TINJAUAN PUSTAKA
a. Email / Enamel
Jaringan email merupakan jaringan yang paling luar berwana putih yang
menutupi mahkota gigi dan merupakan jaringan terkeras dari tubuh manusia.
Komposisi email terdiri dari jaringan anorganik 96%, organik 1% dan sisanya adalah
air. Komposisi inilah yang menyebabkan email sangat kuat. Sesuai dengan bahan
penyusun dan letaknya email berfungsi untuk melindungi gigi dari rangsangan luar
seperti panas, dingin, asam dan manis. Matriks email dihasilkan oleh sel ameloblast.3
b. Dentin
Dentin merupakan jaringan lapisan kedua dari struktur gigi dan merupakan
komponen terbesar dari gigi. Dentin terletak di bawah lapisan email dan berwarna
kuning serta jauh lebih lunak dari email. Komposisinya terdiri dari hidroksi apatit
80% dan zat antar sel organik 20% terutama terdiri dari serat-serat kolagen dan
glikosaminoglikans yang disintetis oleh sel yang disebut sel odontoblast. Dentin
merupakan sebagai atap dari pulpa atau untuk melindungi pulpa.3
c. Pulpa
Pulpa adalah kavitas yang terdapat pada bagian dalam gigi yang berisi saraf
dan pasokan darah ke gigi yang terbagi menjadi kamar pulpa (di bagian koronal) dan
saluran akar (di dalam akar).3
a. Ginggiva
Ginggiva atau disebut gusi adalah jaringan yang melapisi dan melekat erat
pada leher gigi dan tulang alveolar dan merupakan jaringan terluar yang tampak
dalam rongga mulut yang berwarna merah muda.3
b. Sementum
c. Ligamen Periodontal
d. Tulang Alveolar
Tulang alveolar merupakan bagian dari tulang rahang yang mengelilingi akar
gigi. Tulang ini membentuk suatu lubang tempat gigi tertanam. Ketebalan dan
ketinggian tulang alveolar tergantung dengan ada tidaknya gig yang disangga. Fungsi
tulang alveolar adalah sebagai penyangga gigi.3
2.1.3 Jenis Gigi
Gigi dibagi menjadi empat jenis, yaitu gigi seri, gigi taring, gigi geraham kecil
dan gigi geraham besar. Masing-masing jenis gigi memiliki bentuk yang berbeda.
Usia dewasa umumnya memiliki keempat jenis gigi ini, sedangkan untuk anak/gigi
susu hanya memiliki tiga jenis, yaitu gigi seri, gigi taring dan geraham. Empat jenis
gigi yaitu4 :
a. Gigi Seri
Istilah gigi seri adalah gigi insisif, jumlahnya empat di atas dan empat di
bawah. Dinamakan gigi seri karena langsung terlihat sama, sepasang (seri) dan
berdampingan. Gigi seri terletak pada bagian depan rahang dan langsung terlihat saat
pertama kali seseorang tersenyum atau berbicara.4
b. Gigi Taring
Istilah gigi taring adalah kaninus. Jumlahnya ada empat, satu di sebelah kanan
atas, satu di sebelah kiri atas, satu di sebelah kanan bawah, dan satu di sebelah kiri
bawah. Gigi ini adalah gigi yang terakhir tumbuh di rongga mulut, sehingga sering
mengalami kekurangan tempat. Posisinya lebih menonjol dibandingkan gigi yang
lain. Secara awam, dikenal dengan istilah gigi ginsul, tapi di kedokteran gigi, posisi
ini disebut ektopik atau menonjol.4
Istilah gigi geraham kecil adalah premolar. Jumlahnya ada empat di bagian
rahang/mulut atas, yaitu dua di sebelah kanan atas dan dua di bagian kiri atas. Lalu
ada empat lagi di bagian rahang/mulut bawah, yaitu dua di bagian kanan bawah dan
dua di bagian kiri bawah. Pre artinya sebelum atau mendahului, sehingga premolar
berarti mendahului molar. Hal ini karena letaknya di barisan sebelum gigi molar
(geraham).4
Bentuknya menyerupai gigi taring, tetapi memiliki bukit yang tajam di kedua
sisi, bukan satu seperti taring. Jenis gigi ini hanya dapat ditemukan pada periode gigi
tetap, sedangkan pada periode gigi susu tidak ditemukan gigi geraham kecil,
meskipun gigi geraham kecil pada periode tetap adalah gigi yang menggantikan gigi
geraham susu dalam proses tumbuh kembang gigi.4
2.2.1 Definisi
Supernumerary teeth didefinisikan sebagai kelebihan jumlah gigi pada satu set
gigi, baik gigi sulung maupun permanen.5 Jumlah gigi sulung normal adalah 20 buah,
sedangkan gigi permanen (gigi tetap) normal 32 buah termasuk Molar ketiga.6
Supernumerary teeth dapat berupa gigi tunggal, multipel, unilateral atau bilateral dan
pada maksila, mandibula atau keduanya.5,6
2.2.2 Klasifikasi
a. Berdasarkan lokasi7
1. Mesiodens yaitu gigi yang tumbuh di antara kedua gigi insisif sentral
A B
A B
Gambar 2.4. A. Terdapat gigi yang lebih kecil dari gigi molar yang berdekatan. B.
Radiografi paramolar.8
b. Berdasarkan morfologi7
1. Conical (konus kecil)
Biasanya berbentuk peg-shaped merupakan supernumerary teeth yang
sering dijumpai di antara gigi tetap. Gigi ini berkembang dengan
pembentukan akar yang lebih awal atau sama dengan pembentukan akar gigi
insisif tetap. Gigi ini biasanya muncul sebagai mesiodens dan kadang-kadang
ditemukan posisinya di atas serta terbalik ke arah palatal atau dapat juga
ditemukan dalam posisi horizontal. Supernumerary teeth yang berbentuk
konus lebih sering menyebabkan displacement dari gigi-gigi sebelahnya,
kegagalan erupsi atau tidak mempunyai efek terhadap gigi-gigi lain.
2. Tuberculate
Pada gigi tipe ini mempunyai lebih dari satu cusp atau tuberkel dan sering
digambarkan sebagai barrel-shaped dan berinvaginasi. Pembentukan akarnya
terlambat dari gigi insisif tetap. Tuberculate sering terbentuk berpasangan dan
biasanya terletak di sebelah palatal dari insisif sentral. Supernumerary teeth
ini sering tidak erupsi dan berhubungan dengan kegagalan erupsi gigi normal.
3. Supplemental
4. Odontoma
2.2.3 Etiologi
a. Teori hipergenesis epithel, bahwa gigi supernumerary juga dapat terjadi akibat
hipergenesis epitel dimana sisa lamina dental atau cabang palatal lamina
dental yang aktif dirangsang untuk berkembang menjadi benih gigi tambahan
sehingga terbentuknya supernumerary teeth.11
b. Faktor genetik, dipertimbangkan sebagai suatu hal yang penting pada adanya
supernumerary teeth. Berbagai kasus telah dilaporkan adanya rekurensi dalam
satu keluarga. Gen yang berkaitan dengan jenis kelamin (sex-linked)
diperkirakan memiliki kaitan dengan supernumerary teeth, dimana laki-laki
dua kali lebih sering memiliki supernumerary teeth dibandingkan wanita.12
2.2.4 Akibat
2.2.4 Diagnosis
2.2.5 Tatalaksana
2.2.6 Perawatan