Anda di halaman 1dari 15

KONSEP DAN TEORI DASAR PENCEGAHAN

PENYAKIT GIGI DAN MULUT

Disusun oleh :
Mutia Awaliah ( P17125019024 )
Oki Kurniawan ( P171250190
Oktaviani Indo Syaputri ( P171250190

Dosen Pengampu :
Emini S.S

i
KATA PENGANTAR

Puji syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT, Tuhan Yang Maha Esa yang telah
memberikan rahmat serta hidayah-Nya sehingga kami dapat menyusun tugas ini dengan baik.
Tugas ini disusun untuk diajukan sebagai tugas mata kuliah Pencegahan Penyakit Gigi
dan Mulut ( Preventive Dentistry ) dengan judul “ Konsep/Teori Dasar Pencegahan Penyakit
Gigi dan Mulut ” di Politeknik Kesehatan Kementrian Kesehatan Jakarta 1 khususnya dijurusan
Kesehatan Gigi.
Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu kritik dan
saran dari semua pihak yang bersifat membangun selalu kami harapkan demi kesempurnaan
makalah ini. Demikianlah tugas ini kami susun untuk memenuhi tugas mata kuliah Pencegahan
Penyakit Gigi dan Mulut.
Akhir kata, kami sampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah berperan serta
dalam penyusunan makalah ini dari awal sampai akhir. Semoga Allah SWT senantiasa meridhai
segala usaha kita. Amin.

Jakarta, 24 Januari 2020

ii
Daftar isi
KATA PENGANTAR................................................................................................................................i
BAB I PENDAHULUAN..........................................................................................................................1
1.1 Latar Belakang...................................................................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah..............................................................................................................................1
1.3 Tujuan Penulisan...............................................................................................................................1
2.1 Definisi Pencegahan…………..………………………………………………………………………………………………………….2

2.2 Ruang Lingkup Preventif Dentistry……...…………………………………………………2

2.3 Hal yang Berhubungan dengan Pencegahan Penyakit ……………………………………..6


2.4 Upaya Pencegahan ( Preventive ) Menurut Leaveldan Clark………………………………7
3.1 Kesimpulan…………………………………………………………………………………9
3.2 Saran…..………………………...…………………………………………………………9
DAFTAR PUSTAKA………………………………………………………………….……..iii

iii
iv
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Ilmu kedokteran gigi pencegahan merupakan terjemahan dari kata bahasa inggris
“Preventive Dentistry”, yaitu bagian dari kedokteran gigi yang secara umum bertujuan untuk
mencegah terjadinya penyakit atau mencegah keparahan dalam rangka melindungi kesehatan
mulut, yang dititikberatkan untuk menjaga manusia tetap sehat. Harapannya supaya manusia
samai akhir hayatnya tetap mempunyai semua elemengigi geligi yang utuh dan alami.
Kesehatan gigi dan mulut merupakan bagian dari kesehatan tubuh yang tidak dapat
dipisahkan satu dan lainnya karena akan mempengaruhi kesehatan tubuh keseluruhan. Gigi
merupakan salah satu bagian tubuh yang berfungsi untuk mengunyah, berbicara dan
mempertahankan bentuk muka, sehingga penting untuk menjaga kesehatan gigi sedini
mungkin agar dapat bertahan lama dalam rongga mulut. Kelainan-kelainan yang bisa terjadi
di dalam mulut adalah gigi berlubang, penyakit atau radang gusi dan gigi berjejal. Karies
gigi dan radang gusi (gingivitis) merupakan penyakit gigi dan jaringan pendukung gigi yang
banyak dijumpai pada anak-anak sekolah dasar di Indonesia, serta cenderung meningkat
setiap dasawarsa.

1.2 Rumusan Masalah

1) apa yang dimaksud dengan pencegahan gigi dan mulut (preventive dentistry) ?
2) dasar-dasar ilmu perlindungan khusus pencegahan penyakit gigi dan mulut (preventive
dentistry) ?
3) apa saja ruang lingkup pencegahan gigi dan mulut (preventive dentistry) ?
4) apa saja tujuan pencegahan penyakit gigi dan mulut (preventive dentistry) ?

1.3 Tujuan Penulisan

1) Menjelaskan apa yang dimaksud dengan pencegahan gigi dan mulut (preventive dentistry)
2) Menjelaskan dasar-dasar ilmu perlindungan khusus pencegahan penyakit gigi dan mulut
(preventive dentistry)
3) Menjelaskan tentang ruang lingkup pencegahan gigi dan mulut (preventive dentistry)
4) Menyebutkan tujuan pencegahan penyakit gigi dan mulut (preventive dentistry)

1
a.

2
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Definisi Pencegahan

Pencegahan dapat didefinisikan sebagai pencegah timbulnya maupun berkembangnya


satu penyakit atau memulihkan fungsi tubuh yang menjadi hilang atau berkurang akibat
penyakit. Pencegahan dapat dibagi menurut tingkatan penyakit, dan dikelompokkan menjadi :
pencegahan primer, sekunder dan tersier. Misalnya anjuran diet dapat termasuk kedalam
pencegahan primer untuk mencegah karies yang belum timbul , atau termasuk kedalam
pencegahan sekunder untuk mencegah meluasnya atau berkembangnya karies yang sudah
terjadi pada satu atau beberapa gigi.

2.2 Ruang Lingkup Preventif Dentistry


Ilmu pencegahan penyakit gigi dan mulut dibagi atas :
1. Pencegahan primer
Adalah mencegah seseorang terhadap suatu penyakit , seperti imunisasi, dan pencegahan
untuk timbulnya suatu penyakit, misalnya dibidang kedokteran gigi dapat berupa anjuran
diet dan control plak. Pencegahan primer bertujuan untuk memelihara kesehatan individu
dan populasi di masyarakat dan meminimalisasi resiko terjadinya suatu penyakit atau
kecelakaan.

Pemcegahan primer juga merupakan pencegahan penyakit dan dengan demikian terjadi
apabilakliennya sehat. ini dapat diarahkan pada masyarakat, kelompok dan
individu.pencegahan primer diarahkan kepada :

1) Pencegahan primer untuk kelompok kecil atau besar kebanyakanmerupakan penyuluhan,


meskipun dapat juga diambil pengaturan lainyaitu contohnya flouridasi air minum dan
aplikasi fluoride secaraindividual. Penyuluhan ada 2 : Penyuluhan umum dan penyuluhan
individu

Penyuluhan umum mempunyai judul-judul umum contohnya : halmakanan, kesehatan.

3
Penyuluhan terarah mempunyai judul khusus, contohnya :diharapkan masyarakat
menyadari akan pentingnya kesehatan gigi dan mulut dan Perlunya menghilangkan
karang gigipembatasan makan makanan kecil.

2) Pencegahan primer untuk individu dapat banyak macamnya, contohnya:


a. keinginan pembatasan makan makanan kecil
b. pemeriksaan periodik
c. pemberian instruksi tentang kesehatan mulut
d. penghilangan karang gigi dan memoles.

2. Pencegahan Sekunder
Pencegahan sekunder bertujuan untuk membatasi perkembangan dan dampak
penyakit sedini mungkin setelah penyakit tersebut muncul. Hal ini merujuk pada
penghentian proses penyakit dan mencegah progresivitasnya menjadi tahap yang lebih
lanjut , seperti halnya mencegah berulangnya penyakit, dengan selanjutnya melakukan
intervensi dan anjuran untuk pencegahan primer.

Ini dapat terjadi bila kesehatan terganggu dan meliputi diagnosis danperawatan dini.
Contohnya:
Diagnostik Ro” wing, gigi dilanjutkan perawatan karies permulaan ( lesi bercak putih)
dengan jalan aplikasi fluoride lokal dan atau instruksi halmembersihkan mulut.

3. Pencegahan Tersier
Merupakan upaya membatasi berkembangnya kerusakan jaringan atau
ketidakmampuan setelah suatu penyakit menyebabkan terjadinya keterbatasan fungsi.

Kadang-kadang masih dibicarakan tentang pencegahan tersier yangdiartikan pembatasan


kerusakan kesehatan dan rehabilitasinya.

Contoh pembatasan kerusakan kesehatan adalah :

 pemakaian semen dasar pada restorasi elemen yang terserang karies


 extraksi gigi patah

Contoh rehabilitasi adalah :

4
 pembuatan prothesa penuh
 pemasangan suatu jembatan

Dalam kedokteran gigi jelas ada hubungan yang sangat erat antarapencegahan sekunder
tertutama tersier dan meliputi dengan kedokterangigi kuratif atau restorative. Peran prevensi
didalam kedokteran gigikuratif dan restorative adalah memasukkan cara berfikir,perilaku dan
filosofi dasar.Suatu perilaku preventif membuat bahwa seseorang pada setiapperawatan
menyadari bahwa ia harus membantu demi kesehatan pasien seluruhnya dan bahwa perawatan
harus membantu sehingga elemen gigidan gigi geligi secara keseluruhan menajdi lebih lama,
sehat ataufungsional. Jadi prevensi bagian dari setiap perawatan.

Pembagian lain tindakan pencegahan

1. Pencegahan primer diuaraikan sebagai “pengaturan dan cara yang menghpus factor
penyebab”. Contoh pembatasan gula
2. Pencegahan sekunder sebagai “pengaturan dan cara yang memperbesarketahanan
jaringan keras. Contoh profiklaksis Fluorida
3. Pencegahan tersier sebagai “mencegah kelainan menjadi kronis. Contoh : kedokteran gigi
restorative

Pendapat ketiga terbukti dari defenisis pencegahan primer sebagai “ pengaturanyang


dilakukan sendiri oleh pasien/klien”. Dari defenisi pencegahan kedua “ pengaturan yang
ditangani oleh pemberipertolongan professional atau pemerintah”.

5
Pencegahan Primer Pencegahan Sekunder Pencegahan Tersier

Intervensi  Anjuran diet  Pemeriksaan,  Penambalan


oleh Team  Konseing resiko misalnya tes gigi yang lebih
Kesehatan merokok vitalitas pulpa kompleks
Gigi  Anjuran  Restorasi  Protesa lepas
menghentikan Sealent atau cekat
minum alcohol  Restorasi  Ektraksi gigi
minimal  Pulpotomi gigi
 Diagnostik sulung
radiografi untuk  Bedah
memonitor peridondal
perkembangan  Pemberian
penyakit bahan anti
 Pulp Capping mikroba
 Mengisi kartu
probing pocket
periodontal
 Skaling sub dan
supra gingiva
Pendekatan  Pemeriksaan gigi  Anjuran
individual  Screening kanker menghentikan
mulut kebiasaan
 Diagnostic merokok
radiografi
 Fissure sealent
 Topical fluoride
(self aplikasi dan
perawatan di
rumah)
 Probing
periodontal
 Menghilangkan
faktor sekunder
local, misalnya :
tambalan yang
overhang
 Provilaksis

6
Pendekatan  Program  Anjuran berhenti
Berbasis menghentikan merokok melalui
Masyarakat merokok TV dan radio
 Screening
kesehatan gigi di
sekolah

Intervensi  Program menyikat  Screening untuk  Penyediaan


kesehatan gigi untuk kanker perawatan dan
umum kehidupan yang dukungan yang
lebih sehat berkelanjutan
untuk penyakit
terminal
Pendekatan  Imunisasi  Program peduli
individual  Pendidikan tentang berat badan
gizi

Pendekatan  Program imunisasi


berbasis  Program gizi
masyarakat seimbang
masyarakat

2.3 Hal Hal yang Berhubungan dengan Pencegahan Penyakit


Faktor yang mempengaruhi timbulnya suatu penyakit

7
1. Penjamu (host)
Merupan seluruh faktor faktor yang ada di dalam diri manusia yang dapat
mempengahruhi timbulnya penyakit, seperti pertahanan tubuh, umur, jenis kelamin,
pemeras dan kebiasaan hidup
2. Bibit penyakit (agent)
Substansi atau element yang kehadirannya dapat menyebabkan timbulnya penyakit
3. Lingkungan (environment)
Agregat dari seluruh kondisi dan pengaruh luar yang mempengaruhi kehidupan dan
perkembangan suatu organisme

2.4 Upaya Pencegahan ( Preventive ) Menurut Leaveldan Clark


Usaha pencegahan penyakit dalam 5 tingkatan yang dapat dilakukan pada masa sebelum sakit
dan pada masa sakit. Leavell dan clark dalam bukunya “ Preventive Medicine for the doctor
in his community”. 
Usaha-usaha pencegahan itu adalah: 
 Masa sebelum sakit 
a. Mempertinggi nilai kesehatan (health promotion) 
b. Memberikan perlindungan khusus terhadap sesuatu penyakit (Specific protection) 
 Masa sakit 
a. Mengenal dan mengetahui jenis pada tingkat awal, serta mengadakan pengobatan yang
tepat dan segera (Early diagnosis and treatment). 
b. Pembatasan kecatatan dan berusaha untuk menghilangkan gangguan kemampuan bekerja
yang diakibatkan sesuatu penyakit (Disability limitation). 
c. Rehabilitasi (Rehabilitation) 
Dimensi tingkat pelayanan kesehatan, pendidikan kesehatan dapat dilakukan berdasarkan lima
tingkatan (five levels of prevention) dari Leavel and Clark, sebagai berikut : 
 Promosi kesehatan (health promotion) Dalam tingkatan ini dilakukan pendidikan
kesehatan misalnya dalam peningkatan gizi, kebiasaan hidup, perbaikan sanitasi
lingkungan seperti penyediaan air rumah tangga yang baik, perbaikan cara pembuangan
sampah, kotoran, air limbah, hygine perorangan, rekreasi, sex education. 

8
 Perlindungan khusus (specific protection) Program imunisasi sebagai bentuk pelayanan
perlindungan khusus, pendidikan kesehatan sangat diperlukan terutama negara
berkembang. Selaian itu pendidikan kesehatan diperlukan sebagai pencegahan terjadinya
kecelakaan baik ditempat-temat umum maupun tempat kerja. Penggunaan kondom untuk
mencegah penularan HIV/AIDS, penggunaan sarung tangan dan masker saat bekerja
sebagai tenaga kesehatan. 
 Diagnosis dini dan pengobatan segera (early diagnosis and prompt treatment) Karena
rendahnya pengetahuan dan kesadaran masyarakat terhadap kesehatan dan penyakit,
maka sering sulit mendeteksi penyakit-penyakit yang terjadi di masyarakat. Bahkan
kadang – kadang masyarakat sulit atau tidak mau diperiksa dan diobati penyakitnya.
Contoh : pemeriksaan pap smear, pemeriksaan “SADARI”, pemeriksaan USG dll. 
 Pembatasan cacat (disability limitation) Kurangnya pengertian dan kesadaran masyarakat
tentang kesehatan dan penyakit, maka sering masyarakat tidak melanjutkan
pengobatannya sampai tuntas. Pengobatan yang tidak layak dan sempurna dapat
mengakibatkan orang yang bersangkutan cacat atau ketidakmampuan. Penanganan secara
tuntas pada kasus – kasus infeksi organ reproduksi mencegah terjadinya infertilitas. 
 Rehabilitasi (rehabilitation) Setelah sembuh dari suatu penyakit tertentu, kadang-kadang
orang menjadi cacat, untuk memulihkan cacatnya kadang-kadang diperlukan latihan
tertentu. Pusat – pusat rehabilitasi bagi korban kekerasan, rehabilitasi korban narkoba. 

9
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Kesehatan gigi dan mulut merupakan bagian dari kesehatan tubuh yang tidak dapat
dipisahkan satu dan lainnya karena akan mempengaruhi kesehatan tubuh
keseluruhan.penting untuk menjaga kesehatan gigi sedini mungkin agar dapat bertahan lama
dalam rongga mulut. Kelainan-kelainan yang bisa terjadi di dalam mulut adalah gigi
berlubang, penyakit atau radang gusi dan gigi berjejal. Karies gigi dan radang gusi
(gingivitis) merupakan penyakit gigi dan jaringan pendukung gigi yang banyak dijumpai
pada anak-anak sekolah dasar di Indonesia, serta cenderung meningkat setiap dasawarsa.

3.2 Saran
Diharapkan mahasiswa agar dapat mengetahui dan memahami tentang pencegahan
penyakit gigi dan mulut yang biasa terjadi di masyarakat. Dan bisa melaksanakan
pencegahan penyakit gigi dan mulut.

10
Daftar Pustaka

https://kesgi.poltekkesdepkes-sby.ac.id/wp-content/uploads/2015/05/Draft-Buku-Ajar-
Preventive-Dentistry.pdf
http://irmanita-wiradona.blogspot.com/2018/08/preventive-dentistry-pertemuan-1.html?m=1
http://sobatbaru.blogspot.com/2008/04/pencegahan-penyakit-gigi-dan-mulut.html
https://www.academia.edu/10262605/Program_Preventif_kesehatan_gigi_dan_mulut

11

Anda mungkin juga menyukai