- Preventif.
- Interseptif.
- Kuratif.
Keuntungannya:
- Diagnosa akan lebih tepat sebab kelainan dentofasial sudah
mencapai proporsinya
> sebagian besar pertumbuhan wajah sudah terjadi
> hubungan antara lengkung geligi RA dan RB sudah terbentuk dan
biasanya tidak akan banyak berubah lagi.
Sebagai contoh, seorang penderita muda dengan maloklusi Kl II, maxila normal
tapi ada retrusi mandibula sebaiknya dirawat dengan pemakaian headgear untuk
mengatur pertumbuhan maxila sambil memberi kesempatan mandibula untuk
tumbuh menyesuaikan diri dengan maxila.
Melebarkan palatum yang sempit dengan RME juga merupakan contoh perawatan
orthopedik yang ditujukan pada kelainan dengan faktor herediter sebagai etiologi.
Pada penderita dewasa, dengan struktur craniofacial yang abnormal yang
kemungkinan besar disebabkan oleh faktor herediter, seperti retrusi atau prognati
mandibula, dapat dirawat dengan bedah orthognathic.
Sebaliknya, penderita muda atau dewasa dengan relasi yang cukup normal baik
dari jurusan anteroposterior, transversal maupun vertikal dengan maloklusi Kl I,II
atau Kl III, sebaiknya perawatan ditujukan pada penggerakan gigi saja untuk
mempengaruhi struktur wajah.
Pada umumnya mengetahui perbedaan antara faktor genetik dan lingkungan yang
lokal penting untuk merencanakan perawatan dan retensi nantinya.
Retensi dari suatu maloklusi yang sudah selesai dirawat merupakan tantangan
karena faktor genetik maupun lingkungan yang menimbukan maloklusi itu
mempunyai kecenderungan untuk menarik kembali gigi yang sudah digerakkan
ke posisi asal.
- Bentuk dan pola skeletal tidak mengalami perubahan yang berarti lagi
- Biasanya Px lebih patuh dan mempunyai motivasi internal yang tinggi
- Px sudah mampu menggambarkan dengan jelas masalah estetik
yang dihadapi
- Bila diperlukan tindakan pembedahan sudah dapat dilaksanakan
Perawatan komprehensif.
Perawatan untuk mendapatkan hasil estetik dan oklusi-fungsional
sebaik mungkin dengan cara :
- menggerakkan gigi dengan peranti ortodonsi
- bedah ortognatik yang dikombinasi dengan menggerakkan gigi
Perawatan adjunctive.
Perawatan yang sifatnya hanya lokal, tidak mencakup semua gigi tapi
terbatas pada gigi tertentu saja untuk memperbaiki oklusi.
Juga dipakai untuk menunjang perawatan di bidang lain.
Perawatan ini dilakukan bila ada disharmoni antara dua komponen muka ,
misalnya antara :
- besar rahang dan volume gigi.
- besar rahang atas dan rahang bawah.
- besar rahang atas ,rahang bawah dan bagian lain muka.
Kerugian :
Dapat terjadi rotasi Premolar.
Dapat terjadi gigitan dalam.
Gigi posterior dapat bergerak ke mesial
2. PENCABUTAN SISTEMATIS
Sebaliknya pada maloklusi klas II Angle divisi 1, apabila posisi dan inklinasi
gigi2 di RB sudah baik, maka untuk memperbaiki protrusi , pencabutan
dilakukan di RA saja , relasi molarnya dibiarkan tetap klas II Angle.
C. TIPE PROFIL.
Pada umumnya untuk merawat kasus geligi berdesakan anterior RA & RB dilakukan
pencabutan ke 4 P1 ( satu Premolar untuk setiap sisi rahang ), tetapi harus
diperhatikan kapan Premolar dicabut. Apabila dilakukan sebelum M2 erupsi, maka
diastema yang didapat sebagian dapat ditempati oleh pergeseran gigi posterior ke
mesial.
PENCABUTAN GELIGI PERMANEN
Dilakukan bila :
- basis apikal kecil sehingga tidak cukup memuat gigi pada posisi
yang baik.
- kekuatan-kekuatan fungsional akan menyebabkan oklusi yang
tidak stabil sehingga terjadi relaps.
- Prognosis gigi.
Misalnya karies yang besar dan dalam disertai kelainan
perapikal seandainya dirawat, prognosis jangka panjang gigi tsb
masih diragukan.
- Posisi gigi yang sangat menyimpang dari letak normalnya.
- Banyaknya tempat yang dibutuhkan dan letak kekurangan tempat tsb.
- Relasi insisivi.
- Profil Px.
Apakah pencabutan yang akan dilakukan dapat menyebabkan
perubahan profil yang sebelumnya sudah baik.
- Tujuan perawatan.
Apakah merupakan perawatan komprehensif atau perawatan
kompromi atau bahkan hanya perawatan penunjang.
Harus diingat bahwa pencabutan dapat mengakibatkan kerugian-kerugian pada
penderita.
Kerugian2 akibat pencabutan:
terutama pada Px muda dapat terjadi:
- perubahan pola pertumbuhan wajah
- ekspresi wajah kelihatan lebih tua
- terjadi relaps sehingga muncul diastem pada sisi yang dicabut
Bila tidak memakai peranti, gigi-gigi yang lain akan bergerak spontan secara tidak
teratur.
Kadang-kadang dapat saja tidak diperlukan peranti tapi pergerakan gigi-gigi harus
selalu diperhatikan / diikuti perkembangannya.
Bila ternyata pergerakan gigi-gigi tidak seperti yang dikehendaki, maka Px harus
memakai peranti.
PERTIMBANGAN - PERTIMBANGAN
DALAM PENCABUTAN GIGI PERMANEN.
MOLAR PERTAMA RB
Tidak pernah diindikasikan untuk dicabut.
Pencabutan hanya dilakukan bila karies / rusak berat dan tidak dapat
dipertahankan.
MOLAR KEDUA RB
Tidak diindikasikan untuk dicabut.
Walau demikian pencabutan M2 dapat menolong
- membebaskan P2 yang impaksi.
Bila P2 kekurangan tempat sedikit karena M1 bergerak ke mesial akibat
kehilangan prematur m2, maka pencabutan M2 akan menyebabkan M1
bergerak kedistal. Ini dapat terjadi spontan bl P2 yang impaksi
tersebut mulai erupsi.
Bila pergerakan spontan ini tidak terjadi, diperlukan alat untuk mendo-
rong M1 ke distal.
- membebaskan M3 yang impaksi.
Walaupun pencabutan M2 memungkinkan M3 tersebut erupsi biasanya
posisi M3 kurang baik. Bila M3 posisinya sudah agak condong
ke mesial lebih baik M3 saja yang dicabut.
DI RAHANG ATAS
INSISIVI PERTAMA
Insisivi pertama RA tidak diindikasikan untuk dicabut, kecuali:
- pada kasus dimana I1 patah/ rusak berat disertai berdesakan anterior.
Dari pada harus mencabut gigi lain yang sehat untuk koreksi berdesakan,
tempat I1 yang dicabut dipakai untuk menggeser I2 yang kemudian dibuat-
kan mahkota spt I1.
- posisi I1 sangat tidak menguntungkan.
INSISIVI KEDUA
Insisivi kedua RA dicabut bila:
- letaknya salah sekali terutama bila apeks terletak sangat palatinal.
- mempunyai bentuk abnormal.
- rusak berat sehingga tidak memungkinkan dirawat.
KANINUS
Kaninus sedapat mungkin harus dipertahankan, kecuali bila letaknya ektopik.
C penting untuk mempertahankan ekspresi wajah & penjangkaran protesa. Bila C
dicabut,sering terlihat sudut mulut ke dalam sehingga Px kelihatan lebih tua.
PREMOLAR PERTAMA
Premolar pertama RA dicabut jika:
- dilakukan perawatan pencabutan seri.
- kekurangan tempat > 8 mm.
- letak P1 salah sedang ruang dalam lengkung geligi sebagian
besar sudah terpakai.
- perlu dilakukan koreksi protrusi.
- koreksi profil yg terlalu cembung.
PREMOLAR KEDUA
Premolar kedua RA dicabut jika:
- kekurangan tempat untuk meratakan geligi anterior sedikit < 8 mm .
Di RA, Premolar kedua biasanya < Premolar pertama.
- P2 letaknya diluar lengkung sedangkan P1 terletak dalam lengkung
yang baik (pada berdesakan posterior).
MOLAR PERTAMA RA
Pencabutan M1 tidak pernah diindikasikan untuk keperluan perawatan orto.
M1 hanya dicabut bila:
- sangat rusak sehingga tidak dapat dirawat lagi.
- setelah dirawatpun tidak dapat memenuhi tugas fungsional dan
retensi yg baik.
MOLAR KEDUA RA
M2 RA biasanya tidak diindikasikan untuk dicabut.
M2 hanya dicabut bila:
- perlu mendorong M1 ke distal sedang benih M3 terletak baik.
Diharapkan M3 dapat menggantikan fungsi M2.
- berdesakan posterior sedangkan M2 rusak berat.
MOLAR KETIGA RA & RB
M3 RA & RB dicabut bila:
- mengganggu oklusi
- erupsinya diperkirakan akan mengakibatkan maloklusi
- M3 miring / impaksi.
PERAWATAN
ORTODONTIK
Perencanaan Perawatan pada Kelainan Skeletal
(Rahardjo 2009)
Modifikasi Pertumbuhan
Perawatan ini dapat dilakukan pada px yang masih
dalam masa pertumbuhan dengan tujuan memperbaiki
relasi rahang. Kadang-kadang merupakan fase pertama
dari perawatan 2 tahap pada maloklusi dentoskeletal.
Pada fase 1: dilakukan koreksi relasi rahang
fase 2: dilakukan pengaturan letak gigi.
Bedah Ortognatik
> Merupakan gabungan perawatan ortodontik dan
pembedahan untuk menempatkan gigi dan rahang
dalam posisi yang normal sehingga menghasilkan
estetik wajah yang baik.
> Dilakukan sesudah px tidak mengalami pertumbuhan
lagi.
> Indikasinya px dengan problema skeletal atau kelainan
dentoalveolar yang parah
Perawatan Maloklusi Kelas I Angle
Tujuan perawatan :
- mengoreksi gigi berdesakan sehingga didapat estetik
dan fungsi geligi yang baik tapi tidak mengubah profil
dan posisi bibir.
- mengurangi gigitan dalam.
Bila tidak terdapat gigitan dalam maka posisi Insisivi sentral
dianggap dapat diterima, dan perawatan ditujukan untuk
mengatur gigi-gigi yang lain.
Bila tumpang gigit perlu dikoreksi maka sudut antar Insisivi
juga perlu dikurangi dengan melakukan palatal/lingual root
torque dengan peranti cekat.
- mengurangi jarak gigit yang bertambah (bila ada)
Maloklusi kelas II divisi 2 dapat dirawat dengan atau tanpa
pencabutan gigi karena pada perawatan maloklusi kelas II
divisi 2 dilakukan perpanjangan lengkung gigi dengan tujuan
memperbaiki sudut antar Insisivi.
Perhitungan tempat yang dibutuhkan mencakup:
-adanya gigi yang berdesakan,
-pengurangan tumpang gigit
-pendataran kurva Spee .
Kadang-kadang Insisivi atas perlu ditempatkan pada posisi
proklinasi untuk mencapai estetik yang baik dan mendapatkan
sudut antar insisivi yang benar.
Kestabilan posisi gigi pasca perawatan perlu dipertimbangkan.
Kasus yang ringan, dimana tumpang gigit dalam batas
normal, Insisivi tidak terlalu retroklinasi atau berdesakan
dengan estetik muka dalam batas bisa diterima, tidak perlu
dirawat.
Pada anak-anakyang masih dalam masa pertumbuhan
kadang-kadang digunakan peranti lepasan untuk
mengurangi gigitan dalam sebelum dilakukan perawatan
dengan peranti cekat.
Penggunaan peranti lepasan saja untuk merawat maloklusi
kelasII divisi 2, sangat jarang dilakukan kecuali pada kasus
yang masih tergolong ringan, misalnya pada kasus dimana
hanya Insisivi lateral yang proklinasi sehingga
memungkinkan untuk mendorongnya ke palatal dengan
peranti lepasan. Penggunaan peranti cekat hanya di rahang
atas juga dimungkinkan pada kasus semacam ini.
Bila geligi di rahang bawah hanya memerlukan tempat sedikit,
maka pencabutan dapat dilakukan hanya di rahang atas,
kemudian gigi-gigi diatur dengan peranti cekat, relasi molar
akan tetap kelas II.
Tujuan perawatan:
- memperbaiki estetik dan fungsi gigi dan rahang serta
memperbaiki profil rahang.
- menghilangkan letak gigi berdesakan untuk mendapatkan
susunan gigi yang baik.
- mengoreksi relasi Insisivi untk mendapatkan jarak gigit,
tumpang gigit dan sudut antar insisivi yang normal.
- menghilangkan gigitan silang anterior maupun posterior
yang mungkin disebabkan oleh adanya displacement
mandibula.
Perencanaan perawatan ditujukan untuk mendapatkan relasi
oklusal yang baik sesudah menghilangkan displacement.
Kadang-kadang didapatkan letak gigi yang berdesakan di
rahang atas karena adanya:
- penyempitan rahang dalam jurusan transversal
- lengkung geligi yang pendek.