Anda di halaman 1dari 9

Michael Susanto; 07120110037

BAB XVII
EPULIS
17.1

Definisi

Epulis adalah sebuah istilah klinis generik yang dipakai untuk menamakan
semua tumor dan masa tumorlike pada gingiva. Istilah epulis hanya dipakai untuk
menunjukkan tempat tumor namun tidak mendeskripsikannya.1
17.2 Klasifikasi
Ada berbagai macam klasifikasi yang dipakai untuk epulis. Pembagian epulis
seperti yang dideskripsikan oleh Axenhausen kebanyakan dipakai pada Negaranegara yang berbahasa Jerman. Klasifikasi Axenhausen mengklasifikasikan epulis
menurut hasil histopatologinya. Klasifikasi Axenhausen dapat kemudian
dicocokan pada klasifikasi menurut WHO.2
Tabel 17.1 Klasifikasi histopatologis Axenhausen untuk Epulis dan penyakitnya
menurut pembagian WHO.2
Klasifikasi Axenhausen
Epulis granulomatosa
Epulis fibromatosa
Epulis gigantocellularis
Epulis fissurata
Epulis gravidarum

Seperti

tertulis

Klasifikasi WHO
Granuloma pyogen
Displasia fibrous
Giant-cell granuloma perifer
Displasia fibrous inflamatori
Granuloma pyogen

pada

definsi,

istilah

epulis

hanya

dipakai

untuk

mendeskripsikan gingival overgrowth dimana diagnosis histologi termasuk yang


jinak ataupun ganas belum bisa dieksklusikan. Setelah diagnosis histologi, epulis
dapat dibagi menjadi tiga namun dapat terjadi varian-varian lain dari tiga ini:2,3
1. Epulis fibrosa
2. Epulis granulomatosa
3. Epulis Giant cell

Michael Susanto; 07120110037

17.3 Epulis fibrosa


Nodul fibrosa adalah pembengkakan jaringan yang tersering ditemukan pada
mulut. Kondisi ini merupakan suatu pembengkakan hiperplastik yang terjadi pada
daerah-daerah yang rentan terhadap luka minor dan/ atau infeksi ringan. Fibroma
dan hyperplasia fibrosa merupakan suatu hal yang sama.4
Etiologi dari epulis fibrosa diduga adalah iritasi dan inflamasi ringan yang
ada secara terus menerus. Sumber iritasi dan inflamasi umumnya berasal dari
pinggiran tajam dari karies atau kalkulus. Daerah kasar dari denture juga dapat
menyebabkan granuloma dentur yang juga sama dengan epulis fibrosa.4
Epulis fibrosa umumnya terjadi pada mulut daerah depan di sekitar dia gigi.
Polip fibrosa juga dapat terjadi pada mukosa bukal dan dapat disebabkan oleh
menggigit pipi. Granuloma dentur dapat terjadi pada daerah pinggir dari dentur.
Pembengkakan ini umumnya berwarna pucat dan keras namun dapat mengalami
abrasi dan ulserasi dan kemudian inflamasi. Fibroma daun juga dapat terjadi
pada secara datar pada daerah bawah dentur dan dapat sulit terlihat.4
Histopatologi dari nodul-nodul ini merupakan jaringan ikat yang saling
menjalin sesama dengan rapi tanpa enkapsulasi namun ditutupi oleh epitel yang
biasanya hiperplastik. Juga terdapat fibrosit yang tersebar secara acak dengan
vaskularitas yang variabel.4, 5
Pembentukan tulang dapat terjadi pada epulis fibrosa. Kondisi ini dapat
disebut ossifying fibroma perifer.4
Sebagai tatalaksana, nodul perlu dieksisi dengan bagian kecil dari dasar
jaringan normalnya. Apabila terdapat tulang seperti pada ossifying fibroma perifer,
tulang tersebut dikuret. Bagian yang dieksisi tersebut perlu dibawa ke
laboratorium untuk mengkonfirmasi bahwa lesi sungguh-sungguh adalah epulis
fibrosa.4, 5
Epulis fibrosa memiliki prognosis yang sangat baik. Apabila jaringan sudah
diangkat dan faktor pengganggu yang menyebabkan iritasi dihilangkan, lesi tidak
akan keluar lagi.4

Michael Susanto; 07120110037

Gambar 17.1 Epulis fibrosa. (A) Gambaran epulis fibrosa yang berasal dari margin
gingiva diantara gigi incisiv depan. Lesi berwarna pink dan tidak ada
ulserasi. (B) Gambaran polip fibrosa. Lesi di bagian bukal ini berasal
dari

pengigitan pipi dan adalah padat, tidak nyeri dan ditutupi oleh

mukosa
bertampak normal.4

Gambar 17.2 Gambaran histologis polip fibrosa. (A) Lesi terdiri dari jaringan ikat
fibrosa matur. (B) Lesi ditutupi oleh epitel hiperplastik. (C) sel-sel
inflamasi dapat ditemukan pada dasar polip.4

Michael Susanto; 07120110037

17.4 Fibroma giant cell


Fibroma giant cell merupakan suatu varian dari epulis fibrosa dimana sediaan
mikroskopnya dapat terlihat berbeda. Varian ini dapat dilihat berbeda secara
mikroskopis dengan sel-sel yang besar, mononuclear (berbeda dari epulis giant
cell yang multinuclear), stellate, dan menggambarkan staining gelap pada
pewarnaan, serta posisinya yang berada menyebar diantara jaringan ikat.4
Secara klinis, fibroma giant cell memiliki pedunkulasi dan biasanya dapat
ditemukan pada ujung gingiva atau ujung lidah. Permukaan biasanya verrucous.
Tatalaksana dan prognosis baik, sama seperti pada epulis fibrosa.4
17.5 Epulis granulomatosa
Epulis

granuloma

juga

dapat

disebut

granuloma

pyogen.

Epulis

granulomatosa cukup jarang untuk ditemui. Secara klinis, epulis ditemukan


berwarna merah kebiruan hingga ungu dan cukup lunak, tergantung dari
vaskularitas dan stasis vena pada jaringan. Epulis ini dapat berdarah secara mudah
dan juga dapat digerakkan. Lesi ini umumnya terjadi pada gingivitis dan dapat
diasosiasikan dengan kebersihan mulut yang tidak baik serta kalkulus. Umumnya,
tidak ada relasi dengan tulang alveolar. Sama seperti epulis fibrosa, kondisi ini
merupakan suatu respons dari trauma minor yang berlebihan.1, 4
Secara mikroskopis dapat ditemukan banyak pembulu darah yang berdilatasi
pada suatu stroma jaringan ikat yang edema. Pada kondisi ini juga dapat
ditemukan infiltrat inflamasi akut.1, 4
Epulis kehamilan memiliki gambaran histologis yang sama dengan epulis
granulomatosa dan terjadi pada sekitar 0.2 hingga 9.6% dari semua kehamilan.
Perbedaannya hanya dapat dilihat bahwa yang menderita adalah wanita sedang
hamil dan biasanya disertai dengan gingivitis kehamilan. Kondisi ini umumnya
terjadi pada bulan kedua atau ketiga dari pada kehamilan.1, 4
Tatalaksana adalah eksisi jaringan sama seperti pada epulis fibrosa. Prognosis
cukup baik dimana angka kejadian ulang adalah sekitar lima belas persen.4

Michael Susanto; 07120110037

Gambar 17.3 Epulis granulomatosa. Lesi berwarna merah terang. Berada pada
gingiva.4

Gambar 17.4 Granuloma pyogen. (A) Gambar dengan magnifikasi kecil dari
granuloma

pyogen. Lesi tertutup oleh epitel dan dalamnya terdapat eksudat

fibrous.

(B) gambar dengan magnifikasi besar menunjukan banyak

saluran darah

diantara fibroblas.1

17.6 Epulis Giant Cell


Epulis giant cell juga dapat disebut granuloma giant cell perifer dan adalah
seperti epulis fribrosa dimana kondisi ini kemungkinan besar adalah suatu kondisi
hiperplastik, namun terjadi dengan lebih jarang.4
Secara klinis, kondisi ini dapat ditemukan pada margin gingiva di antara gigi
yang anterior terhadap molar permanen pada sisi labial. Terjadinya kondisi
mungkin dapat berhubungan pada resorpsi yang terjad pada gigi susu. Lesi

Michael Susanto; 07120110037

menunjukkan benjolan yang bulat, lunak, dan umumnya berwarna marah marun
atau keunguan. Lesi tidak nyeri dan dapat bervariasi dalam ukuran, sampai
sebesar menutupi beberapa gigi.4, 5
Secara histologis, epulis giant cell menunjukkan sel multinuklear yang ada
pada stroma vaskular yang berbentuk spindle. Gambaran mirip seperti granuloma
giant cell yang ada pada rahang namun epulis ini hanya ada pada daerah dibawah
epitel skuamosa. Kondisi ini juga dapat melibatkan tulang alveolar dan
mengganggu gigi-gigi disekitarnya. Oleh sebab itu, pemeriksaan radiografi juga
dapat dilakukan pada kondisi ini.1, 4
Walau jarang, epulis ini dapatlah menjadi salah satu manifestasi dari
hiperparatiroidisme.4
Sebagai tatalaksana, epulis giant cell perlu eksisi bersama dengan dasar
gingivanya dan tulang dibawah perlu dikuret. Dari ketiga jenis epulis, epulis giant
cell adalah yang dapat paling sering terjadi ulang, namun hal ini dapat dihindari
apabila tatalaksana dilakukan dengan baik.4

Gambar 17.5 Epulis giant cell. Lesi ini menunjukan warna biru keunguan.4

Michael Susanto; 07120110037

Gambar 17.6 Gambaran histologi epulis giant cell. (A) Bagian teratas dari epulis
ditutupi oleh sel epitel. (B) terlihat sekelompok sel-sel raksasa pada
jaringan ikat yang ada dibawah epitel.

17.7 Tumor Jinak Mukosa Lainnya


Hiperplasia papiler pada palatum dapat terjadi, terutama pada pasien tua yang
seringkali memakai dentur. Gambaran klinis pada kondisi ini adalah nodul-nodul
yang bersifat papiler, mirip seperti polip fibrosa. Secara histologi didapati
hyperplasia papil dengan nodul dengan vaskularisasi dan infiltrate dari proses
inflamasi. Kondisi ini biasanya disertakan dengan kandidiosis namun tidak selalu
bersamaan. Pada tatalaksana, papil-papil tidak dieksisi. Dentur dibersihkan dan
tidak dipakai pada saat tidur, dan kandidiasis diobati dengan obat antifungal.4
Papilloma merupakan lesi jinak yang bulat dan seperti cauliflower dan kirakira berukuran sekitar satu centimeter dalam diameter. Sebab dari kondisi ini
umumnya adalah HPV. Sebagai tatalaksana dilakukan eksisi. Apabila papilloma
ada banyak, infeksi HIV atau kondisi defisensi imun perlu diperhatikan. Lesi
ekstensif pada pasien immunosuppressed sulit dan bahkan tidak mungkin untuk

Michael Susanto; 07120110037

dihilangkan. Jenis-jenis papilloma yang dapat ditemukan pada virus HPV adalah
papilloma sel skuamosa yang berbentuk cauliflower, dan verruca vulgaris.4
Neoplasm jinak yang dapat ditemukan pada mulut lainnya yang umumnya
tidak disebut epulis adalah intraoral adenoma, neurofibroma, dan lipoma.4

Michael Susanto; 07120110037

17.8 Referensi
1. Rajendran A, Sundaram S. Shafer's Textbook of Oral Pathology. London:
Elsevier Health Sciences APAC; 2014.
2. Bankfalvi A. Epulides. http://www.med-college.hu/de/wiki/artikel.php?
id=35&lan=2 (accessed 11 March 2015).
3. Wolf HF, Rateitschak EM, Rateitschak KH, Hassel TM. Color atlas of dental
medicine: periodontology, 3rd ed. Germany: Thieme; 2004.
4. Cawson R, Odell E. Cawson's essentials of oral pathology and oral medicine.
Edinburgh: Churchill Livingstone; 2008.
5. Carranza F, Newman M. Carranza's clinical periodontology. St. Louis, Mo.:
Elsevier Saunders; 2012.

Anda mungkin juga menyukai