II.1.1 Pengertian
Calcium Phosphate atau yang lebih dikenal dengan kompleks fosfopeptida kasein
dan kalsium fosfat amorf. Konsep dari CPP-ACP sebagai agen remineralisasi
pertama kali diungkapkan pada tahun 1998. Beberapa studi telah membuktikan
manusia dalam percobaan secara in situ. Oleh karena itu CPP-ACP ini telah
diperkenalkan sebagai salah satu bahan dalam bidang kedokteran gigi yang
berasal dari produk derivat kasein dan juga merupakan alat baru untuk melawan
penyakit karies.
kasein, bagian dari protein yang terjadi secara alami dalam susu. Susu adalah
makanan protein yang sangat baik dalam menyediakan asam amino esensial dan
nitrogen organik untuk manusia dan hewan dari segala usia. Susu juga
dan lipid. Produk susu mulai diakui di akhir 1950-an sebagai kelompok makanan
7
CCP dianggap memiliki bioavailabilitas kalsium yang tinggi dan memiliki
kemampuan dalam menstabilkan kalsium dan fosfat pada saliva serta mengikat
plak pada permukaan gigi. Hal ini dikarenakan ikatan CPP yang mampu menjaga
kalsium dan fosfat pada saliva tetap dalam keadaan amorf non-kristalin yang
artinya stabil, kemudian ion kalsium dan fosfat dapat dengan mudah beradhesi ke
kalsium fosfat amorf (ACP) dalam larutan yang bersifat metastabil. Melalui
beberapa residu fosfoseril, CPP berikatan dengan bentuk kelompok ACP nano
yang mencegah perkembangan bakteri pada ukuran kritis yang dibutuhkan untuk
nukleasi dan fase transformasi. CPP dapat menstabilisasi kalsium fosfat lebih dari
100 kali dibandingkan yang dapat dilakukan secara normal dalam larutan cair.
8
Finlandia yang menunjukkan bahwa terdapat peningkatan kesehatan gigi dan
manusia.
dari enamel secara in vitro. Dan hasil dari penilitian tersebut mengungkapkan
merupakan suatu proses terlokalisasinya ion kalsium dan fosfat pada permukaan
gigi, sehingga menjaga berlangsungnya proses buffer oleh saliva. Oleh karena itu
hal ini membantu untuk mempertahankan keadaan netral pada email gigi, yang
remineralisasi.
9
fosfopeptida, yang merupakan salah satu produk dari kasein susu, mampu masuk
gambar II.1 ketika CPP-ACP diaplikasikan pada permukaan gigi maka CPP-ACP
Sterptococcus mutans.
Gambar II.1 CPP-ACP menghalangi perlekatan dari bakteri Streptococcus mutans. 5 Sumber:
Ingegerd, Johansson., Milk and dairy products: possible effect on dental health. Scand J Nutr.
2002; 46(3):120
Penelitian yang dilakukan pada hewan, dimana 0.5% mg/ml larutan dari
mereduksi aktivitas karies. Larutan CPP-ACP ini diaplikasikan 2 kali sehari pada
10
mereduksi sebesar 14% . Sedangkan pada kadar 1% mg/ml CPP-ACP mereduksi
pada email gigi serta kemampuannya dalam mereduksi perlekatan bakteri, dalam
secara manual
g. Untuk pasien abrasi (kerusakan pada bagian servikal gigi),
h. Xerostomia ( mulut kering)
i. Untuk pasien dengan kondisi hipersensitif dentin
j. Untuk pencegahan terhadap kerusakan gigi karena asam yang dihasilkan
bakteri.
11
b. Memperbaiki keseimbangan setelah tindakan perawatan seperti scalling,
hipersensitif dentin.
c. Riset membuktikan Recaldent (CPP - ACP) juga dapat mengubah warna
bayi terutama anak-anak di bawah usia dua tahun dengan lesi karies awal.
e. Digunakan untuk pasien dengan kebutuhan khusus seperti yang dengan
Down sindrom dan pasien dengan masalah medis seperti terapi radiasi
12