PENDAHULUAN
1
2.1. Rumusan Masalah
2.1.1. Apa yang dimaksud dengan Health Promotion dalam tahapan pencegahan
penyakit gigi dan mulut menurut Leavels dan Clark?
2.1.2. Apa yang dimaksud dengan Spesific protection tahapan pencegahan penyakit
gigi dan mulut menurut Leavels dan Clark?
2.1.3. Apa yang dimaksud dengan Early Diagnosa and Prompt Treatment tahapan
pencegahan penyakit gigi dan mulut menurut Leavels dan Clark?
2.1.4. Apa yang dimaksud dengan Disability Limitation tahapan pencegahan
penyakit gigi dan mulut menurut Leavels dan Clark?
2.1.5. Apa yang dimaksud dengan Rehabilitation tahapan pencegahan penyakit gigi
dan mulut menurut Leavels dan Clark?
2.1.6.
2
3.1. Tujuan
3.1.1. Untuk mengetahui Health Promotion dalam tahapan pencegahan penyakit gigi
dan mulut.
3.1.2. Untuk mengetahui Spesific Protection dalam tahapan pencegahan penyakit
gigi dan mulut.
3.1.3. Untuk mengetahui Early diagnosis and Prompt Treatment dalam tahapan
pencegahan penyakit gigi dan mulut.
3.1.4. Untuk mengetahui Disability Limitation dalam tahapan pencegahan penyakit
gigi dan mulut
3.1.5. Untuk mengetahui Rehabilitation dalam tahapan pencegahan penyakit gigi dan
Mulut
3
BAB II
PEMBAHASAN
2.1. Pengertian Health Promotion dalam tahapan pencegahan penyakit gigi dan mulut
menurut Leavels dan Clark
2.1.1 Pengertian Health Promotion
Dalam tingkat ini pendidikan kesehatan gigi diperlukan untuk
meningkatkan derajat kesehatan gigi masyarakat
2.1.2 Contoh Health Promotion
1. Penyuluhan masalah kesehatan gigi
2. Sikat gigi masal
3. Makanan yang menyehatkan gigi
4. Mengatur pola makanan yang manis dan lengket
2.2. Pengertian Spesific Protection dalam tahapan pencegahan penyakit gigi dan mulut
menurut Leavels dan Clark
2.2.1 Pengertian Spesific Protection (Perlindungan Khusus)
Upaya pelayanan perlindungan khusus sebelum terjadinya penyakit dan
biasanya dilkukan secara individu. Pendidikan kesehatan gigi pada tingkat ini
diperlukan agar masyarakat menjadi sadar untuk memelihara kesehatan gigi,
terutama untuk daerah yang belum menyadari pentingnya pemeliharaan
kesehatan gigi.
2.2.2 Contoh Spesific Protection (Perlindungan Khusus)
1. Pembersihan karang gigi
2. Menyikat gigi segera setelah makan,
3. Topical aplikasi,
4. Fluoridasi air minum dan sebagainya.
2.3. Pengertian Early Diagnosis and Promt Treatment dalam tahapan pencegahan penyakit
gigi dan mulut menurut Leavels dan Clark
2.3.1 Pengertian Diagnosis and Promt Treatment (Diagnosis Dini dan Pengobatan
Segera )
Diagnosis dan pengobatan sedini mungkin perlu dilakukan, Pada tingkat ini
pendidikan kesehatan diperlukan karena masih
4
rendahnya pengetahuan dan kesadaran masyarakat mengenai
kesehatan gigi, sehingga seringkali mereka membiarkan giginya yang
berlubang tidak segera ditambal dan mengakibatkan penyakit yang
lebih parah.
2.3.2 Contoh Diagnosis and Promt Treatment (Diagnosis Dini dan Pengobatan
Segera )
1. pemeriksaan gigi dengan sinar-X secara berkala,
2. perawatan karies permulaan (white spot dan black spot)
3. Penambalan gigi yang terkena karies
4. Topical aplikasi
2.4. Pengertian Disability Limitation dalam tahapan pencegahan penyakit gigi dan mulut
menurut Leavels dan Clark
2.4.1 Pengertian Disability Limitation (Pembatasan Cacat)
Pembatasan cacat merupakan tindakan pengobatan penyakit yang
parah. Pada tingkat ini pendidikan kesehatan diperlukan karena mereka
sering tidak mengobati penyakitnya secara tuntas. Misalnya, pada
perawatan saluran akar yang memerlukan beberapa kali kunjungan atau
mereka ingin segera mencabut giginya walaupun sebenarnya masih
dapat dilakukan penambalan.
2.4.2 Contoh Disability Limitation (Pembatasan Cacat)
1. Pulp capping,
2. Perawatan saluran akar
3. Pencabutan gigi
4. Pembersihan Karang gigi dan sebagainya.
2.5. Pengertian Rehabilitation dalam tahapan pencegahan penyakit gigi dan mulut menurut
Leavels dan Clark
2.5.1 Pengertian Rehabilitation (Pemulihan)
Rehabilitasi merupakan upaya pemulihan atau pengembalian fungsi
dan bentuk sesuai dengan aslinya. Pendidikan kesehatan pada tingkat ini
masih diperlukan untuk menyadarkan masyarakat akan pentingnya
mengembalikan fungsi pengunyahan setelah dilakukan pencabutan dengan
pembuatan geligi tiruan. Selain itu, juga diberikan penerangan tentang
kemungkinan - kemungkinan yang dapat terjadi akibat tidak dilakukan
pembuatan geligi tiruan.
5
2.5.2 Contoh Rehabilitation (Pemulihan)
1. Pembuatan gigi tiruan / protesa
2. Pembuatan bridge
3. Pembuatan crown
6
BAB III
PENUTUP
3.1. Kesimpulan
3.2. Saran
7
DAFTAR PUSTAKA.
1. Artikel%20Hukum,%20Artikel%20Kesehatan,%20Artikel%20Kedokteran.html
2. Promosi%20Kesehatan_%20Promosi%20Kesehatan.html
3. pencegahan%20penyakit%20karies%20gigi%20danpenyakit%20periodontal.html
4. repository.unhas.ac.id>bitstream>handle by M MUIN 2013