Anda di halaman 1dari 16

Analisis SWOT

Analisis SWOT merupakan salah satu metode untuk menggambarkan kondisi dan
mengevaluasi suatu masalah, proyek atau konsep bisnis yang berdasarkan faktor internal
(dalam) dan faktor eksternal (luar) yaitu Strengths, Weakness, Opportunities dan Threats.
Metode ini paling sering digunakan dalam metode evaluasi bisnis untuk mencari strategi yang
akan dilakukan. Analisis SWOT hanya menggambarkan situasi yang terjadi bukan sebagai
pemecah masalah.
Analisis SWOT terdiri dari empat faktor, yaitu:
1. Strengths (kekuatan)
merupakan kondisi kekuatan yang terdapat dalam organisasi, proyek atau konsep bisnis yang
ada. Kekuatan yang dianalisis merupakan faktor yang terdapat dalam tubuh organisasi,
proyek atau konsep bisnis itu sendiri.
2. Weakness (kelemahan)
merupakan kondisi kelemahan yang terdapat dalam organisasi, proyek atau konsep bisnis
yang ada.Kelemahan yang dianalisis merupakan faktor yang terdapat dalam tubuh
organisasi, proyek atau konsep bisnis itu sendiri.
3. Opportunities (peluang)
merupakan kondisi peluang berkembang di masa datang yang terjadi. Kondisi yang terjadi
merupakan peluang dari luar organisasi, proyek atau konsep bisnis itu sendiri. misalnya
kompetitor, kebijakan pemerintah, kondisi lingkungan sekitar.
4. Threats (ancaman)
merupakan kondisi yang mengancam dari luar. Ancaman ini dapat mengganggu organisasi,
proyek atau konsep bisnis itu sendiri.
. Ada beberapa hal penting tentang analisa SWOT, diantaranya adalah sebagai berikut:
1. Bagaimana kekuatan atau strengths akan mampu mengambil keuntungan atau
advantage dari peluang atau opportunities yang ada.
2. Bagaimana upaya mengatasi kelemahan (weaknesses) yang akan mencegah
keuntungan (advantage) sebagai hasil dari peluang (opportunities) yang ada.
3. Bagaimana kekuatan atau strengths akan mampu menghadapi ancaman atau
threats yang ada.
4. Bagaimana faktor kekuatan (strengths) akan mampu menghadapi ancaman
(threats) yang ada.

Bagaimana kekuatan atau strengths akan mampu menghadapi ancaman atau threats yang ada
akan mampu menghadapi ancaman (threats) yang ada. Setelah itu dibuat pemetaan analisis
SWOT maka dibuatlah tabel matriks dan ditentukan sebagai tabel informasi SWOT.
Kemudian dilakukan pembandingan antara faktor internal yang meliputi Strength dan
Weakness dengan faktor luar Opportunity dan threat. Setelah itu kita bisa melakukan strategi
alternatif untuk dilaksanakan. Strategi yang dipilih merupakan strategi yang paling
menguntungkan dengan resiko dan ancaman yang paling kecil.Selain pemilihan alternatif
analisis Swot juga bisa digunakan untuk melakukan perbaikan dan improvisasi. dengan
mengetahui kelebihan (Strength dan opportunity) dan kelemahan kita (weakness dan threat),
maka kita melakukan strategi untuk melakukan perbaikan diri. Mungkin salah satu
strateginya dengan meningkatkan Strength dan opportunity atau melakukan strategi yang lain
yaitu mengurangi weakness dan threat.
Manfaat analisa swot:
• Dapat membantu kita berfikir praktis dari setiap permasalah yang kita hadapi
• Sebagai tolak ukur kita untuk mengetahui sejauh mana kemampuan diri kita
• Dapat meningkatkan mutu pelayanan kesehatan
• Dapat meningkatkan mutu yang ada pada diri
• Dapat melakukan tindakan pelayanan dengan baik setelah mengetahui potensi yang ada
pada diri
• Mampu memilih kebijakan dan rencana terbaik untuk perkembangan yang akan datang

Pentingnya Analisa Swot dalam Mutu Pelayanan Kesehatan

Mutu pelayanan kesehatan adalah menunjuk pada tingkat kesempurnaan pelayanan


kesehatan dalam menimbulkan rasa puas pada diri setiap pasien. Makin sempurna kepuasan
tersebut, makin baik pula mutu pelayanan kesehatan. Sekalipun pengertian mutu yang terkait
dengan kepusan ini telah diterima secara luas, namun penerapannya tidaklah semudah yang
diperkirakan. Masalah pokok yang ditemukan ialah karena kepuasan tersebut bersifat
subyektif. Tiap orang, tergantung dari latar belakang yang dimiliki, dapat saja memiliki
tingkat kepuasan yang berbeda untuk satu mutu pelayanan kesehatan yang sama. Di samping
itu, sering pula ditemukan pelayanan kesehatan yang sekalipun dinilai telah memuaskan
pasien, namun ketika ditinjau dari kode etik serta standar pelayanan profesi, kinerjanya tetap
tidak terpenuhi. Untuk itu dalam penerapan mutu dalam pelayanan kesehatan dibutuhkan
adanya analisis swot.
SWOT adalah singkatan yang diambil dari huruf depan kata Strength.
Weakness, Oppurtunity dan Threat, yang dalam bahasa Indonesia mudahnya diartikan
sebagai kekuatan, kelemahan, peluang, dan ancaman. Analisa SWOT adalah sebuah bentuk
analisa situasi dan kondisi yang bersifat deskriptif (memberi gambaran). Analisa
menempatkan situasi dan kondisi sebagai faktor masukan, yang kemudian dikelompokkan
menurut kontribusinya masing-masing. Satu hal yang harus diingat baik-baik oleh para
pengguna analisa SWOT, bahwa analisa SWOT semata-mata sebuah analisa yang ditujukan
untuk menggambarkan situasi yang sedang dihadapi individu atau yang mungkin akan
dihadapi oleh organisasi, dan bukan sebuah alat analisa ajaib yang mampu memberikan jalan
keluar bagi masalah-masalah yang dihadapi oleh individu atau organisasi. Analisa ini terbagi
atas empat komponen dasar yaitu :

1. Strength (S), adalah situasi dan kondisi yang merupakan kekuatan dari individu
/ organisasi atau program pada saat ini.
2. Weakness (W), adalah situasi dan kondisi yang merupakan kelemahan dari
individu / organisasi atau program pada saat ini.
3. Oppurtunity (O), adalah situasi dan kondisi yang merupakan peluang di luar
individu / organisasi dan memberikan peluang berkembang bagi individu /
organisasi di masa depan.
4. Threat (T), adalah situasi yang merupakan ancaman bagi individu / organisasi
yang datang dari luar individu / organisasi dan dapat mengancam eksistensi
individu / organisasi di masa depan.

Fungsi SWOT.
Sebagai alat analisa, analisa SWOT berfungsi sebagai panduang pembuatan peta. Ketika telah
berhasil membuat peta, langkah tidak boleh berhenti karena peta tidak menunjukkan kemana
harus pergi, tetapi peta dapat menggambarkan banyak jalan yang dapat ditempuh jika ingin
mencapai tujuan tertentu. Peta baru akan berguna jika tujuan telah ditetapkan. Bagaimana
menetapkan tujuan adalah bahasan selanjutnya yaitu membangun visi, misi individu /
organisasi atau program. Metoda analisa SWOT bisa dianggap sebagai metoda analisa yang
paling dasar, yang berguna untuk melihat suatu topic atau permasalahan dari 4 sisi yang
berbeda. Hasil analisa biasanya adalah arahan/rekomendasi untuk mempertahankan kekuatan
dan menambah keuntungan dari peluang yang ada, sambil mengurangi kekurangan dan
menghindari ancaman.
Jika digunakan dengan benar, analisa SWOT akan membantu kita untuk melihat sisi-sisi
yang terlupakan atau tidak terlihat selama ini. Manfaat analisa SWOT : meningkatkan
pengetahuan dan pemahaman individu itu sendiri atau organisasi.

Manajemen Kesehatan

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Dalam dunia usaha, pemasaran pelayanan adalah hal yang sangat penting.
Jenis usaha yang dipersiapkan sesempurna apapun tidak akan bisa berkembang
tanpa diketahui manfaatnya oleh orang banyak. Melalui pemasaran, orang akan
tahu bidang usaha apa yang kita miliki dan kemudian tertarik untuk berurusan
dengan bidang kita.

Teknologi dan ilmu pengetahuan saat ini berkembang dengan sangat pesat.
Kebutuhan masyarakat tentang berbagai macam pelayanan kesehatan,
khususnya pelayanan kesehatan gigi yang komprehensif, terpadu, dan beragam
perlu mendapat perhatian. Berbeda dengan jenis usaha lain, jasa pelayanan
kesehatan termasuk kesehatan gigi tidak bisa dipasarkan sembarang cara. Ada
kode etik yang mengatur tata cara pemasaran pelayanan kesehatan ini.
Berdasarkan latar belakang yang ada, dalam makalah ini akan dibahas lebih
lanjut mengenai pemasaran yang dapat diimplementasikan dalam kegiatan
praktek kesehatan, khususnya praktek kedokteran gigi.

1.2 Rumusan Masalah

• Apa pengertian pemasaran?

• Bagaimana konsep pemasaran secara umum?

• Bagaimana strategi pemasaran praktek dokter gigi yang sesuai dengan kode etik
kesehatan?

1.3 Tujuan

• Memahami pengertian pemasaran secara umum

• Memahami konsep pemasaran secara umum

• Memahami strategi pemasaran praktek dokter gigi yang sesuai dengan kode etik
kesehatan

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Pengertian pemasaran

Di sebagian besar masyarakat, pemasaran sering diartikan sebagai proses


penjualan barang dan jasa, tetapi apabila dilihat lebih mendalam pengertian
pemasaran mempunyai aspek yang lebih luas dari pada pengertian tersebut.
Berikut ini adalah pendapat Kotler & Armstrong tahun 1997 tentang pengertian
pemasaran yaitu : Pemasaran merupakan suatu sistem dari kegiatan bisnis yang
saling berhubungan dan ditujukan untuk merencanakan, mendistribusikan dan
mempromosikan barang dan jasa yang dilakukan oleh perusahaan untuk
memenuhi keinginan dan kebutuhan konsumen.

William J. Stanton, mengatakan bahwa pemasaran adalah suatu sistem


keseluruhan dari kegiatan bisnis yang ditujukan untuk merencanakan,
menentukan harga, mempromosikan, dan mendistribusikan barang dan jasa
yang dapat memuaskan kebutuhan, baik kepada pembeli yang ada maupun
pembeli potensial.

Adapun unsur-unsur penting yang terkandung dalam definisi pemasaran


adalah sebagai berikut.

1. Pemasaran merupakan suatu sistem dan bersifat manajemen.

2. Sistem bisnis yang ada harus berorientasi pada pasar atau konsumen.
Kebutuhan pembeli harus dipahami dan dilayani dengan efektif.

3. Pemasaran merupakan suatu proses usaha yang dinamis sebagai proses


keseluruhan yang terintegrasi. Pemasaran bukanlah suat kegiatan ataupun
sejumlah kegiatan, tetapi hasil interaksi dari banyak kegiatan.

4. Program pemasaran bermula dari suatu ide tentang produk dan tidak berakhir
sampai kebutuhan pelanggan terlayani, yang kadang-kadang terjadi sesudah
penjualan dilakukan.

5. Untuk mencapai sukses, pemasaran harus dapat memaksimalkan penjualan


yang menguntungkan dalam jangka panjang. Jadi, pembeli harus dilayani
dengan sebaik-baiknya agar bersedia membeli kembali produk-produk yang
dihasilkan perusahaan yang bersangkutan.

Sutarminingsih, Christina Lilies. 2004.

2.2 Strategi Pemasaran

Strategi pemasaran (marketing strategy) adalah suatu cara yang


digunakan untuk membantu kita membuat dan menjual barang dan jasa yang
sesuai dengan kondisi perusahaan dan pasar target atau selera konsumen yang
dituju (Suharyadi, 2007).

Sasaran utama pemasaran adalah memuaskan kebutuhan sekelompok


pelanggan yang dilayani oleh perusahaan tersebut. Kemudian, secara luas pada
tahap-tahap mencarian peluang, sebaiknya kita ,mencari pelanggang dengan
kebutuhan yang tidak terpuaskan (Cannon,2008).

Secara umum strategi pmasaran yang dapat dipilih diantaranya:

Barang/Jasa Lama Barang/Jasa Baru

Sasaran Pembeli Lama Menembus Pasar Pengembangan Produk

Sasaran Pembeli Baru Pengembangan Pasar Diversifikasi


1. Menembus Pasar

Strategi ini digunakan untuk mengetahui masih banyak sasaran pembeli yang
belum dapat dijangkau oleh barang dan jasa yang ditawarkan, atau masih
banyak sasaran pembeli yang belum menggunakan barang dan jasa.

Tujuannya untuk memperoleh pangsa pasar yang lebih besar.

Upaya yang dilakukan antara lain:

a. Meningkatkan unit penjualan dengan cara menurunkan harga, membuat barang


atau jasa yang lebih banyak.

b. Menambah lokasi dan staf penjualan agar dapat menjangkau jumlah pembeli
yang lebih banyak.

c. Meningkatkan periklanan agar dapat lebih dikenal dengan baik

d. DLL.

2. Mengembangkan Pasar

Strategi ini dilakukan apabila sasaran pembeli yang lama sudah jenuh atau
sudah habis sehingga perlu mencari sasaran pembeli baru dengan tetap
menawarkan barang dan jasa yang lama.

Contoh : mengembangkan usaha ke daerah lain.

3. Mengembangkan Produk

Strategi ini mencangkup perubahan barang atau jasa yang tetap menggunakan
cara produksi yang sama dengan cara produksi yang lama.

Contoh : bisnis ayam goreng dikembangkan jadi bebek goreng.

4. Melakukan Diversifikasi

Strategi ini merupakan pengembangan produk baru yang masih berhubungan


dengan produk lama untuk ditawarkan kepada pasar yang baru juga.

5. Menerapkan Biaya Murah


Stategi ini didasarkan pada biaya input yang rendah sehingga dapat
menghasilkan barang atau jasa yang murah juga, namun bukan berarti
menawarkannya dengan kualitas yang rendah.

6. Memfokuskan pada Pasar

Strategi ini dilakukan dengan memberikan pelayanan kepada para pembeli


khusus, dengan pelayanan terbatas, dan pembeli dapat ditentukan dengan jelas,
lebih efektif dan efesien dari pesaing.

Contoh : kantin khusus untuk mencinta alam dengan nama menu nama-nama
gunung dan sungai.

7. Melakukan Diferensiasi

Strategi ini berkonsentrasi pada penciptaan barang atau jasa baru yang
dipandang sangat berbeda dengan yang lain.

(Suharyadi,2007)

Beberapa perangkat strategi pemasaran dari sudut pendangan penyedia jasa


yang berperan dalam proses intervensi ke masyarakat target, antara lain :

1. Place

Tempat merupakan komponen yang memunculkan pertimbangan tentang di


mana dan kapan kelompok sasaran akan melakukan perilaku yang diinginkan.
Seperti contoh, intervensi dapat mencakup penawaran pemeriksaan gigi gratis di
suatu lingkungan persekolahan.

2. Price

Merupakan komponen yang memunculkan perencanaan intervensi dengan


metode insentif maupun non insentif(dapat bersifat moneter seperti adanya
diskon atau non moneter yaitu penghargaan sesuai standar yang ada) untuk
meminimalisir hambatan masyarakat dalam perubahan perilaku. Sebagai contoh
promosi tindakan scaling sehingga diharapkan untuk selanjutnya masyarakat
terbiasa ke dokter gigi untuk membersihkan kalkulus.
3. Product

Merupakan komponen yang mencakup intervensi, obyek, atau pelayanan yang


mendukung atau memfasilitasi perubahan sikap masyarakat yang diharapkan
(Gerardi, 2003).

Menurut Bryant dll, product dibedakan lagi menjadi dua yaitu the core
product(apa yang akan didapatkan masyarakat ketika mereka merubah perilaku)
dan the actual product (apa perubahan perilaku yang diinginkan) (2005).

4. Promotion

Kegiatan promosi ini mencakup komunikasi melalui pesan, pengantar pesan, dan
aktivitas yang secara efektif akan menarik konsumen(pasien) untuk
mempromosikan manfaat yang akan diperoleh dengan adanya pelayanan
kesehatan yang ditawarkan. Pesan-pesan ini dapat disampaikan melalu Humas,
iklan, aktivitas-aktivitas kelompok kecil atau perseorangan (mentoring,
konseling, workshop, demonstrasi, presentasi), dan penggunaan media lainnya.

5. Policy

Komponen ini memunculkan pertimbangan untuk mendorong perubahan


kebijakan dan aturan sebagai komponen dari rencana pemasaran(misalnya
adanya tujuan untuk mengubah lingkungan yang mendukung perubahan
masyarakatnya). Contoh dari kebijakan yang memfasilitasi terealisasinya
perubahan adalah tersedianya fluoridasi air minum di suatu daerah.

2.3 Praktek Dokter Gigi dan Kode Etik Praktek Dokter Gigi

Berdasarkan Permenkes No. 1419/Menkes/Per/X/2005 tentang


penyelenggaraan praktik dokter dan dokter gigi, pada pasal 1 ayat 1 disebutkan
bahwa praktik kedokteran adalah rangkaian kegiatan yang dilakukan oleh dokter
dan dokter gigi terhadap pasien dalam melaksanakan upaya kesehatan. Di
Indonesia praktik dokter gigi tersebar di berbagai jenis tempat praktik.

1. Dokter Gigi Puskesmas

Secara kasar ada 3 kegiatan yang harus dikerjakan oleh dokter gigi puskesmas
yaitu pelayanan medik gigi dasar, UKGS dan UKGMD. Pelayanan medik gigi dasar
dilakukan pada masyarakat yang datan atau dirujuk ke puskesmas karena
menderita sakit atau ada kelainan pada gigi dan mulutnya. Tercakup di dalam
pelayanan medik gigi dasar ini adalah memberikan penyuluhan secara individu
terhadap pasien yang datang. UKGS adalah kegiatan lain dokter gigi puskesmas.
UKGS merupakan bentuk pelayanan kesehatan gigi melalui jalur sekolah yang
menitikberatkan pada upaya penyuluhan dan pencegahan serta memberikan
pelayanan paripurna pada kelas selektif. Kegiatan terakhir yang menjadi tugas
dokter gigi puskesmas adalah UKGMD yang merupakan bentuk pelayanan
kesehatan gigi melalui jalur keluarga. Untuk mempermudah pelaksanaan UKGMD
dapat dilakukan terpadu dengan posyandu. Serupa dengan UKGS, UKGMD juga
menitikberatkan pada upaya penyuluhan dan pembinaan sedangkan untuk
tindakan perawatan dilakukan dengan cara dirujuk ke puskesmas. (Usri, 2001)

2. Dokter Gigi Rumah Sakit Negeri/ Swasta

Rumah sakit adalah sebuah institusi perawatan kesehatan profesional yang


pelayanannya disediakan oleh dokter, perawat, dan tenaga ahli kesehatan
lainnya. Seorang dokter gigi umum dapat melakukan beberapa tindakan
perawatan gigi umum, antara lain penambalan gigi berlubang, pembersihan
karang gigi, pencabutan gigi, dan juga pembuatan gigi tiruan. Selain dokter gigi
umum, terdapat dokter gigi spesialis diantaranya bedah mulut, konservasi gigi,
penyakit mulut, peralatan gigi, gigi tiruan, juga radiologi kedokteran gigi.
(Anonim, 2012)

3. Dokter gigi praktek pribadi/bersama

Kemajuan pesat dalam bidang kedokteran gigi dengan peralatn yang semakin
canggih pada decade terakhir ini, menjadikan para dokter gigi baik yang praktik
secara perseorangan maupun praktik bersama disuatu klinik bersaing lebih
ketat. Mempunyai praktik pribadi bagi seorang dokter gigi tentu tidaklah mudah.
Banyak factor yang harus dipertimbangkan antara lain modal awal atau dana
yang tersedia, kelengkapan alat dan bahan yang menunjang selama dilakukan
perawatan, pemilihan lokasi tempat praktik, bagaimana tata ruangan agar
pasien merasa nyaman, dan yang tidak kalah penting adalah bagaimana
manajemen dan kinerja seorang dokter gigi agar tidak menecewakan pasien
yang datang. (Robbiana, 2009)

4. Tempat-Tempat Lain yang Mengadakan Pelayanan Kesehatan (Pabrik, Kantor,


BUMN, BUMD, dll) (Anonim,
2011)
Seiring dengan perkembangan zaman, proses pemasaran jual beli suatu
barang dan jasa un berkembang, baik dalam hal media maupun cara penjualan.
Beberapa cara pemasaran seperti pada dunia maya dengan melalui email dan
sosial media, dalam dunia nyata seperti iklan pada media surat kabar maupun
elektronik.

Saat ini, konsep pemasaran dokter gigi melalui internet sedang berkembang
dengan pesat. Selain dengan membangun sebuah website, konsep membangun
sebuah keakraban interpersonal melalui sosial media juga sedang gencar
dilakukan. Selama hal-hal tersebut tidak merugikan pasien maupun dokter gigi
maupun pelanggaran Kode Etik Kedokteran Gigi, maka konsep pemasaran
tersebut sah-sah saja dilakukan.

Namun, pada Kode Etik Kedokteran Gigi Indonesia sesuai dengan Pasal 3 Ayat
1 bahwa Dokter Gigi di Indonesia dilarang melakukan promosi dalam bentuk
apapun seperti memuji diri, mengiklankan alat dan bahan apapun, memberi
iming-iming baik langsung maupun tidak langsung dan lain – lain, dengan tujuan
agar pasien datang berobat kepadanya. Selain itu, pada Pasal 5 Dokter Gigi di
Indonesia tidak diperkenankan menjaring pasien secara pribadi , melalui pasien
atau agen. Oleh karena itu, konsep pemasaran praktik dokter gigi baik
perorangan maupun berkelompok harus memperhatikan batasan-batasan
seperti yang telah tercantum pada Kode Etik Kedokteran Gigi Indonesia tersebut.

2.4 Konsep Pemasaran Dokter Gigi

Sebuah kesuksesan praktik dokter gigi adalah sebuah bisnis yang


memerlukan beberapa elemen dan salah satu elemen tersebut adalah marketing
(pemasaran). Faktor entrepreneurship yang akan ditonjolkan disini adalah ide
dental marketing yang tepat dan ideal agar dapat meningkatkan keberhasilan
seorang dokter gigi terutama yang praktik secara perorangan.

Ada banyak ide tentang dental marketing. Sebagian besar ide tersebut
berasal dari para dokter gigi yang sudah lama berkecimpung dalam bisnis dental
marketing dan mempunyai strategi dan teknik yang baik sehingga menjadikan
para dokter gigi tersebut sangat sukses di bidangnya. Secara garis besar ada
3 ide tentang dental marketing yang dapat dipilih dan diterapkan dalam
upaya meningkatkan kinerja dan keberhasilan praktik pribadi seorang
dokter gigi. Tiga ide tersebut adalah:

1. Menyusun rencana dental marketing yang baik

2. Selalu mengutamakan pasien sebagai salah satu prioritas keberhasilan

3. Penggunaan internet sebagai salah satu strategi dental marketing.


1. Menyusun rencana dental marketing yang baik

Bagi seorang dokter gigi baik pemula maupun tidak, merencanakan


strategi yang baik dan efisien adalah salah satu prioritas utama yang harus
dijaga. Hal ini akan menjadikan seorang dokter gigi mempunyai tujuan yang
terarah seperti: 1). Berapa banyak pasien baru yang diinginkan, 2). Tipe pasien
bagaimana yang diinginkan, 3). Berapa banyak pasien yang datang dan
menghargai perawatan yang telah diberikan.

Mempunyai ide yang jelas mengenai apa yang ingin dilakukan di tahap
awal adalah salah satu kunci keberhasilan dental marketing yang baik bagi
seorang dokter gigi.

2. Selalu mengutamakan pasien sebagai salah satu prioritas keberhasilan

Pasien memainkan peranan yang besar dalam bisnis dental marketing


seorang dokter gigi. perlu diingat bahwa tanpa pasien tidak aka nada bisnis bagi
para dokter gigi. Yang perlu dilakukan adalah memastikan bahwa pasien merasa
nyaman dengan pelayanan yang diberikan, seperti pengalaman rasa sakit selama
perawatan akan mempengaruhi pelaksanaan perawatan. Untuk dapat mengerti
perilaku pasien maka perlu mempertimbangkan perasaan, kebutuhan, dan
harapan pasien terhadap perawatan karena dapat mempengaruhi kerja sama dan
hubungan interpersonal antara pasien dan operator.

Mengidentifikasi apa yang pasien perlukan, inginkan, dan harapkan. Salah


satu faktor motivasi terpenting adalah sikap dokter gigi yang bersangkutan.
Hubungan yang baik antara pasien dengan dokter gigi yang merawat diperlukan
untuk suksesnya perawatan yang tidak terlepas dari kerja sama pasien dan
bagaimana menghadapi keluhan pasien selama perawatan.

Tetap menjaga komunikasi dengan pasien karena dengan komunikasi akan


membuat mereka merasa diperhatikan. Beberapa upaya yang dapat dilakukan
adalah: 1). Menghubungi pasien yang sudah cukup lama tidak control, 2).
Menawarkan general check-up untuk menunjang keberhasilan perawatan
(scalling, perawatan restorasi gigi, pencabutan gigi dan lain lain), 3).
Menghubungi pasien sebelum jadwal control berikutnya, untuk mengingatkan
para pasien akan jadwal mereka dengan dokter gigi yang bersangkutan.

3. Penggunaan internet sebagai salah satu strategi dental marketing


Ide yang ketiga adalah memanfaatkan penggunaan internet untuk menarik
minat pasien dengan cara membuat website pribadi tentang praktik dokter gigi.
perkembangan internet yang semakin pesat menjadikan internet sebagai media
yang efektif untuk menyampaikan pesan maupun promosi. Salah satu alasan
karena saat ini banyak pasien yang mencari informasi tentang kedokteran gigi
melalui internet. Para pengguna internet ini dapat menjadi pasien yang potensial
bagi para dokter gigi.

Menurut McLeod tahun 2012, terdapat beberapa sistem online yang


diperlukan dalam praktik dokter gigi untuk menarik pasien baru dan
menyediakan informasi bagi pasien yang telah ada dengan efektif, yaitu:

- Website

Setiap dokter gigi diuntungkan dari adanya web yang dapat membuat calon
pasien untuk mencari informasi tentang praktik dokter gigi. Pencarian biasanya
dilakukan individu yang memerlukan perawatan gigi tetapi tidak memiliki nama
atau nomor telepon dokter gigi. Mereka memasukkan kata kunci pada mesin
pencari kemudian menemukan website yang paling relevan dari kata pencari.
Profesional yang kurang memperbarui website-nya tidak akan berperingkat tinggi
pada daftar hasil pencarian. Website harus dinamis untuk dapat muncul pada
halaman pertama hasil pencarian. Internet global dinilai setiap beberapa minggu
atau oleh komputerisasi yang dapat menganalisa seluruh konten online dan link-
nya yang terkait. Website yang secara konsisten menawarkan konten baru atau
update dinilai lebih tinggi daripada situs statis. Penambahan foto atau merubah
konten tertulis akan diinterpretasi sebagai update yang memberikan situs lebih
berbobot.

- Search-Engine Optimization (SEO)

Kata SEO merujuk pada proses menyaring konten, baik yang telah dilihat maupun
yang tidak dari website untuk membuat situs berperingkat tinggi pada hasil
pencarian. Proses ini sering meliputi penambahan kode HTML yang tersembunyi
dan mengedit konten yang termasuk kata kunci dan frase yang berhubungan
yang menjadi target pencari yang disukai untuk digunakan saat mencari
keterangan pada mesin pencari. Pemahaman dokter gigi mengenai bagaimana
melihat kode HTML dan kata alternatif pada banyak website dapat membuat
dokter gigi untuk mengembangkan peringkat website-nya pada hasil pencarian
spesifik untuk melawan kompetitornya.

- Link

Link adalah alamat yang diaktifkan saat seseorang mengklik link tersebut. Sangat
penting untuk memilih opsi yang selalu ditawarkan dari membuka situs link
dalam jendela atau tab baru. Pengunjung yang mengklik pada link mungkin akan
pergi dari halaman awal, berpindah situs dan mungkin tak kembali. Terdapat
strategi yang menguntungkan mendukung profesional yang menginginkan
menambahkan link, yaitu membaginya ke dalam 3 kelompok, yang ada pada
kelompok A mengarah kepada kelompok B, yang ada pada kelompok B mengarah
kepada kelompok C, dan yang ada pada kelompok C mengarah kembali pada
kelompok A. Teknik ini dikenal sebagai triangulasi, yang dapat berjalan baik.
Tetapi, link seperti itu harus ditambahkan secara perlahan daripada seluruhnya
dalam satu waktu, bertujuan untuk membuat website dinamis yang dapat
diupdate dengan mudah dan sering. Strategi juga harus dikembangkan secara
rutin untuk mengevaluasi keefektifan seluruh link. Link yang menjadi tidak aktif
dan mentransfer pengguna kepada situs error harus dihapuskan.

- Social Networking atau Cyber Weight

Dapat berupa media sosial seperti blog, akun Facebook dan Twitter. Media sosial
dapat menarik perhatian banyak orang, salah satunya dengan menyediakan
perbincangan dengan yang lain mengenai ketertarikan dan aktivitas. Dengan
menarik perhatian orang, upaya marketing dapat diterapkan langsung kepada
mereka.

- Pay-Per-Click atau Paid Listings

Pay-Per-Click membuat promoter website membayar biaya untuk maju dari


competitor yang juga membayar untuk dapat di peringkat tinggi di antara hasil
pencarian online. Sistem ini contohnya terdapat di Los Angeles. Pemasang iklan
pay-per-click hanya dikenai biaya jika seseorang mengklik link mereka. Harga
yang mereka bayar dihasilkan dari perang penawaran antara dokter gigi yang
mencari perhatian orang yang mencari kata-kata tertentu. Dokter gigi yang
berada di peringkat atas perang penawaran tersebut memutuskan banyaknya
yang mereka inginkan untuk dihabiskan setiap bulan pada iklan, dan URL mereka
muncul pada bagian atas daftar sampai cukup orang yang telah mengklik pada
situs mereka memakai budget yang teralokasi. Kemudian yang lain akan
memposting. Setiap dari kata kunci dapat dipilih oleh dokter gigi; keputusan
harus dapat dibuat mengenai kata-kata terbaik yang berhubungan dengan focus
yang disukai. Dengan menjawab email dari responden, staf pemasang iklan dari
pay-per-click harus mengubah pertanyaan tersebut menjadi janji perawatan. Jika
staf dan fasilitas kantor tidak siap untuk melakukan itu dengan efektif, tipe
program marketing ini hanya akan menghabiskan uang. Selain itu, terdapat kritik
mengenai pendekatan pay-per-click. Pengiklanan dokter gigi secara tradisional
dianggap tidak profesional bahkan tidak etis.

Keuntungan dental marketing; pendekatan secara interpersonal


Tujuh puluh sembilan persen dokter gigi yang praktik umum merasa
frustasi mengenai jumlah uang yang diperoleh dari praktik mereka. Padahal
profesi dokter gigi merupakan salah satu profesi yang paling menguntungkan dan
paling menyenangkan, juga profesi yang dianggap mapan secara finansial di
beberapa Negara. Dengan dental marketing yang baik, seorang dokter gigi yang
praktik secara perseorangan tentu akan lebih siap menghadapi segala tantangan
apalagi di tengah era globalisasi yang semakin marak dan persaingan dengan
beberapa dental aesthetic clinic yang sudah ada dan tentu saja dengan
manajemen yang lebih kompleks.

Tiga pilihan ide tentang dental marketing bila dapat diterapkan dengan
baik tentu akan member keuntungan yang nyata bagi seorang dokter gigi,
walaupun tidak terlihat seperti halnya sebuah praktik pribadi maupun klinik
bersama yang aman dan eksklusif. Dalam pemasaran di bidang pelayanan
kedokteran gigi, empati terhadap pasien merupakan keahlian yang paling penting
yang diperlukan untuk mendapatkan kepercayaan penuh dari pasien terhadap
dokter gigi yang merawat. Kepuasan pasien adalah salah satu cara untuk
mengetahui apa yang mereka pikirkan tentang dokter gigi yang telah merawat.
Pasien yang merasa puas lebih loyal dan akan memberitahukan secara lisan
kepuasan yang telah diperoleh kepada teman-teman, rekan kerja, dan juga
relasinya. Mendapatkan kepercayaan dari setiap pasien merupakan cara yabg
terbaik untuk meningkatkan status dental marketing dan tentu saja
meningkatkan kinerja dan keberhasilan seorang dokter gigi terutama bagi yang
praktik secara perseorangan.

(Robbiana, 2009)

Iklan adalah pesan yang menawarkan suatu produk yang ditujukan kepada
masyarakat lewat suatu media (Kasali, 1995:9). Namun demikian untuk
membedakannya dengan pengumuman biasa, fungsi iklan lebih diarahkan untuk
membujuk orang supaya membeli. Sedang iklan jika di lihat dari fungsi dan
tujuannya merupakan salah satu bentuk komunikasi. Seperti dikemukakan
Arens,”Iklan adalah struktur informasi dan susunan komunikasi non personal
yang biasanya dibiayai dan bersifat persuasif, tentang produk produk (barang,
jasa dan gagasan) oleh sponsor teridentifikasi, melalui berbagai macam media”
(Arens dalam Noviani, 2002:23).

Iklan mempunyai empat fungsi utama, yaitu menginformasikan khalayak


mengenai produk (Informatife), mempengaruhi khalayak untuk membeli
(Persuanding), dan menyegarkan informasi yang telah diterima khalayak
(Reminding), serta menciptakan suasana yang menyenangkan sewaktu khalayak
menerima dan mencerna informasi (Entertainment). Melalui iklan, perusahaan
tidak hanya ingin meningkatkan penjualan tetapi juga ingin menciptakan image
atau citra yang baik bagi suatu produk yang dihasilkan (Shimp, 2000:357).

Contoh salah satu Praktek Dokter Gigi yang menerapkan hal tersebut
yaitu O’Smile Praktek Dokter Gigi Bersama yang berpusat di kota yogyakarta.
Dalam pemasarannya O’Smile menawarkan brosur, iklan (media cetak,
elektronik).

BAB III

PEMBAHASAN

Kita ketahui bahwa bahwa pemasaran adalah suatu sistem keseluruhan


dari kegiatan bisnis yang ditujukan untuk merencanakan, menentukan harga,
mempromosikan, dan mendistribusikan barang dan jasa yang dapat memuaskan
kebutuhan, baik kepada pembeli yang ada maupun pembeli potensial.

Kemajuan pesat dalam bidang kedokteran gigi dengan peralatan yang


semakin canggih pada dekade terakhir ini, menjadikan para dokter gigi baik
yang praktek secara perseorangan maupun praktek bersama di suatu klinik
bersaing lebih ketat. Hampir semua ingin memberikan pelayanan yang bermutu
dan terbaik bagi masyarakat. Berbagai cara dan strategi dilakukan agar dapat
menarik minat dan kerjasama masyarakat terutama yang berhubungan dengan
peningkatan pelayanan. Seorang dokter gigi yang praktek secara perseorangan
(praktek pribadi) tentunya berbeda dengan praktek dokter gigi bersama
terutama dalam hal manajemen dan pengelolaannya.

Mengatur semua secara perseorangan, tentunya memerlukan


perencanaan yang matang dan kinerja yang bagus agar tidak mengecewakan
baik bagi para pasien yang datang maupun bagi dokter gigi itu sendiri. Di tengah
persaingan yang semakin banyak, diantaranya klinik spesialis gigi bersama yang
biasanya menawarkan pelayanan kesehatan gigi dan mulut dalam satu tempat,
praktek dokter gigi yang sudah dikenal luas, serta peraturan (undang – undang
praktek kedokteran dan kedokteran gigi) yang ada di Indonesia, diperlukan ide
baru dan strategi yang jitu yang harus dikembangkan dengan tujuan untuk
perkembangan praktek pribadi sehingga menjadi salah satu dokter gigi yang
sukses.

Saat ini, konsep pemasaran dokter gigi melalui internet sedang


berkembang dengan pesat. Selain dengan membangun sebuah website, konsep
membangun sebuah keakraban interpersonal melalui sosial media juga sedang
gencar dilakukan. Contoh slah satu Klinik Dokter Gigi yang menrapkan hal
tersebut ialah O’smile. Dimana dalam mempublikasikan atau memasarkan
produknya dalam hal ini jasa. O’smile membuat iklan dalam media masa
maupun elektronik dengan berbagai kreatifitas dan tema yang dapat menarik
calon pasien untuk mau berobat dan meyakinkan pelayanan yang diberikan.
Selama hal-hal tersebut tidak merugikan pasien maupun dokter gigi maupun
pelanggaran Kode Etik Kedokteran Gigi, maka konsep pemasaran tersebut sah-
sah saja dilakukan.
Dimana semua hal pemasaran praktek dokter gigi terdapat dalam Kode
Etik Kedokteran Gigi Indonesia sesuai dengan Pasal 3 Ayat 1 bahwa Dokter Gigi
di Indonesia dilarang melakukan promosi dalam bentuk apapun seperti memuji
diri, mengiklankan alat dan bahan apapun, memberi iming-iming baik langsung
maupun tidak langsung dan lain – lain, dengan tujuan agar pasien datang
berobat kepadanya. Selain itu, pada Pasal 5 Dokter Gigi di Indonesia tidak
diperkenankan menjaring pasien secara pribadi , melalui pasien atau agen. Oleh
karena itu, konsep pemasaran praktik dokter gigi baik perorangan maupun
berkelompok harus memperhatikan batasan-batasan seperti yang telah
tercantum pada Kode Etik Kedokteran Gigi Indonesia tersebut.

Anda mungkin juga menyukai