PENDAHULUAN
I.1. Latar belakang
Semen Ionomer Kaca (SIK) pertama kali diperkenalkan oleh Wilson dan Kent pada tahun
1971,
yang
terdiri
dari
bubuk
kaca
fluoroaluminosilikat
dan
larutan
asam
polikarboksilat.Merupakan semen yang berbahan dasar air dengan bentuk reaksinya asam basa,
dimana asam polialkenoat sebagai asam dan kaca kalsium stronsium aluminosilikat sebagai
basa. Selain itu, menurut Sidharta (1991) cit Armilia M (2006), SIK melepaskan ion fluor dalam
jangka waktu yang cukup lama sehingga dapat menghilangkan sensitivitas dan mencegah
terjadinya karies sekunder.9
Semen glass ionomer merupakan semen yang paling sering dipakai dalam bidang
kedokteran gigi. Semen glass ionomer dapat dipakai sebaggai bahan lutting,sementasi pada
perawatan orthodontic,cavity lining dan base serta sebagai bahan tambal. Masalah yang paling
sering terjadi pada saat pemakaian glass ionomer cement adalah sensitifitas semen tersebut
terhadap air dan kekuatan rekat yang rendah pada saat setting awal dari bahan tersebut. Material
yang diletakkan di dalam rongga mulut dalam waktu yang lama akan berinteraksi dengan cairan
rongga mulut. Interaksi glass ionomer dengan cairan yang terdapat dalam rongga mulut akan
menyebabkan hilangnya atau terlepasnya beberapa elemen yang terkandung dalam glass
ionomer serta terjadiya absorpsi cairan oleh glass ionomer tersebut1
Semen glass ionomer merupakan salah satu bahan restorasi yang banyak digunakan oleh
dokter gigi karena mempunyai beberapa keunggulan, yaitu preparasinya dapat minimal, ikatan
dengan jaringan gigi secara khemis, melepas fluor dalam jangka panjang, estetis,
biokompatibel, daya larut rendah, translusen, dan bersifat anti bakteri. 12 Absorpsi cairan oleh
glass ionomer dapat mempengaruhi sifat mekanik dari material dan dapat menyebabkan
1
terjadinya kerusakan sifat mekanikdan menyebabkan terjadinya perubahan dimensi dari glass
ionomer sehingga seringkali menyebabkan terjadinya karies sekunder atau bahkan sampai
terlepasnya material glass ionomer dari kavitas. Efek terjadinya absorpsi dari glass ionomer
tergantung bukan hanya karena dari jumlah air yang terdapat pada rongga mulut tetapi juga
pada mekanisme absorpsi akan tetapi juga dari jenis makanan ataupun dari jenis bahan yang
sering digunakan didalam rongga mulut2
Larutan desinfektan yang mengandung alcohol obat kumur yang mengandung
klorheksidin seringkali digunakan untuk menghilangkan bau mulut,mencegah terbentuknya plak
dan menurunkan terjadinya ulserasi pada rongga mulut. 3 Obat kumur direkomendasikan selama
30 detik 2 kali sehari. Bahan glass ionomer akan kontak secara langsung dengan larutan
desinfektan didalam rongga mulut,sehingga glass ionomer akan menyerap air akibat pemakaian
larutan desinfektan tersebut.
Saat ini tanaman tradisional juga sudah mulai dipakai sebagai obat kumur sehari hari
misalnya daun sirih dan cengkih. Sudah cukup banyak penelitian tentang khasiat daun sirih dan
manfaatnya di bidang kedokteran gigi,tetapi mengenai cengkih masih sedikit sekali.
Pemakaian larutan desinfektan alcohol,iodin,klorheksidin,serta daun sirih dalam bentuk
obat kumur sudah mejadi aktifitas masyarakat. Seringkali masyarakat menggunakan obat kumur
melebihi dosis yang telah dianjurkan oleh pabrik pembuat obat kumur tersebut dengan alasan
ingin menghilangkan bau mulut. Banyak penelitian yang sudah dilakukan tetapi pemakaian
cengkih sebagai obat kumur dan pengaruhnya terhadap bahan tambalan yang ada di dalam
rongga mulut sedikit sekali penelitiannya. Oleh karena itu peneliti ingin meneliti mengenai
pengaruh pemakaian obat kumur cengkih terhadap penyerapan air glass ionomer semen tipe VII
I.2 Pertanyaan Penelitian
Pertanyaan Umum
Apakah penyerapan air atau water sorption glass ionomer tipe VII yang direndam dengan
larutan obat kumur cengkih sama dengan glass ionomer tipe VII yang direndam dengan air
Pertanyaan Khusus
1. Apakah penyerapan air atau water sorption glass ionomer tipe VII ang direndam dengan
larutan obat kumur cengkih selama 7 menit sama dengan glass ionomer tipe VII ang
direndam dengan air selama 7 menit.
2. Apakah penyerapan air atau water sorption glass ionomer tipe VII yang direndam
dengan larutan obat kumur cengkih selama 14 menit sama dengan glass ionomer tipe VII
ang direndam dengan air selama 14 menit.
3. Apakah penyerapan air atau water sorption glass ionomer tipe VII yang direndam
dengan larutan obat kumur cengkih selama 21 menit sama dengan glass ionomer tipe VII
yang direndam dengan air selama 21 menit.
I.3 Tujuan Penelitian
Untuk mengetahui perbandingan penyerapan air atau water sorption semen glass ionomer
tipe VII yang direndam didalam larutan obat kumur cengkih selama 7 menit,14 menit,dan 21
menit disbanding dengan glass ionomer tipe VII yang di rendam dalam air selaa 7 menit,14
menit,dan 21 menit.
I.4 Manfaat Penelitian
1. Untuk memberikan inforasi akan kegunaan cegkih yang digunakan sebagai obat kumur.
2. Untuk mengetahui efek pemakaian obat kumur cengkih terhadap bahan tumpat semen
glass ionomer tipe VII.
3. Untuk mengetahui peranan obat kumur cengkih terhadap penyerapan air pada bahan
tambal Glass Ionomer Cement tipe VII.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
II.1 Glass Ionomer Cement
Glass ionomer semen merupakan suatu semen hybrid dari semen silikat dan semen
polikarboksilat.5 Glass ionomer semen adalah semen yang berbasis air yang akan mengalami
setting
berdasarkan
reaksi
asam
basa
antara
asam
polyalkenoik
dengan
glass
desidui; sementasi mahkota, mahkota jembatan, veneer secara permanen; sebagai pelindung
bahan restorasi lain; dan sebagai pelapik komposit. Beberapa keuntungan glass ionomer yaitu
melepaskan ion fluor dan menurunkan sensitivitas dengan memberikan dasar yang kuat
untuk komposit dan pelindung pulpa. Dengan adanya kemampuan glass ionomer dalam
melepaskan ion fluor dan bersifat adhesif, maka glass ionomer juga secara luas digunakan untuk
memperbaiki kehilangan struktur gigi pada akar gigi sebagai akibat dari kerusakan gigi seperti
abrasi servikal dan sering digunakan pada kavitas non-undercut. 9
Pada awal 1900an dimodifikasi dengan menambah resin yang water soluble sehingga
menghasilkan resin modified glass ionomer (RMGIC) untuk mendapatkan sifat fisik yang lebih
baik dan mengurangi sensitifitas terhadap air. Produk RMGIC yang pertama adalah Vitrabond
(3M DentalProducts,St Paul,Minnesota,USA),sekarang dikenal dengan Vitrebond (3M/Espe
Dental),sekarang terdapat merk lain antara lain :Vitremer (3M/Espe Dental),Fuji II LC (GC
International,Tokyo,Japan) dan Photac-Fil (3MEspe,Seefeld,Bavaria,Germany)6
Semen ini berikatan secara kimia dengan email dan dentn gigi. Ikatan ini disebabkan oleh
karena adanya kemampuan GIC meremineralisasi dari dentin yang terkena karies,melepas flour
dan meningkatkan ketahanan terhadap microleakage disbanding dengan resin komposit oleh
karena glass ionomer memiliki koefisien termal yang hamper sama dengan dentin. Glass
ionomer telah direkomendasikan sebagai liner untuk resin skomposit terutama pada daerah
perluasan gingival margin yang melampaui daerah cement-enamel junction (Schwartz,An.
derson,da Pelleu 1990)7
Pada proses pengadukan kedua komponen (bubuk dan cairan) ion hidrogen dari cairan
mengadakan penetrasi ke permukaan bubuk glass. Proses pengerasan dan hidrasi berlanjut,
semen membentuk ikatan silang dengan ion Ca2+ dan Al3+ sehingga terjadi polimerisasi. Ion Ca2+
berperan pada awal pengerasan dan ion Al3+ berperan pada pengerasan selanjutnya. Secara garis
besar terdapat tiga tahap dalam reaksi pengerasan semen ionomer kaca, yaitu sebagai berikut.15
(1)
Dissolution
Terdekomposisinya 20-30% partikel glass dan lepasnya ion-ion dari partikel glass
(kalsium, stronsium, dan alumunium) akibat dari serangan polyacid (terbentuk cement sol).
(2)
Gelation/ hardening
Ion-ion kalsium, stronsium, dan alumunium terikat pada polianion pada grup
polikarboksilat.
4-10 menit setelah pencampuran terjadi pembentukan rantai kalsium (fragile & highly
soluble in water).
24 jam setelah pencampuran, maka alumunium akan terikat pada matriks semen dan
membetuk rantai alumnium (strong & insoluble).
(3)
Hydration of salts
Terjadi proses hidrasi yang progresive dari garam matriks yang akan meningkatkan sifat
multipel sehingga membentuk ikatan hidrogen yang kuat. Dalam hal ini memungkinkan pasta
semen untuk membasahi, adaptasi, dan melekat pada permukaan email. Ikatan antara semen
ionomer kaca dengan email dua kali lebih besar daripada ikatannya dengan dentin karena email
berisi unsur anorganik lebih banyak dan lebih homogen dari segi morfologis.15
Secara fisik, ikatan bahan ini dengan jaringan gigi dapat ditambah dengan membersihkan
kavitas dari pelikel dan debris. Dengan keadaan kavitas yang bersih dan halus dapat menambah
ikatan semen ionomer kaca. Air memegang peranan penting selama proses pengerasan dan
apabila terjadi penyerapan air maka akan mengubah sifat fisik glass ionomer. Saliva merupakan
cairan di dalam rongga mulut yang dapat mengkontaminasi glass ionomer selama proses
pengerasan dimana dalam periode 24 jam ini glass ionomer sensitif terhadap cairan saliva
sehingga perlu dilakukan perlindungan agar tidak terkontaminasi. Kontaminasi dengan saliva
akan menyebabkan glass ionomer mengalami pelarutan dan daya adhesinya terhadap gigi akan
menurun.15
Glass ionomer juga rentan terhadap kehilangan air beberapa waktu setelah penumpatan.
Jika tidak dilindungi dan terekspos oleh udara, maka permukaannya akan retak akibat desikasi.
Baik desikasi maupun kontaminasi air dapat merubah struktur glass ionomer selama beberapa
minggu setelah penumpatan. Untuk mendapatkan hasil yang maksimal maka selama proses
pengerasan glass ionomer perlu dilakukan perlindungan agar tidak terjadi kontaminasi dengan
saliva dan udara, yaitu dengan cara mengunakan bahan isolasi yang efektif dan kedap air. Bahan
pelindung yang biasa digunakan adalah varnis yang terbuat dari isopropil asetat, aseton,
kopolimer dari vinil klorida, dan vinil asetat yang akan larut dengan mudah dalam beberapa jam
atau pada proses pengunyahan.15
Penggunaan varnish pada permukaan tambalan glass ionomer bukan saja bermaksud
menghindari kontak dengan saliva tetapi juga untuk mencegah dehidrasi saat tambalan tersebut
masih dalam proses pengerasan. Varnish kadang-kadang juga digunakan sebagai bahan pembatas
antara glass ionomer dengan jaringan gigi terutama pulpa karena pada beberapa kasus semen
tersebut dapat menimbulkan iritasi terhadap pulpa. Pemberian dentin conditioner (surface
pretreatment) adalah menambah daya adhesif dentin. Persiapan ini membantu aksi pembersihan
dan pembuangan smear layer, tetapi proses ini akan menyebabkan tubuli dentin tertutup. Smear
layer adalah lapisan yang mengandung serpihan kristal mineral halus atau mikroskopik dan
matriks organik.15
Lapisan smear layer terdiri dari 2 (dua) bagian yaitu lapisan luar yang mengikuti bentuk
dinding kavitas dan lapisan dalam berbentuk plugs yang terdapat pada ujung tubulus dentin.
Sedangkan plugs atau lapisan dalam tetap dipertahankan untuk menutup tubulus dentin dekat
jaringan pulpa yang mengandung air.15
Bahan dentin conditioner berperan untuk mengangkat smear layer bagian luar untuk
membantu ikatan bahan restorasi adhesif seperti bahan bonding dentin. Hal ini berperan dalam
mencegah penetrasi mikroorganisme atau bahan-bahan kedokteran gigi yang dapat mengiritasi
jaringan pulpa sehingga dapat menghalangai daya adhesi. Permukaan gigi dipersiapkan dengan
mengoleskan asam poliakrilik 10%. Waktu standart yang diperlukan untuk satu kali aplikasi
adalah 20 detik, tetapi menurut pengalaman untuk mendapatkan perlekatan yang baik pengulasan
dentin conditioner pada dinding kavitas dapat dilakukan selama 10-30 detik. Kemudian
pembilasan dilakukan selama 30 detik pembilasan merupakan hal penting untuk mendapatkan
hasil yang diinginkan, setelah itu kavitas dikeringkan.15
Komposisi :
Ada 3 macam asam yang berperan penting dalam liquid semen glass ionomer:4
1. Asam itakonik
-menyebabkan reaksi antara glass dan liquid
-mencegah pembentukan gelasi dalam liquid akibat adanya ikatan hydrogen antara 2
rantai asam poliakrilik
2. Asam polymaleik
-asam yang lebih kuat dari asam poli akrilik dan menyebabkan semen menjadi keras dan
kehilangan sensitifitas terhadap kelembaban yang lebih cepat
-hal ini dikarenakan asam polimalerik mempunyai gugus karboksil (COOH) yang lebih
banyak sehingga lebih cepat berikatan silang dengan gugus polykarboksilat.
3. Asam tartaric
-memperpanjang waktu kerja dan menyebabkan terjadinya setting yang cepat dengan cara
memfasilitasi pengeluaran ion dari partikel glass
-mempermudah manipulasi
Macam-macam klasifikasi Glass Ionomer (Wilson dan Mclean 1988)4
Tipe I :Luting cement
Sifat :
Untuk sementasi crown,bridge,inlay,dan alat ortho
Tipis dan setting cepat
Setting cepat dengan resistensi awal terhadap adanya air
Ultimate film thickness 20m atau kurang
P/L ratio: 1,5 : 1 fast set
Radiopaque
Tipe II : Restorative
II.1 : restorative (estetik) auto cure dan dual core
Untuk aplikasi estetik dengan beba oklusal minimal
P/L rasio 2,8:1 sampai 6,8:1
Shade range dan translusensi baik
Auto cure cement mempunyai prolonged setting reation dan kehilanga air
sampai 36 jam setelah perletaka,semen ini emerlukan perlindungan yang cepat
10
Karena semen glass ionomer ini memiliki beberapa keunggulan seperti ikatannya dengan
dentin dan email. Aktivitas kariostatik, flow yang lebih baik, kelarutan yang lebih rendah
dan kekuatan yang lebih besar maka sebagai luting agent semen ini diindikasikan untuk
pasien dengan frekuensi karies tinggi atau pasien dengan resesi ginggiva yang
mememrlukan kekuatan dan aktifitas kariostatik misalnya pada pemakai mahkota tiruan
ataupun gigi tiruan jembatan.
c. Semen glass ionomer dapat digunakan sebagai base atau liner di bawah tambalan komposit
resin pada kasus kelas I, kelas II, kelas III, kelas V dan MOD. Bahan ini berikatan secara
mikromekanik dengan komposit resin melalui etsa asam dan member perlekatan tepi yang baik.
Perkembangan dentin bonding agents yang dapat member perlekatan yang baik antara dentin dan
resin hanya dapat digunakan pada lesi erosi servikal. Bila kavitasnya dalam atau luas, bonding
sering kali gagal. Untuk memperbaiki mekanisme bonding dan melindungi pulpa dari irirtasi,
semen glass ionomer digunakan sebagaibahan sub bonding
d. Sebagai base yang berikatan secara kimiawi di bawahrestorasi amalgam mempunyai kerapatan
tepi yang kurang baik sehingga dengan adanya base glass ionomer dapat mencegah karies
sekunder terutama pada pasien dengan insidens karies yang tinggi. Dalam keadaan sperti ini,
proksimal box diisi dengan semen cermet sampai ke dalam 2 mm dan sisanya diisi amalgam.
e. Untuk meletakkan orthodontic brackets pada pasien muda yang cenderung mengalami karies
melalui etsa asam pada email. Dengan adanya perlepasan fluor maka semen glass ionomer dapat
mengurangi white spot yang umumnya nampak disekeliling orthondontic brackets.
f. Sebagai fissure sealant karena adanya pelepasan fluor. Rosedur ini memerlukan perluasan
fissure sebelum semen glass ionomer diaplikasikan.
11
g. Semen glass ionomer yang diperkuat dengan logam seperti semen cermet dapat digunakan
untuk membangun inti mahkota pada gigi yang telah mengalami kerusakan mahota yang parah.
h. Restorasi gigi susu.
Penggunaan semen glass ionomer pada gigi susu sangat berguna dalam mencegah
terjadinya karies rekuren dan melindungi email gigi permanen .Untuk perawatan dengan
segera pasien yang mengalami trauma fraktur. Dalam hal ini semen menyekat kembali
dentin yang terbuk dalam waktu yang singkat Radiopaque9
Keuntungan :10
Menempel ke permukaan gigi
Adanya efek antikariogenik karna pelepasan four
Estetik
Biocompatibility
Material ini melekat dengan baik ke struktur gigi karena mekanisme perlekatannya
adalah secara kimia yaitu dengan pertukaran ion antara tambalan dan gigi. Oleh karena
itu pula, gigi tidak perlu diasah terlalu banyak seperti halnya bila menggunakan bahan
tambal lain. Pengasahan perlu dilakukan untuk mendapatkan bentuk kavitas yang dapat
memegang bahan tambal.
Kerugian :10
Mudah patah/lepas
Menyerap air/water solubility
Resistensi kurang
Tambalan glass ionomer cement lebih mudah aus dibanding tambalan lain10
II.3 Reaksi Pengerasan SIK 9
Reaksi pengerasan dimulai saat cairan asam polielektrolit berkontak dengan permukaan kaca
aluminosilikat yang kelak akan menghasilkan pelepasan sejumlah ion.
12
Glass ionomer mengalami 3 fase reaksi pengerasan yang berbeda dan saling overlapping.
Fase pertama adalah fase pelepasan ion yang diawali reaksi ionisasi radikal karboksil (COOH)
yang terdapat dalam rantai asam (asam poliakrilat) menjadi ion COO- (ion karboksilat) dan ion
H+9,10 Ion H+ bereaksi pertama kali pada permukaan partikel kaca menyebabkan terlepasnya ionion seperti Ca2+ dan Na+ ke dalam cairan. Kemudian ion H+ tersebut berpenetrasi kembali
hingga mencapai struktur yang kurang terorganisasi menyebabkan terlepasnya ion Al 3+.9Saat
fase ini, dilepaskan panas dengan suhu berkisar antara 3 oC sampai 7oC. Semakin besar rasio
bubuk dan cairan g;ass ionomer maka panas yang dilepaskan akan semakin besar.9
Ketika GIC konvensional yang baru selesai diaduk diletakkan dalam gigi maka akan
terjadi disolusi smear layer. Proses demineralisasi tidak terjadi oleh karena GIC memakai asam
lemah polyalkenoik dan adanya sifat buffer dari hidroksi apatit gigi. Pada tahap awal terjadi
ikatan hydrogen karena adanya interaksi polar antera strukter gigi dengan bahan GIC yang baru
diaplikasikan. Ikatan hydrogen ini akan digantikan oleh ikatan kimia yang lebih kuat yakni
ikatan ion. Ikatan ion yang terjadi antara ion karboksil (COO-) asam yang terdapat dalam semen
dengan ion Ca yang terdapat pada email.7,8
Selain itu,ikatan juga terjadi pada komponen organic dentin yaitu kolagen,yang akan
terbentuk ikatan hydrogen antara gugus karboksil (COOH-) asam poliakrilat semen dengan
13
gugus amino dan gugus karboksil di kolagen dentin. Ion fosfat dan ion kalsium berpindah dari
struktur gigi dan masuk kedalam semen,hal ini akan menyebabkan terbentuknya lapisan
intermediate antara GIC dengan hidroksi apatit sehingga akan terjadi pertukaran ion. Lapisan ini
sering disebut sebagai ion exchange layer,interdiffusion zone,hybrid layer,zone of interaction.
Kekuatan pada daerah ini sekitar 3-10 MPa8,11
II.4 Glass ionomer fuji VII
Glass ionomer semen (GIC) Fuji VII biasa digunakan sebagai bahan restorasi gigi desidui.
Salah satu kelebihan glass ionomer Fuji VII adalah dapat melepas ion fluor ke gigi dan saliva,
sehingga dapat menghambat pertumbuhan bakteri dan memperkuat email gigi.18
Tujuan dirancang fuji VII ini dirancang sebagai sebuah fluorida tinggi yang melepaskan
glass ionomer dengan free-flowing konsistensi untuk memastikan efektif membasahi dan adhesi
ke permukaan gigi. fluoroaluminosilicate glas fiber memungkinkan menyelesaikan permukaan
halus dan penggabungan stronsium dalam kaca itu terjadi radiopacity, kemampuan
remineralization ditingkatkan dan sharp set tajam.Pengaturan lebih lanjut karakteristik bisa
dipercepat dengan menggunakan halogen light curing untuk 20-40 detik (hanya pink shade ).19
Proteksi :20
Erupting molar/hypoplastic molar
Meningkatnya tingkat kerusakan pada masa kanak-kanak telah menyebabkan
permintaan untuk intervensi pencegahan lebih besar solusi untuk tahap erupsi
selanjutya ketika occlusal permukaan geraham menjadi sebagian besar risiko
kerusakan.
Root surface
Semakin tua penduduk dengan lebih dipertahankannya gigi dan lebih banyak
resiko penyakit gigi mengakibatkan peningkatan exposed root surface yang
terkena yang akan memperoleh manfaat dari tambahan perlindungan.
Stabilisasi karies
16
Setting time Fuji VII sekitar empat menit.Pengaturan reaksi pink warna fuji VII dapat
dipercepat oleh light curing untuk hanya 20-40 detik menggunakan halogen light curing ( warna
pink menyerap energi cahaya yang mempercepat pengaturan reaksi ).19
1.
(b)
Gambar 10. (a) Fuji VII pink shade, (b) menggunaka halogen light curing
17
18
Stabilisasi karies
Warna pink fuji VII jelas mengidentifikasi restorasi sebagai transisional dan free
flowing konsistensi seal demineralisasi dentin pada gigi susu dan permanen.Persiapan
menggunakan sebuah teknik minimal invasif ultra-slow handpiece atau tangan
instrumen memungkinkan penghapusan hanya dentin tertipis; namun untuk optimise
seal, rongga masih membutuhkan 2mm margin bersih di sekitar pinggiran.Teknik
stabilisasi yang bermanfaat bagi pengobatan para lansia, fobia dental, medically
compromised dan sangat muda. 19
20
Fuji VII ini jelas diidentifikasi sebagai sebuah solusi sementara, hanya satu bagian dari
sebuah pengobatan lengkap. Cepat dan sederhana untuk di terapkan, fuji VII merupakan pilihan
yang bagus untuk restorasi sementara dan intermediate restorations.19
Keuntungan terpenting dalam menggunakan glass ionomer semen sebagai pit dan fissure
sealant adalah melepaskan flourida yang menghasilkan peningkatan resistensi dari fissure untuk
demineralisasi.pelepasan fluorida bahkan berlanjut ketika sealant muncul setelah kehilangan
secara klinis karena dari sisa-sisa yang tersisa di bagian bawah fissure. Diteliti oleh Hatibovic
dan Kofman menunjukkan peningkatan konsentrasi fluorida dalam air liur selama 1 tahun setelah
penempatan restorasi glass ionomer.Telah diklaim oleh produsen bahwa Fuji-VII glass ionomer
semen melepaskan enam kali fluorida dibandingkan glass ionomer semen high-strength lain dan
dapat digunakan sebagai sebuah pit dan fisura sealant.21
Mengingat kesulitan dalam memperoleh isolasi pada anak-anak dan beberapa langkah
yang terlibat dalam penempatan terisi resin,glass ionomer semen dapat dengan cepat dan mudah
ditempatkan ke pit dan fissures.Sekarang studi itu dilakukan untuk mengevaluasi dan
membandingkan kadar microleakage dari fuji-vii glass ionomer semen dan light-cured resin
ketika digunakan sebagai pit dan fisura sealants.19
menukar oleh bangsa Arab di abad pertengahan. Pada akhir abad ke-15, orang Portugis
mengambil alih jalan tukar menukar di Laut India. Bersama itu diambil alih juga perdagangan
cengkih dengan perjanjian Tordesillas dengan Spanyol, selain itu juga dengan perjanjian dengan
sultanTernate. Orang Portugis membawa banyak cengkih yang mereka peroleh dari kepulauan
Maluku ke Eropa. Pada saat itu harga 1 kg cengkih sama dengan harga 7 gram emas.23
Perdagangan cengkih akhirnya didominasi oleh orang Belanda pada abad ke-17. Dengan
susah payah orang Prancis berhasil membudayakan pohon Cengkih di Mauritius pada tahun
1770. Akhirnya cengkih dibudayakan di Guyana, Brasilia dan Zanzibar.23
Pada abad ke-17 dan ke-18 di Inggris harga cengkih sama dengan harga emas karena
tingginya biaya impor. Sebab cengkih disana dijadikan salah satu bahan makanan yang sangat
berkhasiat bagi warga dan sekitarnya yang mengonsumsi tanaman cengkih tersebut. Sampai
sekarang cengkih menjadi salah satu bahan yang diekspor ke luar negeri.23
Pohon cengkih yang dianggap tertua yang masih hidup terdapat di Kelurahan Tongole,
Kecamatan Ternate Tengah, sekitar 6 km dari pusat kota Ternate. Poho yang disebut sebagai
Cengkih Afo ini berumur 416 tahun, tinggi 36,60 m, berdiameter 198 m, dan keliling batang 4,26
m. Setiap tahunnya ia mampu menghasilkan sekitar 400 kg bunga cengkih.23
Tanaman cengkih cukup popular di Indonesia. Tanaman ini banyak mafaatnya baik di
bidang industry maupun untuk pengobatan. Sejarah tanaman cengkih ada yang mengatakan dari
Filipina,ada juga yang menyatakan berasal dari Maluku Utara dan Papua.23
Berdasarkan klasifikasinya,cengkih termasuk family Myrtaceae,spesies
Eugenia
caryophilliata memiliki akar tungang yang berguna untuk meningkatkan penyerapan air dari
lapisan tanah. Batang pohon cemgkih memiliki kayu yang keras,bercabang panjang,padat dan
kuat. Dalam cengkih bentuknya bulat panjang dengan ujung akar meruncing,tebal,licin dan
kuat.13
22
Bunga cengkih pada pucuk rantin. Bunga cengkih bertangkai pedek dan bertandan
dengan panjag 4-5 m. biasanya pada tiap tandan akan tumbuh 3 kelompok bunga. Cengkih dapat
berbunga 2 kali dalam 1 tahun. Bunga yang masih muda berwarna kelabu keunguan. Selanjutnya
bunga berubah menjadi kuning kehijauan dan akhirnya berwarna merah muda. Pada permukaan
bunga akan terdapat kelenjar minak yang dapat menghasilkan minyak cengkih.13
Manfaat cengkih yang paling banyak untuk pembuatan rokok kretek,kuntum bunganya
dapat dijual dala bentuk kering utuh,serbuk oleoresin atau minyak. Minyak dari hasil sulingan
serbuk cengkeh dapat digunakan sebahai bahan baku industry farmasi,penyedap makanan, dan
wangi- wangian minyak dari daun cengkih dipasaran dikenal dengan nama eugenol dengan
rumus kimia C10H120213
Cengkeh juga mempunyai kegunaan bagi kesehatan kita, Berikut ini adalah tujuh manfaat
cengkeh untuk kesehatan:22
1. Mengobati sakit gigi
Untuk mengobati sakit gigi, bagian yang digunakan adalah bunga cengkeh.
Adapun cara untuk membuat ramuan obat sakit gigi yaitu 5 sampai 10 butir bunga
cengkih disangrai lalu ditumbuk hingga halus. Selanjutnya menjadi bubuk cengkeh,
Anda bisa taburkan pada bagian gigi yang terasa sakit.
2. Mengobati batuk
selain bisa menghilangkab bau mulut,menguyang cengkeh juga bisa
menyembuhkan batuk. Mungkin rasanya sedikit getir da nada pahitnya,namun
kandungan dalam cengkeh merupakan ekspektoran alami yang bisa mengencerkan
dahak
3. Menghilangkan rasa mual
Untuk mengobati mual, Anda bisa mengonsumsi segelas air rebusan cengkeh. Jika
tidak menyukai rasanya, Anda juga bisa menambahkan madu
23
24
dikarenakan harga bahan baku yang relative murah dan prosesnya yang mudah. Minyak daun
cengkih (clove leaf oil) adalah minyak atrisi hasil sulingan daun cengkih kering (umumnya yang
sudah gugur)13
Minyak atrisi jenis ini memiliki pasaran yang luas di industry farmasi,penyedap makanan dan
wewagian. Kandungan minyak cengkih adalah eugenol (90%), eugenol asetat,methyl n- hepthyl
alcohol,benzyl alcohol,methyl salicylate,methyl n-amyl carbinol, dan terpene caryophyllene.13
Pengolahan Cengkih
Panen
Ketika kaliks (bagian luar) dari bunga berubah dari hijau ke merah muda menjadi kuning
merah muda, dan sebelum bunga mekarmengeluarkan benang sari, bunga cengkeh harus dipanen
. Kelompok tangkai bunga harus dipanen bersamaan menggunakan tangan. Perusakancabangcabang kecil harus dihindari untuk menjaga produktifitas setiap tanaman pada musim panen tahu
n berikutnya.24
Pengeringan
25
Bunga-bunga dilepaskan dari tangkainya dengan tangan. Satu tangan memegang pangkal
tangkai bunga sedangkan tangan lainnya membengkokkan sambil sedikit memuntir sehingga
bunga lepas. Tangan pekerja dan ruangan tempat bekerja harus bersih untuk menjaga kualitas
tetap baik. Bunga dan tangkai dipisahkan, lalu bunga segera dikeringkan, bila tidak akan terjadi
proses fermentasi yang dapatmenurunkan kualitas cengkeh yang dihasilkan. Biasanya
pengeringan dilakukan dengan penjemuran, dengan bunga cengkeh diletakkan di atas tikar
pandan atau di atas rak. Penggunaan rak-rak dalam penjemuran lebih baik untuk menghasilkan
keseragaman dalam warna dan kadar air. Pengerinan biasanya memakan waktu empat sampai
lima hari. Di akhir penjemuran, kadar air cengkeh berkisar antara 8 hingga 10% dengan warna
merah coklat. Proses pengeringan yang tidak baik akan menghasilkan cengkeh dengan warna
coklat pucat.24
Pembersihan
Bunga cengkeh yang telah kering dibersihkan dari debu dan kotoran halus lainnya dengan
cara menghembuskan angin pada cengkeh yangditempatkan di dalam keranjang. Bisa juga denga
n menjatuhkan cengkeh dari ketinggian tertentu di tempat terbuka sehingga angin yang bertiupak
an menerbangkan debu dan kotoran halus yang menempel pada cengkeh.24
Penggunaan
Untuk memberi aroma dan citarasa pedas pada rokok kretek khas Indonesia.
26
Untuk memberi aroma dan citarasa khusus pada makanan dan minuman.
Untuk memproduksi minyak esensial yang banyak digunakan dalam farmasi dan
kesehatan.
Kerangka Teori
Glass ionomer tipe
VII
pH saliva
Larutan desinfektan
27
Water sorption
BAB III
KERANGKA KONSEP DAN HIPOTESIS PENELITIAN
28
Glass ionomer
tipe VII
Water sorption
Variabel Penelitian :
Variable bebas: semen glass ionomer tipe VII
Variable terikat : water sorption
Variable terkendali : larutan obat kumur cengkih
Definisi Operasional :
Semen glass ionomer tipe VII adalah bahan tumpat yang berbasis air yang akan
mengalami
setting
berdasarkan
reaksi
asa
polyalkenoik
dengan
glass
HIPOTESIS PENELITIAN
Hipotesis mayor :
29
Penyerapan air atau water sorption glass ionomer yang direndam dengan larutan obat kumur
cengkih tidak sama denga glass ionomer tipe VII yang direndam dengan air
Hipotesis minor:
1. Penyerapan air atau water sorption glass ionomer tipe VII yang direndam dengan larutan
obat kumur cengkih selama 7 menit tidak sama denga glass ionomer tipe VII yang
direndam dengan air selama 7 menit.
2. Penyerapan air atau water sorption glass ionomer tipe VII yang direndam dengan larutan
obat kumur cengkih selama 14 menit tidak sama denga glass ionomer tipe VII yang
direndam dengan air selama 14 menit.
3. Penyerapan air atau water sorption glass ionomer tipe VII yang direndam dengan larutan
obat kumur cengkih selama 21 menit tidak sama denga glass ionomer tipe VII yang
direndam dengan air selama 21 menit
BAB IV
METODE PENELITIAN
4.1 Jenis Penelitian
Penelitian ini dilakukan secara eksperimental laboratorik murni
4.2 Alur Penelitian
Pembuatan specimen
semen glass ionomer
Larutan obat
kumur cengkih
14
Air saline
21
14
21
timbang
data
30
Analisa data
mm,pengaduk/spatula,plastis
filling
instrument,gelas
ukur,pot
plastic
utuk
perendaman,aquadestilata.
4.5 Cara Pembuatan Spesimen
Aduk bahan glass ionomer tipe VII susai dengan rasio powder dan liquid yang dianjurkan pabrik.
Masukka semen glass ionomer dalam etakan mould,setelah setting time dikeluarkan dari cetakan
lakukan penimbangan semen glass ionomer sebelum dan sesudah perendaman dalam lerutan air
sebagai control dan dalam larutan obat kumr cengkih.
4.6 Besar Spesimen
Menurut Supranto J (2000) perhitungan besar specimen di dalam penelitian ini menggunakan
rumus ulangan:
(t-1)(n-1)15
Ket : t = jumlah kelompok perlakuan
31
n =jumlah ulangan
Cara perhitungan besar specimen :
T = 3 kelompok perlakuan
(9-1)(n-1)15
8(n-1)15
8n-815
25
kelompok perlakuan
32
PROPOSAL PENELITIAN
Diajukan Oleh:
33
35