Anda di halaman 1dari 4

BAHAN SGD LBM 2 BLOK 13

Nekrosis Pulpa
Terdapat beberapa kelainan pulpa yang disebabkan karena berbagai hal baik
dari luar maupun dari dalam diri pasies dimana kelainan pulpa tersebut dapat terjadi
karena tidak dilakukan perawatan atau kelalaian suatu perawatan yang dapat
menyebabkan kelaian pulpa tersebut akan berlanjut dan bertambah parah. Berikut ini
adalah macam kelaianan penyakit pulpa.
a. Pulpitis reversibel merupakan proses inflamasi ringan yang apabila
penyebabnya dihilangkan maka inflamasi pulpa akan hilang dan pulpa akan
kembali normal. Faktor yang menyebabkan adalah stimulus ringan seperti
karies insipient, erosi servikal, atau atrisi oklusal, kuretase dalperiodontium
yang dalam, dan fraktur email yang menyebabkan tubulus dentin terbuka.
b. Pulpitis irreversibel merupakan inflamasi parah yang tidak akan bisa pulih walau
penyebabnya sudah dihilangkan, dan cepat atau lambat akan menjadi nekrosis.
Pulpitis ini bersifat persisten, nyeri tajam, dan bila jejas dihilangkan tetap terasa
sakit berjam jam. Dapat disebabkan karena pengambilan dentin yang luas
saat prosedur operatif dan trauma atau pergerakan gigi dalam perawatan ortho
yang menyebabkan aliran darah pulpa terganggu. Perawatan yang dapat
dilakukan adalah PSA, pulpektomi, dan diekstraksi.
c. Pulpitis hiperplastik atau polip pulpa dimana pulpa masih vital dan hal ini terjadi
bila sistem pertahanan tubuh saat terjadi kavitas yg besar dan pulpa masih
muda membentuk jaringan granulasi. Bila pertahanan bagus maka didukung
oleh foramen apikal yang masih lebar sehingga suplai darah masih cukup
banyak namun pada gigi permanen di org dewasa foramen apikal sudah mulai
menyempit sehingga suplai darah akan berkurang dan bila iritasi tersebut tidak
diatasi maka iritasi berlanjut ditambah dengan adanya bakteri, sehingga dapat
terjadi nekrosis. Berbeda dengan pulpa yang masih muda pada anak atau
dewasa muda masih dapat merespon dengan membentuk jaringan granulasi.
Untuk membedakan dengan polip yang lain, polip ini mudah berdarah karena
banyak terdapat pembuluh darah.
d. Nekrosis merupakan pulpa yang mengalami kematian. Ada sebagian dan total.
Nekrosis sebagian contohnya di gigi molar terdapat 3 saluran akar, yang
terkena sehingga beberapa pulpa masih vital.
Definisi
Nekrosis pulpa adalah kematian pulpa yang merupakan proses lanjutan dari inflamasi
pulpa akut/kronik atau terhentinya sirkulasi darah secara tiba tiba akibat
trauma.pada kasus ini pasien mengalami nekrosis pulpa akibat trauma yang
dialaminya.
Nekrosis pulpa dapat terjadi parsial atau total. Ada 2 tipe nekrosis pulpa yaitu:
1. Tipe Koagulasi
Ada bagian yang larut, mengendap, dan berubah menjadi bahan yang padat.
2. Tipe Liquefaction
Enzim proteolitik merubah jaringan pulpa menjadin suatu bahanyang lunak atau
cair. Pada setiap proses kematian pulpa selalu terbentuk hasil akhir berupa H2S,
amoniak, bahan bahan yang bersifat lemak, indikan, protamain, air dan CO2.
Diantaranya juga dihasilkan indol, skatol, putresin, dan kadaverin yang
menyebabkan bau busuk pada peristiwa kematian pulpa. Bila pada peristiwa

nekrosis juga ikut masuk kuman-kuman yang saprofit anaerob, maka kematian
pulpa ini disebut gangrene pulpa.

Klasifikasi
Klasifikasi nekrosis pulpa berdasar derajatnya:
a. Nekrosis pulpa parsial
Pulpa terkurumg dalam ruangan yang terlindung oleh dinding yang kaku, tidak
memiliki sirkulasi darah kolateral dan venula serta sistem limfenya akan lumpuh
jika tekanan intrapulpa meningkat. Oleh karena itu pulpitis ireversibel akan
menyebabkan nekrosis liquefactif. Jika eksudat yang timbul selama pulpitis
ireversibel diabsorbsi atau terdrainase melalui karies atau daerah pulpa terbuka
ke rongga mulut, terjadinya nekrosis akan tertunda. Nekrosis pulpa parsial
terjadi bila sebagian jaringan pulpa di dalam saluran akar masih dalam keadaan
vital.
jarum Miller terasa sakit sebelum apikal.
b. Nekrosis pulpa total
Merupakan matinay pulpa yang menyeluruh. Gejala klinis biasanya asimtomatik
tetapi dapat juga ditandai dengan nyeri spontan dan ketidaknyamanan nyeri
tekan (dari periapeks). Diskolorisasi gigi merupakan indikasi awal matinya
pulpa.
Etiologi
Umumnya disebabkan keadaan radang pulpitis yang ireversibel (pulpitis kronik)
tanpa penanganan atau dapat terjadi secara tiba tiba akibat luka trauma yang
mengganggu sulpai aliran darah ke pulpa (pulpitis akut). Dalam beberapa jam pulpa
yang mengalami inflamasi dapat berdegenerasi menjadi kondisi nekrosis. Penyebab
nekrosis lainnya adalah bakteri, trauma, iritasi dari bahan restorasi silikat ataupun
akrilik. Nekrosis pulpa juga dapat terjadi pada apikal bahan-bahan devitalisasi seperti
arsen dan paraformaldehid. Nekrosis pulpa dapat terjadi secara cepat atau beberapa
bulan sampai menahun. Kondisi atrisi dan karies yang tidak ditangani juga dapat
menyebabkan nekrosis pulpa.
Dapat pula terjadi karena :
1. Bakteri
Secara tidak langsung melalui karies, sedangkan secara langsung melalui
lubang yang sudah terbentuk melalui gigi seperti canalis lateralis dan foramen
apikal.
2. Trauma
Trauma karena termis dari panas yang ditimbulkan saat dilakukan pengeboran
gigi, benturan yang keras saat jatuh atau terkena pukulan dapat memutuskan
jaringan pulpa dengan jaringan periapeksnya. Sehingga menyebabkan jaringan
pulpa rusak dan mengganggu atau menghentikan suplai darah ke pulpa
kemudian proses kematian pulpa dapat terjadi sesaat atau perlahan lahan.
3. Iritasi kimiawi
Dapat disebabkan dari bahan tambal yang menimbulkan reaksi pada jaringan
pulpa, bahan devitalisasi seperti arsen dan paraformaldehid, bahan desinfeksi
seperti fenol dan asam yang ditimbulkan dari bahan tambal silikat. Dan juga

arus galvanis yang ditimbulkan akibat dua tumpatan logam yang berbeda pada
gigi yang berdekatan.
Penyebab nekrosis pulpa yang paling sering adalah kelanjutan dari proses
radang pulpa akibat karies dan proses perubahan atau degenerasi sehingga
menyebabkan berkurangnya fungsi pulpa. Faktor predisposisi nekrosis pulpa adalah
vaskularisasi pulpa yang terganggu dan penyebab penyebab karies seperti bakteri,
mofologi gigi dan oral hygiene.

Patofisiologi
Jaringan pulpa yang kaya vaskular, syaraf, dan sel odontoblast memiliki
kemampuan untuk melakukan defensive reaction yaitu kemampuan untuk
mengadakan pemulihan jika terjadi peradangan. Tapi, bila terjadi inflamasi kronik pada
jaringan pulpa atau merupakan proses lanjutan dari radang jaringan pulpa maka akan
menyebabkan kematian pulpa atau nekrosis pulpa. Hal ini akibat kegagalan jaringan
pulpa dalam mengusahakan pemulihan atau penyembuhana. Semakin luas kerusakan
jaringan pulpa yang meradang, maka semakin berat sisa jaringan pulpa yang sehat
untuk mempertahankan vitalitasnya.
Pada dasarnya nekrosis pulpa terjadi diawali oleh infeksi bakteri pada jaringan
pulpa. Ini dapat terjadi karena adanya kontak antara jaringan pulpa dengan
lingkungan oral akibat terbentuknya dentinal tubules dan direct pulpa exposure, hal ini
memudahkan infeksi bakteri ke jaringan pulpa yang menyebakan radang pada
jaringan pulpa. Bila tidak dilakukan penanganan, inflamasi pada pulpa akan makin
bertambah parah dan dapat terjadi perubahan sirkulasi darah di dalam pulpa yang
pada akhirnya menyebabkan nekrosis pulpa.
Nekrosis pulpa yang disebabkan oleh trauma pada gigi dapat menyebabkan
nekrosis pulpa dalam waktu yang segera yaitu beberapa minggu . proses yang terjadi
yaitu perubahan sirkulasi darah di dalam pulapa yang akhirnya menyebabkan nekrosis
pulap. Trauma pada gigi dapat menyebabkan obstruksi pembuluh darah utama pada
apeks dan selanjutnya mengakibatkan terjadinya dilatasi pembuluh darah kapiler pada
pulpa diikuti degenerasi kapiuler dan terjadi edema pulpa. Karena kurangnay sirkulasi
kolateral pada oulpa, maka dapat terjadi iskemia infark sebagian atau total pada pulpa
dan menyebabkan respon pulpa terhadap inflamasi rendah. Hal ini memungkinkan
bakteri untuk melakukan penetrasi sampai pembuluh darah kecil pada apeks. Semua
proses tadi dapat menyebabkan nekrosis pulpa.
Patofisiologi karena bakteri dan trauma beda. Secara singkat dapat dijabarkan:
Karena bakteri:
Merupakan kelanjutan dari pulpitis yang tidak ditangani dan terus menyebar ke
seluruh jaringan pulpa. Tubulus dentin: terbentuk karena operatif yang salah atau
bahan restoratif yang mengiritasi. Direct pulpa exposure: trauma atau operatif
prosedur yang salah atau karena karies .
Karies email yang sampai media atau profunda menyebakan pulpitis
reversible berlanjut menjadi pulpitis irreversibel adanya inflamasi pada pulpa
menyebabkan nekrosis pulpa
Karena trauma:

Benturan menyebabkan aliran darah pada pulpa terhambat dan terjadi


pemberhentian sehingga asupan darah pada pulpa terganggu. Saraf dan pembuluh
darah berkurang sehingga terjadi nekrosis
aliran darah terhambat pada pulpa
menyebabkan vaskularisasi mengalami kerusakan atau terputus sehingga jaringan
pulpa tidak mendapat nutrisi dan akhirnya mati. Trauma yang menyebabkan
penurunan pertahanan pada pulpa, bila pada dentin bakteri dapat masuk melalui
tubulus dentin. Zat - zat akan terhenti sehingga banyak penumpukan atau koagulasi
yang menyebabkan gigi berubah warna yang lama kelamaan bila pulpa rusak akan
turun ke bawah sampai akhirnya menginvasi bakteri dan terjadi eksudat di periapikal
karen aktivitas enzim pada bakteri, sehingga tampak resorpsi pada ujung akar.
Di pulpa punya kemampuan defense reaction untuk pemulihan jaringan ketika
terjadi peradangan, jika makin banyak jaringan yang rusak maka jaringan yang sehat
akan semakin berat untuk lakukan defense tersebut.
Gejala Klinis
Simtomnya sering hampir sama dengan pulpitis ireversibel : nyeri spontan atau
tidak ada keluhan nyeri, pernah nyeri spontan, sedikit atau tidak ada perubahan
radiografik, kemungkinan memiliki oerubahan radiografik definitive seperti pelebaran
jaringan periodontal yang sangat nyata dan perubahan perubahan radiografik jelas
terlihat.
Nekrosis tipe parsial dapat melihatkan gejala pulpitis ireversibel yaitu sakit
karena stimulus panas atau dingin atau timbul secara spontan. Rasa sakita bertahan
beberapa menit hingga jam dan tetap ada setelah stimulus termal dihilangkan. Rasa
sakit dapat disebabkan oleh perubahan temperatur yang tiba tiba terutama dingin,
bahan makanan manis ke dalam kavitas atau penghisapan yang dilakukan oleh lidah
atau pipi dan sikap berbaring yang menyebabkan bendungan pada pembuluh darah
pulpa. Rasa sakit biasanya berlanjut setelah stimulus dihilangkan dan datang dan
pergi secara spontan. Terkadang pasien merasakan rasa sakit yang menyebar ke gigi
dekatnya, pelipis, atau telinga bila yang terkena bagian bawah belakang.
Sedangkan nekrosis total tidak terasa nyeri, bila belum mengenai ligamen
periodontal tidak ditemukan gejala, karena gigi sudah tidak vital sehingga tidak
merespon rangsangan, namun sensitif pada saat dilakukan perkusi dan palpasi bila
ada inflamasi di periapikal atau periodontal seperti yang terjadi di skenario dimana
ditemukan adanya resorpsi di ujung akar dan terlihat adanya penebalan ligamentum
periodontal.
Nekrosis pulpa selain ditandai oleh tidak vitalnya gigi juga ditandai oleh adanya
perubahan warna pada gigi menjadi lebih gelap karena adanya pembuluh darah yang
rusak akhirnya aliran tidak sempurna, menggumpal/koagulasi, mengendap dan
kemudian ditambah eksudat - eksudat lain sehingga menyebabkan perubahan warna
gigi.

Anda mungkin juga menyukai