Anda di halaman 1dari 6

1.1.

Manipulasi Gypsum
Proses manipulasi pertama-tama dilakukan dengan mencampurkan Plaster atau gips
dengan air dengan perbandingan 100gr dengan 50 sampai 60ml. Harus dijaga agar tidak
terbentuk gelembung udara sewaktu mengaduk karena gelembung ini dapat muncul di
permukaan dan dapat menyebabkan ketidaktepatan hasil cetakan (Combe, 1992). Untuk
lebih detailnya, manipulasi gips dipengaruhi oleh beberapa hal sebagai berikut :
 Pemilihan
Untuk proses awal, harus dilakukan pemilihan gips berdasarkan aplikasi yang akan
dibuat.
 Perbandingan (rasio P/W atau air/bubuk)
Perbandingan air dan bubuk yang tepat akan sangat menentukan proses manipulasi dan
juga setting reaksi, misalnya apabila terlalu banyak kandungan air dalam gips maka waktu
setting akan lebih cepat dan diperoleh hasil gips yang lunak. Karena kekuatan suatu stone
secara tidak langsung sebanding dengan rasio W:P adalah sangat penting untuk
mempertahankan jumlah air serendah mungkin. Namun, jangan terlalu rendah sehingga
adukan tidak mengalir ke dalam setiap detail cetakan. Sekali rasio W:P otimal ditentukan,
menggunakan rasio W:P yang dianjurkan pabrik sebagai pedoman takaran yang harus
selalu digunakan. Air dan bubuk harus selalu diukur dengan menggunakan silinder
pengukur volume air yang akurat dan menimbang kesetaraannya untuk bubuk. Bubuk
tidak boleh diukur dengan volume (menggunakan sendok penakar), karena tidak
dimampatkan seragam. Sendok penakar tersebut mungkin bervariasi dari produk yang
satu dengan yang lain, serta bubuk bisa menjadi lebih keras begitu kemasan bersisa tidak
digunakan. Bila wadah kemasan dikocok, volume akan meningkat sebagai akibat
terjebaknya udara. Bubuk dalam kantung yang sudah ditimbang menjadi populer, karena
memiliki keakuratan, mengurangi sisa, dan menghemat waktu.
 Pengadukan
Bila mengaduk dengan tangan, mangkuk pengaduk harus berbentuk parabolik, halus, dan
tahan terhadap abrasi. Spatula harus memiliki bilah yang kaku serta pegangan yang
nyaman dipegang. Terjebaknya udara dalam adukan harus dihindari untuk mencegah
porus yang dapat menyebabkan kelemahan dan ketidakakuratan permukaan. Air yang
sudah diukur jumlahnya ditempatkan dalam mangkuk pengaduk, dan bubuk yang sudah
ditimbang ditaburkan. Adukan kemudian dengan cepat diputar, dengan secara periodik
menyapu spatula ke dalam mangkuk pengaduk untuk menjamin pembasahan semua
bubuk serta memecahkan endapan, atau gumpalan. Pengadukan harus terus berlangsung
sampai diperoleh adukan yang halus, biasanya dalam 1 menit. Semakin lama waktu
pengadukan berarti mengurangi waktu kerja, khususnya untuk menuang model.
Kebiasaan menambahkan air dan bubuk berulang-ulang untuk mencapai konsistensi
yang tepat harus dihindari. Hal tersebut menyebabkan ketidakseragaman pengerasan
dalam massa adukan, menghasilkan kekuatan yang rendah dan distorsi, satu penyebab
utama ketidakakuratan dalam menggunakan produk gipsum.

・ Vibrator

Sewaktu menuang ke dalam cetakan model atau die biasanya digunakan vibrator untuk
membantu mengalirnya adonan ke dalam cetakan dan mempermudah terlepasnya
gelembung udara. Penggunaan vibrator otomatis dengan frekuensi tinggi dan amplitude
yang tinggi adalah membantu. Cegah dilakukannya vibrasi yang berlebih karena dapat
menyebabkan distorsi bahan cetak.

・ Initial setting time-working time

Setelah dicampur selama 1 menit, working time dimulai. Selama viscositas dari
campuran bertambah, bahan tidak lagi mengalir dan mulai megeruh. Saat mulai
mengeruh berarti campuran telah mencapai initial setting. Atau bisa dilihat pada awal
campuran dimana bahan menjadi kaku tetapi tidak keras dan tidak dapat dibentuk serta
terjadi ekspansi termis atau adanya panas. Pada umumnya, initial setting terjadi selama
8 –10 menit mulai dari awal pengadukan.

・ Finnal setting

Finnal setting dicapai saat bahan dapat dengan aman dibentuk, tetapi memiliki
kekuatan dan resistensi yang minimal. Saat final setting reaksi kimia selesai dan
model terasa dingin saat disentuh. Sebagian besar pabrik merekomendasikan 1 jam
sampai akhirnya bahan bisa dengan aman dilepas dari cetakan

・ Pemberian bahan separator

Sebelum dilakukan pencetakan dengan gips sebaiknya pola diberi bahan separasi
sepertiVaseline. Hal ini bertujuan agar setelah gips setting maka akan mudah dilepas.
Namun tidak boleh terlalu berlebihan karena akan membuat permukaan menjadi lebik
lunak.

・ Hindari terjebaknya udara


Adanya kandungan udara dalam pencampuran gips akan dapat menyebabkan
porositas pada hasil akhir dari gips. Hal tersebut dapat dihindari dengan menuangkan
air terlebih dulu ke dalam wadah setelah itu diikuti dengan memasukkan powder.

・ Penyimpanan

Gips dapat menyerap air dari lingkungan. Kelembaban dan tempat yang dekat dengan
sumber air akan berpengaruh buruk pada powdernya. Hal ini akan mempengaruhi
waktu setting, sehingga gips sebaiknya disimpan dalam kontainer tertutup. Namun
terkadang diperlukan proses merendam model gipsum dalam air, sebagai persiapan
untuk teknik yang lain. Komponen gipsum yang membentuk model umumnya sedikit
larut dalam air. Jika model stone direndam dalam air mengalir, dimensi liniernya akan
menurun sekitar 0,1% untuk setiap 20 menit perendaman tersebut. Metode teraman
untuk merendam model adalah menempatkannya dalam bak berisi air yang khusus
untuk tujuan tersebut, dimana debris plaster masih tetap konstan di dasar bak air untuk
membentuk larutan jenuh kalsium sulfat. Seperti dijelaskan sebelumnya,
penyimpanan baik stone atau plaster pada temperatur ruang tidak menimbulkan
perubahan dimensi yang bermakna. Namun, bila temperatur penyimpanan dinaikkan
sampai antara 90o dan 110o C (194o-230oF), pengerutan terjadi begitu kristalisasi air
dikeluarkan dan dihidrat berubah menjadi hemihidrat. Kontraksi plaster pada
temperatur tinggi lebih besar dibandingkan dengan stone, dan ini juga mengurangi
kekuatannya.
Kontraksi tersebut dapat terjadi selama penyimpanan di atas temperatur ruang,
begitupun bila model stone sedang dikeringkan. Barangkali tidaklah aman
menyimpan atau memanaskan suatu model stone pada temperatur yang lebih tinggi
dari 55oC (130oF). Produk gipsum agak peka terhadap perubahan kelembaban relatif
dari lingkungan. Bahkan kekerasan permukaan dari model plaster dan stone mungkin
berfluktuasi sedikit dengan kelembaban atmosfer relatif. Permukaan gipsum yang
dibuat dengan adukan yang lebih encer nampak terpengaruh lebih banyak
dibandingkan dengan rasio W:P yang rendah. Hemihidrat gipsum mengambil air dari
udara dengan mudah. Misalnya, bila kelembaban relatif melebihi 70%, plaster
mengambil uap air secukupnya untuk memulai reaksi pengerasan. Hidrasi pertama
menghasilkan lebih sedikit kristal gipsum pada permukaan kristal hemihidrat. Kristal
ini bertindak sebagai nukleus kristalisasi, dan manifestasi pertama dari kerusakan
plaster adalah penurunan dalam waktu pengerasan. Begitu kerja higroskopik berlanjut,
lebih banyak kristal gipsum terbentuk sampai keseluruhan kristal hemihidrat tertutup.
Pada keadaan ini air sulit menembus lapisan dihidrat, dan waktu pengerasan menjadi
diperpanjang. Karena itu, adalah penting bahwa semua jenis produk gipsum disimpan
dalam atmosfer kering. Cara penyimpanan terbaik adalah menutup produk tersebut
dalam wadah logam tahan kelembaban. Bila produk gipsum disimpan dalam tempat
tertutup, umumnya waktu pengerasan hanya sedikit dihambat, sekitar 1 atau 2 menit
per tahun. Bila perlu hal ini dapat diatasi sengan sedikit meningkatkan waktu
pengadukan.

・ Kebersihan

Peralatan manipulasi gips harus dijaga kebersihannya. Seperti yang disebut diatas waktu
setting gips akan lebih cepat karena pengadukan. Bowl, spatula, dan vibrator harus segera
dibersihkan segera sebelum setelah menipulasi, sehingga tidak terkontaminasi bahan lain

1.2.Aplikasi Gypsum di Kedokteran gigi


 Plaster of Paris digunakan untuk model negative cetakan gigi
 Dental stone digunakan untuk mold, dan gigi tiruan tanpa ada pasien
 Plaster ditambakan dengan silica membenuk mold yang biasa digunakan
untuk bahan restorasi gigi dengan bahan logam yang dicairkan.
 Tipe I diigunakan untuk cetakan akhir (wash) dalam pembuatan gigi tiruan
penuh (GTL)
 Tipe II digunakan untuk mengisi kuvet yang digunakan untuk pembuatan
protesa, mounting, flaring, packing, dan model studi.
APLIKASI GIPSUM DALAM KEDOKTERAN GIGI
Produk gypsum telah digunakan secara meluas dalam kedokteran gigi untuk membuat model
studi dari rongga mulut dan struktur maksilo-facial dan sebagai piranti penting untuk
pekerjaan laboratorium kedokteran gigi yang melibatkan pembuatan protesa gigi.
Dalam kedokteran gigi Gipsum digunakan untuk :
1. Model dan die
2. Bahan cetak
3. Mounting
4. Packing
5. Bahan tanam
Berbagai jenis plaster digunakan untuk membuat cetakan dan model
dimana protesa dan restorasi kedokteran gigi dibuat. Bila plaster diaduk
dengan silica maka dikenal dengan bahan tanam gigi. Bahan tanam
tersebut digunakan untuk membentuk mold guna mengecor restorasi gigi
dengan logam yang dicairkan. Penambahan silica pada bahan tanam
tersebut bertujuan untuk mengurangi penyusutan pada gips karena panas
yang dihasilkan dari pengecoran logam dan juga mengurangi resiko
patahnya gips saat dilakukan pengecoran (Kenneth J. Anusavice, 2004 :
155). Penggunaan gypsum dalam kedokteran gigi juga dapat diperlihatkan
dalam membuat gigi tiruan. Misalnya, campuran plaster of Paris dan air
ditempatkan dalam sendok cetak dan ditekan pada jaringan rahang. Plaster
dibiarkan mengeras dan kemudian cetakan dikeluarkan. Dokter gigi
sekarang memiliki bentuk negative dari jaringan yang dibentuk tersebut
yang dibuat dalam rongga mulut. ( Kenneth J.Anusavice, 2004 : 155).
Bila jenis plaster lain yang dikenal dengan stone gigi, yang sekarang
diaduk dengan air kemudian dituang kedalam cetakan model negative
yang tadi lalu dibiarkan sampai mengeras. Lalu cetakan plaster yang
mengeras tersebut menjadi mold untuk menjadi model positif atau model
master. Pada model inilah gigi tiruan dibuat tanpa kehadiran pasien. (
Kenneth J. Anusavice, 2004 :155).
Terdapat dua jenis aplikasi dari gipsum, yaitu model kerja dan model
studi. Model kerja menggunakan gipsum jenis α-hemihidrat karena
dibutuhkan kekerasan yang lebih dalam penggunaanya. Sedangkan untuk
model studi menggunakan gipsum jenis β-hemihidrat yang digunakan
untuk menegakkan diagnosa sehingga tidak memerlukkan kekerasan yang
lebih. Untuk model kerja sendiri berupa gipsum biru, sedangkan contoh
untuk model studi yaitu alat protesa, bentuk gigi, pembuatan rahang tanpa
menghadirkan pasien, cetakan pembuatan lempeng gigit, dan sebagai
bahan tanam.
Model studi juga digunakan untuk bahan cetak yang memerlukkan bahan
cetak non elastis. Selain itu digunakan untuk mounting, packing, dan
investment materials (bahan tanam). Mounting adalah memasang model
gips pada artikulator. Sedangkan packing yaitu pengisian mould yang
terbuang dari gips yang terdapat dalam kuvet logam dengan bahan plastis,
kemudian diproses untuk membuat protesa. Tipe bahan tanam:
a. Kalsium sulfat (gipsum) bonded investment, Bahan untuk casting
aloy dan pemanasan tidak boleh lebih dari 700°C
b. Phosphate bounded investment
c. Silica bounded investment, Merupakan bahan alternative dan
digunakan untuk cast tingkat tingg

Anda mungkin juga menyukai