Diajukan untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Restorasi (Konservasi)
Disusun oleh:
Glass ionomer cement adalah salah satu bahan restorasi di kedokteran gigi yang
mempunyai sifat perlekatan yang baik. Glass ionomer cement ini diperkenalkan
pertama kali oleh Wilsi dari Campurerdiron dan Kent (1972) di Inggris.
Semen ionomer kaca adalah bahan tambal sewarna gigi yang komponen utamanya
terdiri dari likuid yang merupakan gabungan air dengan polyacid (Asam poliakrilat,
Mariati.2015).
Bahan ini bersifat anti kariogenik oleh karena mampu melepaskan flourida,
Restorasi lesi karies kelas III, diutamakan yang pembukaannya dari lingual atau
Lesi yang melibatkan area luas pada email labial yang mengutamakan factor
estetika
Bahan ini berasal dari asam polialkenoat cair seperti asam poliakrilat dan
Bahan ini mengkombinasikan reaksi basa ionomer kaca tradisional dengan reaksi
polimerisasi amine peroksiad self cured. System light cured ini telah
dikembangkan.
Hybrid Ionomer
Jenis semen ini memiliki kekuatan tarik yang lebih tinggi dibandingkan dengan
Semen ini terdiri dari kaca silikat, sodium fluoride dan moner yang dimodifikasi
- Tipe 1: Luting
Fuji 1 aman digunakan dan efektif untuk segala prosedur luting cement. Isi murni
Glass Ionomer.
Sifat dan Manfaat: Melekatkan restorasi indirect (crown, inlay), Paling baik
sehingga menjadikan ideal untuk restorasi kelas III dan V, karies karena erosi
dan basis kavitas. Strontium based glass ionomer memberikan keuntungan lain
pengadukan lebih mudah. Translusen sehingga warna mendekati warna gigi asli.
Dalam Pabrikan biasanya ada bentuk kapsul dan adukan manual. Kelarutan
rendah menjadikan restorasi lebih kuat dan tahan lebih lama, Sudah dilakukan uji
- Tipe 3: Lining/base
Diaplikasikan pada permukaan oklusal gigi untuk menutup pit dan fissure.
Sebagai sealant yang bertindak sebagai agen kimia dan mekanis yang
- Tipe 8: ART
khusus untuk mengembangkan teknik ART dengan kekuatan tekan yang lebih
besar dan ketahanan pemakaian lebih baik yang memungkinkan dipakai pada
gigi belakang. Paket terpadu meliputi cairan multifungsi yang digunakan sebagai
Semen Ionomer Kaca melekat dengan baik ke enamel dan dentin, perlekatan ini
berupa ikatan kimia antara ion kalsium dari jaringan gigi dan ion COOH dari Semen
Ionomer Kaca.
Semen Ionomer Kaca memiliki sifat biokompabilitas yang cukup baik artinya
tidak mengiritasi jaringan pulpa sejauh ketebalan sisa dentin kea rah pulpa tidak
a. Bahan
Dapat diguakan sebagai base atau liner dibawah tambalan komposit resin pada
Lebih tahan terhadap pewarnaan dan abrasi dari pada esin komposit.
Potensi kariogenik
Translusen
Biokompatibel pada jaringan pulpa
Mudah dimanipulasi
b. Pengerjaan
lanjut.
c. Kegunaan
Penggunaan glass ionomer pada gigi susu sangat berguna dalam mencegah
Dalam hal ini semen menyekat kembali dentin yang terbuka dalam waktu
yang singkat.
Semen glass ionomer yang diperkuat dengan logam seperti semen cermet
dapat digunakan untuk membangun inti mahkota pada gigi yang telah
Retensi semen ionomer kaca terhadap jaringan gigi berupa ikatan fisiko kimia
tanpa menggunakan teknik etsa asam. Ikatan kimia berupa ikatan ion kalsium yang
berasal dari jaringan gigi dengan gugus COOH (karboksil). Gugus Karboksil
multiple membentuk ikatan hydrogen yang kuat. Dan memungkinkan pasta semen
untuk membasahi, adaptasi dan melekat pada permukaan email. Air memegang peran
penting selama proses pengerasan dan apabila terjadi penyerapan air maka akan
mengubah sifat fisik GIC. Kontaminasi dengan saliva akan menyebabkan GIC
mengalami pelarutan dan daya adhesinya terhadap gigi akan menurun dan juga rentan
hasil yang maksimum , maka selama proses pengerasan GIC perlu dilakukan
perlindungan agar tidak terjadi kontaminasi dengan saliva dan udara dengan isolasi
Dilakukan pada glass plat yang dilapisi paperpad menggunakan agaat spatel,
cairan posisi botol vertical, agar udara ke luar, kemudian dicampur dan diaduk
GIC terdiri dari dua macam bahan di dalamnya yaitu liquid (cairan) dan bubuk.
Bubuk
AlF3 5,3%
AlPO4 9,9%
Liquid
Cairan yang digunakan pada GIC adalah asam poliakrilik dengan konsentrasi antara
40-50%.