Anda di halaman 1dari 12

Bahan Cetak Non Elastik

BAB I
PENDAHULUAN
(William.J.OBrien 2002)
Dalam keseharian kedokteran gigi, kita menggunakan bahan cetak untuk membuat
replika gigi dan jaringan di dalam rongga mulut yang meliputi ginggiva, alveolar bone atau
residual ridge, palatum durum dan molle, dan frenulum. sehingga selanjutnya dapat dibuat model
gigi darinya. Model gigi tersebut digunakan oleh dokter gigi sebagai model studi maupun
sebagai model kerja. Untuk menghasilkan cetakan yang akurat, bahan yang digunakan untuk
membuat tiruan dari jaringan intraoral dan ekstraoral harus memenuhi kriteria sebagai berikut.
Pertama, bahan tersebut harus cukup air untuk beradaptasi dengan jaringan mulut serta cukup
kental untuk tetap berada dalam sendok cetak yang menghantar bahan cetak ke mulut. Kedua,
selama di mulut bahan tersebut harus berubah (mengeras) menjadi bahan padat menyerupai karet
dalam waktu tertentu, idealnya waktu pengerasan total harus kurang dari 7 menit. Akhirnya
cetakan yang mengeras harus tidak berubah atau robek ketika dikeluarkan dari mulut, dan
dimensi bahan harus tetap stabil sehingga bahan cor dapat dituang. 1,2,5
Bahan cetak dapat dikelompokkan menurut sifat mekanisnya. Ada 2 jenis bahan cetak,
yakni bahan cetak elastis dan bahan cetak non-elastis. Bahan cetak non elastis dibagi lagi
menjadi bahan cetak non elastis yang irreversible dan bahan cetak non elastis yang reversible.
Sedangkan bahan cetak elastis, dapat dibagi lagi menjadi bahan cetak hidrokoloid dan bahan
cetak elastomer tanpa air.1,2,8
Bahan cetak non elastis dibedakan menjadi irreversible dan reversible. Contoh dari bahan
cetak jenis ini yang irreversible ialah plaster of paris dan zinc oxyde eugenol. Sedangkan contoh
dari yang reversible ialah malam dan compound. Bahan cetak jenis ini memiliki sifat keras dan
tidak dapat dikeluarkan melalui undercut tanpa mematahkan atau mengubah bentuk cetakan.
Bahan cetak tidak elastis ini digunakan untuk semua cetakan sebelum ditemukannya cetakan
agar. Meskipun bahan tersebut sudah tidak dipakai lagi untuk pasien bergigi, bahan tidak elastis
ini memiliki keunggulan dalam pembuatan cetakan untuk pasien tak bergigi. Sebenarnya bahan

cetak zinc oxyde eugenol dan plaster of paris disebut bahan cetak mukostatik karena bahan
tersebut tidak menekan jaringan selama perlekatan cetakan.1,2,3
According to Mode of Setting and Elasticiy 3
Mode of Setting

Rigid /non Elastic

Elastic

Set by chemical reaction

Impression plaster

Alginate hydrocolloid

(irreversuble or thermoset)

Zinc oxide eugenol

Non-aqueous elastomers,
e.g. Polysulfide polymer
polyether, Silicon

Set

by

temperatur

change Compound /wax

Agar hydrocolloid

(reversible/ thermoplastic)

BAB II
BAHAN CETAK NON ELASTIK
2.1 ZnO-Eugenol

Zink oksid eugenol telah diformulasikan untuk berbagai kegunaan dalam kedokteran
gigi, dan memiliki kelebihan obat tertentu. Zink oksid eugenol biasa diaplikasikan sebagai bahan
cetak, periodontal surgical dressing, bite registration paste, temporary filling material dan root
canal filling cementing medium.6
Zink oksid eugenol sebagai bahan cetak tersedia dalam bentuk dua pasta dengan warna
yang berbeda, yaitu base paste dan reactor paste (accelerator). 1,2,3,4,6
Komposisi 1,2,3,4
Base Paste
Zinc Oxide
Fixed vegetable or mineral oil

87%
13%

Accelerator Paste
Oil of cloves or Eugenol
Gum or polymerised rosin
Filler (silica type)
Lanolin
Resinous Balsam
Accelerator solution (CaCl2) and
colouring agent

12%
50%
20%
3%
10%
5%

Fixed vegetable or mineral oil : bahan pembuat plastis dan membantu menghilangkan aksi
eugenol sebagai iritan.
Oil of cloves or Eugenol : pengganti eugenol yang digunakan untuk mengurangi rasa terbakar
Gum or polymerised rosin :mempercepat reaksi
Resinous Balsam: meningkatkan flow
Accelerator solution (CaCl2) : mempercepat setting time
Reaksi Kimia
Mekanisme pengerasan bahan zinc oksida eugenol terdiri dari hidrolisis zinc oksid dan
reaksi berikutnya antara zinc hidroksida dan eugenol untuk membentuk suatu gumpalan. Reaksi
tersebut ditulis sebagai:
Zn + H2O Zn(OH)2
Zn(OH)2 +2HE (asam, eugenol) ZnE2 garam (zinc eugenolte)+2H2O
Air dibutuhkan untuk mengawali reaksi dan juga merupakan hasil samping dari reaksi.
Jenis reaksi ini seringkali disebut otokatalitik. Ini adalah alasan mengapa reaksi lebih cepat

terjadi pada lingkungan lembab. Reaksi pengerasan dipercepat dengan adanya zinc acetat
dihidrat, yang lebih larut dibanding zinc hidroksida dan dapat memberi ion ion zinc lebih cepat.
Asam asetik adalah suatu katalis yang lebih aktif untuk reaksi pengerasan dibanding dengan air,
karena asam tersebut meningkatkan kecepatan pembentukan zinc hidroksida. Temperatur
atmosper tinggi juga mempercepat reaksi pengerasan.1,2
Initial time, yang mencakup dari dimulainya pengadukan sampai cetakan diletakkan
kedalam mulut dengan tepat bervariasi antara 3 sampai 6 menit. Waktu pengerasan akhir (final
set) dimana bahan tidak bisa lagi dibentuk bervariasi 10 (untuk pasta tipe I/keras) sampai 15
menit (tipe II/lunak).1,2,3
Faktor-faktor yang mempengaruhi setting time bisa saja dikendalikan oleh produsen
produk tersebut, namun sebagai operator yang berhubungan langsung dengan aplikasi bisa saja
mengendalikan setting time tersebut seperti:1,2,3
1. Penambahan sejumlah kecil bahan accelerator atau beberapa tetes air
2.

pada eugenol sebelum mencampur pasta dapat memperpendek setting time.

3. Mendinginkan spatula dan lempeng pengaduk bisa memperpanjang setting time.


4. Menambahkan minyak dan malam tertentu selama pengadukan, seperti zaitun dll dapat
memperpanjang setting time. Namun tindakan ini bisa mengurangi kekakuan bahan dan adukan
tidak homogen.
5. Mengubah rasio kedua pasta
6. Memperpanjang waktu pengadukan, akan memperpendek setting time.
Kedua pasta tersedia dalam warna yang berbeda . Pasta dengan perbandingan yang benar
(biasanya sama panjang/ 1:1) dicampur pada slab/mixing pad dengan spatel flexible sampai
diperoleh warna yang homogen. Pasta bisa diperoleh dengan menekan kedua pasta dengan
panjang yang sama masing-masing dari tiap tube. Biasanya diaduk pada kertas tahan minyak
ataupun lempeng kaca pengaduk.1,2,6
Bahan ini biasanya dipergunakan dalam bagian tipis (2-3 mm) sebagai cetakan akhir.
Cetakan dengan zinc oksid eugenol dapat dilakukan dengan menggunakan sendok khusus yang
sangat rapat atau menggunakan basis gigi tiruan yang ada terutama basis gigi tiruan yang hendak
di-relining. Bahan ini dapat kompatibel dengan bahan model dental stone. Pasta dapat

dikeluarkan dari stone dengan cara melunakkannya dalam air suhu 60 0. Desinfeksi yang
disarankan untuk zinc oksid eugenol adalah 2% alkaline glutaraldehyde solution
Properti dan Sifat fisika, mekanis zinc oksid eugenol1,6
Pasta dengan konsistensi tebal atau viskositas tinggi dapat menekan jaringan, sementara
bahan yang tipis dan cair menghasilkan cetakan negatif dari jaringan dalam kondisi istirahat
dengan sedikit atau tanpa tekanan. Pada keadaan apapun, pasta cetak harus homogen. Semakin
berat konsisitensi bahan, kekuatannya semakin besar.
Bahan cetak zinc oksid eugenol tersedia dalam 2 tipe yaitu: tipe I viscositas tinggi, bisa
menekan jaringan dan setting time pendek. Tipe II lebih encer dari tipe I, tipe ini bisa merekam
jaringan tanpa atau dengan tekanan kecil.6
1. Flow
Aliran pasta setelah pengadukan memungkinkan (cukup) untuk mengaliri dan membentuk/
mencatat detail cetakan jaringan, dan aliran akan berkurang dengan bertambahnya waktu seiring
dengan setting time.
2. Kestabilan Dimensi
Tidak terdapat perubahan dimensional selama proses setting, atau kalau pun ada hanya sedikit
(<0,1%)
3. Rigidity dan Strength.6
Bahan cetak ini tidak boleh fraktur atau rusak ketika dikeluarkan dari dalam mulut. Compressive
strength 7 Mpa selama 2 jam setelah pengadukan.
4. Pertimbangan Biologi3
Pasta yang mengandung eugenol dapat mengiritasi, memberi rasa gatal, atau rasa seperti terbakar
dan rasanya tetap lengket sehingga banyak pasien menganggapnya tidak menyenangkan,
sehingga bibir pasien biasanya diolesi vaselin (petroleum jelly) terlebih dulu. Bila sensasi
berlebihan pada pasien bisa digunaka zinc oksid non eugenol.3
5. Detail Reproduksi
Dapat mencatat detail permukaan dengan akurat karena flow yang baik.
Keuntungan 3
1. Stabilitas dimensi Bagus

2. permukaan akurat dan detail


3. mempunyai working time yang cukup
4. dapat merekam jaringan mulut tanpa kerusakan
5. Mucostatic
Kekurangan
1. Bahan ini tidak elastic hingga tidak dapat mencatat daerah undercut
2. Hanya set cepat di bagian tipis
3. Eugenol alergi pada beberapa pasien
.
2.2 Compound
Compound adalah bahan cetak yang bersifat rigid, reversible dengan perubahan fisikal.
Dengan pemanasan compound menjadi melunak dan kondisi dingin akan mengeras. Bahan cetak
ini digunakan untuk mencetak edentolus pasien, juga bisa digunakan dalam konservasi gigi
untuk mencetak single tooth.1,2,3,6
Klasifikasi
ADA spesifikasi membagi compound menjadi 2 tipe :3,6
a.

Tipe I : Impression Compound/ High fusion compound (60-65o)


Tipe ini mempunyai viskositas yang tinggi. Biasanya digunakan sebagai bahan cetak pada
edentolus pasien. Cetakan dibuat pada sendok cetak individual untuk membuat cetakan
fungsional/akhir. Bisa juga digunakan untuk mencetak single tooth

b. Tipe II:Tray Compound/ Low fusion compound (50-55o)


Tipe ini mempunyai viskositas yang rendah
Compound, juga disebut modeling plastic, dilunakkan dengan pemanasan, dimasukkan
dalam sendok cetak, serta diletakkan pada jaringan sebelum bahan mengeras. Indikasi utama
penggunaannya adalah untuk mencetak linggir tanpa gigi. Kadang-kadang compound digunakan
dalam kedokteran gigi operatif untuk mencetak preparasi single tooth atau untuk membuat stabil
pita matrikx atau alat operatif lainnya. Untuk mencetak gigi tunggal, pita tembaga silindris
(disebut pita matriks) diisi dengan bahan compound yang sudah dilunakkan. Pita yang terisi

kemudian ditekan di atas gigi, menekan compound beradaptasi dengan preparasi gigi. Cetakan
seperti itu kadang disebut cetakan tube. Setelah compound didinginkan, cetakan dilepas, dan
hasil cor, atau die, dibuat dari cetakan tersebut.1,2
Compound yang agak lebih kental, disebut compound sendok cetak, dapat digunakan
untuk membentuk sendok cetak dalam pembuatan gigi tiruan. Suatu cetakan jarungan lunak
diperoleh dari compound sendok cetak seperti yang digambarkan. Cetakan ini disebut cetakan
primer. kemudian digunakan sebagai sendok cetak untuk menahan lapisan tipis bahan cetak
kedua, yang akan ditempatkan langsung menghadap jaringan. Cetakan ini disebut sebagai
cetakan sekunder. Cetakan sekunder dapat juga dibuat dari pasta oksida seng eugenol, adalah
untuk membentuk tepi (border molding) sendok cetak perseorangan dari akrilik selama mencoba
sendok cetak. Ada dua bentuk dasar compound cetak, yaitu bentuk kue dan stick (batang).1,2
Komposisi
Komposisi compound terdiri dari :1-6
1. Resin dan wax,
Malam atau resin dalam compound cetak adalah kandungan utama dan membentuk matriks.
2. Plasticisers.
Karena malam tersebut rapuh, substansi seperti shellac, asam stearic, dan gutta percha
ditambahkan untuk meningkatkan plastisitas dan kemampuan kerja
3. Fillers
Banyak bahan diperkuat atau sebaliknya, diubah sifat fisknya dengan penambahan partikel kecil
bahan lembam, biasanya dikenal sebagai bahan pengisi, yang secara kimia berbeda dengan
kandungan utama atau kandungan lainnya
4. Colouring
Struktur ini terlalu cair untuk ditangani dan memberikan kekuatan yang rendah meskipun
pada temperature ruangan. Karena itu, bahan pengisi harus ditambahkan. Bahan pengisi
meningkatkan viskositas pada temperature di atas temperature mulut dan meningkatkan
kekerasan compound pada temperature ruang. Struktur compound cetak agak seperti suatu
komposit. Konsep komposit digunakan secara luas dalam produksi bahan kedokteran gigi.
(Anusavice, Kenneth J ;150)
Sifat termal.

Pelunakan dengan panas adalah suatu persyaratan dalam penggunaan compound.


Kegunaannya ditentukan oleh respon terhadap perubahan temperature dalam lingkungan
sekitarnya.1,2
Temperatur fusi.
Temperature fusi adalah batas temperature yang menunjukkan penurunan sifat plastis
(bahan dalam proses pendinginan). Di atas temperature ini bahan yang dilunakkan tetap bersifat
plastis sementara cetakan dibuat. Jadi, setiap detail jaringan mulut lebih mudah diperoleh. Begitu
sendok cetak dimasukkan ke dalam mulut, sendok cetak harus ditahan secara kuat pada posisinya
sampai cetakan mendingin di bawah temperature fusi. Pada keadaan apapun, cetakan tidak boleh
diganggu atau dikeluarkan sampai bahan tersebut mencapai temperature mulut.1-6
Tipikal cooling pada bahan cetak compound :3,6

Softening temperature to fusion temperature (45-43derajat)

Fusion temperatur (42,5 derajat)

Fusion temperature to mouth preparation (42,5-37 derajat)


Konduktivitas termal dari bahan ini adalah rendah, sehingga perlu waktu tambahan untuk
memperoleh pendinginan dan pemanasan yang sempurna dari bahan compound. Adalah penting
bahwa bahan lunak merata pada saat sendok cetak dimasukkan dan dingin menyeluruh dalam
sendok cetak sebelum cetakan dikeluarkan dari mulut. Biasanya air dingin dapat disemprotkan
pada sendok cetak ketika di dalam mulut, sampai compound mengeras merata sebelum
dikeluarkan. Kegagalan memperoleh bahan yang mengeras sempurna sebelum dikeluarkan,
dapat menghasilkan distorsi besar pada cetakan.1,2
Rata-rata kontraksi linier compound cetak pada pendinginan dari temperature mulut
sampai temperature ruang 25 derajat C bervariasi antara 0,3% sampai 0,4%. Kesalahan yang
disebabkan dari besarnya kontraksi ini tidak bisa dihindari, dan merupakan kesatuan dari
teknik. 1,2

Pelunakan compound cetak.

Compound dapat dilunakkan secara pemanasan langsung (diatas api) atau tidak langsung
(didalam oven). Bila api langsung digunakan, compound tidak boleh dibiarkan mendidih atau
terbakar sehingga kandungan di dalamnya menguap. Bila sejumlah besar compound, seperti yang
dibutuhkan untuk mencetak seluruh rahang, hendak dilunakkan, disarankan melakukan
perendaman dalam air. Perendaman terlalu lama atau terlalu panas dalam rendaman air tidaklah
diindikasikan; compound dapat menjadi rapuh dan berbutir bila beberapa kandungan berberat
molekul rendah terlepas dari bahan. 1,2,6
Pelunakan compound adalah satu-satunya cara mengeluarkan model dari compound cetak
setelah stone mengeras. Metode yang dianjurkan adalah merendam bahan cetak dalam air hangat
sampai compound cukup lunak sehingga dapat dipisahkan dengan mudah dari model. 1,2
Aliran.
Setelah compound melunak, dan selama periode dicetakkan ke jaringan mulut, bahan
harus dengan mudah mengalir untuk menyesuaikan dengan jaringan sehingga setiap detail dan
tanda-tanda dalam mulut terpindahkan secara akurat. Di lain pihak, bila jumlah aliran pada
temperature mulut terlalu besar, distorsi dapat terjadi ketika cetakan dikeluarkan dari mulut. 1,2
Distorsi
Relaksasi dapat terjadi baik selama waktu yang boleh dikatakan amat singkat atau dengan
peningkatan temperature. Hasilnya adalah kerusakan atau distorsi cetakan. Untuk meminimalkan
distorsi, prosedur paling aman adalah melakukan pendinginan bahan cetak dengan seksama
sebelum dikeluarkan dari mulut dan membuat hasil cor atau die secepat mungkin setelah cetakan
diperoleh, sedikitnya dalam waktu satu jam. 1,2
Keuntungan 3
1. Bahan cetak dapat digunakan kembali (pada pasien yang sama) pada kasus yang terjadi
kesalahan
2. Ketidakakuratan dapat diperbaiki kembali tanpa bahan cetak yang baru
3. Akurasi dapat ditingkatkan dengan menyala bahan permukaan
4. Bahan ini cukup baik untuk mendukung cetakan itu sendiri terutama di bagian tepi (peripheral),
yang tidak akanmudah patah meski tanpa didukung oleh sendok cetak.
Kerugian 3
1. Sulit mendapatkan rekaman secara detail karena high viskositas

2. Menekan jaringan (mucocompression)


3. Berubah karena kecilnya stabilitas dimensi
4. Sulit dikeluarkan dari mulut bila ada beberapa daerah undercut
5. Kemungkinan bisa terjadi overextension terutama didaerah peripheral

BAB III
KESIMPULAN

Bahan cetak dapat dikelompokkan menurut sifat mekanisnya. Ada 2 jenis bahan cetak,
yakni bahan cetak elastis dan bahan cetak non-elastis. Bahan cetak non elastis dibagi lagi
menjadi bahan cetak non elastis yang irreversible dan bahan cetak non elastis yang reversible.
Sedangkan bahan cetak elastis, dapat dibagi lagi menjadi bahan cetak hidrokoloid dan bahan
cetak elastomer tanpa air.1,2,8
Bahan cetak non elastis dibedakan menjadi irreversible dan reversible. Contoh dari bahan
cetak jenis ini yang irreversible ialah plaster of paris dan zinc oxyde eugenol. Sedangkan contoh
dari yang reversible ialah malam dan compound. Bahan cetak jenis ini memiliki sifat keras dan
tidak dapat dikeluarkan melalui undercut tanpa mematahkan atau mengubah bentuk cetakan.
Bahan cetak tidak elastis ini digunakan untuk semua cetakan sebelum ditemukannya cetakan
agar. Meskipun bahan tersebut sudah tidak dipakai lagi untuk pasien bergigi, bahan tidak elastis
ini memiliki keunggulan dalam pembuatan cetakan untuk pasien tak bergigi. Bahan cetak zinc
oxyde eugenol dan plaster of paris disebut bahan cetak mukostatik karena bahan tersebut tidak
menekan jaringan selama perlekatan cetakan.1,2,3

DAFTAR PUSTAKA

1.

Anusavice, Kenneth J. Phillips Buku Ajar Ilmu Bahan Kedokteran Gigi. Edisi 10.
2004. Alih bahasa Arief Budiman . EGC.

2. Anusavice, Kenneth J. Phillips. Sciences of Dental Materials. Eleventh edition. 2003.

Saunders.
3. Manappallil, John.J. Basic Dental Material. Second edition. Jaypee.
4. Van Noort, Richard. Introduction to Dental Materials. Third edition. Mosby.
5. Gladwin, M and Bagby,M. Clinical Aspect of Dental Material Theory, Practice and

cases. Third Edition. Wolter Kluwer.


6. Gowri,S et.al. Synopsis Of Dental Materials. First Edition. Paras Medical Publisher.

7. John F. Mc Cabe. Apllied Dental Materials. Ninth Edition. Blackwell.


8. William J,OBrien. Dental Materials and Their Selection. Third Edition. 2002.

Quintessence Pubhlishing.

Anda mungkin juga menyukai