Anda di halaman 1dari 9

TAMBALAN GI

SEMEN IONOMER KACA


Semen Ionomer Kaca (SIK) merupakan salah satu
bahan restorasi yang banyak digunakan oleh
dokter gigi karena mempunyai beberapa
keunggulan, yaitu preparasinya dapat minimal,
ikatan dengan jaringan gigi secara khemis,
melepas fluor dalam jangka panjang, estetis,
biokompatibel, daya larut rendah, translusen, dan
bersifat anti bakteri.

Komposisi semen ionomer kaca (SIK) terdiri atas


bubuk dan cairan. Bubuk terdiri atas kaca kalsium
fluoroaluminosilikat yang larut asam dan
cairannya merupakan larutan asam poliakrilik.
Reaksi pengerasan dimulai ketika bubuk kaca
fluoroaluminosilikat dan larutan asam poliakrilik
dicampur, kemudian menghasilkan reaksi asambasa dimana bubuk kaca fluoroaluminosilikat
sebagai basanya.

Pada proses pengadukan kedua komponen (bubuk


dan cairan) ion hidrogen dari cairan mengadakan
penetrasi ke permukaan bubuk glass. Proses
pengerasan dan hidrasi berlanjut, semen
membentuk ikatan silang dengan ion Ca2+ dan
Al3+ sehingga terjadi polimerisasi. Ion Ca2+
berperan pada awal pengerasan dan ion Al3+
berperan pada pengerasan selanjutnya. Secara
garis besar terdapat tiga tahap dalam reaksi
pengerasan semen ionomer kaca, yaitu sebagai
berikut.
(1) Dissolution
Terdekomposisinya 20-30% partikel glass dan
lepasnya ion-ion dari partikel glass (kalsium,
stronsium, dan alumunium) akibat dari serangan
polyacid (terbentuk cement sol).

(2) Gelation/ hardening


Ion-ion kalsium, stronsium, dan alumunium
terikat pada polianion pada grup polikarboksilat.
* 4-10 menit setelah pencampuran terjadi

pembentukan rantai kalsium (fragile & highly


soluble in water).
* 24 jam setelah pencampuran, maka alumunium
akan terikat pada matriks semen dan membetuk
rantai alumnium (strong & insoluble).

(3) Hydration of salts


Terjadi proses hidrasi yang progresive dari garam
matriks yang akan meningkatkan sifat fisik dari
semen ionomer kaca.
Retensi semen terhadap email dan dentin pada
jaringan gigi berupa ikatan fisiko-kimia tanpa
menggunakan teknik etsa asam. Ikatan kimianya
berupa ikatan ion kalsium yang berasal dari
jaringan gigi dengan gugus COOH (karboksil)
multipel dari semen ionomer kaca.

Adhesi adalah daya tarik menarik antara molekul


yang tidak sejenis pada dua permukaan yang

berkontak. Semen ionomer kaca adalah polimer


yang mempunyai gugus karboksil (COOH)
multipel sehingga membentuk ikatan hidrogen
yang kuat. Dalam hal ini memungkinkan pasta
semen untuk membasahi, adaptasi, dan melekat
pada permukaan email. Ikatan antara semen
ionomer kaca dengan email dua kali lebih besar
daripada ikatannya dengan dentin karena email
berisi unsur anorganik lebih banyak dan lebih
homogen dari segi morfologis.

Secara fisik, ikatan bahan ini dengan jaringan gigi


dapat ditambah dengan membersihkan kavitas
dari pelikel dan debris. Dengan keadaan kavitas
yang bersih dan halus dapat menambah ikatan
semen ionomer kaca.
Air memegang peranan penting selama proses
pengerasan dan apabila terjadi penyerapan air
maka akan mengubah sifat fisik SIK. Saliva
merupakan cairan di dalam rongga mulut yang
dapat mengkontaminasi SIK selama proses

pengerasan dimana dalam periode 24 jam ini SIK


sensitif terhadap cairan saliva sehingga perlu
dilakukan perlindungan agar tidak terkontaminasi.
Kontaminasi dengan saliva akan menyebabkan
SIK mengalami pelarutan dan daya adhesinya
terhadap gigi akan menurun. SIK juga rentan
terhadap kehilangan air beberapa waktu setelah
penumpatan. Jika tidak dilindungi dan terekspos
oleh udara, maka permukaannya akan retak
akibat desikasi. Baik desikasi maupun
kontaminasi air dapat merubah struktur SIK
selama beberapa minggu setelah penumpatan.
Untuk mendapatkan hasil yang maksimal maka
selama proses pengerasan SIK perlu dilakukan
perlindungan agar tidak terjadi kontaminasi
dengan saliva dan udara, yaitu dengan cara
mengunakan bahan isolasi yang efektif dan kedap
air. Bahan pelindung yang biasa digunakan adalah
varnis yang terbuat dari isopropil asetat, aseton,
kopolimer dari vinil klorida, dan vinil asetat yang
akan larut dengan mudah dalam beberapa jam
atau pada proses pengunyahan.

Penggunaan varnish pada permukaan tambalan


glass ionomer bukan saja bermaksud menghindari
kontak dengan saliva tetapi juga untuk mencegah
dehidrasi saat tambalan tersebut masih dalam
proses pengerasan. Varnish kadang-kadang juga
digunakan sebagai bahan pembatas antara glass
ionomer dengan jaringan gigi terutama pulpa
karena pada beberapa kasus semen tersebut
dapat menimbulkan iritasi terhadap pulpa.
Pemberian dentin conditioner (surface
pretreatment) adalah menambah daya adhesif
dentin. Persiapan ini membantu aksi pembersihan
dan pembuangan smear layer, tetapi proses ini
akan menyebabkan tubuli dentin tertutup. Smear
layer adalah lapisan yang mengandung serpihan
kristal mineral halus atau mikroskopik dan
matriks organik.

Lapisan smear layer terdiri dari 2 (dua) bagian


yaitu lapisan luar yang mengikuti bentuk dinding

kavitas dan lapisan dalam berbentuk plugs yang


terdapat pada ujung tubulus dentin. Sedangkan
plugs atau lapisan dalam tetap dipertahankan
untuk menutup tubulus dentin dekat jaringan
pulpa yang mengandung air.

Bahan dentin conditioner berperan untuk


mengangkat smear layer bagian luar untuk
membantu ikatan bahan restorasi adhesif seperti
bahan bonding dentin. Hal ini berperan dalam
mencegah penetrasi mikroorganisme atau bahanbahan kedokteran gigi yang dapat mengiritasi
jaringan pulpa sehingga dapat menghalangai daya
adhesi.
Permukaan gigi dipersiapkan dengan
mengoleskan asam poliakrilik 10%. Waktu
standart yang diperlukan untuk satu kali aplikasi
adalah 20 detik, tetapi menurut pengalaman
untuk mendapatkan perlekatan yang baik
pengulasan dentin conditioner pada dinding
kavitas dapat dilakukan selama 10-30 detik.

Kemudian pembilasan dilakukan selama 30 detik


pembilasan merupakan hal penting untuk
mendapatkan hasil yang diinginkan, setelah itu
kavitas dikeringkan.
Kelebihan Semen Ionomer Kaca:
1. Bahan tambal ini meraih popularitas karena
sifatnya yang dapat melepas fluor yang sangat
berperan sebagai antikaries. Dengan adanya
bahan tambal ini, resiko kemungkinan untuk
terjadinya karies sekunder di bawah tambalan
jauh lebih kecil dibanding bila menggunakan
bahan tambal lain
2. Biokompatibilitas bahan ini terhadap jaringan
sangat baik (tidak menimbulkan reaksi merugikan
terhadap tubuh)
3. Material ini melekat dengan baik ke struktur
gigi karena mekanisme perlekatannya adalah
secara kimia yaitu dengan pertukaran ion antara
tambalan dan gigi. Oleh karena itu pula, gigi tidak
perlu diasah terlalu banyak seperti halnya bila
menggunakan bahan tambal lain. Pengasahan

perlu dilakukan untuk mendapatkan bentuk


kavitas yang dapat memegang bahan tambal.
Kekurangan Semen Ionomer Kaca:
1. Kekuatannya lebih rendah bila dibandingkan
bahan tambal lain, sehingga tidak disarankan
untuk digunakan pada gigi yang menerima beban
kunyah besar seperti gigi molar (geraham)
2. Warna tambalan ini lebih opaque, sehingga
dapat dibedakan secara jelas antara tambalan dan
permukaan gigi asli
3. Tambalan glass ionomer cement lebih mudah
aus dibanding tambalan lain

Anda mungkin juga menyukai