PERTANYAAN RADEN

1. Di dalam ppt disebutkan mengenai teori etiologi supernumerary, Dan pd kasus ini mengarah ke
teori yang mana?
Jadi, etiologi dari supernumerary ini ada beberapa teori. Yang kita baca di jurnal itu ada teori
dikotomi, hiperaktif dental lamina, atavisme. Supernumerary pada kasus ini (parapremolar)
lebih mendukung teori hiperaktif dental lamina
Teori dikotomi: yaitu benih gigi terbagi dua saat perkembangannya. Satu bagian akan
berkembang menjadi gigi normal sementara satunya lagi berkembang menjadi gigi
supernumerary seperti mesiodens.
Teori hiperaktif dental lamina: Teori yang mengatakan bahwa gigi supernumerary dapat
terjadi akibat hipergenesis epitel dimana sisa lamina dental atau cabang palatal lamina dental
yang aktif dirangsang untuk berkembang menjadi benih gigi tambahan sehingga terbentuknya
gigi supernumerary.
Teori Atavisme: Gigi supernumerary terjadi karena mengikuti primitive dentition. Nenek
moyang manusia yang dipercayai berasal dari spesies kera mempunyai 44 gigi sehingga pada
saat ini masih terdapat manusia yang mempunyai jumlah gigi yang lebih dari normal atau gigi
supernumerary.

2. Apa yang menjadi pertimbangan meyakinkan kalian kalau kasus tersebut adalah susuk?
Dari hasil radiografi kami menduga gambaran radiopak tersebut adalah benda asing yaitu susuk,
dikarenakan Selain dari bentuknya yang menyerupai jarum kami juga melihat kondisi dari gigi2
yang berdekatan. Pada daerah anterior terlihat gigi 31 atau 41 dalam kondisi normal yang
menandakan pasien tidak pernah menerima perawatan apapun.
3. Di ppt disebutkan komplikasinya ada masalah patologis, contohnya apa? kista dentigerous,
amloblastoma, odontoma, dan fistula
4. di ppt disebutkan pd foro panoramik terdapat tambahan foto radiograf berupa periapikal jika
dibutuhkan, pertimbangan apa yg mengharuskan dilakukannya radiograf tersebut?
Diketahui gigi supernumerary yang tidak erupsi sering kali berada lebih ke arah lingual atau
apikal dari gigi yang normal, dimana kalau dengan foto panoramik hanya mendapatkan
gambaran secara garis besar sedangkan kita membutuhkan gambaran yang lebih spesifik atau
lebih jelas mengenai kondisi/ keadaan/ letak dari gigi tersebut. Maka dilakukan foto periapikal.
5. Pada saat seperti apa gigi supernumerary diekstraksi atau dibiarkan?
 - Jika gigi supernumerary erupsi dalam posisi yang benar dan tidak mengganggu oklusi maka
gigi tersebut bisa dibiarkan.
- Tapi kalau erupsi dengan kekurangan ruang, maka sebaiknya di ekstraksi demi mencegah
gigi berjejal atau mencegah masalah oklusi.
- Jika gigi yang tidak dierupsi sudah diketahui, dan ingin dilakukan perawatan ortho,
disarankan untuk diesktraksi sebelum dimulai perawatannya.
- Tapi pasien juga memiliki hak memilih untuk membiarkan/mengekstraksi gigi
supernumerary yang belum erupsi, terutama jika belum menyebabkan efek iatrogenik atau
tidak mengganggu perawatan.
- Dokter juga perlu menjelaskan resiko yang mungkin dapat terjadi di kemudian hari dan
masih tetap harus dilakukan observasi secara berkala melalui pemeriksaan radiograf dari gigi
supernumerary yang tidak erupsi.
6. Di ppt disebutkan bahwa pd kasus termasuk tipe suplemental, apa ada tipe lainnya?
Tipe suplemental itu adalah pembagian menurut bentuknya
Jadi, Berdasarkan bentuknya:
 Conical: gigi berbentuk peg shape. (konus kecil)
 Tuberculate: terbentuk dari lebih dari satu cusp atau tuberkel. Bentuknya seperti barrel
shaped.
 Suplemental: berbentuk gigi yang normal, biasanya insisif, premolar atau molar.
 Odontoma: tidak berbentuk gigi, biasanya hanya massa jaringan gigi. Dikaitkan dengan
tumor odontogenik.
 Gigi supernumerary yang mirip gigi normal disebut gigi suplemental.
7. Kalau misalnya susuk tersebut terdapat di 1 sisi misalnya pipi kiri, saat panoramik apakah bisa
menyebabkan ghost image? Lalu gimana cara bedainnya?
Iya bisa, karena dia adalah benda asing. Jadi bisa menampilkan ghost image di sisi kontralateral.
Lalu ada jurnal yang bilang kalo gambaran ghost image dari susuk ini menampilkan jarum susuk
yang berbayang/ samar samar, ujungnya tumpul dan ada sedikit perbesaran gambar.