Anda di halaman 1dari 21

BAB III

PEMBAHASAN

3.1 Syarat dan Fungsi Bahan Pengisi Saluran Akar


A. Syarat bahan pengisi saluran akar terdiri dari :
1.
2.
3.
4.
5.

Mudah dimasukkan ke dalam saluran akar


Mudah dikeluarkan bila perlu
Menutup saluran akar dengan baik
Adhesive pada dinding saluran akar
Dapat dimasukkan dalam bentuk semi solid dan menjadi solid dalam saluran
akar
6. Tidak kontraksi
7. Tidak larut oleh cairan periapikal
8. Tidak terpengaruh oleh kelembaban
9. Radiopak
10. Bakteriostatik
11. Tidak merubah warna gigi
12. Tidak merangsang atau iritasi terhadap jaringan periapikal
13. Dapat disterilkan dengan mudah
14. Tidak menyerap cairan periapikal
15. Bukan penghantar panas
16. Toleransi jaringan, bahan tidak boleh menyebabkan kerusakan jaringan
maupun kematian sel
17. Memiliki dimensi yang stabil, tidak mengerut sewaktu pengerasan.
18. Memiliki waktu pengerasan yang lama agar waktu kerja lama dan hasilnya
baik.
19. Tidak mewarnai gigi dan jaringan sekitarnya.
20. diresorpsi sejalan dengan resorbsi fisiologis akar gigi sulung tanpa
membahayakan gigi permanen pengganti dan erupsinya.

B. fungsi bahan pengisi saluran akar


Belum nemuuuuuuuuuu

3.2 Macam, Komposisi, Dan Sifat Bahan Pengisi Saluran Akar


Bahan pengisi
saluran akar

Semen Dan
Pasta

Padat

Semi Padat

1. Bahan dasar ZOE


2. Bahan dasar Resin
3. Bahan adhesif
dentin
4. Bahan yang
ditambah obatobatan
5. Bahan ZnO
ditambah
antiseptik

Ag-Point

Gutta
Percha

3.2.1

Bahan Semen Dan Pasta


A. Bahan Dasar ZOE :
Secara umum ZOE mempunyai bnayak kebaikan yaitu manipulasi
yang rendah, perubahan dimensi kecil, rdiopak, bersifat germisid,
sedikit menyebabkan perubahan warna pada gigi, waktu kerja cukup
lama. Sedangkan kekurangan ZOE yaitu iritasi terhadap jaringan
periapikal dan tidak mudah diresorpsi terhadap jaringan periapikal.
Bahan pengisi saluran akar yang berbahan dasar ZOE terdiri dari tujuh
jenis yaitu :

1. Rickets (Kerrs sealer)


Komposisi
Rickets ini terdiri dari dua komposisi yaitu powder dan
liquid. Powder terdiri dari ZnO ( 24-41 %), resin (16%),
radiopak endapan perak (25-30%), dan timol iodine ( 11-12%).
Sedangkan liquid terdiri dari canada balsam (20-22%) oil of
clove (70-80%)
Sifat
Kebaikan :
- Bersifat sebagai pelumas (lubricating) yang sangat baik
- Working time 30 menit
- Rasio bubuk dan cairan 1:1
- Bersifat germisid
- Biokompatibel
- Sebagai siler ideal untuk teknik pengisian kondensasi lateral
- Dapat mengisi saluran akar lateral
Kekurangan :
- Dapat menyebabkan perubahan warna pada gigi
- sulit dikeluarkan sehingga harus hati-hati
2. Procosol radiopaque-silver cement (Grossman, 1936)
komposisi terdiri dari powder yaitu ZnO ( 45%),
precipitate silver (17%), hydrogenated resin (36%), magnesium
oxide (2%), dan berupa liquid yaitu eugenol (90%) dan canada
balsam (10%).
3. Procosol Non Staining Cement (grossman, 1958)
Komposisi terdiri dari powder yaitu ZnO (40%),
staybellite resin (27%), bismuth subcarbonat (15%), dan liquid
yaitu eugenol (80%), sweet oil of almond (20%).

4. Grosmanns sealer
Komposisi

Powder terdiri dari ZnO reagent (40 bagian), staybellite resin (30
bagian), bismuth subcarbonate (15 bagian), sodium borate (1
bagian). Sedangkan liquidnya berupa eugenol.
Sifat
- Bersifat plastis
- Slow setting time (boleh karena penambahan sodium borate
anhydrate)
- Memiliki kerapatan yang baik
- Setting time kira-kira 2 jam pada suhu 370C ( setting time
tergantung pada jumlah ZnO dan pH resin, tekhnik
pencampuran, kelembaban, suhu gkass plate, dan spatula saat
pengadukan).
5. Wachs sealer
Komposisi
Komposisi terdiri atas bubuk yaitu ZnO (10gr), tricalcium
phosphate (2gr), bismuth subnitrate (3,5gr), bismuth subiodide
(0,3 gr) heavy magnesium oxide (90,5gr) dan bahan liquid terdiri
dari canada balsam (20ml) dan oil of clove (6ml)
Sifat
Kelebihan :
- Medium working time
- Medium lubricating quality
- Iritasi periapikal kecil
- germisid
Kekurangan :
-

Odor of liquid

6. Tubliseal (1861)
Komposisi
Komposisi bahan ini terdiri dari komponen base and catalyst.
Komposisi base trdiri atas ZnO (57-59%), oleo resin (18,521,5%), bismuth triokside (7,5%), thymol iodine (375-5%), oil of
wax. Sedangkan bahan catalyst terdiri dari eugenol, polymerised
mechine, annidalin.

Sifat
Kelebihan :
- Mudah pengadukannya
- Extremely lubricated
- Tidak menyebabkan pewarnaan pada gigi
- Setelah setting mengalami ekspansi
Kekurangan :
-

Iritasi terhadap jaringan periapikapl


Viskositas sangat rendah sehingga dapat keluar melalui
foramen apikal
- waktu kerja pendek ( setting 20 menit pada glass lab dan
lima menit dalam saluran akar
7. Endoflas
komposisi endoflas terdiri dari powder berupa ZnO, iodoform
Ca(OH)2. Bariuk sulfat dan liquidnya terdiri dari phenol dan para
khlorophenol.
B. Bahan Dasar Resin
Bahan resin yang sangat populer adalah AH26 (Detrey, Zurich,
dan Switzerland), Diaket ( ESPE, seefeld, Jerman timur), dan hydron
(NPD Dental systems, Meiville, New York, Amerika serikat). AH26
diperkenalkan oleh Schroeder poda tahun 1954 sebagai semen saluran
akar yang terdirid ari epoksi resin yang mengeras bila dicampur dengan
aktivator. Waktu pengerasannya yaitu 24-48 jam (Qrstavik, 1983).
Diaket merupakan gabungan dari vinilpolimerisasi yang
mempunyai ikatan silang yang rumit. Bahan ini sulit dimasukkan ke
dalam saliran akar, digunakan dalam bentuk pasta dan mengeras dalam
waktu 7 menit. Hal ini membuat bahan kurang sesuai untuk digunakan
sebagai semen pada teknik yang memerlukan kerja lama. Diaket
maupun AH26 menimbulkan reaksi peradangan yang hebat yang
mereda setelah beberapa minggu. AH26 terbukti memiliki sifat alergik
yang kuat dan mutagenik.
1. AH26
Komposisi :

- Powder : bismuth oxide (60%), hexamenthylene tetramine


(25%), silver powder (10%), titanium oxide (5%)
- Liquid : bisphenol diglycidyl ether
Sifat :
- Melekat yang baik pada dentin
- Flow baik
- Antibakteri
- Sedikit kontraksi selama proses pengerasan
- Toksisitas kecil (dapat ditoleransi jaringan periapikal)
- Kekerasan baik dan inert atau padat yang disebabkan karena
penambahan hexamenthylene tetramine
- Waktu pengerasan 36-48 jam pada suhu tubuh (5-6 hari pada
suhu ruangan)
2. AH-Plus
Komposisi :
- AH-Plua pasta A : epoxy resin, calcium tingstate, zirconium
oxide, silica, iron oxide.
- AH-Plus pasta B : adamantiancamine, N,N-dibenzyl5oxanonane-diamine-1,9 TCD-diamine, calcium tungstate,
zirconium oxide, silica, dan silicon oil.
Sifat :
- Radiopacity (13,6 mm/mm Al)
- Working time 4 jam
- Setting time 8 jam
- Flow 36 jam
- Film thickness 26 m
- Shrinkage 1,76%
- Solubility 0,31%
Manipulasi :
- Meletakkan pasta A dan pasta B dengan perbandingan 1:1
diatas glass slab atau paper pad
- Mengaduk pasta menggunakan spatula logam sampai
konsistensi homogen

Perbedaan AH-26 dengan AH-Plus

AH-26

AH-Plus
Terdiri atas 2 pasta

Terdiri atas bubuk dan cairan


Bersifat toksik

Toksik kecil dan


biokompatibel

Menyebabkan pewarnaan gigi

Tidak menyebabkan
pewarnaan gigi
Ketebalan pasta 20 m

Ketebalan pasta 39 m
Radiopak sangat baik
Radiopak baik
Kelarutannya lebih rendah
Sedikit larut

3. Hydron
Hydron, poli-2 hidroksietil-metakrilat adalah agar hodrofilik
yang diperkenalkan pertama kali untuk penggunaan biologi oleh
Wichterle dan Lim (1960). Jika berkontak dengan cairan akan
menyerap air dan membengkak. Karena bersifat seperti itu maka
bahan digunakan sebagai bahan pengisi saluran akar secara suntikan
bersama dengan penambahan katalis bensoil peroksida untuk
polimerisasi.
C. Bahan Adhesif Dentin
1. Smen cyanocrilate
Semen ini tampaknya cukup relatif bila dievaluasi tentang
kebocoran secara invitro dan tipe isopropil dapat ditoleransi dengan
baik oleh jaringan sedangkan etil sianokrilat tampaknya agak
mengiritasi jaringan.

2. Semen glass-ionomer
Semen glass ionomer terbukti lebih efektif dari pada ZOE
untui mencegah kebocoran secara invitro. Jika ditanam dalam
tulang menyebabkan terjadinya peradangan dan vahan dapat
ditoleransi cukup baik.
3. Semen polikarboksilat
Semen polikarboksilat merupakan sealer efektif asalkan ada
kontak yang cukup dengan dinding saluran akar. Kekurangannya
adalah perlunya alat plastik khusus karena sangat adhesiv terhadap
logam. Pada penelitian invitro terlihat bahwa semen polikarboksilat
menimbulkan kebocoran (Barry dan Fried, 1975). Pada penelitian
lain hasil yang lebih baik diperoleh dengan mencampur
polikarboksilat dengan kone khusus ( sanders dan Dooley, 1974;
Yee, Lugassy dan peterson, 1975).
4. Semen kalsium fosfat
Semen kalsium fosfat mempunyai kemampuan yang baik
untuk membasahi dinding dan membuat hidroksiapatit sebagai
produk samping dari proses pengerasan, membuat semen ini dapat
ditolerir dengan baik oleh jaringan vital (Grininger dkk,1984;
Chohayeb Chow dan Tsaknis, 1987). Walaupun pada pemeriksaan
mikroskop elektron terlihat bahwa semen efektif untuk menutup
foramen dan untuk menembus tubulus dentin, saluran yang diisi
dengan semen kalsium fosfat dan gutta percha terbukti permeabel
(Krell dan Medison, 1985).
5. Bahan Komposit
Bahan komposit dengan atau tanpa agen bonding dentin,
seperti digunakan pada restorasi sudah dievaluasi dan ternyata
cukup baik. Bahan biasanya mengeras cukup cepat dan pada
dasarnya dapat digunakan dengan tekhnik konetunggal.
Biokompabilitas bahan ini pada terapi endodontik masih belum
diketahui. Namun reaksi ligamen periodontal terhadap komposit
menunjukkan biokompabilitas yang rendah. Efek yang merugikan

disebabkan oleh dikeluarkannya bahan kimia yang mngiritasi,


polimerisasi tidak sempurna atau penetrasi mikroorganisme di
sekitar restorasi.
D. Bahan Yang Ditambah Obat-Obatan
Dapat dibagi menjadi dua kelompok yaitu pertama yang
merupakan desinfektan antiphlogistik yang ditambahkan untuk menekan
rasa sakit pasca operatif. Sedangkan yang kedua merupakan yang
ditambah dengan kalsiun hidriksid untuk merangsang sementogenesis
dan dentinogenesis pada foramen, sehingga memebentuk seal biologi
permanen.
1. Paraformaldehid
Pada kelompok yang pertama ini, desinfektan yang
ditambahkan yaitu paraformladehid dan preparat kortikosteroid yang
digunakan sebagai antiphlogistik (endomethasone), N2 (Indarg Agsa,
Locarno, Switzerland), SPAD (Quatigny, Perancis). Bila terbentuk
deposit pada jaringan periapikal dapat menimbulkan reaksi
peradangan dan tampaknya tidak terlalu biokompatibel.

Sifat :
- Aplikasi bahan formaldehid pada jaringan vital menyebabkan
bahan menyebar ke seluruh tubuh
- Banyak orang yang manunjukkan hipersensitivitas terhadap
firmaldehid
- Bersifat mutagenik dan karsinogenik
- Kortikosteroid mempengaruhi respon kekebalan dari jaringan
periapikal
- Terkadang menimbulkan efek sistemis
2. N2
Komposisi :
- Powder : ZnO (8,51gr), leda tetraoxide para (12gr),
paraformaldehyde (4,7gr), bismuth subcarbonate (2,6gr),

bismuth subnitrate (3,7gr), titanium dioxide (8,4gr), phenyl


mercure borate (0,09gr)
- Liquid : eugenol, oleum rasae, oleum lavandulae
Sifat :
Toksik ( jika pengisian yang overfilling pada daerah sinus
maxillaris atau canalis mandibula dapat menyebabkan
paraesthesia.
3. Endomethasone
Komposisi :
- Powder : ZnO (700gr), bismuth subnitrate (100gr),
dexamethasone (0,019gr), hydrocortisone (1,6gr), thymol
iodide (925gr), paraformaldehyde (2,2gr)
- Liquid : eugenol
Sifat :
- Padat dalam saluran akar
- Tidak mengiritasi jika pengisian melewati foramen apikalis
karena lambat laun akan diresorpsi
- Bersifat sebagai antiinflamasi
- Antialergi
- Antiseptik
- Radiopak
4. Kalsium hidroksida
Kalsium hidroksida mulai digunakan di bidang konservasi
gigi sejak 1838 oleh Nygran. Pada tahun 1930 Hermann yang
pertama kali memperkenalkan kalsium hidroksisa sebagai obat pulp
capping. Kisar telah membuktikan keberhasilam penggunaan kalsium
hidroksida secara klnisnterbentuknya barrier kalsifikasi pada gigi
nonvital dengan apeks yang masih terbuka atau terbuka karena
resorpsi. Kalsium hidroksida ini digunakan untuk perawatan pulp
capping, pulpotomi, perawatan gigi nonvital dengan akar terbuka,
medikamen saluran akar, sebagai semen saluran akar, perawatan
saluran akar dengan kelainan periapikal luas, kelainan endo-perio
resorpso interna dan eksterna, perforasi akar karena resorpsi, fraktur
akar dan perforasi iatrogenik.

Komposisi:
Terdiri atas Ca (54,09%), O (43,19%), dan H (2,27%)
Sifat :
- Mempunyai BM 74gr
- pH 11-12,8 (dapat mengubah situasi lingkungan menjadi basa)
- Daya larut tinggi di dalam air dan gliserol
- Tidak larut dalam alkohol
- Biokompabilitas terhadap jaringan baik
- Antimikroba yang kuat (bakterisid)
- Menstimulasi terbentuknya jaringan keras di daerah kerusakan
- Tidak iritasi
- Menstimulasi proses penyembuhan
- Radiopak
- Toksisitas lebih kecil dari ZOE
Produk-produk kalsium hidroksida :
a. Pasta pulpdent : kalsium hidroksida + metil sclulosa
b. Pasta calxyl : kalsium hidroksida + larutan ringer
c. Pasta dan pasta : hydcal, dycal
d. Calciobiotik root canal sealer (CRCS)
Komposisi terdiri powder yaitu ZnO, barium sulfate,
bismuth subcarbonate, hydrogenated resin, calcium hydroxide,
dean liquid berupa eugenol, eucalyptol. CRCS merupakan
sealer yang mengandung ZOE-eukalyptol dan Ca(OH)2 dan
mempunyai
efek
osteogenik.
Kelebihannya
yaitu
biokompatibel, stabil, sedikit diresorpsi dan mudah
dibersihkan. Kekurangannya yaitu sealer yang keluar tidak
dapat diresorpsi oleh cairan jaringan, daya antibakteri kecil.
e. Seal apeks (semen saluran akar)
Komposisi terdiri atas base dan bahan katalis. Bahan
base terdiri atas Ca(OH)2 (25%), ZnO (6,5%), kalsium oksida,
butyl benzene, fumed silica (silikon dioxide). Sedangkan bahan
katalisnta terdiri dari barium sulfat (18,6%), titanium dioxide
(5,1%), zinc steorat (1%), isobuthyl salycilate, disalycilate,
trisalicylate, bismuth trioxide. Kelebihan dari seal apeks yaitu
memiliki efek terapetik yang baik, biokompatibel, sealer yang
keluar dari apikal akan diresorpsi dalam waktu 4-5 bulan.
Sedangkan kekurangan dari seal apeks yaitu kekuatan

perlekatan kohesifnya jelek, waktu setting lama (3minggu),


dapat diresorpsi oleh air, mengalami ekspansi selama setting.
f. Metapaste (dalam kemasan syringe)
Metapste merupakan sealer kalsium hidroksida dengan
barium sulfat. Penggunaannya yaitu untuk direct pulp capping,
pulpotomi, perawatan resorpsi eksternal, apeksifikasi, bahan
pengisi saluran akar pada saluran akar yang terinfeksi,
formation hard tissur barrier, bahan pengisi saluran akar gigi
permanen. Kebaikan dari metapaste yaitu mudah dibersihkan
dan dikeluarkan dari saluran akar karena pate ini larut dalam
air, mudah dimasukkan yang tersedia dalam bentuk syringe, pH
basa, efek antibakteri yang sangat baik.
Kebaikan kalsium hidroksida :
- Efek bakterisid dan desinfektan
- Merangsang pembentukan jaringan keras
- Iritasi ringan
- Melarutkan jaringan nekrotik pada lingkungan aerob dan anaerob
- Mencegah resorpsi tulang
- Tidak menyebabkan perubahan warna pada gigi
- Mengurangi rasa sakit
- Menyembuhkan inflamasi
- Bukan konduktor panas yang baik
- Manipulasi mudah
- Stabil
Kekurangan kalsium hidroksida :
- Tidak dapat menutup permukaam fraktur pada kasus injury
traumatic
- Harganya relatof mahal
E. Berbahan Dasar Zinc Oxide ditambah Obat Antiseptik
Bahan saluran akar jenis ini dengan mengkombinasikan zinc oxide
obat antiseptik yaitu CHKM, iodoform, thymol iodide, dan phenol.
1.

Iodoform
Formulasi
pengisi saluran akar: bahan yang mengandung
iodoform yang tersedia:

a. KRI Paste.
Kandungan:
- iodoform 80%
- parachlorophenol 2%,
- kamper 5%, dan
- mentol 1%.
Sifat:
- biokompatible,
- tidak mengganggu evolusi benih gigi maupun erupsi
gigi permanen,
- radiopak
- bisa diresorpsi.
b.Maisto pasta (iodoform, kamper, mentol, parachlorophenol,
oksida seng, lanolin,timol)
c.Guedes Pinto-tempel
parachlorophenol)

(iodoform

mengandung

kamper

d.Rifocort (asetat natrium prednisolon dan rifampisin),


e.Endoflas (iodoform, seng oksida, kalsium hidroksida, barium
sulfat, eugenol, dan paramonochlorophenol)
3.2.2 Bahan Padat
1. Ag-Point
Indikasi :
- Saluran akar gigi dewasa
- Saluran akar yang sempit
- Saluran akar bengkok
- Diameter harus bulat
Kontra-indikasi
- Gigi belum tumbuh sempurna
- Saluran akar lebar
- Diameter saluran akar oval atau tak teratur
- Bila akan dilakukan apeks-reseksi

Kebaikan :
- Dapat digunakan pada saluran akar yang sempit dan bengkok
- Radiopak
- Bakteiostatik
- Mudah disterilkan : termis / kimia
Kekurangan :
- Adaptasi dengan dinding saluran akar kurang baik
- Korosi
- Menyebabkan low grade pain
- Apikal seal kurang baik
- Sulit dikeluarkan bila diperlukan
3.2.3 Bahan Semipadat
1. Gutta percha
Gutta percha telah digunakan sebagai bahan pengisi saluran
akar selama lebih dari 100 tahun. Terdapat dua jenis gutta percha point
yang telah diproduksi yaitu standardised point atau cone dan
nonstandardized atau accessory point. Nonstandardized point
mempunyai ukuran yang bervariasi seperti extra fine, fine atau
medium, tergantung dari buatan pabrik. Perbedaan kedua jenis point ini
adalah nonstandardized point lebih tapered (Messing dan Stock, 1988).
Komposisi :
- Gutta percha 19% - 22 %
- Zinx oxide 59% -75% (untuk kekentalan)
- Metal sulphates 1.5% - 17% (untuk radiopak)
- Waxes/resins 1% - 4% (materi handling)
- Colouring agent <1% (untuk kontras visual)
Sifat :
a. Sifat biologis
Gutta percha memiliki sifat tidak mengiritasi jaringan
lunak dan pulpa, tidak berbau sebagai bahan pengisian saluran
akar. Bahan ini mudah disterilkan dan dapat menghambat
pertumbuhan bakteri/ aktivitas anti bakteri dengan
menggunakan desinfektan dingin seperti larutan metafen tak
berwarna atau senyawa amonium kuartener seperti zefiran,

larutan tiomersal 0,1 % dan etil alcohol 60 %. Kombinasi zinc


oxide eugenol dan ikatan acrylic diameter 160 tidak
memberikan efek negatif pada periodonsium sedangkan calcium
hydroxide dapat efek rangsangan penutupan pada apeks saluran
akar (Grossman, 1995; Harty, 1992; Grossman, 1978).
b. Sifat fisik
Gutta percha point dikenal dengan sifat plastisitas.
Untuk medapatkan sifat plastisitas digunakan teknik melalui
pemanasan (thermoplasticied guttapercha technique) dan secara
kimiawi (kloroperca, eucaperca). Dengan cara thermoplastik
menggunakan lebih banyak panas untuk menaikkan plastisitas
gutta percha dan sedikit tekanan sedangkan dengan
menggunakan pelarut kimiawi mengurangi viskositas gutta
percha pada keadaan yang lebih cair dan menaikkan
plastisitasnya melebihi plastisitas pada keadaan thermoplastik.
Bentuk molekul trans linear dan sifat kristalnya lebih cepat
sehingga mengakibatkan gutta percha lebih keras dan kaku
sehingga lebih mudah patah serta kurang elastik dari pada getah
murni (Grossman, 1995; Nicholls, 1984; Grossman, 1952).
c. Sifat thermis
Karakteristik temperatur gutta percha berdasarkan
proses terjadinya kristalisasi dibagi atas 2 bentuk yaitu alpha
dan beta. Bentuk fase beta melunak sekitar 98,60F (370C)
berubah menjadi bentuk kristal ke fase alfa sekitar 107,60F111,20F (420C- 440C) dan akhirnya mengerut, berbentuk
amorphous. Gutta percha mengalami 60% kristalisasi dan 40%
memiliki bentuk amorphous.
Hasil pembentukan fase alpha dapat mengalami
pengerutan sedikit akan tetapi kompaksi tekanan serta
penggunaan teknik yang baik dapat mengurangi proses
pengerutan.
Gutta percha dapat dilunakkan dengan pelarut kimia
untuk meningkatkan adaptasi dalam persiapan pengisian saluran
akar. Akan tetapi proses pengerutan dapat terjadi dan jaringan
periradikuler dapat mengalami iritasi oleh karena proses

penguapan bahan pelarut. Hal ini disebabkan karena bahan


pelarut sulit menjangkau saluran gigi atau kurang kehati-hatian
di dalam menumpatkan sejumlah gutta percha yang lunak ke
dalam jaringan periradikuler (Cohen, 1998; William, 1979).
d. Sifat kimia
Struktur kimia gutta percha secara alamiah berasal dari
polimer Isoprene (C5H8) yang merupakan molekul polimer
organik yang ditandai suatu atom ikatan rantai kovalen.
Struktur isomer gutta percha adalah trans -1, 4-poly isoprene,
di mana memiliki struktur yang teratur yang dapat mengalami
kristalisasi sehingga tampak keras dan kaku (Cohen, 1998;
William, 1979).
Keuntungan :
- Bersifat plastis
- Larut dalam kloroform / ekaliptol.
- Dapat beradaptasi dengan baik terhadap dinding saluran akar
- Manipulasinya sederhana
- Dapat dikeluarkan dari saluran akar bila diperlukan
- Toksisitasnya rendah.
Kekurangan
- Sulit untuk saluran akar yang sempit dan bengkok
- Penyimpanan yang tidak baik / terlalu lama akan mudah patah.

3.3 Indikasi dan Kontraindikasi Perawatan Saluran Akar


3.3.1 indikasi perawatan saluran akar:
a. mahkota gigi masih dapat direstorasi dan berguna untuk keperluan
prostetik
b. gigi tidak goyang dan periodontal normal
c. belum terlihat adanya fistula
d. pada foto rontgen, resorpsi akar tidak lebih 1/3 apikal, tidak ada
granuloma pada gigi sulung

e. kondisi pasien baik serta menginginkan giginya untuk dipertahankan


serta bersedia untuk memelihara kesehatan gigi dan mulutnya
f. keadaan ekonomi pasien mengizinkan
g. diagnose nekrosis pulpa totalis
3.3.2 kontraindikasi perawatan saluran akar :
a. gigi tidak dapat direstorasi lagi
b. resorpsi akar lebih dari 1/3 apikal
c. kondisi pasien jelek misalkan mengidap penyakit diabetes, TBC dan
sebagainya
d. terdapat belokan akar dengan granuloma atau kista yang sukar
dibersihkan atau sukar dilakukan tindakan bedah endodontik

3.4 Cara Pengaplikasian Bahan Pengisi Saluran Akar


3.4.1 Teknik pengisian gutta point
a. Teknik single cone :
Teknik ini dilakukan dengan memasuk kan kon gutta point
tunggal ke dalam saluran akar dengan ukuran sesuai dengan diameter
preparasinya. Untuk menambah adaptasi gutta point dan
kerapatannya terhadap dinding saluran akar ditambahkan semen
saluran akar (sealer)
b. Teknik kondensasi
Teknik ini dilakukan dengan memasukkan guttap point ke
dalam saluran akar, kemudian dilakukan kondensasi atau penekanan
kearah lateral maupun kearah vertikal. Indikasi teknik ini jika bentuk
saluran akarnya oval atau tidak teratur.
Teknik kondensasi lateral :
Saluran akar diulasi semen dan guttap point utama (#25)
dimasukkan sesuai dengan panjang preparasi, kemudian ditekan
dengan spreader ke arah lateral. Dengan cara yang sama
dimasukkan guttap point tambahan (lebih kecil dari spreader)
hingga seluruh saluran akar terisi sempurna.
Teknik kondensasi vertikal :
Saluran akar diulasi semen dan guttap point utama
dimasukkan sesuai dengan panjang preparasi, kemudian guttap

point dipanaskan ditekan dengan plugger ke arah vertikal ke


bawah. Dengan cara yang sama Gutt ap percha tambahan (dibuat
seperti bola) dimasukkan dan ditekan hingga seluruh saluran akar
terisi sempurna.
c. Teknik kloropercha / eucapercha
Teknik ini dilakukan dengan melunakkan ujung guttap point
utama dengan kloroform atau eucalyptol dan dimasukkan ke dalam
saluran akar hingga guttap point akan berubah bentuk sesuai dengan
saluran akarnya terutama daerah apikal. Kon dikeluarkan lagi untuk
menguapkan bahan pelarutnya. Setelah saluran akar diulasi semen
guttap point dimasukkan ke dalam saluran akar dan ditekan hingga
seluruh saluran akar terisi sempurna.

d. Teknik Termokompaksi
Teknik ini dilakukan dengan menggunakan alat McSpadden
Compactor atau E ngine Plugger yaitu alat yang mirip file tipe H
(Hedstrom). Akibat putaran dan gesekan dengan dinding saluran akar
mampu melunakkan guttap point dan mendorong ke arah apikal
e. Teknik termoplastis
Teknik ini dilakukan dengan menggunakan alat Ultrafil atau
Obtura, yaitu alat yang bentuknya mirip pistol dan mampu melunakkan
guttap point serta mendorong ke dalam sakuran akar ke arah apikal.
3.4.2

Teknik Aplikasi Bahan Pengisi Saluran Akar Pasta


a. Metode penyuntikan
- menggunakan jarum semprit dengan tabung Jarum khusus.
- Pasta dicampur dan dimasukkan dalam tabung,
- Tangkai disekrup dipasang dan diputar, pasta akan keluar
melalui jarum khusus.
- Jarum dimasukkan sejauh mungkin dalam saluran akar
- pasta disuntikkan sambil jarum ditarik perlahan-lahan.
- sCara ini dapat mengisi seluruh saluran akar dari apeks
sampai orifis.
b. Metode peletakan

dilakukan dengan jarum lentulo. Pasta dicampur, diletakkan


pada jarum lentulo kemudian dimasukkan dan diputar
didalam saluran akar.
seperti halnya dengan suntikan, saluran akar akan terisi
dengan memutar lentulo dan menariknya perlahan-lahan.

BAB IV
KESIMPULAN

DAFTAR PUSTAKA

1. Nisha garg dan Amit Garg. 2010. Text Books of Ebdodontics, 2nd edition,
Jaypee Brothers Medical Publisher Ltd, New delhi. 265-279
2. Shidarta W. 2000. Penggunaan kalsium hidroksidadi bidang konservasi gigi.
JKGUI. Edisi khusus (7) 435-443
3. Navi Yanti. 2001. Penggunaan kalsium hidroksida sebagai bahan dressing
saluran akar, dentika Dental jurnal, vol 6 (7) 24-30
4. Grossman, LI.1974. Endodontics Practices, 8th ed, Lea & Febringer,
Philadelphia.93-132

Anda mungkin juga menyukai