Anda di halaman 1dari 3

Fissure Sealant

Selamat Pagi, perkenalkan saya Adecha Ekalipta dari kelompok 10, pada video kali ini saya akan
menjelaskan mengenai Fissure Sealant dan tahapan prosedur perawatan.

Apakah yang dimaksud dengan Fissure Sealant ?

Fissure sealant merupakan salah satu Metode pencegahan karies dengan cara menutup pit dan fissure
yang sempit dan dalam dengan bahan sealant seperti glass ionomer cement atau yang berbahan dasar
resin.

Bagaimana cara kerja fissure sealant ?

Aplikasi bahan Fissure sealant Menghambat masuknya debris, Membuat gigi tahan terhadap asam yang
dihasilkan bakteri Streptococcus. Mutans, Memicu remineralisasi, dan Membuat daerah pit dan fissure
mudah dibersihkan.

Indikasi Fissure sealant antara lain :

 Gigi posterior dengan dengan pit dan fissure yang dalam, bebas karies.

 Gigi molar permanen pada anak dengan risiko karies sedang-tinggi.

 Ideal pada gigi yang baru erupsi sempurna.

 Pasien yang sudah diberi topical application fluoride namun masih memiliki karies aktif.

Seangkan, kontraindikasi fissure sealant antara lain :

 Gigi yang tidak memiliki resiko karies.

 Gigi dengan pit dan fissure yang mengalami staining berat.

 Gigi dengan pit dan fissure yang landai dan mudah dibersihkan.

 Gigi dengan kavitas yang meluas hingga proksimal.

 Pasien yang tidak kooperatif.

Persiapan Pasien

Setelah memperkenal diri serta melakukan senyum, salam dan sapa kepada pasien, operator
mempersilahkan pasien untuk duduk di dental unit.

Persiapan Operator

Setelah mempersilahkan pasien duduk di dental unit, operator melakukan universal precaution yaitu
mencuci tangan sesuai standar who dan menggunakan alat pelindung diri seperti masker dan
handscoen.

Setelah itu melakukan anamnesa, pemeriksaan klinis serta menjelaskan tahapan perawatan fissure
sealant yang akan dilakukan.
Tahapan perawatan fissure sealant yang akan dilakukan terdiri dari oral profilaksis, penutupan pit dan
fissure dan kontrol periodic.

Alat dan Bahan yang dipersiapkan yaitu


Diagnostic kit, Brush profilaksis, pumice murni,, Saliva ejector. Cotton roll, Material penutupan pit dan
fisur : Resin komposit unfiller atau GIC, Dentin Conditioner, Etsa Asam Fosfat 37%. Light cure LED.
Articulating paper , Vaseline/ cocoa butter, serta Alat pemoles material penutupan pit dan fisur berupa
alpine bur.

Prosedur Perawatan

Fissure Sealant dengan bahan GIC

Yang pertama melakukan Sterilisasi daerah kerja serta pemberian disclosing agent sebelum dilakukan
oral profilaksis.

Oral profilaksis dilakukan dengan menggunakan brush profilaksis dan pumice murni pada permukaan
oklusal dan untuk bagian proksimal dapat dibantu dengan menggunakan dental floss.

Setelah itu dilakukan irigasi dan dikeringkan menggunakan three way syringe serta selama perawatan
dapat menggunakan bantuan saliva ejector untuk mengurangi kontak saliva.

Setelah gigi yang akan di sealant sudah kering, isolasi daerah kerja dengan menggunakan cotton roll dan
mengaplikasikan dentin conditioner (asam poliakrilat 10%) tunggu 10 detik, bilas dan keringkan. Dentin
con : untuk melembapkan dan menghilangkan smear layer.

Pengadukan material Glass Ionomer Cement (GIC)Type 4 dilakukan dengan gerakan melipat dengan
konsisntesi milky
Dilanjutkan dengan penutupan pit dan fissure yaitu mengaplikasikan GIC dengan cara diulaskan pada
gigi dengan bantuan mikrobrush dan ditunggu sampai mengeras.
Setelah aplikasi Vaseline atau cocoa butter pada semua permukaan sealant
Lalu cek oklusi dengan menggunakan articulating paper.
Fissure Sealant dengan Resin Komposit unfiller

Setelah dilakukan tahapan sterilisasi daerah kerja dan oral profilaksis serta gigi yang akan dilakukan
sealant sudah dipastikan kering serta isolasi daerah kerja.d

Dilanjutkan dengan aplikasi bahan etsa dengan asam fosfat 37% selama 20 detik, irigasi, keringkan
hingga tampak frosted appearance.
Setelah itu Aplikasi material penutupan pit dan fisur dengan resin komposit unfiller sampai menutupi
seluruh pit dan fissure, kemudian dilakukan light cure selama 30 detik

Cek oklusi dengan menggunakan articulating paper.


Kemudian dilakukan pemolesan pada daerah traumatic occlusion dengan alpine bur.
Dan tahapan yang terakhir yaitu kontrol pasca aplikasi fissure sealant pada kunjungan yang kedua serta
control peridodik.
Terimakasih.

Anda mungkin juga menyukai