Anda di halaman 1dari 7

ART (Atraumatic Restorative Treatment)

/ GI (Glass Ionomer)

KELOMPOK 11
ISMI NUR AZIZAH (PO714261191047)
NURUL FADILLAH (PO714261191062)

KEMENTRIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA


POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES MAKASSAR
PRODI D-IV KEPERAWATAN GIGI MAKASSAR
2020
KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Wr.Wb.

Pertama-tama penulis panjatkan kehadirat Allah swt. yang Maha Pengasih Lagi Maha
Penyayang karena atas berkat rahmat dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan
makalah ini tepat pada waktunya. Tak lupa pula penulis kirimkan salam dan selawat kepada Nabi
Muhammad saw. yang telah mengulung tikar kemaksiatan dan telah membentangkan permadani-
permadani kebahagiaan untuk para umatnya.

Dalam penyusunan makalah ini, penulis banyak mendapat bantuan dari dosen mata
kuliah tersebut . Oleh karena itu, penulis mengucapkan terima kasih kepada pihak-pihak yang
sudah membantu penyusunan makalah ini.

Penulis menyadari makalah ini masih jauh dari sempurna. Oleh karena itu, penulis
mengharapkan kritik dan saran yang membangun agar penulis bisa lebih baik lagi untuk
membuat makalah selanjutnya. Penulis juga berharap makalah ini dapat bermanfaat untuk para
pembaca dan dapat dijadikan referensi untuk masa yang akan datang. Aamiin…..

Wa’alaikum salam Wr.Wb.

Makassar, 12 Oktober 2020

PENULIS
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
ART merupakan suatu metode atau prosedur penumpatan dibidang konservasi gigi dengan cara
membuang jaringan karies gigi hanya dengan instrument genggam selanjutnya membersihkan
dan menumpat dengan bahan tumpatan glass ionomer cement. Penumpatan gigi dengan metode
ART juga memiliki beberapa keuntungan yaitu dapat menjangkau daerah dengan sarana listrik
maupun air yang terbatas dan biaya instrumen yang diperlukan relatif murah. ART memiliki
prinsip menyingkirkan jaringan karies gigi dengan menggunakan instrument tangan dan
merestorasi kavitas dengan bahan adhesif yang melepas ion flour sehingga dapat mencegah
terjadinya sekunder karies atau karies baru disekitar gigi. (Agtini, 2010).

B. Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian latar belakang penulis merumuskan masalah sebagai berikut : “Apakah ada
hubungan tingkat pengetahuan terhadap kepatuhan mahasiswa dalam melakukan prosedur
penumpatan metode ART di Jurusan Keperawatan Gigi Makassar?

C. Tujuan
1. Tujuan Umum
Diketahuinya hubungan tingkat pengetahuan terhadap kepatuhan mahasiswa dalam melakukan
prosedur penumpatan metode ART di Jurusan Keperawatan Gigi Makassar.
2. Tujuan Khusus
a. Diketahuinya tingkat pengetahuan mahasiswa tentang prosedur penumpatan metode ART.
b. Diketahuinya kepatuhan mahasiswa dalam melakukan prosedur penumpatan metode ART
BAB II
PEMBAHASAN

A. DEFINISI
adalah suatu penambalan dengan membuang jaringan karies dengan instrument tangan saja
(untuk ART) dan menggunakan alat bantu bor gigi (untuk GI), Perawatan Restoratif Atraumatik
(Atraumatic Restorative Treatment, ART) adalah perawatan restoratif gigi berlubang dan dapat
mencegah pencabutan gigi dalam banyak kasus. ART adalah perawatan berkualitas dan dapat
diaplikasikan pada seluruh masyarakat. Prosedur ART tidak menggunakan bor, tetapi alat-alat
genggam (hand instrument), sehingga tidak menakutkan pasien, khususnya pasien anak terhindar
dari desing suara bor. Apabila tidak ada listrik dan tidak ada unit gigi, tindakan ART dapat
dilaksanakan, sehingga dapat diterapkan pada masyarakat pedesaan. Cara kerjanya adalah
membersihkan lubang kavitas dan langsung ditumpat dengan bahan adhesif glass-ionomer,  dan
menurut penelitian perawatan ini lebih disukai karena sedikit menimbulkan trauma, serta
hasilnya cukup memuaskan karena hanya dengan satu kali kunjungan serta harganya pun lebih
terjangkau karena tidak menggunakan sarana listrik. Karies gigi  hanya dibersihkan dan dikeruk
bagian dentin yang rusaknya saja, dan selanjutnya bahan tambalan semen ionomer kaca
diaplikasikan kedalam lubang gigi.

B. TUJUAN
Tujuannya adalah mempertahankan gigi dalam keadaan baik selama mungkin di dalam
mulut, mengontrol perkembangan lesi karies, untuk pemeliharaan sturktur gigi yang sehat
sebanyak mungkin, agar terpeliharanya struktur jaringan gigi yang sehat berkaitan dengan ikatan
kimiawi dari Semen Ionomer Kaca serta tanpa adanya pengeboran sehingga dapat meminimalisir
rasa sakit dan penggunaan anestesi local, Teknik ART ini sangat dianjurkan untuk negara
berkembang.

C. TAHAPAN PEKERJAAN
Alat–alat yang di gunakan untuk perawatan Atraumatic Restorative Treatment 
1.  Alat genggam standar seperti kaca mulut, sonde, pinset dan excavator. 
2. Dental Hatchet hoe dan pahat email berfungsi untuk melebarkan kavitas dan mengangkat
email yang tidak sehat,
3. Applier / Carver,
4. Mixing pad dan spatula,
5. Plastik filling instrument dan carver,
6. Untuk klas II perlu matriks dan baji.
   Prosedur Atraumatic Restorative Treatment
Menurut  ( Departemen Kesehatan Republik Indonesia, 1995 ) prosedur Atraumatic Restorative
Treatment adalah sebagai berikut :
a.         Persiapan tempat untuk pasien
b.        Persiapan bahan dan alat tambalan
c.         Persiapan dalam mulut dengan mempertahankan daerah operasi tetap kering
d.        Preparasi lubang gigi, dengan cara jaringan karies dibersihkan dengan excavator sampai
tidak ada lagi dentin yang lunak, lalu bersihkan  dan keringkan kavitas.
e.         Setelah preparasi selesai pasien diinstruksikan untuk oklusi dengan maksud untuk
melihat kontak lubang
f.         Bersihkan lubang gigi / pit dan fisurre dengan dentin conditioner
g.        Bersihkan lubang dengan cotton pelet yang dibasahi air
h.        Penumpatan gigi.
Disaat melakukan penumpatan, kavitas harus tetap dalam keadaan kering lalu campurkan
bahan semen ionomer kaca yang telah disiapkan sesuai dengan prosedur lalu masukkan bahan
pengisi kedalam lubang, pit dan fisurre dengan carver dengan tekanan ringan.
i.          Tekan dengan jari
j.          Buang bahan yang berlebihan
k.        Tutuplah dengan varnish
l.          Periksalah gigitan
m.       Dianjurkan pasien untuk tidak dipakai makan lebih kurang 1 jam

D. FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEBERHASILAN ART


 Bahan yang digunakan
 Operator yang terlatih
 Luasnya karies
 Tingkat keberhasilan teknik ART tinggi apabila diaplikasikan pada permukaan tunggal
atau dua permukaan kecil

Steffen mengemukakan bahwa kegagalan dari ART terjadi akibat material yang digunakan,
operator pelaksana dan teknik pelaksanaan, flow rate dan konsistensi bahan yang digunakan.
Operator harus memahami indikasi ART,pembersihan karies dengan benar,pengeringan kavitas,
pemakaian kondisioner,pengadukan material, dan insersi material ke dalam kavitas.
BAB III
PENUTUP

- KESIMPULAN
Prosedur ART tidak menggunakan bor, tetapi alat-alat genggam (hand instrument), sehingga
tidak menakutkan pasien, khususnya pasien anak terhindar dari desing suara bor. Karies gigi
hanya dibersihkan dan dikeruk bagian dentin yang rusaknya saja, dan selanjutnya bahan
tambalan semen ionomer kaca diaplikasikan kedalam lubang gigi. Dental Hatchet hoe dan pahat
email berfungsi untuk melebarkan kavitas dan mengangkat email yang tidak sehat, . Persiapan
tempat untuk pasien. Persiapan bahan dan alat tambalan. Persiapan dalam mulut dengan
mempertahankan daerah operasi tetap kering. Preparasi lubang gigi, dengan cara jaringan karies
dibersihkan dengan excavator sampai tidak ada lagi dentin yang lunak, lalu bersihkan dan
keringkan kavitas. Setelah preparasi selesai pasien diinstruksikan untuk oklusi dengan maksud
untuk melihat kontak lubang. Bersihkan lubang gigi / pit dan fisurre dengan dentin conditioner.
Bersihkan lubang dengan cotton pelet yang dibasahi air. Penumpatan gigi. Tekan dengan jari.
Buang bahan yang berlebihan. Tutuplah dengan varnish. Periksalah gigitan. Dianjurkan pasien
untuk tidak dipakai makan lebih kurang 1 jam.
DAFTAR PUSTAKA

- https://ugmpress.ugm.ac.id/id/product/kesehatan-
kedokteran/pedoman-perawatan-restoratif-atraumatik-
pendekatan-penanggulangan-karies-gigi

- http://denykomar.blogspot.com/2013/10/prosedur-
penumpatan-atraumatic.html

- https://docs.google.com/presentation/d/1gqmDHzthz-
d3HSqeAZaFF7SjyPFPO1YZOGq9X5s9zLs/htmlpresent

Anda mungkin juga menyukai