Anda di halaman 1dari 29

TOPIKAL APLIKASI FLOUR

Kelompok 3
1. Kartika
2. Nuraeni 40620130
3. Miftah
4. Faizah
5. Faris
PENGERTIAN
Topikal Aplikasi Fluor adalah pengolesan langsung fluor
yang pekat pada email. Setelah gigi dibersihkan dan
dikeringkan, maka permukaan gigi diolesi larutan, gel,
atau varnish yang dibiarkan mongering selama 4 menit.
Topikal Aplikasi Fluor efektif dalam mengurangi frekuensi
karies gigi.
Tujuan Aplikasi FLuoride

Aplikasi Fluor bertujuan untuk


memberikan kesempatan kepada
fluoride untuk berpenetrasi
kedalam email gigi dan selanjutnya
ionfluorida akan menggantikan ion
hidroksil pada email terhadap
INDIKASI DAN
KONTRAINDIKASI
Indikasi
1. Pasien anak usia lebih dari 5 tahun dengan
resiko karies sedang sampai tinggi. Kontraindikasi :
2. Gigi dengan permukaan akar yang terbuka. 1. Pasien anak dengan resiko karies rendah.
3. Gigi yang sensitif.
4. Anak dengan kelainan motorik (Down 2. Pasien yang tinggal di kawasan dengan air
Syndrome). minum terfluoridasi (daerah pantai).
5. Pasien perawatan bedah periodontal dengan
akar gigi yang terlihat. 3. Ada kavitas besar yang terbuka.
6. Pasien yang sedang dalam perawatan
orthodontik.

(Pratitis Widi Seno., et all, 2020).


Mekanisme Fluoride sebagai AntiKaries melalui 3 cara :

1. Meningkatkan Remineralisasi

Remineralisasi merupakan proses pengembalian ion-ion mineral ke


dalam struktur hidroksiapatit. Ion-ion yang hilang pada proses
demineralisasi dapat dikembalikan apabila pH dinetralkan serta terdapat
ion Ca2+ dan PO4 3- yang cukup dilingkungan. Proses remineralisasi
pada gigi terjadi 30 menit – 1 jam setelah makan. Fluor mengapsorpsi
permukaan kristal dan menarik Ca & PO4 menjadi pembentukan
fluoroapatit (Ca10(PO4)6F2) menjadi lebih stabil dan tahan terhadap
asam.

2. Mencegah Demineralisasi

Demineralisasi merupakan proses hilangnya ion-ion mineral dari


enamel gigi. Kandungan mineral utama dari enamel adalah hidroksiapatit
yang terdiri dari Ca10(PO4)6(OH)2.pelepasan ini menyebabkan
berkurangnya kekuatan enamel sehingga apabila terus berlangsung
menyebabkan karies. Proses demineralisasi terjadi dalam waktu 1-3
menit setelah waktu makan.
3. Sebagai antimikroba yang dapat menghambat metabolisme
bakteri

Fluor dalam Lingkungan asam (pH) berikatan dengan Hidrogen lalu


membentuk Hydrofluorid Acid (HF) dan masuk ke dalam sel bakteri
merubah H+ menjadi asam F- menghambat enzim eanolase dan
mencegah glukosa membentuk asam piruvat dan berkurangnya produksi
asam piruvat lalu bakteri tidak bisa menghasilkan asam laktat maka
bakteri terhambat berkembang biak.
Penyerapan fluor dipengaruhi oleh
keadaan email misalnya apakah
email tersebut sehat atau tidak atau
apakah proses karies telah
menyebabkan lebih porus karena
larutnya subtansi interprismata.
Meningkatnya keporusan email akan
memudahkan difusi dan penyerapan
fluor. Pada gigi yang baru erupsi
emailnya juga akan menyerap fluor
lebih banyak dari pada email yang
telah matang.
Obat – Obatan Atau Larutan
Fluor Yang Digunakan
Text
Here !

Sodium Acidulated- Stanous


Fluoride / NaF phosphat- Fluoride /
fluoride (APF) SnF2
Sodium Fluoride / NaF
Sodium fluoride ini dipergunakan dalam
bentuk larutan dengan air dengan
konsentrasi 2% : 2 mg NaF dalam 100 mg
larutan. Topikal aplikasi pada jenis
perawatan ini dianjurkan diberikan pada
anak – anak umur 3 tahun, 7 tahun, 10
tahun, dan 13 tahun.

KELEBIHAN
KEKURANGAN
1) Rasanya cukup enak, tidak pahit, meskipun
Larutan ini tidak tahan lama, kecuali
ada rasa asin.
jika disimpan dalam botol berwarna
2) Tidak menimbulkan pewarnaan ekstrinsik.
gelap
3) Tidak mengiritasi jaringan gingival.
Acidulated-phosphat-fluoride (APF)

Larutan fluor ini terdiri dari 1,2 % larutan fluor


didalam 0,1 mg asam Fosfat. Topikal aplikasi ini
terutama diberikan pada kasus rampant karies.
Kebaikan pemakaian larutan in yaitu larutan stabil
bila disimpan dalam botol polietilen, sedangkan
keburukannya yaitu dapat menimbulkan
pewarnaan ekstrisik pada gigi geligi.
Stanous Fluoride / SnF2
Untuk topical aplikasi dengan
mempergunakan larutan SnF2
dipakai konsentrasi 8–10%. Jika
digunakan dengan teknik topical
aplikasi, SnF2 dipakai 1 kali
setiap 4 – 6 bulan dimulai umur
3 tahun. Juga efektif untuk orang
dewasa.
Stanous Fluoride / SnF2
KELEBIHAN : KEKURANGAN :

1) Larutan ini sangat efektif, sehingga 1) Bau dan rasanya tidak enak.
akan cepat kehilangan 2) Dapat menimbulkan
kekuantannya. Oleh karena itu pigmentasi pada gigi.
harus dibuat larutan yang baru 3) Dapat mengiritasi gingival.
untuk sekali pemakaian. 4) Mudahnya teroksidasi
2) Pemakaian pada orang dewasa sehingga tidak efektif lagi.
lebih efektif dari pada NaF.
3) Dapat memberikan efek walaupun
pada daerah dimana kadar fluoride
dalam air minum cukup basa.
4) Penggunaan Stanous Fluoride 8%
sekali per tahun sudah dapat
melindungi gigi terhadap karies.
CARA
PENGGUNAAN
FLUOR
Penggunaan Fluor Secara
Sistemik

Penggunaan Fluor Secara


Lokal
PENGGUNAAN
FLUOR SECARA
SISTEMIK
Fluor mencapai permukaan email
gigi melalui proses pencernaan di
tubuh. Pada pemberian fluor
sistemik, fluor masuk kedalam
tubuh melalui mulut, sehingga
pemberian fluor sistemik juga
mempunyai efek topikal pada gigi.
Pemberian fluor sistemik
mempunyai efek baik pada gigi
yang belum erupsi maupun gigi
yang sudah erupsi.
PEMBERIAN SECARA SISTEMIK

01 Melalui Air Minum (PAM)


Memasukkan fluor kedalam air
minum merupakan cara
pemberian fluor yang paling
praktis, mudah dan ekonomis. Add Text

02 Mengkonsumsi Tablet Fluor 03 Obat Tetes Fluor


Manfaat terbesar pemberian Penggunaan fluor dalam
tablet fluor (NaF) dapat obat tetes adalah untuk bayi
dicapai jika diberikan sebelum dan balita. Obat tetes dapat
Add Text Add Text
erupsi gigi yaitu 0-12 tahun diberikan bersamaan
dengan minuman/makanan
bayi seperti susu atau bubur
bayi
PENGGUNAAN
FLUOR SECARA
LOKAL
Fluor diberikan secara lokal
dapat mencapai permukaan
email secara langsung tanpa
melalui pencernaan. Pemberian
fluor secara lokal hanya
mempunyai efek pada gigi yang
sudah erupsi.
PEMBERIAN SECARA LOKAL
Self Aplication /
Brush In / Pada Saat
Sikat Gigi

Mouth Rinsing Topikal Aplikasi


(kumur-kumur)

Spot Aplication
Self Aplication / Brush In / Pada
Saat Sikat Gigi
Bahan yang dipakai adalah pasta fluor
misalnya sodium fluoride/ stannous fluoride.
Pemberian flour melalui Self Aplication / Brush
In dilakukan pada anak – anak sekolah.
Keuntungan pemberian ini adalah anak
belajar menggosok gigi dan dapat dilakukan
sendiri dirumah.

Mouth Rinsing (kumur-kumur)

Bahan yang dipakai adalah tablet NaF dilarutkan


dengan 10 cc air sehingga didapat fluor dengan
konsentrasi 0,2 %. Pasien berkumur-kumur dengan
larutan Naf 0,2 % selama kurang lebih 3
menit.pemberian fluor melalui mouth rinsing mudah
dilakukan, waktu singkat dan murah, tetapi anak
tidak dapat belajar menggosok gigi.
TOPIKAL Pemberian fluor melalui topikal aplikasi dapat
memakai bermacam-macam bentuk fluor antara
APLIKASI lain :

1. Pasta fluor konsentrasi tinggi (SnF2 10 %) dan larutan fluor (SnF 10 %).
Alat yang dipakai contra angle dan rubber cup. Pasta fluor konsentrasi tinggi SnF2 10 %
dipoleskan memakai contra angle dan rubber cup, setelah selesai larutan fluor SnF2 10
% diulaskan memakai cotton pellet.

2. Larutan fluor SnF2 20 %.


Sebelum dipakai larutan fluor SnF2 20 % biasanya dicampur dengan larutan
pengencer/pemanis (sorbitol) dengan perbandingan 1:1 sehingga akan didapat larutan
fluor dengan konsentrasi 10 %. Kapas dicelupkan pada larutan fluor yang sudah siap
dipakai, lalu dioleskan pada seluruh permukaan gigi yang sudah dikeringkan.

3. Fluor dalam bentuk gel


Fluor dalam bentuk gel diletak pada mouth guard/ sendok cetak, kemudian mouth guard/
sendok cetak dipakai 2-3 menit.
Spot Aplication
Pemberian flour melalui Spot Aplication
merupakan perawatan karena diberikan
langsung pada white spot atau daerah
B
yang terkena karies. Bahan yang
dipakai adalah larutan flour SnF2 20%.
Pada teknik spot application, catton
pellet dicelupkan pada larutan SnF2
20%D lalu catton pellet diletakan pada
white spot selama 2 – 3 menit.
EFEK SAMPING PEMBERIAN FLUOR

1. Fluorosis Email
Tanda pertama dari berlebihnya pemasukan
fluor kedalam tubuh selama periode
pembentukan gigi adalah erupsi gigi dengan
email gigi yang berbintik-bitnik

2. Toksisitas Fluor
Pada keracunan akut minor gejalanya adalah
timbulnya saliva yang banyak, nausea,
muntah dan diare. Hal ini biasanya timbul 1
jam setelah fluor masuk kedalam tubuh
Dampak Kelebihan Fluoride
Kadar Tingginya kandungan dalam fluor serta akibatnya :
1. Konsumsi 2 ppm fluor = mottled enamel
2. Konsumsi 5 ppm fluor = osteosklerosis
3. Konsumsi 50 ppm fluor = kelainan kelenjar tiroid
4. Konsumsi 120 ppm fluor = retardasi mental
5. Konsumsi 125 ppm fluor = penyakit ginjal
6. Konsumsi 2,5 gr – 5gr fluor = dosis akut dan kematian

Kelebihan fluor dapat menyebabkan kelainan tulang dan gigi. Fluor dalam tubuh
separuhnya akan disimpan dalam tulang dan terus bertambah sesuai umur, akibatnya
tulang menjadi mudah patah karena terjadi fluorosis pada tulang
Dampak Kekurangan Fluoride

1. Kerusakan gigi yang berlebih


2. Terjadi perubahan warna pada gigi anak
3. Penipisan tulang
4. Dapat mengakibatkan gigi menjadi rapuh, serta gigi
mudah terserang karies/gigi gigis
TEKNIK APLIKASI TAF
TEKNIK KNUTSON
1.Teknik ini banyak dianjurkan khususnya untuk bahan NaF 2%
2.Mahkota gigi dibersihkan dan dipoles dengan pasta propilaksis,
3.Permukaan gigi yang telah dibersihkan, pasien diintruksikan untuk berkumur
4.Lakukan isolasi pada gigi rahang atas dan rahang bawah dengan cotton roll
5.Pasang saliva ejector
6.Gigi dikeringkan dengan gulungan kapas atau threeway syringe
7.Ulasi NaF 2% pada permukaan gigi dengan cotton applicator
8.Diamkan hingga 3-4 menit
9.lakukan prosedur diatas pada kwadran lainnya
10.Pasien diintruksikan untuk tidak makan dan minum selama 30 menit setelah aplikasi fluor
TEKNIK APLIKASI TAF
TEKNIK MUHLER

1. Pada teknik ini dianjurkan untuk pengamplikasian SnF dan atau APF
2. Permukaan gigi dipoles dan dibersihkan dengan pasta propilaksis selama 5-10 detik
3. Isolasi gigi dan keringkan
4. Untuk penggunaan single application technique hampir sama dengan teknik knutson namun yang
membedakan adalah pada pengulasan SnF 8% gigi geligi dibiarkan basah dengan cara mengulasinya 15-30
detik selama 4 menit
5. Setelah selesai pasien diintruksikan untuk tidak makan,minum atau kumur selama 30 menit
6. Pasien kontrol 1 minggu kemudian
7. Aplikasi fluor diulangi setiap 4 kali dalam 1 minggu sebagai permulaan. Setelah 4 kali perawatan maka
efek pencegahan karies gigi diharapkan dapat bertahan selama 3 tahun
TEKNIK APLIKASI TAF
TEKNIK TRAY
1. Pada tekhnik ini dianjurkan pada APF
(Asidulasi Phosphate Fluoride)
2. Profilaksis terlebih dahulu dan diisolasi
menggunakan cotton roll.
3. Setelah diprofilaksis, aplikasikan gel
fluor APF dengan konsentrasi 1,23%
kedalam tray topical sebanyak 1/3
bagian.
4. Lalu masukkan tray telah diisi fluor
kedalam rongga mulut sesuai dengan
lengkung rahang hingga bagian bukal
( Harris, et al., 2014 ) dan lingual gigi tertutupi.
5. Aplikasikan Selama 4 menit.
6. Pasien diintruksikan untuk tidak makan dan
minum selama 30 menit setelah aplikasi
fluor
POST OPREATIVE TAF
1. Instruksikan pasien untuk tidak berkumur dan
tidak makan serta minum selama ± 30 menit
2. Pasien diinstruksikan untuk datang kontrol 1
minggu kemudian. Aplikasi fluor topical diuangi
setiap 1 minggu hingga 4 kali pemberian sebagai
tahap permulaan. Setelah 4 kali perawatan maka efek
pencegahan karies gigi diharapkan dapat bertahan
sampai 3 tahun
THANK YOU

Anda mungkin juga menyukai