Anda di halaman 1dari 5

Jenis gingivektomi :

1. Gingivektomi elektrosurgery
Gingivektomi elektrosurgery bertujuan untuk menghilangkan
pembesaran gingiva menggunakan jarum elektroda yang
bentuknya

ovoid

kecil

dan

diamond-shaped

elektroda.

Keuntungan dari gingivektomi jenis ini yaitu baik untuk


conturing

jaringan

dan

control

pendarahan.

Sedangkan

kerugiannya yaitu tidak dapat dilakukan pada pasien dengan


penyakit

jantung.

tulang,

mengakibatkan

Selanjutnya

the

Jika
heat

jarum

elektrosurgery

kerusakan
generated

yang

dapat

menyentuh
ireversibel.

mengakibatkan

kerusakan pada jaringan dan kehilangan jaringan periodontal


pendukung(carranza, 2009 :752).
Beberapa peneliti mengungkapkan

bahwa

tidak

ada

perbedaan yang signifikan pada proses penyembuhan gingiva


yang dilakukan elektrosurgery dan dengan pembedahan,
peneliti

lain

menyebutkan

gingiva

pada

teknik

bahwa

proses

elektrosurgery

penyembuhan

lebih

lambat

dari

pembedahan dengan pisau bedah (carranza, 2009 :753).


2. Gingivektomi laser
Laser gingivektomi dibagi menjadi 2 tipe, yaitu carbon
dioksida (

CO2

) dan neodymium: ytttrium-alumunium-garnet

(Nd:YAG). Masing masing dari tipe tersebut mempunyai


panjang gelombang, yaitu 10,600 nm dan 1064 nm. Sinar
laser

CO2

yang

dimiliki

digunakan untuk melakukan eksisi. Kekurangan


dari

laser

gingivektomi

adalah

proses

penyembuhannya lebih lama jika dibandingkan dengan eksisi


menggunakan skalpel gingivektomi (Caranza, 2002: 752).
3. Gingivektomi chemosurgery

Teknik

ini

menghilangkan

gingiva

menggunakan

kimia.

Sejenis 5% paraformaldehid atau potassium hidroxide. Tetapi


teknik ini jarang digunakan karena memiliki kekurangan:
a. Aksi kedalaman tidak dapat terkontrol, karena jaringan
attach dibawah poket dapat terluka.
b. Remodelling gingival tidak dapat dilakukan secara efektif
c. Epitelisasi
dan
reformasi
epitel
junction
serta
pembentukkan kembali fiber alveolar crest lebih lambat
pada teknik kimia daripadda dengan scalpel.
Oleh sebab itu, menggunakan metode kimia ini tidak
rekomendasikan (Caranza, 2002:753).

Indikasi kuretase :
a) Kuretase dapat dilakukan sebagai bagian dari prosedur
perlekatan baru pada poket infraboni dengan kedalaman
sedang yang berada pada sisi yang aksesibel dimana bedah
"tertutup" diperhitungkan lebih menguntungkan. Namun
demikian, hambatan teknis dan aksesibilitas yang inadekuat
sering

menyebabkan

tehnik

ini

dikontraindikasikan

(Carranza dan Henry, 2002).


b) Kuretase dapat dilakukan sebagai perawatan nondefinitif
(perawatan alternatif) untuk meredakan inflamasi sebelum
penyingkiran poket dengan tehnik bedah lainnya, atau bagi
pasien yang karena alasan medis, usia dan psikologis tidak
mungkin diindikasikan teknik bedah yang lebih radikal
seperti bedah flep misalnya. Namun harus diingat, bahwa
pada pasien yang demikian, tujuan penyingkiran poket
adalah dikompromikan, dan prognosis menjadi kurang baik.
Indikasi yang demikian hanya berlaku apabila tehnik bedah
yang sebenarnya diindikasikan tidak memungkinkan untuk
dilakukan. Baik klinisi maupun pasien harus memahami

keterbatasan dari perawatan nondefinitif ini (Carranza dan


Henry, 2002).
c) Kuretase sering juga dilakukan pada kunjungan berkala
dalam

rangka

perawatan

fase

pemeliharaan,

pemeliharaan

rekurensi/kambuhnya

pada

inflamasi

sebagai

metoda

daerahdaerah

dengan

dan

pendalaman

poket,

terutama pada daerah dimana telah dilakukan bedah poket


(Carranza dan Henry, 2002).

Tahapan kuretase:
a. Anestesi.- Sebelum melakukan kuretase gingival atau
kuretase subgingival, daerah yang dikerjakan terlebih dulu
diberi anestesi lokal.
b. Skaling dan rootplaning

.-

Permukaan

akar

gigi

dievaluasi untuk melihat hasil terapi fase I. Apabila masih


ada partikel kalkulus yang tertinggal atau sementum yang
lunak, penskeleran dan penyerutan akar diulangi kembali.
c. Penyingkiran epitel saku.- Alat kuret, misalnya kuret
universal Columbia 4R - 4L, atau kuret Gracey no. 13 - 14
(untuk permukaan mesial) dan kuret Gracey no. 11 - 12
(untuk permukaan distal) diselipkan ke dalam saku sampai
menyentuh epitel saku dengan sisi pemotong diarahkan ke
dinding jaringan lunak saku. Permukaan luar gingiva
ditekan dari arah luar dengan jari dari tangan yang tidak
memegang alat, lalu dengan sapuan ke arah luar dan
koronal epitel saku dikuret. Untuk penyingkiran secara
tuntas semua epitel saku dan jaringan granulasi perlu
dilakukan beberapa kali sapuan.

Gambar 2. Kuretase gingival dilakukan dengan kuret


dengan sapuan horizontal.
d. Penyingkiran

epitel

penyatu.-

Penyingkiran

epitel

penyatu hanya dilakukan pada kuretase subgingival. Kuret


kemudian diselipkan lebih dalam sehingga meliwati epitel
penyatu sampai ke jaringan ikat yang berada antara dasar
saku dengan krista tulang alveolar. Dengan gerakan seperti
menyekop ke arah permukaan gigi jaringan ikat tersebut
disingkirkan.
e. Pembersihan

daerah

kerja.-

Daerah

kerja

diirigasi

dengan akuades (aquadest) untuk menyingkirkan sisa-sisa


debris.
f. Pengadaptasian.diadaptasikan

ke

Dinding

saku

permukaan

yang
gigi

telah
dengan

dikuret
jalan

menekannya dengan jari selama beberapa menit. Namun


apabila

papila

interdental

interdental

sebelah

sebelah

vestibular

oral

dan

terpisah,

pengadaptasiannya dilakukan penjahitan.

papilla
untuk

Gambar 3. Kuretase subgingival. A. Penyingkiran epitel


dinding saku; B. Penyingkiran epitel penyatu dan
jaringan granulasi; C. Prosedur pengkuretan selesai.
g. Pemasangan

dressing

periodontal.

Pemasangan

pembalut periodontal tidak mutlak dilakukan, tergantung


kebutuhan(Caranza, 2002:746).

Anda mungkin juga menyukai