Anda di halaman 1dari 35

BAB I

PENDAHULUAN
I.1. Latar belakang
Semen Ionomer Kaca (SIK) pertama kali diperkenalkan oleh Wilson dan Kent pada tahun
1971,

yang

terdiri

dari

bubuk

kaca

fluoroaluminosilikat

dan

larutan

asam

polikarboksilat.Merupakan semen yang berbahan dasar air dengan bentuk reaksinya asam basa,
dimana asam polialkenoat sebagai asam dan kaca kalsium stronsium aluminosilikat sebagai
basa. Selain itu, menurut Sidharta (1991) cit Armilia M (2006), SIK melepaskan ion fluor dalam
jangka waktu yang cukup lama sehingga dapat menghilangkan sensitivitas dan mencegah
terjadinya karies sekunder.9
Semen glass ionomer merupakan semen yang paling sering dipakai dalam bidang
kedokteran gigi. Semen glass ionomer dapat dipakai sebaggai bahan lutting,sementasi pada
perawatan orthodontic,cavity lining dan base serta sebagai bahan tambal. Masalah yang paling
sering terjadi pada saat pemakaian glass ionomer cement adalah sensitifitas semen tersebut
terhadap air dan kekuatan rekat yang rendah pada saat setting awal dari bahan tersebut. Material
yang diletakkan di dalam rongga mulut dalam waktu yang lama akan berinteraksi dengan cairan
rongga mulut. Interaksi glass ionomer dengan cairan yang terdapat dalam rongga mulut akan
menyebabkan hilangnya atau terlepasnya beberapa elemen yang terkandung dalam glass
ionomer serta terjadiya absorpsi cairan oleh glass ionomer tersebut1
Semen glass ionomer merupakan salah satu bahan restorasi yang banyak digunakan oleh
dokter gigi karena mempunyai beberapa keunggulan, yaitu preparasinya dapat minimal, ikatan
dengan jaringan gigi secara khemis, melepas fluor dalam jangka panjang, estetis,
biokompatibel, daya larut rendah, translusen, dan bersifat anti bakteri. 12 Absorpsi cairan oleh
glass ionomer dapat mempengaruhi sifat mekanik dari material dan dapat menyebabkan
1

terjadinya kerusakan sifat mekanikdan menyebabkan terjadinya perubahan dimensi dari glass
ionomer sehingga seringkali menyebabkan terjadinya karies sekunder atau bahkan sampai
terlepasnya material glass ionomer dari kavitas. Efek terjadinya absorpsi dari glass ionomer
tergantung bukan hanya karena dari jumlah air yang terdapat pada rongga mulut tetapi juga
pada mekanisme absorpsi akan tetapi juga dari jenis makanan ataupun dari jenis bahan yang
sering digunakan didalam rongga mulut2
Larutan desinfektan yang mengandung alcohol obat kumur yang mengandung
klorheksidin seringkali digunakan untuk menghilangkan bau mulut,mencegah terbentuknya plak
dan menurunkan terjadinya ulserasi pada rongga mulut. 3 Obat kumur direkomendasikan selama
30 detik 2 kali sehari. Bahan glass ionomer akan kontak secara langsung dengan larutan
desinfektan didalam rongga mulut,sehingga glass ionomer akan menyerap air akibat pemakaian
larutan desinfektan tersebut.
Saat ini tanaman tradisional juga sudah mulai dipakai sebagai obat kumur sehari hari
misalnya daun sirih dan cengkih. Sudah cukup banyak penelitian tentang khasiat daun sirih dan
manfaatnya di bidang kedokteran gigi,tetapi mengenai cengkih masih sedikit sekali.
Pemakaian larutan desinfektan alcohol,iodin,klorheksidin,serta daun sirih dalam bentuk
obat kumur sudah mejadi aktifitas masyarakat. Seringkali masyarakat menggunakan obat kumur
melebihi dosis yang telah dianjurkan oleh pabrik pembuat obat kumur tersebut dengan alasan
ingin menghilangkan bau mulut. Banyak penelitian yang sudah dilakukan tetapi pemakaian
cengkih sebagai obat kumur dan pengaruhnya terhadap bahan tambalan yang ada di dalam
rongga mulut sedikit sekali penelitiannya. Oleh karena itu peneliti ingin meneliti mengenai
pengaruh pemakaian obat kumur cengkih terhadap penyerapan air glass ionomer semen tipe VII
I.2 Pertanyaan Penelitian
Pertanyaan Umum

Apakah penyerapan air atau water sorption glass ionomer tipe VII yang direndam dengan
larutan obat kumur cengkih sama dengan glass ionomer tipe VII yang direndam dengan air
Pertanyaan Khusus
1. Apakah penyerapan air atau water sorption glass ionomer tipe VII ang direndam dengan
larutan obat kumur cengkih selama 7 menit sama dengan glass ionomer tipe VII ang
direndam dengan air selama 7 menit.
2. Apakah penyerapan air atau water sorption glass ionomer tipe VII yang direndam
dengan larutan obat kumur cengkih selama 14 menit sama dengan glass ionomer tipe VII
ang direndam dengan air selama 14 menit.
3. Apakah penyerapan air atau water sorption glass ionomer tipe VII yang direndam
dengan larutan obat kumur cengkih selama 21 menit sama dengan glass ionomer tipe VII
yang direndam dengan air selama 21 menit.
I.3 Tujuan Penelitian
Untuk mengetahui perbandingan penyerapan air atau water sorption semen glass ionomer
tipe VII yang direndam didalam larutan obat kumur cengkih selama 7 menit,14 menit,dan 21
menit disbanding dengan glass ionomer tipe VII yang di rendam dalam air selaa 7 menit,14
menit,dan 21 menit.
I.4 Manfaat Penelitian
1. Untuk memberikan inforasi akan kegunaan cegkih yang digunakan sebagai obat kumur.
2. Untuk mengetahui efek pemakaian obat kumur cengkih terhadap bahan tumpat semen
glass ionomer tipe VII.
3. Untuk mengetahui peranan obat kumur cengkih terhadap penyerapan air pada bahan
tambal Glass Ionomer Cement tipe VII.

BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
II.1 Glass Ionomer Cement
Glass ionomer semen merupakan suatu semen hybrid dari semen silikat dan semen
polikarboksilat.5 Glass ionomer semen adalah semen yang berbasis air yang akan mengalami
setting

berdasarkan

reaksi

asam

basa

antara

asam

polyalkenoik

dengan

glass

floroaluminosilikat,disebut juga sebagai semen glass-polyalkenoate. Berisi glass aluminosilikat


dengan kandungan flour yang tinggi.5 Merupakan bahan yang brittle,oleh karna itu kadangkala
dimodifikasi dengan menambah partikel metal (perak atau emas),proses penyatuan yang akan
menghasilkan cerment (ceraic-metal) atau penambahan partikel alloy amalgam (admix).5
Selama ini glass ionomer juga digunakan sebagai restorasi intermediate, bahan pelapik
adhesif pada kavitas (teknik sandwich), ART ( Atraumatic Restorative Treatment ), restorasi gigi
4

desidui; sementasi mahkota, mahkota jembatan, veneer secara permanen; sebagai pelindung
bahan restorasi lain; dan sebagai pelapik komposit. Beberapa keuntungan glass ionomer yaitu
melepaskan ion fluor dan menurunkan sensitivitas dengan memberikan dasar yang kuat
untuk komposit dan pelindung pulpa. Dengan adanya kemampuan glass ionomer dalam
melepaskan ion fluor dan bersifat adhesif, maka glass ionomer juga secara luas digunakan untuk
memperbaiki kehilangan struktur gigi pada akar gigi sebagai akibat dari kerusakan gigi seperti
abrasi servikal dan sering digunakan pada kavitas non-undercut. 9
Pada awal 1900an dimodifikasi dengan menambah resin yang water soluble sehingga
menghasilkan resin modified glass ionomer (RMGIC) untuk mendapatkan sifat fisik yang lebih
baik dan mengurangi sensitifitas terhadap air. Produk RMGIC yang pertama adalah Vitrabond
(3M DentalProducts,St Paul,Minnesota,USA),sekarang dikenal dengan Vitrebond (3M/Espe
Dental),sekarang terdapat merk lain antara lain :Vitremer (3M/Espe Dental),Fuji II LC (GC
International,Tokyo,Japan) dan Photac-Fil (3MEspe,Seefeld,Bavaria,Germany)6
Semen ini berikatan secara kimia dengan email dan dentn gigi. Ikatan ini disebabkan oleh
karena adanya kemampuan GIC meremineralisasi dari dentin yang terkena karies,melepas flour
dan meningkatkan ketahanan terhadap microleakage disbanding dengan resin komposit oleh
karena glass ionomer memiliki koefisien termal yang hamper sama dengan dentin. Glass
ionomer telah direkomendasikan sebagai liner untuk resin skomposit terutama pada daerah
perluasan gingival margin yang melampaui daerah cement-enamel junction (Schwartz,An.
derson,da Pelleu 1990)7
Pada proses pengadukan kedua komponen (bubuk dan cairan) ion hidrogen dari cairan
mengadakan penetrasi ke permukaan bubuk glass. Proses pengerasan dan hidrasi berlanjut,

semen membentuk ikatan silang dengan ion Ca2+ dan Al3+ sehingga terjadi polimerisasi. Ion Ca2+
berperan pada awal pengerasan dan ion Al3+ berperan pada pengerasan selanjutnya. Secara garis
besar terdapat tiga tahap dalam reaksi pengerasan semen ionomer kaca, yaitu sebagai berikut.15
(1)

Dissolution
Terdekomposisinya 20-30% partikel glass dan lepasnya ion-ion dari partikel glass

(kalsium, stronsium, dan alumunium) akibat dari serangan polyacid (terbentuk cement sol).
(2)

Gelation/ hardening
Ion-ion kalsium, stronsium, dan alumunium terikat pada polianion pada grup

polikarboksilat.

4-10 menit setelah pencampuran terjadi pembentukan rantai kalsium (fragile & highly

soluble in water).
24 jam setelah pencampuran, maka alumunium akan terikat pada matriks semen dan
membetuk rantai alumnium (strong & insoluble).

(3)

Hydration of salts
Terjadi proses hidrasi yang progresive dari garam matriks yang akan meningkatkan sifat

fisik dari semen ionomer kaca.15


Retensi semen terhadap email dan dentin pada jaringan gigi berupa ikatan fisiko-kimia
tanpa menggunakan teknik etsa asam. Ikatan kimianya berupa ikatan ion kalsium yang berasal
dari jaringan gigi dengan gugus COOH (karboksil) multipel dari semen ionomer kaca.15
Adhesi adalah daya tarik menarik antara molekul yang tidak sejenis pada dua permukaan
yang berkontak. Semen ionomer kaca adalah polimer yang mempunyai gugus karboksil (COOH)
6

multipel sehingga membentuk ikatan hidrogen yang kuat. Dalam hal ini memungkinkan pasta
semen untuk membasahi, adaptasi, dan melekat pada permukaan email. Ikatan antara semen
ionomer kaca dengan email dua kali lebih besar daripada ikatannya dengan dentin karena email
berisi unsur anorganik lebih banyak dan lebih homogen dari segi morfologis.15
Secara fisik, ikatan bahan ini dengan jaringan gigi dapat ditambah dengan membersihkan
kavitas dari pelikel dan debris. Dengan keadaan kavitas yang bersih dan halus dapat menambah
ikatan semen ionomer kaca. Air memegang peranan penting selama proses pengerasan dan
apabila terjadi penyerapan air maka akan mengubah sifat fisik glass ionomer. Saliva merupakan
cairan di dalam rongga mulut yang dapat mengkontaminasi glass ionomer selama proses
pengerasan dimana dalam periode 24 jam ini glass ionomer sensitif terhadap cairan saliva
sehingga perlu dilakukan perlindungan agar tidak terkontaminasi. Kontaminasi dengan saliva
akan menyebabkan glass ionomer mengalami pelarutan dan daya adhesinya terhadap gigi akan
menurun.15
Glass ionomer juga rentan terhadap kehilangan air beberapa waktu setelah penumpatan.
Jika tidak dilindungi dan terekspos oleh udara, maka permukaannya akan retak akibat desikasi.
Baik desikasi maupun kontaminasi air dapat merubah struktur glass ionomer selama beberapa
minggu setelah penumpatan. Untuk mendapatkan hasil yang maksimal maka selama proses
pengerasan glass ionomer perlu dilakukan perlindungan agar tidak terjadi kontaminasi dengan
saliva dan udara, yaitu dengan cara mengunakan bahan isolasi yang efektif dan kedap air. Bahan
pelindung yang biasa digunakan adalah varnis yang terbuat dari isopropil asetat, aseton,
kopolimer dari vinil klorida, dan vinil asetat yang akan larut dengan mudah dalam beberapa jam
atau pada proses pengunyahan.15

Penggunaan varnish pada permukaan tambalan glass ionomer bukan saja bermaksud
menghindari kontak dengan saliva tetapi juga untuk mencegah dehidrasi saat tambalan tersebut
masih dalam proses pengerasan. Varnish kadang-kadang juga digunakan sebagai bahan pembatas
antara glass ionomer dengan jaringan gigi terutama pulpa karena pada beberapa kasus semen
tersebut dapat menimbulkan iritasi terhadap pulpa. Pemberian dentin conditioner (surface
pretreatment) adalah menambah daya adhesif dentin. Persiapan ini membantu aksi pembersihan
dan pembuangan smear layer, tetapi proses ini akan menyebabkan tubuli dentin tertutup. Smear
layer adalah lapisan yang mengandung serpihan kristal mineral halus atau mikroskopik dan
matriks organik.15
Lapisan smear layer terdiri dari 2 (dua) bagian yaitu lapisan luar yang mengikuti bentuk
dinding kavitas dan lapisan dalam berbentuk plugs yang terdapat pada ujung tubulus dentin.
Sedangkan plugs atau lapisan dalam tetap dipertahankan untuk menutup tubulus dentin dekat
jaringan pulpa yang mengandung air.15
Bahan dentin conditioner berperan untuk mengangkat smear layer bagian luar untuk
membantu ikatan bahan restorasi adhesif seperti bahan bonding dentin. Hal ini berperan dalam
mencegah penetrasi mikroorganisme atau bahan-bahan kedokteran gigi yang dapat mengiritasi
jaringan pulpa sehingga dapat menghalangai daya adhesi. Permukaan gigi dipersiapkan dengan
mengoleskan asam poliakrilik 10%. Waktu standart yang diperlukan untuk satu kali aplikasi
adalah 20 detik, tetapi menurut pengalaman untuk mendapatkan perlekatan yang baik pengulasan
dentin conditioner pada dinding kavitas dapat dilakukan selama 10-30 detik. Kemudian
pembilasan dilakukan selama 30 detik pembilasan merupakan hal penting untuk mendapatkan
hasil yang diinginkan, setelah itu kavitas dikeringkan.15

Komposisi :

Powder : kalsium fllouroaluminosilikat yang laruut dalam asam


Liquid : larutan aqueos dari polimer dan kopolimer asam akrilik
Kopolimer ; sebuah molekul gabungan asam poliakrilik dan asam itaconik
Asam poliakrilik : sangat penting dalam pembentukan matriks semen

Ada 3 macam asam yang berperan penting dalam liquid semen glass ionomer:4
1. Asam itakonik
-menyebabkan reaksi antara glass dan liquid
-mencegah pembentukan gelasi dalam liquid akibat adanya ikatan hydrogen antara 2
rantai asam poliakrilik
2. Asam polymaleik
-asam yang lebih kuat dari asam poli akrilik dan menyebabkan semen menjadi keras dan
kehilangan sensitifitas terhadap kelembaban yang lebih cepat
-hal ini dikarenakan asam polimalerik mempunyai gugus karboksil (COOH) yang lebih
banyak sehingga lebih cepat berikatan silang dengan gugus polykarboksilat.
3. Asam tartaric
-memperpanjang waktu kerja dan menyebabkan terjadinya setting yang cepat dengan cara
memfasilitasi pengeluaran ion dari partikel glass
-mempermudah manipulasi
Macam-macam klasifikasi Glass Ionomer (Wilson dan Mclean 1988)4
Tipe I :Luting cement
Sifat :
Untuk sementasi crown,bridge,inlay,dan alat ortho
Tipis dan setting cepat
Setting cepat dengan resistensi awal terhadap adanya air
Ultimate film thickness 20m atau kurang
P/L ratio: 1,5 : 1 fast set
Radiopaque
Tipe II : Restorative
II.1 : restorative (estetik) auto cure dan dual core
Untuk aplikasi estetik dengan beba oklusal minimal
P/L rasio 2,8:1 sampai 6,8:1
Shade range dan translusensi baik

Auto cure cement mempunyai prolonged setting reation dan kehilanga air
sampai 36 jam setelah perletaka,semen ini emerlukan perlindungan yang cepat

terhadap lingkungan mulut


Kebanyakan autocure radiolusen
Dual cure secara cepat tahan terhadap air yang masuk maupun air yang

hilang,sehingga tidak memerlukan bahan sealing.


Kebanyakan semen dual cure adalah radiopak
II.2 : Restorative reinforced
Estetik tidak diperlukan,tetapi diperlukan setting yang cepat dan sifat fisik

yang lebih besar


P/L ratio 3:1 sampai 4:1
Fast set
Radiopaque
Tipe III: Lining atau base cement
Sifat utama : strength dan radiopasitas
Dapat auto cure atau dual cure
Dapat digunakan sebagai lining atau base tergantung P/L ratio
P/L ratio 1,5:1 digunakan sebagai lining
P/L ratio 3:1 sampai 6,8:1 sebagai base atau pengganti dentin
Sifat fisik akan meningkat dengan meningkatnya kandungan powder

II.2 Indikasi Glass Ionomer Cement15


a. Lesi erosi servikal
Kemampuan semen glass ionomer untuk melekatkan secara kimiawi dengan dentin,
menyebabkan semen glass ionomer saat ini menjadi pilihan utama dalam merestorasi lesi
erosi servikal. Bahan ini juga memiliki kekerasan yang cukuo untuk menahan abrasi akibat
sikat gigi.
b. Sebagai bahan perekat atau luting (luting agent)

10

Karena semen glass ionomer ini memiliki beberapa keunggulan seperti ikatannya dengan
dentin dan email. Aktivitas kariostatik, flow yang lebih baik, kelarutan yang lebih rendah
dan kekuatan yang lebih besar maka sebagai luting agent semen ini diindikasikan untuk
pasien dengan frekuensi karies tinggi atau pasien dengan resesi ginggiva yang
mememrlukan kekuatan dan aktifitas kariostatik misalnya pada pemakai mahkota tiruan
ataupun gigi tiruan jembatan.
c. Semen glass ionomer dapat digunakan sebagai base atau liner di bawah tambalan komposit
resin pada kasus kelas I, kelas II, kelas III, kelas V dan MOD. Bahan ini berikatan secara
mikromekanik dengan komposit resin melalui etsa asam dan member perlekatan tepi yang baik.
Perkembangan dentin bonding agents yang dapat member perlekatan yang baik antara dentin dan
resin hanya dapat digunakan pada lesi erosi servikal. Bila kavitasnya dalam atau luas, bonding
sering kali gagal. Untuk memperbaiki mekanisme bonding dan melindungi pulpa dari irirtasi,
semen glass ionomer digunakan sebagaibahan sub bonding
d. Sebagai base yang berikatan secara kimiawi di bawahrestorasi amalgam mempunyai kerapatan
tepi yang kurang baik sehingga dengan adanya base glass ionomer dapat mencegah karies
sekunder terutama pada pasien dengan insidens karies yang tinggi. Dalam keadaan sperti ini,
proksimal box diisi dengan semen cermet sampai ke dalam 2 mm dan sisanya diisi amalgam.
e. Untuk meletakkan orthodontic brackets pada pasien muda yang cenderung mengalami karies
melalui etsa asam pada email. Dengan adanya perlepasan fluor maka semen glass ionomer dapat
mengurangi white spot yang umumnya nampak disekeliling orthondontic brackets.
f. Sebagai fissure sealant karena adanya pelepasan fluor. Rosedur ini memerlukan perluasan
fissure sebelum semen glass ionomer diaplikasikan.
11

g. Semen glass ionomer yang diperkuat dengan logam seperti semen cermet dapat digunakan
untuk membangun inti mahkota pada gigi yang telah mengalami kerusakan mahota yang parah.
h. Restorasi gigi susu.
Penggunaan semen glass ionomer pada gigi susu sangat berguna dalam mencegah
terjadinya karies rekuren dan melindungi email gigi permanen .Untuk perawatan dengan
segera pasien yang mengalami trauma fraktur. Dalam hal ini semen menyekat kembali
dentin yang terbuk dalam waktu yang singkat Radiopaque9
Keuntungan :10
Menempel ke permukaan gigi
Adanya efek antikariogenik karna pelepasan four
Estetik
Biocompatibility
Material ini melekat dengan baik ke struktur gigi karena mekanisme perlekatannya
adalah secara kimia yaitu dengan pertukaran ion antara tambalan dan gigi. Oleh karena
itu pula, gigi tidak perlu diasah terlalu banyak seperti halnya bila menggunakan bahan
tambal lain. Pengasahan perlu dilakukan untuk mendapatkan bentuk kavitas yang dapat
memegang bahan tambal.
Kerugian :10
Mudah patah/lepas
Menyerap air/water solubility
Resistensi kurang
Tambalan glass ionomer cement lebih mudah aus dibanding tambalan lain10
II.3 Reaksi Pengerasan SIK 9
Reaksi pengerasan dimulai saat cairan asam polielektrolit berkontak dengan permukaan kaca
aluminosilikat yang kelak akan menghasilkan pelepasan sejumlah ion.

12

Gambar1. Reaksi pengerasan pada SIK


.(Sumber: Craigs Restorative Dental Materials8)

Glass ionomer mengalami 3 fase reaksi pengerasan yang berbeda dan saling overlapping.
Fase pertama adalah fase pelepasan ion yang diawali reaksi ionisasi radikal karboksil (COOH)
yang terdapat dalam rantai asam (asam poliakrilat) menjadi ion COO- (ion karboksilat) dan ion
H+9,10 Ion H+ bereaksi pertama kali pada permukaan partikel kaca menyebabkan terlepasnya ionion seperti Ca2+ dan Na+ ke dalam cairan. Kemudian ion H+ tersebut berpenetrasi kembali
hingga mencapai struktur yang kurang terorganisasi menyebabkan terlepasnya ion Al 3+.9Saat
fase ini, dilepaskan panas dengan suhu berkisar antara 3 oC sampai 7oC. Semakin besar rasio
bubuk dan cairan g;ass ionomer maka panas yang dilepaskan akan semakin besar.9
Ketika GIC konvensional yang baru selesai diaduk diletakkan dalam gigi maka akan
terjadi disolusi smear layer. Proses demineralisasi tidak terjadi oleh karena GIC memakai asam
lemah polyalkenoik dan adanya sifat buffer dari hidroksi apatit gigi. Pada tahap awal terjadi
ikatan hydrogen karena adanya interaksi polar antera strukter gigi dengan bahan GIC yang baru
diaplikasikan. Ikatan hydrogen ini akan digantikan oleh ikatan kimia yang lebih kuat yakni
ikatan ion. Ikatan ion yang terjadi antara ion karboksil (COO-) asam yang terdapat dalam semen
dengan ion Ca yang terdapat pada email.7,8
Selain itu,ikatan juga terjadi pada komponen organic dentin yaitu kolagen,yang akan
terbentuk ikatan hydrogen antara gugus karboksil (COOH-) asam poliakrilat semen dengan
13

gugus amino dan gugus karboksil di kolagen dentin. Ion fosfat dan ion kalsium berpindah dari
struktur gigi dan masuk kedalam semen,hal ini akan menyebabkan terbentuknya lapisan
intermediate antara GIC dengan hidroksi apatit sehingga akan terjadi pertukaran ion. Lapisan ini
sering disebut sebagai ion exchange layer,interdiffusion zone,hybrid layer,zone of interaction.
Kekuatan pada daerah ini sekitar 3-10 MPa8,11
II.4 Glass ionomer fuji VII
Glass ionomer semen (GIC) Fuji VII biasa digunakan sebagai bahan restorasi gigi desidui.
Salah satu kelebihan glass ionomer Fuji VII adalah dapat melepas ion fluor ke gigi dan saliva,
sehingga dapat menghambat pertumbuhan bakteri dan memperkuat email gigi.18
Tujuan dirancang fuji VII ini dirancang sebagai sebuah fluorida tinggi yang melepaskan
glass ionomer dengan free-flowing konsistensi untuk memastikan efektif membasahi dan adhesi
ke permukaan gigi. fluoroaluminosilicate glas fiber memungkinkan menyelesaikan permukaan
halus dan penggabungan stronsium dalam kaca itu terjadi radiopacity, kemampuan
remineralization ditingkatkan dan sharp set tajam.Pengaturan lebih lanjut karakteristik bisa
dipercepat dengan menggunakan halogen light curing untuk 20-40 detik (hanya pink shade ).19
Proteksi :20
Erupting molar/hypoplastic molar
Meningkatnya tingkat kerusakan pada masa kanak-kanak telah menyebabkan
permintaan untuk intervensi pencegahan lebih besar solusi untuk tahap erupsi
selanjutya ketika occlusal permukaan geraham menjadi sebagian besar risiko
kerusakan.

Gambar 2 .erupting molar

Indirect pulp caping (active lesion)


Seal yang efektif melalui fluorida yang tinggi kaca ionomer sangat penting
untuk keberhasilan teknik minimal invasive
14

Gambar 3. Indirect pulp caping

Root surface
Semakin tua penduduk dengan lebih dipertahankannya gigi dan lebih banyak
resiko penyakit gigi mengakibatkan peningkatan exposed root surface yang
terkena yang akan memperoleh manfaat dari tambahan perlindungan.

Gambar 4. Root Surface

Gigi susu :20


Occlusal/proximal (extensive)

Gambar 5. Occlusal/proximal (extensive)

Gigi permanen :20


Micro fissure preparation occlusal
Glass ionomer yang flowable dibutuhkan untuk kavitas yang sangat kecil

Gambar 6. Micro fissure preparation occlusal

Endo access sealing

Gambar 7. Endo access sealing


15

Stabilisasi karies

Gambar 8. Stabilisasi karies


Stabilisasi karies (posterior)

Gambar 8. Stabilisasi karies (posterior)

Gambar.9. glass ionomer fuji VII

II.5 Fuji VII Pink Shade


Untuk banyak aplikasi klinik yang berbeda telah dicari kontras warna bahan restoratif
yang baik untuk jelas identifikasi margins, untuk komunikasi dari status klinis atau sebagai
sebuah pengingat visual sementara. Karena itu fuji VII merah muda chroma telah menawarkan
identifikasi mudah untuk kedua aplikasi klinik dan pasien sambil menjaga warna rendah dalam
value membantu beradaptasi ke dalam jaringan mulut.19

16

Setting time Fuji VII sekitar empat menit.Pengaturan reaksi pink warna fuji VII dapat
dipercepat oleh light curing untuk hanya 20-40 detik menggunakan halogen light curing ( warna
pink menyerap energi cahaya yang mempercepat pengaturan reaksi ).19

1.

(b)

Gambar 10. (a) Fuji VII pink shade, (b) menggunaka halogen light curing

II.6 Fuji VII White


Fuji VII putih ditunjukkan di mana material gigi berwarna yang diinginkan dan
kebutuhan untuk visual yang jelas dengan tuntutan estetika dari pasien atau orang tua.
perlindungan fisur jelas terlihat pada permukaan molar, filling minimal di fisur erupsi geraham
dan karies stabilisasi di anterior bawah adalah contoh di mana fuji VII putih dapat digunakan.19

Gambar 11. Fuji VII white

17

Fuji VII ideal untuk fissure protection


Fisura sealent adalah prosedur perawatan non invasif untuk anak-anak di. risiko lebih
tinggi pengembangan karies. Hal ini dilakukan sedini mungkin selama erupsi fase pertama dan
kedua geraham permanen.Gigi posterior berada di peningkatan risiko pengembangan karies
selama erupsi karena peningkatan kadar retensi plak. enamel tidak dewasa dibentuk dan panjang
waktu yang dibutuhkan untuk mencapai penuh erupsi.19
Fuji VII sangat ideal untuk fisura sealent karena melihat toleransi kelembaban selama
penempatan dan sifat ion pertukaran adhesi antara kaca ionomer dan enamel. Fuji VII
menciptakan kuat, tahan asam, kimia menyatu pada lapisan yang akan terus memberikan
perlindungan kepada permukaan oklusal bahkan ketika itu muncul visual kehilangan( misalnya
sebagai akibat dari gesekan gigi antagonis )19
Fuji VII warna merah muda sangat berguna ketika kelembaban kontrol sulit, sebagai
pengaturan reaksi dapat dipercepat menggunakan halogen light curing .warna pink visual yang
sangat baik ini juga mengingatkan bahwa perlindungan ada di tempat.19
Aplikasi Fuji VII
Material endodontic sealing sementara
Fuji VII sangat ideal sebagai tambalan sementara antara perawatan endodontic.
Pertukaran ion adhesi akan menjamin koronal yang efektif,bukti terhadap microleakage dan
mungkin lebih lanjut kontaminasi dari operasi wilayah.Kontras warna merah muda yang aids
cepat menghapus tanpa mengorbankan estetika, dan setelah menyelesaikan akar terapi kanal ini
akan membuat ideal dasar untuk laminasi dengan restoratif pilihan seperti amalgam atau
komposit resin19

18

Gambar 11. Aplikasi fuji VII dalam endodontic sealing sementara

Stabilisasi karies
Warna pink fuji VII jelas mengidentifikasi restorasi sebagai transisional dan free
flowing konsistensi seal demineralisasi dentin pada gigi susu dan permanen.Persiapan
menggunakan sebuah teknik minimal invasif ultra-slow handpiece atau tangan
instrumen memungkinkan penghapusan hanya dentin tertipis; namun untuk optimise
seal, rongga masih membutuhkan 2mm margin bersih di sekitar pinggiran.Teknik
stabilisasi yang bermanfaat bagi pengobatan para lansia, fobia dental, medically
compromised dan sangat muda. 19

Gambar 12. Aplikasi fuji VII dalam stabilisasi karies

Indirect pulp capping


Menggambarkan proses meninggalkan ketebalan demineralisasi dentine, utuh di
lantai pulpal.Teknik ini digunakan untuk menghilangkan risiko paparan mekanis dari
pulp selama persiapan kavitas dan untuk menyediakan sebuah situs penyemaian dan
19

potensi untuk remineralization internal.Fuji VII ditempatkan dengan tujuan untuk


menciptakan sebuah efektif seal utama dan untuk memungkinkan waktu untuk pulp
untuk menyembuhkan.19
Menyediakan pasien tidak hadir dengan gejala ireversibel pulpitis, teknik ini
diindikasikan untuk kavitas sangat dalam di mana penggalian lebih lanjut akan
meningkatkan resiko kelahiran pulpal paparan berpotensi yang mengarah ke
endodontic atau bahkan ekstraksi.19

Gambar 13. Aplikasi fuji VII dalam indirect pulp capping

2.5 Preparasi minimal


Peningkatan penggunakan teknik minimal untuk menghapus wilayah pertama
terlunak dari struktur gigi, atau untuk mengeksplorasi fissures beroda, telah
menciptakan sebuah glass ionomer yang lebih flowable yang akan beradaptasi dengan
baik yang disiapkan untuk kavitas mikro. Untuk erupsi gigi fuji VII putih adalah glass
ionomer yang disarankan dan merupakan solusi karena melihat kemudahan akses,
cepat dan permukaan halus pada penyelasaiannya.19

20

Gambar 14. Preparasi minimal dengan fuji VII

Fuji VII ini jelas diidentifikasi sebagai sebuah solusi sementara, hanya satu bagian dari
sebuah pengobatan lengkap. Cepat dan sederhana untuk di terapkan, fuji VII merupakan pilihan
yang bagus untuk restorasi sementara dan intermediate restorations.19

Gambar 15. Intermediate restoration

Keuntungan terpenting dalam menggunakan glass ionomer semen sebagai pit dan fissure
sealant adalah melepaskan flourida yang menghasilkan peningkatan resistensi dari fissure untuk
demineralisasi.pelepasan fluorida bahkan berlanjut ketika sealant muncul setelah kehilangan
secara klinis karena dari sisa-sisa yang tersisa di bagian bawah fissure. Diteliti oleh Hatibovic
dan Kofman menunjukkan peningkatan konsentrasi fluorida dalam air liur selama 1 tahun setelah
penempatan restorasi glass ionomer.Telah diklaim oleh produsen bahwa Fuji-VII glass ionomer
semen melepaskan enam kali fluorida dibandingkan glass ionomer semen high-strength lain dan
dapat digunakan sebagai sebuah pit dan fisura sealant.21
Mengingat kesulitan dalam memperoleh isolasi pada anak-anak dan beberapa langkah
yang terlibat dalam penempatan terisi resin,glass ionomer semen dapat dengan cepat dan mudah
ditempatkan ke pit dan fissures.Sekarang studi itu dilakukan untuk mengevaluasi dan
membandingkan kadar microleakage dari fuji-vii glass ionomer semen dan light-cured resin
ketika digunakan sebagai pit dan fisura sealants.19

II.7 Cengkih (Eugenia caryophilliata)


Sejarah cengkih
Pada abad yang keempat, pemimpin Dinasti Han dari Tiongkok memerintahkan setiap
orang yang mendekatinya untuk sebelumnya menguyah cengkih, agar harumlah napasnya.
Cengkih, pala dan merica sangatlah mahal pada zaman Romawi. Cengkih menjadi bahan tukar
21

menukar oleh bangsa Arab di abad pertengahan. Pada akhir abad ke-15, orang Portugis
mengambil alih jalan tukar menukar di Laut India. Bersama itu diambil alih juga perdagangan
cengkih dengan perjanjian Tordesillas dengan Spanyol, selain itu juga dengan perjanjian dengan
sultanTernate. Orang Portugis membawa banyak cengkih yang mereka peroleh dari kepulauan
Maluku ke Eropa. Pada saat itu harga 1 kg cengkih sama dengan harga 7 gram emas.23
Perdagangan cengkih akhirnya didominasi oleh orang Belanda pada abad ke-17. Dengan
susah payah orang Prancis berhasil membudayakan pohon Cengkih di Mauritius pada tahun
1770. Akhirnya cengkih dibudayakan di Guyana, Brasilia dan Zanzibar.23
Pada abad ke-17 dan ke-18 di Inggris harga cengkih sama dengan harga emas karena
tingginya biaya impor. Sebab cengkih disana dijadikan salah satu bahan makanan yang sangat
berkhasiat bagi warga dan sekitarnya yang mengonsumsi tanaman cengkih tersebut. Sampai
sekarang cengkih menjadi salah satu bahan yang diekspor ke luar negeri.23
Pohon cengkih yang dianggap tertua yang masih hidup terdapat di Kelurahan Tongole,
Kecamatan Ternate Tengah, sekitar 6 km dari pusat kota Ternate. Poho yang disebut sebagai
Cengkih Afo ini berumur 416 tahun, tinggi 36,60 m, berdiameter 198 m, dan keliling batang 4,26
m. Setiap tahunnya ia mampu menghasilkan sekitar 400 kg bunga cengkih.23
Tanaman cengkih cukup popular di Indonesia. Tanaman ini banyak mafaatnya baik di
bidang industry maupun untuk pengobatan. Sejarah tanaman cengkih ada yang mengatakan dari
Filipina,ada juga yang menyatakan berasal dari Maluku Utara dan Papua.23
Berdasarkan klasifikasinya,cengkih termasuk family Myrtaceae,spesies

Eugenia

caryophilliata memiliki akar tungang yang berguna untuk meningkatkan penyerapan air dari
lapisan tanah. Batang pohon cemgkih memiliki kayu yang keras,bercabang panjang,padat dan
kuat. Dalam cengkih bentuknya bulat panjang dengan ujung akar meruncing,tebal,licin dan
kuat.13

22

Bunga cengkih pada pucuk rantin. Bunga cengkih bertangkai pedek dan bertandan
dengan panjag 4-5 m. biasanya pada tiap tandan akan tumbuh 3 kelompok bunga. Cengkih dapat
berbunga 2 kali dalam 1 tahun. Bunga yang masih muda berwarna kelabu keunguan. Selanjutnya
bunga berubah menjadi kuning kehijauan dan akhirnya berwarna merah muda. Pada permukaan
bunga akan terdapat kelenjar minak yang dapat menghasilkan minyak cengkih.13
Manfaat cengkih yang paling banyak untuk pembuatan rokok kretek,kuntum bunganya
dapat dijual dala bentuk kering utuh,serbuk oleoresin atau minyak. Minyak dari hasil sulingan
serbuk cengkeh dapat digunakan sebahai bahan baku industry farmasi,penyedap makanan, dan
wangi- wangian minyak dari daun cengkih dipasaran dikenal dengan nama eugenol dengan
rumus kimia C10H120213
Cengkeh juga mempunyai kegunaan bagi kesehatan kita, Berikut ini adalah tujuh manfaat
cengkeh untuk kesehatan:22
1. Mengobati sakit gigi
Untuk mengobati sakit gigi, bagian yang digunakan adalah bunga cengkeh.
Adapun cara untuk membuat ramuan obat sakit gigi yaitu 5 sampai 10 butir bunga
cengkih disangrai lalu ditumbuk hingga halus. Selanjutnya menjadi bubuk cengkeh,
Anda bisa taburkan pada bagian gigi yang terasa sakit.
2. Mengobati batuk
selain bisa menghilangkab bau mulut,menguyang cengkeh juga bisa
menyembuhkan batuk. Mungkin rasanya sedikit getir da nada pahitnya,namun
kandungan dalam cengkeh merupakan ekspektoran alami yang bisa mengencerkan
dahak
3. Menghilangkan rasa mual
Untuk mengobati mual, Anda bisa mengonsumsi segelas air rebusan cengkeh. Jika
tidak menyukai rasanya, Anda juga bisa menambahkan madu

23

4. Mencegah Inflamasi (Radang)


Minyak cengkeh mengandung flavanoid. Hal ini tentulah sangat baik karena
memiliki sifat anti inflamasi dan juga bisa bermanfaat untuk pasien rematik. Selain
itu, cengkeh juga bisa digunakan sebagai ekspektoran untuk mengobati berbagai
kondisi minor saluran pernapasan.
5. Antibakteri dan jamur
Cengkeh bisa menjadi cara yang alami untuk melawan bakteri yang membahayakan
perut, dan juga untuk melawan kuman pada mulut.
Tidak hanya itu, kandungan eugenol yang ada pada cengkeh telah terbukti
memiliki kandungan anti jamur, serta efektif untuk melawan penyakit kulit yang
disebabkan oleh cacing cincin.
6. Baik untuk kesehatan jantung
Kandungan eugenol pada cengkeh juga berfungsi untuk mencegah pembekuan pada
darah serta mencegah stroke.
7. Meningkatkan sistem imun
Cengkeh juga dipercaya bisa membantu meningkatkan sistem imun dan juga
melawan seluruh penyakit mulai dari yang ringan sampai penyakit yang mematikan.
Minyak esensial dari cengkih mempunyai fungsi anestetik dan antimikrobial. Minyak
cengkih sering digunakan untuk menghilangkan bau napas dan untuk menghilangkan sakit gigi.
Zat yang terkandung dalam cengkih yang bernama eugenol, digunakan dokter gigi untuk
menenangkan saraf gigi. Minyak cengkih juga digunakan dalam campuran tradisional chjiyu
(1% minyak cengkih dalam minyak mineral; "chji" berarti cengkih; "yu" berarti minyak) dan
digunakan oleh orang Jepang untuk merawat permukaan pedang mereka.23
Tanaman cengkih 9Eugenia caryophillata) dapat digunakan untuk menghasilkan minyak
cengkih (clove oil). Minak tangkai cengkeh (clove stem oil),dan minyak daun cengkih (clove
leaf oil). Usaha penyulingan minyak daun cengkih ini cocok bagi usaha kecil menengah

24

dikarenakan harga bahan baku yang relative murah dan prosesnya yang mudah. Minyak daun
cengkih (clove leaf oil) adalah minyak atrisi hasil sulingan daun cengkih kering (umumnya yang
sudah gugur)13
Minyak atrisi jenis ini memiliki pasaran yang luas di industry farmasi,penyedap makanan dan
wewagian. Kandungan minyak cengkih adalah eugenol (90%), eugenol asetat,methyl n- hepthyl
alcohol,benzyl alcohol,methyl salicylate,methyl n-amyl carbinol, dan terpene caryophyllene.13

Gambar 16. Cengkeh

Pengolahan Cengkih
Panen
Ketika kaliks (bagian luar) dari bunga berubah dari hijau ke merah muda menjadi kuning
merah muda, dan sebelum bunga mekarmengeluarkan benang sari, bunga cengkeh harus dipanen
. Kelompok tangkai bunga harus dipanen bersamaan menggunakan tangan. Perusakancabangcabang kecil harus dihindari untuk menjaga produktifitas setiap tanaman pada musim panen tahu
n berikutnya.24

Pengeringan

25

Bunga-bunga dilepaskan dari tangkainya dengan tangan. Satu tangan memegang pangkal
tangkai bunga sedangkan tangan lainnya membengkokkan sambil sedikit memuntir sehingga
bunga lepas. Tangan pekerja dan ruangan tempat bekerja harus bersih untuk menjaga kualitas
tetap baik. Bunga dan tangkai dipisahkan, lalu bunga segera dikeringkan, bila tidak akan terjadi
proses fermentasi yang dapatmenurunkan kualitas cengkeh yang dihasilkan. Biasanya
pengeringan dilakukan dengan penjemuran, dengan bunga cengkeh diletakkan di atas tikar
pandan atau di atas rak. Penggunaan rak-rak dalam penjemuran lebih baik untuk menghasilkan
keseragaman dalam warna dan kadar air. Pengerinan biasanya memakan waktu empat sampai
lima hari. Di akhir penjemuran, kadar air cengkeh berkisar antara 8 hingga 10% dengan warna
merah coklat. Proses pengeringan yang tidak baik akan menghasilkan cengkeh dengan warna
coklat pucat.24

Pembersihan

Bunga cengkeh yang telah kering dibersihkan dari debu dan kotoran halus lainnya dengan
cara menghembuskan angin pada cengkeh yangditempatkan di dalam keranjang. Bisa juga denga
n menjatuhkan cengkeh dari ketinggian tertentu di tempat terbuka sehingga angin yang bertiupak
an menerbangkan debu dan kotoran halus yang menempel pada cengkeh.24

Penggunaan

Penggunaan cengkeh yang utama adalah:24

Untuk memberi aroma dan citarasa pedas pada rokok kretek khas Indonesia.
26

Untuk memberi aroma dan citarasa khusus pada makanan dan minuman.

Untuk memproduksi minyak esensial yang banyak digunakan dalam farmasi dan
kesehatan.

II.8 Water Sorption


Water sorption dan kelarrutan dapat menyebabkan terjadinya degradasi dari semen glass
ionoer sehingga dapat menyebabkan terlepasnya semen glass ionomer dari kavitas dan
menyebabkan terjadinya kerusakan pada bahan tumpat. 13 Seme glass ionomer dapat larut dalam
saliva sehingga menyebabkan terbentuknya celah antara semen dengan jaringan gigi sehingga
mengakibatkan terjadinya karries,post operative sensitivity,inflamasi pulpaa dan penyakit
periodontal.2,14,16 Water absorption akan menyebabkan terjadinya perubahan dimensi,hilangnya
retensi,staining dan patahnya tepi tambalan dan dapat menyebabkan penurunan siffat mekanik
seperti flexural strength, Vickers hardness dan stabilitas mekanik. 17 Oleh karena itu water
sorption dari semen glass ionomer tipe VII akibat penggunaan larutan desinfektan sangat penting
dan perlu dilakukan penilitian yang lebih lanjut.17

Kerangka Teori
Glass ionomer tipe
VII
pH saliva

Larutan desinfektan
27

Water sorption

Sifat fisik: pengerutan,perubahan


dimensi,konduktivitas termal,solubilitas,water
sorption,porositas dan stabilita warna
Sifat mekanik: tranverse strength dan
compressive strength
Sifat kimia : larutan desinfektan

BAB III
KERANGKA KONSEP DAN HIPOTESIS PENELITIAN

28
Glass ionomer
tipe VII

Larutan obat kumur cengkih

Water sorption

Variabel Penelitian :
Variable bebas: semen glass ionomer tipe VII
Variable terikat : water sorption
Variable terkendali : larutan obat kumur cengkih
Definisi Operasional :

Semen glass ionomer tipe VII adalah bahan tumpat yang berbasis air yang akan
mengalami

setting

berdasarkan

reaksi

asa

polyalkenoik

dengan

glass

flouroaluminosilikat,seringkali dikenal sebagai semen glass-polyalkenoate. Berisi glass

aluminosilikat dengan kandungan flour yang tinggi


Water sorption ada;ah pengukuran besarnya penyerapan air saat bahan semen glass

ionomer direndam dalam larutan


Larutan obat kumur cengkih adalah larutang yang digunakan untuk merendam bahan

tumpat semen glass ionomer untuk menghambat mikroorganisme


Waktu 7 menit adalah waktu yang digunakan untuk berkumur dalam 1 hari sesuai

dianjurkan dengan pabrik 1 kali kumur = 30 detik sehari = 2 kali =7 hari


Waktu 14 menit adalah waktu yang digunakan untuk berkumur selama 14 hari
Waktu 21 meit adalah waktu yang digunakan untuk berkumur selama 21 hari

HIPOTESIS PENELITIAN
Hipotesis mayor :
29

Penyerapan air atau water sorption glass ionomer yang direndam dengan larutan obat kumur
cengkih tidak sama denga glass ionomer tipe VII yang direndam dengan air
Hipotesis minor:
1. Penyerapan air atau water sorption glass ionomer tipe VII yang direndam dengan larutan
obat kumur cengkih selama 7 menit tidak sama denga glass ionomer tipe VII yang
direndam dengan air selama 7 menit.
2. Penyerapan air atau water sorption glass ionomer tipe VII yang direndam dengan larutan
obat kumur cengkih selama 14 menit tidak sama denga glass ionomer tipe VII yang
direndam dengan air selama 14 menit.
3. Penyerapan air atau water sorption glass ionomer tipe VII yang direndam dengan larutan
obat kumur cengkih selama 21 menit tidak sama denga glass ionomer tipe VII yang
direndam dengan air selama 21 menit

BAB IV
METODE PENELITIAN
4.1 Jenis Penelitian
Penelitian ini dilakukan secara eksperimental laboratorik murni
4.2 Alur Penelitian

Pembuatan specimen
semen glass ionomer
Larutan obat
kumur cengkih

14

Air saline

21

14

21

timbang

data
30
Analisa data

4.3 Rancangan Spesimen


Glass ionomer tipe VII

direndam dalam larutan obat kumur cengkih

ukur water sorption

atau peyerapan air


4.4 Bahan dan Alat
GIC Fuji VII (semen glass Ionomer),obat kumur engkih,stop watch,timbangan,mold ukuran 10
mm

mm,pengaduk/spatula,plastis

filling

instrument,gelas

ukur,pot

plastic

utuk

perendaman,aquadestilata.
4.5 Cara Pembuatan Spesimen
Aduk bahan glass ionomer tipe VII susai dengan rasio powder dan liquid yang dianjurkan pabrik.
Masukka semen glass ionomer dalam etakan mould,setelah setting time dikeluarkan dari cetakan
lakukan penimbangan semen glass ionomer sebelum dan sesudah perendaman dalam lerutan air
sebagai control dan dalam larutan obat kumr cengkih.
4.6 Besar Spesimen
Menurut Supranto J (2000) perhitungan besar specimen di dalam penelitian ini menggunakan
rumus ulangan:
(t-1)(n-1)15
Ket : t = jumlah kelompok perlakuan

31

n =jumlah ulangan
Cara perhitungan besar specimen :
T = 3 kelompok perlakuan

(9-1)(n-1)15
8(n-1)15
8n-815
25

Dalam penelitian ini masing-masing perlakuan 25 spesimen dengan

kelompok perlakuan

sehingga total spesimen


4.7 Analisis Data
Data di analisa dengan bivariate
4.8 Waktu Penelitian

32

PENGARUH PEMAKAIAN OBAT KUMUR CENGKIH TERHADAP


PENYERAPAN AIR BAHAN TAMBAL GLASS IONOMER SEMEN TIPE
VII

PROPOSAL PENELITIAN

Diajukan Oleh:

33

GHEA ANGGITA PUTRI


2011-11-138

FAKULTAS KEDOKTERAN GIGI


UNIVERSITAS PROF. DR. MOESTOPO (BERAGAMA)
JAKARTA
2014
Daftar pustaka
1. McCbe JF,Rusby S. Water absorption,dimensional change and radial pressure in resin
matrix dental restorative material. Biomaterial. 2004;25;40001-7
2. Momoi Y,McCabe J. Hygroscopic expansion of resin based composites during 6 months
of water storage. Br Dent Res.1994;176;91-6
3. Fukazawa M, Matsuya S, Yamane M. The Mechanism for erosion of glass ionomer
cement in organic-acid buffer solution. J Dent Res. 1990;69(5):1175-9
4. Power JM. Craigs Restorative dental material. Missouri: Mosby;2006.p. 173-8
5. Graham MJ. An atlas of glass ionomer cements. 2,editor. UK:Livery house 1994
6. Tyas M, Burrow M. Adhesive restorative materials: A review. Australian Dental
Journal.2004;49(3):112-21
7. Svizero N. Liner and light exposure: Effect on In vitro class V microleakage. J operative
dentistry.2005;30(3);325-30
8. Craigh R,Powwers J,Wataha J. Dental Material Properties and Manipulation.St
Louis:Mosby;2000.p. 118-9
9. http://lib.ui.ac.id/file?file=digital/126177-R18-KON-153%20Pengaruh%20aplikasiLiteratur.pdf
10. Sheerwood A: Essentials of Operative Dentistry:
11. Daugela P,Oziunas R,Zekonis G.Antibacterial potebtial of contemporary dental luttinng
cements. Stomatologija, Baltic Dental and Dental and Maxillofacial 2008;10:16-21
12. http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/29627/4/Chapter%20II.pdf
34

13. Suwarto,dkk. Top 15 tanaman perkebunan.Penyebar swadaya 2002;222-26


14. Parker S,Braden M. Water absorption of methacrylate soft lining materials.
Biomaterial.1989;10:91-5
15. https://www.scribd.com/doc/213663841/Tugas-Semen-Ionomer-Kaca
16. Piwowarczyk A,Laurer H,Sorensen J. Mikroleakage of various cementing agents for full3
17. Cattani-Lorente M,Dupuis V,Payan J,Moya F,Meyer J. Effect of water on the physical
properties resin modified glass ionomer cements. Dent Mat. 1999;15:71-9
18. PENGARUH PELEPASAN ION FLUOR OARI RESTORASI SEMEN IONOMER
KACA FUJI VII@ TERHAOAP PERTUMBUHAN Streptococcus alpha OANpH
SALIVA (Kajian OiSO Kecamatan Olingo, Kabupaten Bantul, Yogyakarta)
Perpustakaan UGM, i-lib (2011) PENGARUH PELEPASAN ION FLUOR OARI
RESTORASI SEMEN IONOMER KACA FUJI VII@ TERHAOAP PERTUMBUHAN
Streptococcus alpha OANpH SALIVA (Kajian OiSO Kecamatan Olingo, Kabupaten
Bantul, Yogyakarta). Jurnal i-lib UGM.
19. http://www.gcasia.info/brochures/pdfs/7704_FUJI%20VII_NEW%20FORMAT.pdf
20. - http://www.gcasia.info/brochures/pdfs/Glass_Ionomer_Menu.pdf
21. Comparative evaluation for microleakage between Fuji-VII glass ionomer cement and
light-cured unfilled resin: A combined in vivo in vitro study R Ashwin, R Arathi
Department of Pedodontics and Preventive Dentistry, Manipal College of Dental
Sciences, Constituent Institution of Manipal Academy of Higher Education (MAHE),
Mangalore, India Correspondence Address:R Ashwin'Seetha', Ashoknagar, Mangalore 575 006, Karnataka India
22. : http://www.inicaraku.com/7-manfaat-cengkeh-untuk-kesehatan-yang-harus-andatahu.html#ixzz3FI2cMkWV
23. 14id.wikipedia.org/wiki/Cengkih
24. http://web.ipb.ac.id/~tepfteta/elearning/media/Teknik%20Pasca
%20Panen/tep440_files/Pengolahancengkeh.htm
25.

35

Anda mungkin juga menyukai