FISSURE SEALANT
MODUL 8
KBK 15
Pembimbing :
Prof.Dr.drg.E.Arlia Budiyanti,SU,SpKGA
UNIVERSITAS TRISAKTI
JAKARTA
2020
PENDAHULUAN
Penyakit multifaktorial yang disebabkan karena adanya host, substrat, bakteri, waktu.
Menurut data Riskesdas taun 2018 terdapat 93% & anak usia dini, yakni dalam rentang usia
5-6 tahun, mengalami gigi berlubang. 90% dari karies yang terjadi pada anak-anak dan
remaja. Perkembangan karies pit dan fisura terjadi bukan hanya pada anak namun sampai
remaja dan dewasa muda, maka dari itu dibutuhkan pencegahan dengan Fissure Sealant.
Fissure sealant adalah salah satu perawatan yang dapat mencegah akumulasi debris dan
menghambat aktivitas bakteri di dalam pit dan fisur dengan mengurangi retensi yang ada dan
membentuk lapisan tipis pada permukaan gigi sebagai penghalang mekanis antara struktur
gigi dan rongga mulut.1 Morfologi dari pit dan fisur permukaan oklusal gigi posterior
bervariasi, diantaranya adalah:2
1. Tipe V
Bentuk pit dan fisur yang lebar di bagian atas kemudian semakin menyempit di bagian
dalam. Tipe V dangkal. lebar dan cenderung mempunyai sifat self-cleansing.
2. Tipe U
Ukuran lebar di bagian atas dan bawah hampir sama. Tipe U dangkal, lebar dan
cenderung mempunyai sifat self-cleansing
3. Tipe I
Sangat sempit, dalam, rentan karies dan jangkauannya sangat terbatas sehingga
dibutuhkan teknik invasive. Bentuk pit dan fisur dari tipe I menyerupai leher botol.
4. Tipe K
Mempunyai pit yang sangat sempit, namun lebar pada bagian bawah.
5. Tipe Y terbalik.
Gambar 1. Morfologi pit dan fisur2
Bakteri dan sisa makanan menumpuk di daerah tersebut. Saliva dan alat
pembersih mekanis sulit menjangkaunya. Dengan diberikannya bahan penutup pit dan
fisura pada awal erupsi gigi, diharapkan dapat mencegah bakteri sisa makanan berada
dalam pit dan fisura. Tujuan utama diberikannya sealant adalah agar terjadi penetrasi
bahan ke dalam pit dan fisura serta berpolimerisai dan menutup daerah tersebut dari
bakteri dan debris. Bahan sealant ideal mempunyai kemampuan retensi yang tahan
lama, kelarutan terhadap cairan mulut rendah, biokompatibel dengan jaringan rongga
mulut, dan mudah diaplikasikan. 1 Bahan sealant tersedia dalam berbagai jenis yakni
Resin-based sealant dan glass ionomer cement (GIC). Resin-based sealant merupakan
pilihan pertama yang dipakai untuk pit dan fissure sealant, dikarenakan mempunyai
retensi yang lebih tinggi dibanding GIC. Namun untuk memakai resin komposit,
dibutuhkan isolasi yang baik agar menghindari kontaminasi saliva sehingga dapat
terjadi kegagalan pada perawatan. GIC dapat menjadi pilihan kedua ketika pasien
mempunyai pit dan fisur yang dalam dan sulit diisolasi, gigi molar yang belum
sepenuhnya tumbuh atau bisa menjadi sealant transisi sebelum penempatan resin
komposit. 2 Glass Ionomer cement (GIC) khususnya Fuji VII, telah lama digunakan
sebagai bahan sealant pada pit dan fissure. Keunggulan GIC sebagai bahan sealant
ialah, dapat diaplikasikan dengan cepat dan mudah setelah gigi erupsi, bahkan pada
kondisi gigi molar yang erupsi sebagian. GIC dapat menutup pit dan fissure pada
permukaan gigi, kemampuan GIC melepaskan fluor berpengaruh pada proses
remineralisasi dari enamel atau dentin dan melindungi dari asam dan perkembangan
karies. Glass Ionomer Cement (GIC) mempunyai kemampuan berikatan secara kimia
dengan jaringan keras gigi. Adhesi secara kimiawi terjadi melalui pertukaran ion
langsung ke struktur gigi yang menyebabkan tidak diperlukannya penggunaan etsa
maupun bonding, sehingga perawatan dapat dilakukan dengan waktu yang lebih
singkat. Sealant dengan bahan GIC, berawarna merah muda sealant, sehingga
memudahkan penempatan dan identifikasi tepi.2
pit & fissure sealant yang dalam dan memiliki morfologi beresiko karies
Gigi yang secara klinis bebas karies
Gigi permanen muda yang sudah erupsi kurang dari 4 tahun
B. Kontraindikasi Fissure sealant3
Pit dan fisura dangkal yang memungkinkan terjadinya self cleansing
Terdapat karies secara klinis maupun radiografis
Mahkota gigi belum erupsi sempurna
1. Alat
a. Light cured
b. Bur enhance
c. Ball applicator
2. Bahan
a. ETSA
b. Bonding agent
c. Flowabale komposit
Kompomer
1. Alat
a. Light cured
b. Bur enhance
c. Ball applicator
2. Bahan
a. NRC
b. Prime bond NT
c. Flowable kompomer
GIC
1. Alat
a. Semen spatula plastic
b. Plastis filling plastic
c. Bur Arkansas
2. Bahan
a. GIC
b. Dentin conditioner
c. Varnish
d. Paper pad
D. Tahapan Perawatan
1. Persiapan operator
Cuci tangan 6 langkah sesuai WHO
5 momen mencuci tangan
Donning APD level 3
2. Mempersilahkan masuk pasien dan orang tua pasien
•Melakukan senyum, salam dan sapa
•Anamnesis : Menanyakan keluhan pasien
•Menjelaskan kepada orangtua pasien mengenai perawatan yang akan
dilakukan (pelapisan bahan pelapis pada ceruk dalam untuk gigi belakang
kanan yang bertujuan untuk mencegah retensi makanan dan mencegah
terjadinya gigi berlubang)
3. Setelah menjelaskan dan orangtua pasien setuju dengan perawatan tersebut
(fissure sealent) yang akan dilakukan mengisi dan menandatangani
Informed Consent.
4. Persiapan dan Manajemen Pasien
Pasien melepaskan sandal/ sepatu
Mempersilahkan pasien duduk di dental unit
Pasien berada pada posisi semi supine
Pasangkan polybib
Melakukan Tell- Show-Do Menjelaskan perawatan dengan bahasa yang
mudah dimengerti, memperagakan dan melakukan prosedur fissure sealant
untuk mengurangi rasa takut pada pasien
5. Pasien diinstruksikan untuk berkumur dengan menggunakan povidone iodine
selama 30 detik.
2. Instruksi
Untuk perawatan GIC:
• Tidak makan atau mengunyah selama 30 menit setelah perawatan
• Melakukan kontrol keesokan harinya untuk melakukan poles
• Kontrol 1 minggu setelah perawatan
3. Edukasi
Host (gigi) : Meningkatkan makan makanan yang bergizi agar gigi kuat, sehat dan
tidak mudah berlubang untuk anak-anak dan pada ibu hamil untuk pertumbuhan dan
perkembangan janin.
Lokal Topical application fluor & Fissure sealant
Sendiri Sikat gigi dengan pasta mengandung fluoride
Substrat (makanan) : Mengurangi makanan manis seperti coklat dan permen yang
mudah menempel pada gigi dan membuat rongga mulut menjadi asam saat
berinteraksi dengan bakteri. Asam akan melarutkan email gigi. Sama jam makan sm
nyamil 2 jam jeda
Bakteri : Bakteri menempel pada gigi karena ada sisa makanan yang tertinggal
karena tidak menyikat gigi yang baik dan benar sehingga harus diajarkan cara
menyikat gigi yang baik dan benar.
Waktu : Menyikat gigi 2x sehari pagi setelah sarapan dan malam sebelum tidur.
(menggunakan pasta berfluoride dangan bulu sikat yg halus)
I. Kontrol
Pasien diinstruksikan untuk kontrol setiap 6 bulan sekali untuk memeriksa restorasi pit
and fissure sealant. Untuk pemeriksaan pit dan fisur dilakukan dengan pemeriksaan subjektif
dan pemeriksaan objektif. Pada pemeriksaan subjektif dilakukan dengan mewawancarain
pasien apakah terdapat keluhan seperti rasa sakit atau rasa yang mengganggu mastikasi dan
fonetik pada restorasi. Pada pemeriksaan objektif dilakukan pemeriksaan secara visual dan
taktil apakah ada restorasi yang hilang sebagian atau seluruhnya, atau terdapat perubahan
warna
DAFTAR PUSTAKA
1. Sreedevi A, Brizuela M, Mohamed S. Pit and Fissure StatPearls Publishing; 2020 Jan
2. Muthu MS, Kumar S. Pediatric Dentistry Prinsiple and Practice. 2nd ed. India:
Elsevier; 2011.
3. Dean JA, Dentistry for child and adolescent. 10th ed. India:Elsevier; 2019
4. Mathur S, Jaiswal N, Tripathi AM, Saha S, Palit M. Restorative Materials Used in
Pediatric Dentistry. Int J Oral Health Med Res. 2016;2(6): 101-104.
5. Marwah N, Ahuja S. Pit and Fissure Sealants. In: Textbook Of Pediatric Dentistry.
4th ed. New Delhi: Jaypee Brothers; 2018. p. 285–300.
6. Asnani KH. Essentials of Pediatric Dentistry. 1st ed. Jaypee Brothers Medical
Publishers (P) Ltd; 2010.