PEMBAHASAN
Semen Dan
Pasta
Padat
Semi Padat
Ag-Point
Gutta
Percha
3.2.1
4. Grosmanns sealer
Komposisi
Powder terdiri dari ZnO reagent (40 bagian), staybellite resin (30
bagian), bismuth subcarbonate (15 bagian), sodium borate (1
bagian). Sedangkan liquidnya berupa eugenol.
Sifat
- Bersifat plastis
- Slow setting time (boleh karena penambahan sodium borate
anhydrate)
- Memiliki kerapatan yang baik
- Setting time kira-kira 2 jam pada suhu 370C ( setting time
tergantung pada jumlah ZnO dan pH resin, tekhnik
pencampuran, kelembaban, suhu gkass plate, dan spatula saat
pengadukan).
5. Wachs sealer
Komposisi
Komposisi terdiri atas bubuk yaitu ZnO (10gr), tricalcium
phosphate (2gr), bismuth subnitrate (3,5gr), bismuth subiodide
(0,3 gr) heavy magnesium oxide (90,5gr) dan bahan liquid terdiri
dari canada balsam (20ml) dan oil of clove (6ml)
Sifat
Kelebihan :
- Medium working time
- Medium lubricating quality
- Iritasi periapikal kecil
- germisid
Kekurangan :
-
Odor of liquid
6. Tubliseal (1861)
Komposisi
Komposisi bahan ini terdiri dari komponen base and catalyst.
Komposisi base trdiri atas ZnO (57-59%), oleo resin (18,521,5%), bismuth triokside (7,5%), thymol iodine (375-5%), oil of
wax. Sedangkan bahan catalyst terdiri dari eugenol, polymerised
mechine, annidalin.
Sifat
Kelebihan :
- Mudah pengadukannya
- Extremely lubricated
- Tidak menyebabkan pewarnaan pada gigi
- Setelah setting mengalami ekspansi
Kekurangan :
-
AH-26
AH-Plus
Terdiri atas 2 pasta
Tidak menyebabkan
pewarnaan gigi
Ketebalan pasta 20 m
Ketebalan pasta 39 m
Radiopak sangat baik
Radiopak baik
Kelarutannya lebih rendah
Sedikit larut
3. Hydron
Hydron, poli-2 hidroksietil-metakrilat adalah agar hodrofilik
yang diperkenalkan pertama kali untuk penggunaan biologi oleh
Wichterle dan Lim (1960). Jika berkontak dengan cairan akan
menyerap air dan membengkak. Karena bersifat seperti itu maka
bahan digunakan sebagai bahan pengisi saluran akar secara suntikan
bersama dengan penambahan katalis bensoil peroksida untuk
polimerisasi.
C. Bahan Adhesif Dentin
1. Smen cyanocrilate
Semen ini tampaknya cukup relatif bila dievaluasi tentang
kebocoran secara invitro dan tipe isopropil dapat ditoleransi dengan
baik oleh jaringan sedangkan etil sianokrilat tampaknya agak
mengiritasi jaringan.
2. Semen glass-ionomer
Semen glass ionomer terbukti lebih efektif dari pada ZOE
untui mencegah kebocoran secara invitro. Jika ditanam dalam
tulang menyebabkan terjadinya peradangan dan vahan dapat
ditoleransi cukup baik.
3. Semen polikarboksilat
Semen polikarboksilat merupakan sealer efektif asalkan ada
kontak yang cukup dengan dinding saluran akar. Kekurangannya
adalah perlunya alat plastik khusus karena sangat adhesiv terhadap
logam. Pada penelitian invitro terlihat bahwa semen polikarboksilat
menimbulkan kebocoran (Barry dan Fried, 1975). Pada penelitian
lain hasil yang lebih baik diperoleh dengan mencampur
polikarboksilat dengan kone khusus ( sanders dan Dooley, 1974;
Yee, Lugassy dan peterson, 1975).
4. Semen kalsium fosfat
Semen kalsium fosfat mempunyai kemampuan yang baik
untuk membasahi dinding dan membuat hidroksiapatit sebagai
produk samping dari proses pengerasan, membuat semen ini dapat
ditolerir dengan baik oleh jaringan vital (Grininger dkk,1984;
Chohayeb Chow dan Tsaknis, 1987). Walaupun pada pemeriksaan
mikroskop elektron terlihat bahwa semen efektif untuk menutup
foramen dan untuk menembus tubulus dentin, saluran yang diisi
dengan semen kalsium fosfat dan gutta percha terbukti permeabel
(Krell dan Medison, 1985).
5. Bahan Komposit
Bahan komposit dengan atau tanpa agen bonding dentin,
seperti digunakan pada restorasi sudah dievaluasi dan ternyata
cukup baik. Bahan biasanya mengeras cukup cepat dan pada
dasarnya dapat digunakan dengan tekhnik konetunggal.
Biokompabilitas bahan ini pada terapi endodontik masih belum
diketahui. Namun reaksi ligamen periodontal terhadap komposit
menunjukkan biokompabilitas yang rendah. Efek yang merugikan
Sifat :
- Aplikasi bahan formaldehid pada jaringan vital menyebabkan
bahan menyebar ke seluruh tubuh
- Banyak orang yang manunjukkan hipersensitivitas terhadap
firmaldehid
- Bersifat mutagenik dan karsinogenik
- Kortikosteroid mempengaruhi respon kekebalan dari jaringan
periapikal
- Terkadang menimbulkan efek sistemis
2. N2
Komposisi :
- Powder : ZnO (8,51gr), leda tetraoxide para (12gr),
paraformaldehyde (4,7gr), bismuth subcarbonate (2,6gr),
Komposisi:
Terdiri atas Ca (54,09%), O (43,19%), dan H (2,27%)
Sifat :
- Mempunyai BM 74gr
- pH 11-12,8 (dapat mengubah situasi lingkungan menjadi basa)
- Daya larut tinggi di dalam air dan gliserol
- Tidak larut dalam alkohol
- Biokompabilitas terhadap jaringan baik
- Antimikroba yang kuat (bakterisid)
- Menstimulasi terbentuknya jaringan keras di daerah kerusakan
- Tidak iritasi
- Menstimulasi proses penyembuhan
- Radiopak
- Toksisitas lebih kecil dari ZOE
Produk-produk kalsium hidroksida :
a. Pasta pulpdent : kalsium hidroksida + metil sclulosa
b. Pasta calxyl : kalsium hidroksida + larutan ringer
c. Pasta dan pasta : hydcal, dycal
d. Calciobiotik root canal sealer (CRCS)
Komposisi terdiri powder yaitu ZnO, barium sulfate,
bismuth subcarbonate, hydrogenated resin, calcium hydroxide,
dean liquid berupa eugenol, eucalyptol. CRCS merupakan
sealer yang mengandung ZOE-eukalyptol dan Ca(OH)2 dan
mempunyai
efek
osteogenik.
Kelebihannya
yaitu
biokompatibel, stabil, sedikit diresorpsi dan mudah
dibersihkan. Kekurangannya yaitu sealer yang keluar tidak
dapat diresorpsi oleh cairan jaringan, daya antibakteri kecil.
e. Seal apeks (semen saluran akar)
Komposisi terdiri atas base dan bahan katalis. Bahan
base terdiri atas Ca(OH)2 (25%), ZnO (6,5%), kalsium oksida,
butyl benzene, fumed silica (silikon dioxide). Sedangkan bahan
katalisnta terdiri dari barium sulfat (18,6%), titanium dioxide
(5,1%), zinc steorat (1%), isobuthyl salycilate, disalycilate,
trisalicylate, bismuth trioxide. Kelebihan dari seal apeks yaitu
memiliki efek terapetik yang baik, biokompatibel, sealer yang
keluar dari apikal akan diresorpsi dalam waktu 4-5 bulan.
Sedangkan kekurangan dari seal apeks yaitu kekuatan
Iodoform
Formulasi
pengisi saluran akar: bahan yang mengandung
iodoform yang tersedia:
a. KRI Paste.
Kandungan:
- iodoform 80%
- parachlorophenol 2%,
- kamper 5%, dan
- mentol 1%.
Sifat:
- biokompatible,
- tidak mengganggu evolusi benih gigi maupun erupsi
gigi permanen,
- radiopak
- bisa diresorpsi.
b.Maisto pasta (iodoform, kamper, mentol, parachlorophenol,
oksida seng, lanolin,timol)
c.Guedes Pinto-tempel
parachlorophenol)
(iodoform
mengandung
kamper
Kebaikan :
- Dapat digunakan pada saluran akar yang sempit dan bengkok
- Radiopak
- Bakteiostatik
- Mudah disterilkan : termis / kimia
Kekurangan :
- Adaptasi dengan dinding saluran akar kurang baik
- Korosi
- Menyebabkan low grade pain
- Apikal seal kurang baik
- Sulit dikeluarkan bila diperlukan
3.2.3 Bahan Semipadat
1. Gutta percha
Gutta percha telah digunakan sebagai bahan pengisi saluran
akar selama lebih dari 100 tahun. Terdapat dua jenis gutta percha point
yang telah diproduksi yaitu standardised point atau cone dan
nonstandardized atau accessory point. Nonstandardized point
mempunyai ukuran yang bervariasi seperti extra fine, fine atau
medium, tergantung dari buatan pabrik. Perbedaan kedua jenis point ini
adalah nonstandardized point lebih tapered (Messing dan Stock, 1988).
Komposisi :
- Gutta percha 19% - 22 %
- Zinx oxide 59% -75% (untuk kekentalan)
- Metal sulphates 1.5% - 17% (untuk radiopak)
- Waxes/resins 1% - 4% (materi handling)
- Colouring agent <1% (untuk kontras visual)
Sifat :
a. Sifat biologis
Gutta percha memiliki sifat tidak mengiritasi jaringan
lunak dan pulpa, tidak berbau sebagai bahan pengisian saluran
akar. Bahan ini mudah disterilkan dan dapat menghambat
pertumbuhan bakteri/ aktivitas anti bakteri dengan
menggunakan desinfektan dingin seperti larutan metafen tak
berwarna atau senyawa amonium kuartener seperti zefiran,
d. Teknik Termokompaksi
Teknik ini dilakukan dengan menggunakan alat McSpadden
Compactor atau E ngine Plugger yaitu alat yang mirip file tipe H
(Hedstrom). Akibat putaran dan gesekan dengan dinding saluran akar
mampu melunakkan guttap point dan mendorong ke arah apikal
e. Teknik termoplastis
Teknik ini dilakukan dengan menggunakan alat Ultrafil atau
Obtura, yaitu alat yang bentuknya mirip pistol dan mampu melunakkan
guttap point serta mendorong ke dalam sakuran akar ke arah apikal.
3.4.2
BAB IV
KESIMPULAN
DAFTAR PUSTAKA
1. Nisha garg dan Amit Garg. 2010. Text Books of Ebdodontics, 2nd edition,
Jaypee Brothers Medical Publisher Ltd, New delhi. 265-279
2. Shidarta W. 2000. Penggunaan kalsium hidroksidadi bidang konservasi gigi.
JKGUI. Edisi khusus (7) 435-443
3. Navi Yanti. 2001. Penggunaan kalsium hidroksida sebagai bahan dressing
saluran akar, dentika Dental jurnal, vol 6 (7) 24-30
4. Grossman, LI.1974. Endodontics Practices, 8th ed, Lea & Febringer,
Philadelphia.93-132