator
Modified glass ionomer
• Bubuk/Powder :
• Liquid/Cairan
LUTING
BASIS
VARNISH
• Lapisan pelindung
• menghalangi masukkan iritan dari semen atau bahan restorasi lain,
dan untuk mengurangi penetrasi cairan mulut pada interface
restorasi dan gigi ke dalam dentin yang berada dibawahnya
• Tidak berikatan dgn gigi.
Manipulasi bahan semen