0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
617 tayangan3 halaman
SIK memiliki berbagai kegunaan, termasuk sebagai semen luting untuk mahkota dan jembatan, restorasi abrasi servikal, liners dan bases untuk restorasi komposit, sealan fisura, semen ortodonti, core build-up, pelepasan fluorida, restorasi ART, dan restorasi gigi susu. Hukum Ante penting untuk diperhatikan dalam pembuatan gigi tiruan jembatan untuk memastikan luas permukaan jaringan periodontium yang mendukung setidak
SIK memiliki berbagai kegunaan, termasuk sebagai semen luting untuk mahkota dan jembatan, restorasi abrasi servikal, liners dan bases untuk restorasi komposit, sealan fisura, semen ortodonti, core build-up, pelepasan fluorida, restorasi ART, dan restorasi gigi susu. Hukum Ante penting untuk diperhatikan dalam pembuatan gigi tiruan jembatan untuk memastikan luas permukaan jaringan periodontium yang mendukung setidak
SIK memiliki berbagai kegunaan, termasuk sebagai semen luting untuk mahkota dan jembatan, restorasi abrasi servikal, liners dan bases untuk restorasi komposit, sealan fisura, semen ortodonti, core build-up, pelepasan fluorida, restorasi ART, dan restorasi gigi susu. Hukum Ante penting untuk diperhatikan dalam pembuatan gigi tiruan jembatan untuk memastikan luas permukaan jaringan periodontium yang mendukung setidak
Klasifikasi Semen Ionomer Kaca Berdasarkan Kegunaannya
a. Type I Luting cements
SIK tipe luting semen sangat baik untuk sementasi permanen mahkota, jembatan,veneer dan lainnya. Dapat digunakan sebagai liner komposit. Secara kimiawi berikatan dengan dentin enamel, logam mulia dan porselen. Memiliki translusensiyang baik dan warna yang baik, dengan kekuatan tekan tinggi. SIK yang diberikanpada dasar kavitas akan menghasilkan ion fluorida serta berkurangnya sensitifitasgigi, perlindungan pulpa dan isolasi. Hal ini mengurangi timbulnya kebocoranmikro ( micro-leakage) ketika digunakan sebagai semen inlay komposit atau onlay (Craig, 2004). b. Type II Restorasi Karena sifat perekatnya, kerapuhan dan estetika yang cukup memuaskan, SIK juga digunakan untuk mengembalikan struktur gigi yang hilang seperti abrasi servikal. Abrasi awalnya diakibatkan dari iritasi kronis seperti kebiasaan menyikat gigi yang terlalu keras (Craig, 2004). c. Type III Liners and Bases Pada teknik sandwich, SIK dilibatkan sebagai pengganti dentine, dan komposit sebagai pengganti enamel. Bahan-bahan lining dipersiapkan dengan cepat untuk kemudian menjadi reseptor bonding pada resin komposit (kelebihan air pada matriks SIK dibersihkan agar dapat memberikan kekasaran mikroskopis yang nantinya akan ditempatkan oleh resin sebagi pengganti enamel (Anusavice, 2009). d. Type IV Fissure Sealants Tipe IV SIK dapat digunakan juga sebagai fissure sealant. Pencampuran bahan dengan konsistensi cair, memungkinkan bahan mengalir ke lubang dan celah gigi posterior yang sempit (Powers, 2008). e. Type V - Orthodontic Cements Pada saat ini, braket ortodonti paling banyak menggunakan bahan resin komposit. Namun SIK juga memiliki kelebihan tertentu. SIK memiliki ikatan langsung ke jaringan gigi oleh interaksi ion Polyacrylate dan kristal hidroksiapatit, dengan demikian dapat menghindari etsa asam. Selain itu, SIK memiliki efek antikariogenik karena kemampuannya melepas fluor. Bukti dari tinjauan sistematis uji klinis menunjukkan tidak adanya perbedaan dalam tingkat kegagalan braket Ortodonti antara resin modifikasi SIK dan resin adhesif (Powers, 2008). f. Type VI Core build up Beberapa dokter gigi menggunakan SIK sebagai inti (core), mengingat kemudahanSIK dalam jelas penempatan, adhesi, fluor yang dihasilkan, dan baik dalam koefisienekspansi termal. Logam yang mengandung SIK (misalnya cermet, Ketac perak, EspeGMbH, Germanyn) atau campuran SIK dan amalgam telah populer. Saat ini, banyak SIK konvensional yang radiopaque lebih mudah untuk menangani daripada logamyang mengandung bahan-bahan lain. Namun demikian, banyak yang menganggapSIK tidak cukup kuat untuk menopang inti (core). Maka direkomendasikan bahwagigi harus memiliki minimal dua dinding utuh jika menggunakan SIK (Powers, 2008). g. Type VII - Fluoride releasing Banyak laboratorium percobaan telah mempelajari fluorida yang dihasilkan SIK dibandingkan dengan bahan lainnya. Namun, tidak ada review sistematis dengan atau tanpa meta-analisis yang telah dilakukan. Hasil dari satu percobaan, dengan salah satu tindak lanjut periode terpanjang, menemukan bahwa SIK konvensional menghasilkan fluorida lima kali lebih banyak daripada kompomer dan 21 kali lebih banyak dari resin komposit dalam waktu 12 bulan. Jumlah fluorida yang dihasilkan, selama 24 jam periode satu tahun setelah pengobatan, adalah lima sampai enam kali lebih tinggidari kompomer atau komposit yang mengandung fluor (Craig, 2004). h. Type VIII - ART (atraumatic restorative technique) ART adalah metode manajemen karies yang dikembangkan untuk digunakan dinegara-negara dimana tenaga terampil gigi dan fasilitas terbatas namun kebutuhan penduduk tinggi. Hal ini diakui oleh organisasi kesehatan dunia. Teknik menggunakan alat-alat tangan sederhana (seperti pahat dan excavator) untuk menerobos enamel dan menghapus karies sebanyak mungkin. Ketika karies dibersihkan,rongga yang tersisa direstorasi dengan menggunakan SIK viskositas tinggi. SIK memberikan kekuatan beban fungsional (Craig, 2004). i. Type IX - Deciduous teeth restoration Restorasi gigi susu berbeda dari restorasi di gigi permanen karena kekuatan kunyahdan usia gigi. Pada awal tahun 1977, disarankan bahwa semen ionomer kaca dapat memberikan keuntungan restoratif bahan dalam gigi susu karena kemampuan SIK untuk melepaskan fluor dan untuk menggantikan jaringan keras gigi, serta memerlukan waktu yang cepat dalam mengisi kavitas. Hal ini dapat dijadikan keuntungan dalam merawat gigi pada anak-anak. Namun, masih diperlukan tinjauanklinis lebih lanjut (Craig, 2004) http://fitrident.blogspot.co.id/2014/11/restorasi-gic.html Hukum Ante Dalam Pembuatan Gigi Tiruan JEmbatan sebaiknya berpatokan pada hukum Ante. Hukum ante menyatakan bahwa "Luas permukaan jaringan periodontium gigi penyangga harus sama atau lebih besar dari luas permukaan gigi yang hilang atau daerah anodonsia" Dalam keadaan tertentu, kita tidak perlu mentaati hukum Ante dalam keadaan: 1. Akar panjang, kokoh dan tertanam baik dalam proc. alveolaris 2. Tekanan kunyah yang ringan atau tidak berkontak sama sekali 3. Bentuk akar gigi penyangga yang tebal dan besar
Referensi: drg.Elizabeth Mailoa.Diktat Kuliah:GigiTruan Jembatan. Bagian Prostodonsi Fakultas Kedokteran Gigi UNHAS