Anda di halaman 1dari 170

Kuliah Klarifikasi

Perawatan Gigi Nekrosis


disertai Perubahan Warna
Dianita Susianni, drg., SpKG

PENDAHULUAN
Penegakkan diagnosis & penentuan
rencana perawatan tanggung
jawab drg.
Drg dituntut untuk dapat
melakukan :
Prosedur semua tes diagnosis
Menginterpretasikan hasil
pengetesan
Menegakkan diagnosis secara
tepat
Menentukan rencana perawatan

Untuk menghindari kesalahan


penegakkan diagnosis sistematik

Keluhan Utama
Riwayat Medis
Riwayat Dental
Pemeriksaan Subyektif
Pemeriksaan Obyektif
Pemeriksaan
Radiographis

Menganalisis data Diagnosis


Rencana perawatan

Seleksi kasus yang tepat meningkatkan


keberhasilan perawatan saluran akar.
Ketentuan untuk melakukan Perawatan
Saluran Akar :
1. Mudah dicapainya foramen apikal melalui
saluran akar
2. Gigi yang terlibat dapat direstorasi
4. Ketahanan umum paisen

Rencana Perawatan
Perawatan berdasarkan diagnosis
Pulpitis reversibel, Ireversibel, nekrosis
Pulpa normal & pulpitis reversibel bukan indikasi
P.S.A
Pulpitis Ireversibel P.S.A
Nekrosis P.S.A/ Pencabutan
Kasus Periradikuler akut/ kronis Pembuangan
iritan
Pilihan Perawatan
Kasus rutin daapat dilakukan drg umum
ketrampilan identifikasi kasus&
penanganan
Kasus Sukar Rujukan ke drg Spesialis

Seleksi Kasus
R.M Jelek Mempengaruhi Penyembuhan
Kerusakan mahkota yang luas Problem Asepsis
Apeks terbuka Apesifikasi
Saluran akar bengkok, resorbsi pengisian hermetis ?
Granuloma/ Kista P.S.A Konvensional dengan over
Instrumentasi/ endo bedah
Penyakit Periodontal saku yang dalam konsultasi
dengan SP Perio
Kelainan yang melibatkan setengah panjang akar
dipertahankan/ Tidak

Prognosis
Drg dapat meramalkan keberhasilan P.S.A
Keuntungan Pemahaman kasus
Kasus Sukar Keberhasilan 60 %
Evaluasi Klinis dan Radiograph 6 Bulan 4
Th
Penyebab Kegagalan Terbesar :
Kesalahan Diagnosis & rencana Perawatan
Kurangnya Pengetahuan dan Anatomi
Pulpa
Debriment kurang
Kesalahan Perawatan
Obturasi
Kerjasama drg-Pasien sanggup datang &
biaya

PREPARASI SALURAN AKAR

PREPARASI PADA SALURAN AKAR


PERAWATAN SALURAN AKAR
PREPARASI
STERILISASI
PENGISIAN
KENDALA PREPARASI
SALURAN AKAR BENGKOK
SEMPIT

KLASIFIKASI SALURAN AKAR


SALURAN AKAR LURUS
NORMAL
SEDERHANA
MENYEMPIT KE FORAMEN APIKAL
SALURAN AKAR BENGKOK
BENGKOK BAGIAN APIKAL
BENGKOK BERTAHAP
MEMBENTUK SETENGAH LINGKARAN
BENGKOK DENGAN TAJAM
MEMBENTUK HURUF S

KLASIFIKASI
SALURAN AKAR BENGKOK

1.bengkok di apikal
2.bengkok
bertahap
3.setengah

4. Tajam
5. Huruf S

KEGAGALAN PREPARASI
SALURAN AKAR

1.Ledge

2. Perforasi

CARA MENGATASI

PEMILIHAN ALAT

: FLEKSIBILITAS /
DAYA

POTONG

ANATOMI RUANG PULPA : BENTUK /ARAH

TEKNIK PREPARASI

: SESUAI INDIKASI

TEKNIK PREPARASI
MACAM :
KONVENSIONAL
STEP BACK
STEP DOWN
CROWN DOWN PRESSURELESS
BALANCE FORCE

CAVITY ENTRANCE

ARAH SALURAN AKAR


KESALAHAN MENENTUKAN ARAH SALURAN AKAR

PENGUKURAN PANJANG GIGI

PREPARASI SALURAN AKAR

b
a

a : stopper ;

b : file

IRIGASI SALURAN AKAR

a: jarum
irigasi

b:
sal.akar

TEKNIK KONVENSIONAL
- PREPARASI FILE
- PREPARASI SESUAI PANJANG KERJA
- DIMULAI DARI NOMOR KECIL
- DIGUNAKAN NOMOR FILE SECARA
BERTURUTAN
- SETIAP PERGANTIAN NOMOR DILAKUKAN
IRIGASI SALURAN AKAR

TEKNIK STEP BACK


PREPARASI FILE
FILE 15-25 ( MAF ) SESUAI PANJANG
KERJA
FILE 30 PANJANG KERJA 1 mm
FILE 35 PANJANG KERJA FILE 30
DIKURANGI 1 mm
FILE 40 PANJANG KERJA FILE 35
DIKURANGI 1 mm
FILE 45 DST PANJANG KERJA FILE 40
SETIAP NOMOR REKAPITULASI
DILAKUKAN IRIGASI

STEP DOWN
DAERAH 2/3 KORONAL PREPARASI DENGAN GATES GLIDEN
1/3 APIKAL PREPARASI DENGAN FILE PANJANG GIGI 21 mm,
PANJANG MAHKOTA 8mm PANJANG KERJA 20 mm

TAHAP PREPARASI

PREPARASI DENGAN GGD # 2 SEPANJANG 14-16 mm


GGD # 3 SEPANJANG 11-13 mm
GGD # 4 SEPANJANG 8- 10 mm
PREPARASI APIKAL : STEP BACK
MULAI FILE NO.15,20,25 SESUAI PANJANG KERJA
FILE 30 P.KERJA 0,5 mm
FILE 35 P.KERJA 0,5 mm DR P.KERJA N 30
FILE 40 P.KERJA 0,5 mm DR P.KERJA N 35
FILE 45 P.KERJA 0,5 mm DR P.KERJA N 40
FILE 50 P.KERJA 0,5 mm DR P.KERJA N 45
FILE 55 P.KERJA - 0,5 mm DR P.KERJA N 50
FILE 60 P.KERJA- 0,5 mm DR P.KERJA N 55

TEKNIK STEP DOWN

GGD 4
GGDS 3 PK 11 13 MM
GGDS 2 PK 14-16 MM
F60 PK 16,5
F 55 PK 17
F 50 PK 17,5
F 45 PK 18

F 40 PK 18,5
F 35 PK 19

F 30 PK 19,5

F 15,20,25 PK 20

Diketahui :
Panjang Gigi = 21 mm
Panjang Mahkota = 8mm
Jadi panjang kerja =
20 mm
(21mm 1mm )

CROWN DOWN
PRESSURELESS

FILE 30 DIMASUKKAN KE DALAM S.A TANPA TEKANAN


SAMPAI PANJANG GIGI DIKURANGI 4 mm
PKS
( PANJANG KERJA SEMENTARA )
GATES GLIDDEN DRILL # 2 = PANJANG PKS
GATES GLIDDEN # 3 SEPANJANG PKS - 1 mm
GATES GLIDDEN DRILL # 4 PKS - 2mm
PANJANG KERJA SEBENARNYA = PANJANG GIGI 1 mm
PREPARASI APIKAL DIMULAI DG FILE K
FILE 35 SEPANJANG PKS + 1 mm
FILE 30 SEPANJANG PKS + 2 mm
FILE 25 SEPANJANG PKS + 3 mm
SELAMA PREPARASI
DIIRIGASI

BALANCE FORCE

INDIKASI :
MENGGUNAKAN FILE TIPE FLEX R
ATAU NITIFLEX
SALURAN AKAR TUMBUH LENGKAP
DIUTAMAKAN SALURAN AKAR YANG
SANGAT BENGKOK MIS :
- KLAS II TYPE 4 (BENGKOK TAJAM)
- KLAS II TYPE 5 ( HURUF S)

SYARAT BALANCE FORCE


TUJUAN :

MEMPERTAHANKAN BENTUK SEMULA SAL.AKAR


DAN FORAMEN APIKAL

ALAT PREPARASI FLEKSIBILITAS TINGGI


DAYA POTONG >
GERAKAN MEMUTAR

DAPAT DIGUNAKAN : FLEX R,NITIFLEX

KEUNTUNGAN BALANCE FORCE


HASIL PREPARASI HALUS
DAPAT MEMPERTAHANKAN BENTUK SEMULA
MENCEGAH TERJADINYA LEDGE DAN
PERFORASI
MENCEGAH PECAHNYA DINDING SALURAN
AKAR
MENCEGAH TERDORORONGNYA KOTORAN
KELUAR APEKS

TEKNIK BALANCE FORCE


ALAT PREPARASI : NiTi-FLEX /FLEX-R
MENGGUNAKAN FILE NO 10 DENGAN GERAKAN FILE DIPUTAR
SEARAH JARUM JAM DIIKUTI GERAKAN SETENGAH PUTARAN
BERLAWANAN JARUM JAM.
PREPARASI SESUAI PANJANG KERJA.
PREPARASI S/D NO 35 SESUAI PANJANG KERJA.
2/3 KORONAL DIPREPARASI DG GATES GLIDDEN DRILL.
GGD #2 SEPANJANG 3mm DARI FORAMEN APIKAL.
GGD #3 SEPANJANG GGD # 2-2 mm
GGD #4 SEPANJANG GGD # 3-2 mm
GGD #5 SEPANJANG GGD # 4-2 mm
GGD #6 SEPANJANG GGD # 5-2 mm
PREPARASI LAGI DGN NO 35
PREPARASI DILANJUTKAN DENGAN FILE NO 45 DGN
PANJ.KERJA 1 mm APICAL CONTROL ZONE
SELAMA PREPARASI DAPAT DISERTAI LUBRICANT (BAHAN EDTA)
DILAKUKAN IRIGASI

BALANCE FORCE

GGD

file

3m
m

5m
m

7m
m

9m
m

11m
m

HASIL PREPARASI

NICKEL TITANIUM FILE

FLEKSIBILITAS >
BIOKOMPABILITAS >
TAHAN KOROSI
TIDAK MUDAH PATAH
MUDAH KEMBALI KE BENTUK SEMULA
DAYA POTONG >

GATES GLIDDEN DRILL


BAHAN STAINLESS STEEL
DIGERAKKAN DENGAN MESIN
BENTUK SEPERTI NYALA API
UNTUK PREPARASI SAL.AKAR

PREPARASI DENGAN PROTAPER

MEMPUNYAI TAPER PROGRESIF YANG


DIPATENKAN
BENTUK FLUTE FLEKSIBILITAS >
DAYA POTONG >
MENGURANGI DEBRIS APIKAL
WAKTU SINGKAT
TACTILE SENSE >
STRESS FILE <

PREPARASI SALURAN AKAR

RESTORASI MAHKOTA PASAK

DEFINISI

Mahkota pasak adalah restorasi pada gigi yang


telah dilakukan perawatan saluran akar,
sebagian besar mahkota gigi rusak, karena
karies atau trauma, retensi utama mahkota,
diletakkan didalam saluran gigi berupa pasak
Bagian daripada pasak masuk didalam saluran
akar, mahkota memiliki bagian inti atau core
mahkota pasak, berfungsi mendukung mahkota
selubung cukup kuat menahan daya kunyah,
mudah fraktur atau berubah posisi

Pada gigi yang telah dilakukan perawatan


saluran akar, berarti gigi tanpa jaringan pulpa
diperlukan tehnik perawatan yang berbeda dari
perawatan gigi vital. Yang perlu diperhatikan
antara lain : daya tahan jaringan gigi setelah
perawatan saluran akar dibutuhkan
perlindungan secara menyeluruh terjadinya
fraktura gigi, karena struktur gigi tersebut
keadaannya rapuh.

KONSTRUKSI MAHKOTA PASAK

POST CORE CROWN atau DOWEL CORE


CROWN atau MAHKOTA PASAK INTI
Bagian dari pasak dan inti terpisah dari
mahkotanya.
Pasak dan intinya merupakan satu
kesatuan dibuat secara dituang.
Mahkotanya, dapat berupa : mahkota
tuang, mahkota pigura, mahkota selubung
akrilik atau perselain.

POST CROWN atau MAHKOTA


RICHMOND
Pasak dan inti menjadi satu dengan
bagian mahkotanya.
Satu kesatuan, dengan alasan :
Jarak labio palatinal tidak cukup
tebal.
Jarak serviko insisal atau oklusal
terlampau pendek.

INDIKASI MAHKOTA PASAK

Gigi mengalami kerusakan melebihi 1/3


bagian tidak mungkin dilakukan
pembuatan mahkota selubung, karena
tidak tercapai retensi yang optimal.
Telah dilakukan perawatan dengan
pengisian 1/3 bagian apikal dengan
keadaan baik.
Pada fraktur mahkota gigi dengan garis
fraktur tidak jauh kearah bagian mahkota
gigi.

KONTRA INDIKASI

Fraktur mahkota melebihi 1/3


panjang akar gigi.
Kelainan jaringan peri apikal.
Dinding bagian saluran akar tipis.
Akar gigi terlalu pendek.

PREPARASI BAGIAN MAHKOTA

Sisa mahkota masih cukup tinggi


dipertahankan dengan membentuk
preparasi modifikasi.
Sisa mahkota cukup pendek
didekaputasi, sehingga permukaan
akar membentuk atap.

PREPARASI PEMBENTUKAN
SALURAN AKAR

Harus dihindari preparasi pelebaran


saluran akar yang berlebih.
Pada saluran akar yang diisi penuh
( single cone technologue ), harus
dikeluarkan 2/3 bagian dengan
menggunakan gate glidden drill atau
peeso reamer.
Diameter saluran akar diperlebar
sampai 1/3 bagian dengan
menggunakan file / reamer.

Dalamnya saluran akar dibuat 2/3 panjang


akar atau minimum sama dengan tinggi
mahkota klinis.
Jangan sampai terjadi undercut.
Pembuatan preparasi dudukan / seat
sedalam 1 mm, mengikuti kuntur
sekeliling akar, bahu selebar 1/6 diameter
akar.

Panjang pendeknya pasak sangat


bervariasi, tergantung dari :
1. Ratio akar terhadap mahkota
2. Tekanan oklusal
3. Sisa jaringan dentin
Pasak yang terlalu pendek dapat
mengakibatkan fraktura akar dan
pecahnya mahkota gigi.

Diameter pasak harus cukup kuat.


Diameter pasak yang terlalu kecil akan
mudah patah, terlalu besar akan
berakibat lemahnya di bagian akar.
Pasak yang dibuat secara dituang dapat
disesuaikan dengan bentuk penampang
saluran akar.
Pasak harus retensif dan tidak dapat
berputar bentuk yang lonjong atau
oval lebih baik untuk mencegah rotasi

Prosedur pemilihan harus


mempertimbangkan keadaan sehingga
tidak melemahkan sisa jaringan gigi, dan
tidak mudah terjadi lepasnya pasak;
dengan demikian harus memperhatikan:
1. Panjang atau pendeknya pasak.
2. Tekstur permukaan pasak ( berulir atau
bergurat ) / pasak aktif atau tidak aktif.
3. Bentuk dari penampang pasak
berkaitan dengan daya rotasi.

Permukaan preparasi terdiri dari dua


bagian :
1. Bidang labial atau bukal
2. Bidang lingual atau palatinal.

Di bagian servikal, membentuk seperti atap


yang berfungsi mencegah terjadinya rotasi
mahkota. Dan seringkali dibuat dudukan
preparasi (seat) dimana inti atau core masuk
kedalam preparasi saluran.

Untuk pasak yang pembuatnya secara


dituang, mengikuti bentuk dan ukuran
preparasi saluran akar.
Mahkota pasak sangat rawan terhadap
tekanan yang obligue.
Tekanan obligue dapat mengeser
restorasi.
Tekanan transfersal bagian satu sisi
sudut insisal, mempertahankan bentuk
asli saluran akar (oval) membentuk
daya tahan tarhadap rotasi.

Sebelum pemotong mahkota, disiapkan


terlebih dahulu mahkota sementara.
Salah satu cara pemotongan bagian
mahkota :
Dibuat 3 buah lubang pada sisi labial
mahkota
Ke-3 lubang tersebut saling
dihubungkan
Preparasi membentuk bagian atap

Preparasi saluran akar dilakukan secara


manual atau mekanik : PEESO DRILL
atau GATES GLIDDEN BURS.
Alat dapat membentuk penyimpangan
hasil preparasi berupa :
perforasi, atau
permukaan saluran akar yang tidak
halus,
ketebalan dinding saluran akar yang
tidak sama.

Pertimbangan didalam menetapkan rancangan


mahkota pasak antara lain :
1. Keadaan mahkota klinis yang pendek.
2. Tanpa mahkota klinis berkaitan dengan
rancangan bentuk atap.
3. Panjang gigi keseluruhan dan ketebalan akar
gigi.
4. Jaringan pendukung akar gigi.

Rancangan pasak tidak aktif, setelah


diinsensi membentuk kontak yang ringan
terhadap dinding saluran akar.
Rancangan pasak aktif, setelah diinsensi
membentuk pertautan secara mekanis
pada dinding saluran akar, membentuk
retensi yang optimal, terjadi tekanan
kearah lateral pada dinding saluran akar.

PEMBUATAN MODEL MALAM PASAK DAN INTI


(PASAK TIDAK AKTIF)

Pembuatan secara langsung


Saluran akar dilebarkan atau
dihaluskan, selanjutnya dibersihkan,
kemudian dikeringkan.
Kawat kertas klip diulasi malam tuang,
kemudian dicobakan ke dalam saluran
akar. Bagian malam yang tidak lengkap,
selanjutnya dicobakan lagi sampai
saluran akar tercetak secara
keseluruhan.

Dibentuk bagian intinya atau bagian


core, bentukan preparasi mahkota jaket,
malam tersebut siap dituang.
Pembuatan secara tidak langsung
Digunakan bahan cetak elastomer
dengan menggunakan syringe atau
dapat pula dengan bantuan lidi kecil
yang dilapisi bahan cetak elastomer light
body, kemudian dimasukkan ke saluran
akar
( jangan sampai udara terjebak )

Sendok cetak yang telah diisi bahan


cetak double, dicetakkan pada posisi gigi
yang dipreparasi; dikerok agar bagian
lidi nantinya tidak tertekan.
Elastomer dikembalikan pada saluran
akar, cetak yang berisi bahan cetak
double dilapisi bahan elastomer
dicetakkan pada posisi semula.
Dicor dengan gips keras.

PENYELESAIAN DAN PENYEMENAN


PASAK

Dilakukan seperti prosedur


pembuatan restorasi mahkota gigi.
Pasak dan inti dari logam
disesuaikan, setelah itu dapat
dilakukan penyemenan. Permanen
belum siap dipasang, ditutup dengan
mahkota sementara.
Mahkota post crown / Richmond
Crown, pada keseluruhan bentuk
mahkota, tanpa membentuk bagian
inti. Dibuat pigura dibagian bidang
labial/bukal, dapat dituang dan
pengisian bagian facing akrilik.

Pembuatannya pasak tuang


bersifat pasif, kurang retentif,
tetapi beban ke lateral yang
ditimbulkan relatif lebih rendah.
Kelebihannya : pasak menjadi satu
dengan intinya.

PASAK YANG DIBUAT OLEH PABRIK

Pada umumnya berbentuk paralel atau


silindris dan berbentuk tapperet.
Adapun berdasarkan geometri
permukaannya :
Serrated / bergurat
Smooth
Threaded / berulir

Berbentuk silindris mudah mengalami


rotasi. Diatasi dengan bentuk ulir atau
bergerigi pada permukaannya. Contoh :
PARA POST, PASAK UNI METRIC.
Pasak berdinding paralel atau silindris
lebih bersifat pasif, contoh : DENTATUS.
Pasak yang bergerigi atau berulir dibagian
sisinya mempunyai retensi yang baik.

Pasak yang berbentuk tapperet atau


kerucut lebih dianjurkan, desain yang
lebih sesuai dengan bentuk akar gigi.
Pasak yang disekrup (threaded)
berbentuk tapperet adalah yang
paling retentif.

Desain dan panjang pasak merupakan


faktor yang menentukan besarnya
retensi, penampang pasak kurang
berpengaruh.
Screw Post : pasak jenis ini sering dapat
menimbulkan tekanan lateral, dapat
menimbulkan fraktur akar. Upaya
mengurangi beban tersebut, dibuat celah
pada pasaknya dalam arah vertikal, FLEXI
POST.
Membuat gerigi halus pada dinding
pasak. Contoh : BLASSELER POST / VLOCK
DRILL.

Keuntungan pasak jadi / buatan


pabrik :
Terbuat dari logam yang kuat dan
kaku, tidak terdapat kelemahankelemahan akibat penuangan.
Diameter pasak relatif kecil
dapat mempertahankan dinding
saluran akar terhadap fraktur.

Bagian inti / core dapat dibuat

langsung, khusus pembuat inti,


tahapan kerja atau prosedur
perawatan kunjungan penderita
menjadi berkurang.
Kerugian pasak jadi / buatan pabrik :
Berpenampang bulat, mudah
berputar, diperlukan kunci anti rotasi
(pin retained).

PREPARASI SALURAN AKAR UNTUK


PASAK BUATAN PABRIK

Biasanya disertai dengan bur / drill


digunakan setelah saluran akar telah
dibesarkan.
Dapat dilakukan dengan kecepatan
rendah. Jangan menggunakan bur
berujung datar. Meruncing / tapperet
masuk kurang lebih 2/3 panjang.
Apabila ujung akar membengkok, bagian
dari ujung pasak tidak boleh melebihi
bagian yang bengkok.

Pemilihan panjang atau pendeknya


pangkal pasak, harus disesuaikan dengan
keadaan panjang atau pendeknya sisa
mahkota gigi.

TAHAPAN PREPARASI
Dipilih pasak yang sesuai, pangkal

pasak terdapat warna disesuaikan


dengan warna drill yang sama.
Sebaiknya dibuat photo rontgen untuk
memilih ukuran pasak yang sesuai.
Tahap pertama, penetrasi pada saluran
akar telah diperlebar mendekati
penampang drill berupa longshank bur.

Pengeluaran dengan menggunakan


kecepatan rendah dan tekanan yang
ringan.
Dengan menggunakan drill untuk
menghindari putus, harus dikeluarkan
kembali dalam keadaan berputar.

PEMASANGAN PASAK JADI

Diameter pasak yang telah dipilih sesuai


dengan drill / calibration drill. Batas pasak
akan sesuai dengan batas pada saat
dilakukan drilling.
Pada gigi molar, bagian pangkal pasak
dapat terjadi saling bersentuhan, pangkal
pasak dapat dipotong, sehingga letak
pangkal pasak dapat disesuaikan dengan
tepat.

Pasak yang akan diinsersikan, dibersihkan


dengan cara memegang pasak
menggunakan alat pengulir / wrench
dibersihkan dan disterilkan, siap dilakukan
pemasangan.
Akar dapat diulasi semen perekat yang
dipilih menggunakan jarum length to low,
dimasukkan kedalam saluran akar,
tekanan ringan, dan diputar sedikit demi
sedikit.

Dapat dilakukan pembentukan bagian inti


dengan bahan restorasi komposit, gelas
ionomer sesuai indikasi dari aluminium foil
atau celluloid matrix, harus serupa dengan
hasil preparasi mahkota selubung.

Pembuatan pasak dan inti pada gigi


saluran ganda / CUSTOM DOWEL CORE
TWO PIECES
Harus dipilih saluran akar yang
terbesar dan lurus.
Pembuatan model malam dilakukan
satu persatu, untuk membantu arah
pasang.
Masing-masing komponen pasak
dilakukan penyemenan didalam saluran
akar.

MAHKOTA JAKET

DEFINISI
Restorasi

yang meliputi
seluruh permukaan gigi
anterior, dibuat dari
bahan akrilik / porselin
sesuai dengan warna
gigi.

INDIKASI

Fraktura gigi anterior.


Kasus perubahan warna gigi,
dekalsifikasi, hipoplasi enamel
dll.
Perubahan bentuk anatomi gigi,
atrisi, rotasi / perubahan posisi
terbatas.
Penutupan diatema
Sebagai retainer suatu jembatan
Akan lebih baik bila gigi masih
vital.

KONTRA INDIKASI

Mahkota klinis pendek, dengan cingulum


yang datar, sehingga retensi kurang.
Ruang pulpa masih lebar (usia sangat
muda).
Gigitan anterior dalam (deep bite).
Kerusakan gigi yang kompleks sehingga
tak memungkinkan pembuatan mahkota
jaket.
Gigi non vital, perubahan warna yang
sangat gelap.
Allergy terhadap bahan yang digunakan.

ALAT UNTUK PREPARASI /


REDUKSI

Macam-macam diamond (high


speed).
bullet nose diamond
flame shape diamond
wheel diamond
football shape diamond
hand instrument
sand paper disc
shade guide untuk pemilihan
warna.

SELEKSI WARNA

Kondisi lingkungan sekitar sangat


berpengaruh, terhadap persepsi
operator, maka perlu dikontrol,
misalnya :
ruangan praktek
sinar lampu
back ground pakaian dll, perlu warna
netral
Bila digunakan rubber dam untuk
isolasi perlu dilepas terlebih dahulu.

shade guide sebaiknya disesuaikan


dengan bahan yang akan digunakan.
Pemilihan warna dilakukan sebelum
mulai preparasi, dicocokkan dengan
gigi tetangganya atau pilih yang
terbaik.

PRINSIP UMUM PREPARASI

Konsep preparasi seimbang.


Banyaknya pengasahan dinding
aksial dan ketebalan mahkota jaket
sesuai bahan yang digunakan.
Pada gigi vital pengasahan
disesuaikan dengan morfologi dan
demensi ruang pulpa, Untuk ini perlu
X-ray photo.

Gingival margin berupa bahu


(shoulder) terletak dibawah
gingival crest.
Panjang serviko insisal 2/3
serviko insisal mahkota jaket.
Tepi preparasi insisal sejajar
insisal mahkota jaket.

PREPARASI SEIMBANG
Jarak ( 5) sama dengan jarak (4) Pinggir incisal preparasi
(2) sejajar sisi pinggir incisal gigi(3).
Panjang preparasi (1) sedikitnya 2/3 panjang mahkota
jaket

TAHAP DAN CARA


PREPARASI
1.
2.
3.
4.

Pengasahan bidang insisal


Pengasahan bidang labial
Pengasahan bidang proksimal
Penyelesaian tahap akhir
preparasi

1. PENGASAHAN BIDANG
INSISAL

Tinggi insisal dikurangi 2 mm, untuk


mendapatkan warna yang baik bagi
mahkota jaket dari akrilik / porselin.
Perlu diperhatikan tinggi puncak pulpa
serta lokasinya.
initial cut dibuat arah labial ke palatal
dengan menggunakan bullet nose atau
wheel diamond melalui incisal edge
sedalam 2mm, sebagai guide untuk
pengasahan selanjutnya yang diarahkan
kemesial dan distal.

Pemotongan membentuk sudut 45 0


miring ke palatal.
Hasil pemotongan permukaan insisal
tegak lurus insisal gigi antagonis, (pada
gigi anterior rahang bawah bentuk
pemotongannya kebalikan dari rahang
atas)

2. PENGASAHAN BIDANG
LABIAL

Digunakan bullet nose diamond untuk


membuat guide pemotongan di bagian
tengah permukaan labial dengan
kedalaman tertentu sesuai bahan yang
akan dipakai, sesuaikan dengan diameter
diamond yang digunakan.
Dari tengah permukaan labial ini
pengasahan dilakukan sedalam dentino
enamel junction, gerakan ke arah mesial
distal.

Adanya curvature incisal maka


preparasi bidang labial dibagi menjadi 2
bagian :
pada bagian servikal sejajar sumbu
gigi
pada bagian insisal sesuai labial
guide pengasahan kedalaman
preparasi sama
dari gingival ke insisal.
Ingat bentuk anatomi dan tidak ada
undercut pada bidang preparasi.

Pengasahan harus cukup sehingga


didapatkan ketebalan akrilik / porselen
yang cukup untuk mendapatkan warna
yang baik.
Pengasahan yang kurang akan
berpengaruh terhadap kontour yang
mengakibatkan problema pada tepi gusi
dan warna gigi.
Gingival margin berupa bahu (shoulder)
Pengasahan dilanjutkan ke proksimal.

Pengasahan bidang labial :

3. Pengasahan Bidang
Proksimal

Digunakan safe sided diamond disc


atau long tapered fissure diamond atau
flame shape diamond yang tipis, perlu
dihindari terasahnya gigi tetangga.
Preparasi dilanjutkan dari permukaan
labial melalui bidang kontak melanjut ke
palatal.
Pengasahan kurang lebih 1,5 mm.

Margin servikal setinggi puncak margin


gingiva atau dibawahnya, misalnya : pada
gigi dengan periodontal pocket.
Dinding mesial dibuat sejajar dinding
distal atau konvergen ke insisal dengan
sudut kemiringan 50 untuk mendapatkan
resistensi yang cukup serta arah pasang
mahkota yang baik.

Perlu diperhatikan bahwa


pengasahan jangan sampai
mengenai gigi tetangga, dalam hal
ini dapat dilindungi dengan matrix
band.

Margin servikal berupa bahu serta


mengikuti bentuk interdental papil.
Digunakan wheel diamond atau
football shape diamond

Preparasi disesuaikan dengan bentuk


anatomi gigi anterior yang mempunyai
cingulum dengan prinsip ketebalan
bahan akrilik / porselin nantinya pada
seluruh permukaan merata.
Preparasi dibagi 2 tahapan yaitu :
bidang diatas cingulum diasah dengan
wheel diamond atau football
shape / pear shape diamond.

bidang cingulum, buat paralel groove


sedalam dentino enamel junction
setinggi gusi, kemudian seluruh
permukaan diasah arah mesial-distal.
Pengasahan kira-kira 1 mm, sedangkan
pada bagian yang tidak menerima beban
kontak dapat dikurangi menjadi 0,5 mm
saja.
Margin servikal berupa bahu.
Perhatikan bentuk anatomi dan tidak ada
undercut pada bidang preparasi.

Pengasahan bidang palatal/ lingual:


Digunakan wheel diamond atau
football shape diamond
Preparasi digunakan dengan bentuk
anatomi
gigi anterior yang mempunyai
cingulum
dengan prinsip ketebalan bahan
akrilik atau

Preparasi dibagi 2 tahapan, yaitu:


* Bidang diatas cingulum diasah
dengan wheel
diamondatau football shape/pear
shape
diamond
* Bidang cingulum, buat pararel
groove
Sedalam dentino enamel junction
setinggi gusi,
kemudian seluruh permukaan diasah
arah
mesial-distal.
Pengasahan kira-kira 1mm, sedangkan

4.PENYELESAIAN TAHAP AKHIR


PREPARASI

perlu diperhatikan bahwa keliling margin


servikal merupakan satu kesatuan (tidak
membentuk line angie disetiap bidang
preparasi).
Tepi preparasi bagian servikal masuk ke
dalam gingival sulcus yang sehat untuk
mendapatkan resistensi yang cukup serta
estetik yang baik.
Jaringan gusi perlu dilakukan retraksi
dengan retraction cord.

Bahu dihaluskan dengan hand cutting


instrument.
Semua sudut yang tajam dihaluskan
dan dibulatkan dengan sand paper
disc atau fine finishing diamond
atau 12 fluted tungsten carbide bur
Setelah preparasi selesai seluruh
permukaan gigi dilapisi vamish.

u dihaluskan dengan hand cutting instrumen

ua sudut yang tajam dihaluskan dan dibulatka


gan sand paper discatau fine finishing diam
u 12 fluted tungsten carbide bur

lah preparasi selesai seluruh permukaan gigi


mish

PENURUNAN JARINGAN GUSI


(GINGIVAL RETRACTION)

Dilakukan sebelum pencetakan, sehingga


hasil cetakan margin gingiva jelas dan
tajam.
Cara-cara retraksi gusi antara lain :
Mekanis : dengan menggunakan
rubber dam atau mahkota sementara.
Kombinasi mekanis dan khemis :
dengan tali (cord) yang diulasi bahan
kimia tertentu yaitu; aluminium chloride,
aluminium sulfate, ferric sulfate atau
epinephrine (untuk ini perlu diperhatikan

Alum cord yang berwarna kuning


untuk
mempermudah identifikasi.
Astringedent yang mengandung
ferric
sulfate.
Hemodent yang mengandung
aluminium chloride, dll.
Bahan-bahan tersebut juga berfungsi
untuk kontrol perdarahan.

Perlu perhatian bahwa saliva harus


diisolasi serta menghindari
terjadinya luka waktu manipulasi
pada gusi.
Electro surgical technique yaitu
memotong gusi dengan electro
cauter.

MENCETAK

Bahan cetak elastomer / rubber base


impression materials dibagi menjadi 3
golongan, yaitu :
Polysulfide
Polyether
Silicone
condensation silicone rubber
Addition polymerizing silicone
rubber

Ada 2 macam cara mencetak yaitu :


membuat sendok cetak peroranagn
(individu) dari arkrilik (dalam hal ini perlu
dibuat model kerja terlebih dahulu)
sebagai cetakan pertama, kemudian
dilakukan pencetakan kedua
menggunakan bahan cetak elastomer
jenis light body / syringa type.

teknik double impression yaitu :


menggunakan 2 macam bahan cetak
elastomer pada sendok cetak
konvensional.
Bahan cetak ini terdiri dari 2 tipe,
yaitu :
heavy body / putty type
digunakan
sebagai cetakan pertama
(individual
tray).
light body / syringe type
digunakan
sebagai cetakan kedua,
sehingga
didapatkan detail cetakan

CATATAN GIGIT
(OCCLUSAL RECORDS)

Sebagai pedoman menentukan oklusi


pada model kerja.
Bahan yang digunakan :
lempeng malam merah
gip cetak
bahan cetak (jenis heavy body /
putty type).
Cara lain sesuai dengan jenis articulator
yang dipakai (misalnya : adjustable
articulator).

Problematika Estetika Gigi

Dianita Susianni, drg., SpKG

Perhatian Estetik Gigi

Perawatan Estetik
perlu pertimbangan fungsi ,pengaruh biologis,
kenyamanan & kekuatan dalam sistem
stomatognati.

Estetika = keserasian tampilan mempengaruhi


bentuk
fisik , psikologi, aktifitas sosial , produktifitas
diri

Tertawa lepas dan komunikasi lancar adalah


indikator keberhasilan perawatan.

Anamnesa penting : menggali causa, need &


demand, status sosial , profesi, kultur, ekonomi.
Penanganan holistik : dengan empati &
humanistik, tidak sekedar kasus.
Faktor Psikolog : estetik lebih banyak faktor
psikologin terkadang subyektif.
Status sosial & Ekonomi : lingkungan sangat
terpengaruh
Kultur /budaya : pada daerah tertentu
berpengaruh

Penyebab problem estetika gigi :


1.
Kelainan

bentuk wajah
2.
Kelainan perumbuhan gigi
3.
Kelainan bentuk gigi
4.
Kerusakan gigi
5.
Kesehatan gingiva
6.
Bentuk bibir
7.
Kehilangan gigi
8.
Perubahan warna gigi

Gejala-gejala problem estetika gigi

Dampak psikologis : merasa tidak percaya diri


bahkan rendah diri mengganggu penampilan
diri, komunikas dan aktifitas sosial.
Tanda yang tampak : tersenyum sudut bibir
tertarik kebawah, tertawa cepat-cepat
menutup bibir, tidak banyak bicara, bicara
menutup bibir dengan tangan/tissue/sapu
tangan, pipi kendor, kerut kulit dahi dan pipi
tajam, orofacial pain, imsomnia, depresi/stress,
tidak ceria, pemalu, introvet.

Sulusi Perbaikan Estetik Bidang


Konservasi
1.
2.
3.

AMELOPLASTY
BLEACHING (vital dan non vital)
RESTORASI

RESIN KOMPOSIT
VENEER DIREK (RESIN KOMPOSIT)
VENEER INDIREK (PORSELEN)
MAHKOTA
SELUBUNG
(PORSELEN)

13

13

Sebelum perawatan

Setelah perawatan

13

PERUBAHAN WARNA GIGI

Warna gigi yang normal :kuning keabu-abuan


seperti mutiara. Tidak semua orang mempunyai
warna gigi ideal , bahkan satu gigi dengan yang
lainnya tidak sama.

Perubahan warna gigi pada satu gigi, beberapa


gigi, atau seluruh gigi, bagian insisal ,tengah atau
servikal saja atau seluruh permukaan

GIGI BERUBAH WARNA

Perawatan
?
CROWN
VENEER
BLEACHING

Penyebab Perubahan Warna Gigi


FAKTOR INTRINSIK

Tetracline
Fluorosis
Trauma
Tumpatan lama
Bahan pengisi

FAKTOR EKSTRINSIK

makanan/minuman
Rokok, tembakau

Perubahan warna

KLASIFIKASI PERUBAHAN WARNA

Derajat 1
: warna kuning
muda,coklat muda,abu muda yang
mengenai permukaan labial pada
daerah insiso servikal
Derajat 2
: warna kuning tua
sampai coklat atau abu2
Derajat 3
: abu2 tua atau biru
dg garis pemisah jelas
Derajat 4 : warna sangat gelap

Perawatan Bleaching

Untuk Perbaikan Esthetik

Bahan Bleaching

HYDROGENPEROKSIDE/
CARBAMIDEPEROKSIDE
10% to 20% carbamide
peroxide (10%=3.6%
hydrogen peroxide)

Methods
Non-vital

Vital
In-office

In office
At - home
Internal
Over-the-counter products

MACAM BLEACHING

BLEACHING
EKSTERNAL
(ekstra coronal)
- Dilakukan pada gigi
vital

BLEACHING INTERNAL
(intra coronal)
Dilakukan pada gigi non
vital
-

Bleaching Eksternal
Indikasi:
Dilakukan pada gigi vital
Mengalami perubahan warna karena faktor
ekstrinsik
Gigi Utuh / Tidak ada karies / tumpatan
Tidak ada retraksi gingiva
Tidak ada kelainan periodontal
Tidak ada riwayat hipersensitive
Gigi sudah tumbuh sempurna

When will be
Bleaching
Contraindicated?

Severe periodontitis
Extremely large pulps
Exposed Root surfaces
Severe loss of Enamel
Extensive large non-ceramic restorations
Pregnancy and Nursing
Peroxide Allergy

Teknik Bleaching Eksternal

At-home bleaching

- Bleaching yang dilakukan sendiri


dan dibawah pengawasan dokter gigi

In - office bleaching

- Bleaching yang dilakukan di klinik


oleh seorang dokter gigi

Kombinasi At home dan In office

In-office dentist
supervised

At-home
patient
applied
AHMED EL-HOSHY
TOOTH BLEACHING

CONTOH KASUS

BLEACHING INTERNAL
INDIKASI
Dilakukan pada gigi non vital
Mengalami perubahan warna karena faktor
intrinsik
Telah dilakukan perawatan saluran akar
Tidak ada kelainan periodontal
Gigi masih utuh
Tidak ada karies besar
Memiliki ketebalan dentin yang cukup

Contoh Kasus

Pengambilan gutta point

Aplikasi semen

Aplikasi bahan bleaching

Etsa

EVALUASI HASIL PERAWATAN

SEBELUM PERAWATAN

SESUDAH PERAWATAN

PASCA PERAWATAN
PENGGUNAAN PASTA GIGI YANG MENGANDUNG
WHITENING
MENGHINDARI KONSUMSI BAHAN YANG
DAPAT MENYEBABKAN PERUBAHAN WARNA
KONTROL RUTIN KE DRG

PEMBERIAN LAPISAN FLUOR/POTASIUM


NITRAT

PASCA PERAWATAN

Vinir
Vinir ::

Melapisi dengan selapis


tipis bahan restorasi
sewarna gigi pada
permukaan gigi yang
cacat sebagian atau
seluruhnya dengan cara
langsung dan tidak
langsung untuk
memperbaiki estetik.

Vinir
Vinir ::
1. LANGSUNG
Bahan Resin Komposit
Keuntungan :
- Mudah dibentuk karena
menggunakan bahan
plastis
- 1 kali kunjungan
Kekurangan :
- Untuk membentuk perlu
waktu panjang
- Operator harus terampil
- Warna tidak permanen
- Kekuatan kurang mudah
retak, abrasi

2. TIDAK LANGSUNG :
Bahan Akrilik
Kelebihan :
- Estetik pada awalnya baik
- Mudah diperbaiki
- Relatif murah
Kekurangan :
- Mudah berubah warna
- Mudah retak/ pecah
- Mudah abrasi
- Mudah terjadi keradangan
ginggiva oleh karena
akumulasi plak

Bahan Porselen

Keuntungan :
- Kekerasan hampir sama dengan email
- Estetik baik warna dan tekstur baik
- Warna stabil dan tampak alami
- Perlekatan lebih baik

Keuntungan :
- Tidak iritasi ginggiva
Permukaan glasis porselen
mengurangi akumulasi plak
- Ketahanan abrasi dan
pemakaian tinggi
- Kurang menyerap air
dibanding vinir jenis lain
- Pengambilan jaringan email sesedikit mungkin
porselen tipis
- Mempertahankan struktur gigi dan melindungi pulpa
- Tidak menyebabkan perubahan kontak oklusal.

Kerugian :
- Tehnik pemasangan memerlukan waktu yang lama,
cermat dan sensitif
- Bila telah melekat warna, kontur sukar diperbaiki
- Waktu perawatan lebih dari 2 visit
- Biaya relatif mahal
- Porselen mudah pecah sukar dimanipulasi
- Pelepasan sulit

Indikasi
Indikasi Pembuatan
Pembuatan Vinir
Vinir atau
atau Mahkota
Mahkota
Perubahan warna gigi :
- Faktor Intrinsik :
tetracyclin, fluorosis,
amelogenesis
/dentinogenesis
imperfecta, usia, hipoplasia
- Faktor Ekstrinsik :
Rokok, makanan, kopi,
penambalan
Karies

Posisi gigi berdasarkan :


- Gigi rotasi

derajat ringan

- Tidak beraturan
- berdesakan
Diasterma :
- Single
- Mutiple

Kelainan bentuk anatomi


- Peg. Shaped, gigi konus
- Microdontia

Merubah bentuk anatomi


gigi :
CI

Fraktur sebagian
Abrasi/ Erosi/ Atrisi

Kontra
Kontra Indikasi
Indikasi pembuatan
pembuatan Vinir
Vinir ::
Maloklusi Klas III
Relasi Edge to Edge
Kebiasaan jelek
bruxism,
Menggigit kuku/ pensil
Mahkota gigi pendek
Email tidak dapat dietsa (Aplikasi Fluor, fluorosis)
Sisa email tidak cukup untuk retensi email harus ada
di
Seluruh permukaan gigi sampai tepi preparasi.
Beban oklusal berat
Oklusi rapat
Kelainan periodontal yang parah

Konstruksi Vinir
porselen

Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai