Anda di halaman 1dari 3

Tugas ITMKG

Nama: Efraim Padre Pio Surbakti


NPM: 160110190066
Soal:
1. Tulis dan jabarkan 9 tipe GIC yang diklasifikasikan berdasarkan aplikasinya
2. Tulis dan jabarkan jenis modifikasi GIC lainnya selain cermet dan GIC!
Jawaban:
1. Klasifikasi Semen Ionomer Kaca Berdasarkan Kegunaannya
a. Type I – Luting cements
            SIK tipe luting semen sangat baik untuk sementasi permanen mahkota,
jembatan,veneer dan lainnya. Dapat digunakan sebagai liner komposit. Secara kimiawi
berikatan dengan dentin enamel, logam mulia dan porselen. Memiliki translusensiyang baik
dan warna yang baik, dengan kekuatan tekan tinggi. SIK yang diberikanpada dasar kavitas
akan menghasilkan ion fluorida serta berkurangnya sensitifitasgigi, perlindungan pulpa dan
isolasi. Hal ini mengurangi timbulnya kebocoranmikro ( micro-leakage) ketika digunakan
sebagai semen inlay komposit atau onlay (Craig, 2004).
b. Type II – Restorasi
            Karena sifat perekatnya, kerapuhan dan estetika yang cukup memuaskan, SIK juga
digunakan untuk mengembalikan struktur gigi yang hilang seperti abrasi servikal. Abrasi
awalnya diakibatkan dari iritasi kronis seperti kebiasaan menyikat gigi yang terlalu keras
(Craig, 2004).
c. Type III – Liners and Bases
            Pada teknik sandwich, SIK dilibatkan sebagai pengganti dentine, dan komposit
sebagai pengganti enamel. Bahan-bahan lining dipersiapkan dengan cepat untuk kemudian
menjadi reseptor bonding pada resin komposit (kelebihan air pada matriks SIK dibersihkan
agar dapat memberikan kekasaran mikroskopis yang nantinya akan ditempatkan oleh resin
sebagi pengganti enamel (Anusavice, 2009).
d. Type IV – Fissure Sealants
            Tipe IV SIK dapat digunakan juga sebagai fissure sealant. Pencampuran bahan dengan
konsistensi cair, memungkinkan bahan mengalir ke lubang dan celah gigi posterior yang
sempit (Powers, 2008).
e. Type V - Orthodontic Cements
            Pada saat ini, braket ortodonti paling banyak menggunakan bahan resin komposit.
Namun SIK juga memiliki kelebihan tertentu. SIK memiliki ikatan langsung ke jaringan gigi
oleh interaksi ion Polyacrylate dan kristal hidroksiapatit, dengan demikian dapat menghindari
etsa asam. Selain itu, SIK memiliki efek antikariogenik karena kemampuannya melepas fluor.
Bukti dari tinjauan sistematis uji klinis menunjukkan tidak adanya perbedaan dalam tingkat
kegagalan braket Ortodonti antara resin modifikasi SIK dan resin adhesif (Powers, 2008).
f. Type VI – Core build up
            Beberapa dokter gigi menggunakan SIK sebagai inti (core), mengingat kemudahanSIK
dalam jelas penempatan, adhesi, fluor yang dihasilkan, dan baik dalam koefisienekspansi
termal. Logam yang mengandung SIK (misalnya cermet, Ketac perak, EspeGMbH,
Germanyn) atau campuran SIK dan amalgam telah populer. Saat ini, banyak SIK
konvensional yang radiopaque lebih mudah untuk menangani daripada logamyang mengandung
bahan-bahan lain. Namun demikian, banyak yang menganggapSIK tidak cukup kuat untuk menopang
inti (core). Maka direkomendasikan bahwagigi harus memiliki minimal dua dinding utuh jika
menggunakan SIK (Powers, 2008).
g. Type VII - Fluoride releasing
            Banyak laboratorium percobaan telah mempelajari fluorida yang dihasilkan SIK
dibandingkan dengan bahan lainnya. Namun, tidak ada review sistematis dengan atau tanpa
meta-analisis yang telah dilakukan. Hasil dari satu percobaan, dengan salah satu tindak lanjut
periode terpanjang, menemukan bahwa SIK konvensional menghasilkan fluorida lima kali
lebih banyak daripada kompomer dan 21 kali lebih banyak dari resin komposit dalam waktu
12 bulan. Jumlah fluorida yang dihasilkan, selama 24 jam periode satu tahun setelah
pengobatan, adalah lima sampai enam kali lebih tinggidari kompomer atau komposit yang
mengandung fluor (Craig, 2004).
h. Type VIII - ART (atraumatic restorative technique)
                ART adalah metode manajemen karies yang dikembangkan untuk digunakan dinegara-negara
dimana tenaga terampil gigi dan fasilitas terbatas namun kebutuhan penduduk tinggi. Hal ini
diakui oleh organisasi kesehatan dunia. Teknik menggunakan alat-alat tangan sederhana
(seperti pahat dan excavator) untuk menerobos enamel dan menghapus karies sebanyak
mungkin. Ketika karies dibersihkan,rongga yang tersisa direstorasi dengan menggunakan SIK
viskositas tinggi. SIK memberikan kekuatan beban fungsional (Craig, 2004).
i. Type IX - Deciduous teeth restoration
            Restorasi gigi susu berbeda dari restorasi di gigi permanen karena kekuatan
kunyahdan usia gigi. Pada awal tahun 1977, disarankan bahwa semen ionomer kaca dapat
memberikan keuntungan restoratif bahan dalam gigi susu karena kemampuan SIK untuk
melepaskan fluor dan untuk menggantikan jaringan keras gigi, serta memerlukan waktu yang
cepat dalam mengisi kavitas. Hal ini dapat dijadikan keuntungan dalam merawat gigi pada
anak-anak. Namun, masih diperlukan tinjauanklinis lebih lanjut (Craig, 2004)
2. Jenis modifikasi GIC selain cermet dan GIC
– Water Settable Glass Ionomer Cement: cairan dikirimkan dalam bentuk “freeze-
dried” yang dicampurkan dengan bubuk, sementara liquid yang digunakan adalah air
bersih.
– Resin Modified Glass Ionomer/Visible Light Cure Glass Ionomer (VLS)
Komposisi:
Liquid: - Kopolimer asam poliakrilat
- Asam Tartrat
- HEMA
- Fotoinisiator
Powder: Powder yang sama dengan Chemical Cure Glass Ionomer
Photosensitizer
– Kompomer: resin komposit yang menggunakan Glass Ionomer sebagai filler, terdiri
dari sedikit asam polialkenoik yang sudah terdehidrasi dan dicampur dengan filler,
reaksi setting light-curing, menggunakan sistem adhesive acid etch . Kompomer
adalah kombinasi komposit dengan Glass Ionomer, dengan pasta tunggal berisi filler
dan matriks yang sama dengan resin komposit. Filler mengandung
Fluoroaluminosilikat untuk mengeluarkan Fluorida, mengandung monomer
dimetilakrilat dan gugus karboksil dengan ion leachable glass. Tidak terdapat air pada
komposisinya, partikel glass disilanasi sebagian untuk memperkuat bonding dengan
matriks. Mengandung sedikit stronsium untuk radioopasitas.
– Giomer: menggunakan Prereacted Glass Ionomer (PRG), bisa parsial maupun
komplit. Parsial terdapat pada permukaan. Tidak seperti kompomer, pengeluaran
fluoride dapat terjadi dari filler PRG tanpa dibutuhkannya reaksi asam basa melalui
air.

Anda mungkin juga menyukai