Anda di halaman 1dari 18

Aplasia sementum

Skenario 5
Toni ( 17 tahun ) datang ke RSGM unsyiah dengan keluhan ingin
mencabut gigi geraham kanan bawahnya. Dari hasil pemeriksaan
klinis terlihat adanya karies dalam.Dokter menyarankan untuk
melakukan foto periapikal. Hasil foto roentgen terlihat adanya
penebalan pada apikal gigi tersebut. dokter menjelaskan pada Toni
bahwa gigi tersebut susah untuk dilakukan pencabutan karena
adanya penebalan tersebut.

Sementogenesis

Dental sac yang


berdiferensiasi
Hertwig hancur
Dental sac yg tdk
berdiferensiasi

Sementoit
( matriks
tulang)

Cementoblas

Sementoblas menimbun suatu matriks, disebut sementoid yang


mengalami
Pertambahan pengapuran dan menghasilkan 2 jenis sementum
Acellular: pertama tama ditimbun pada dentin sepertiga servikal dan
sepertiga
tengah akar
Cellular : di tumpuk pada sementum aselular pada sepertiga apikal akar
dan ber
gantian dgn lapisan sementum aselular

Anatomi sementum

Cementum cellular dan acellular

Histologi sementum

Sel sel yang terdapat pada sementum


Sementoblas
Sementosit
Fobroblas ligamen periodontal
Sementoblas

Sifat sifat sementum


Sifat fisik
Sifat kimia
Sifat mekanik

Struktur anatomi jaringan periodontal


1. Gingiva
Bagian mukosa oral yang menutupi processus alveolaris dan mengelilingi
leher gigi. Pada keadaan normal konsitensi gingiva kuat & kenyal.
Bedasarkan anatominya dapat dibedakan:
. Marginal gingiva
. Attached gingiva
. Interdental gingiva
. Sullkus gingiva
. Free gingiva

2. Tulang alveolar

Yaitu struktur tulang yang mendukung gigi. Processus alveolaris yang


membentuk soket gigi merupakan bagian dari tulang rahang.

tulang alveolar terdiri dari :


Cortical plate
Alveolar bone proper
Spongy bone

3. Ligamen periodontal

yaitu struktur jaringan ikat fibrous yang mengelilingi akar gigi dan
menghubungkannya dengan tulang.

Lebar ligamen periodontal dipengaruhi oleh umur, lokasi beban yang diter

Ligamen periodontal lebih lebar pada gigi yang berfungsi aktif dibandingka
gigi yang tidak berfungsi

Fungsi :
Physical function
Formative function
Nutritional & sensory function

Aplasia dan hipoplasia

1. Aplasia : dalam perjalanan perkembangan, rudimen embrionik sebuah orga


walaupun sudah terbentuk tetapi tidak tumbuh sama sekali.

2. Hipoplasia : rudimen embrionik terbentuk tetapi tidak pernah mencapai


ukuran definitive. Akibatnya organ tersebut menjadi kerdil.

. Aplasia sementum: kondisi sementum yang tidak tumbuh sama sekai.


. Hipoplasia sementum : dimana kondisi sementum berkembangnya hanya
sedikit, sehingga lapisannya menjadi tipis

Etiology

Anda mungkin juga menyukai