Anda di halaman 1dari 12

DENTAL MATERIAL

“DENTIN CONDITIONER VARNISH DAN RESIN COMPOSIT”

Disusun Oleh :

Diah Lestari

PO.71.25.1.19.010

Dosen Pembimbing :

drg. Nur adiba hanum,M.kes

Ismalayani,SKM,M.kes

KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA


POLITEKNIK KESEHATAN PALEMBANG
JURUSAN D III KEPERAWATAN GIGI
2020/2021

1
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT atas limpahan rahmat, taufik, dan
hidayah-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “ DENTIN
CONDITIONER VARNISH DAN RESIN KOMPOSIT”. Shalawat serta salam semoga selalu
tercurah limpahkan kepada Nabi besar alam, Muhammad SAW. Adapun tujuan makalah ini
disusun untuk melengkapi salah satu tugas mata kuliah DENTAL MATERIAL
Dengan harapan makalah “DENTINCONDITIONER VARNISH DAN RESIN
KOMPOSIT” ini bisa menambah pengetahuan, menambah wawasan dan mendatangkan
manfaat.
Kami menyadari bahwasanya dalam penyusunan makalah ini masih jauh dari kata
sempurna, baik dari segi penyusunan, bahasan, ataupun penulisannya. Oleh sebab itu, kami
mengharapkan kritik dan saran yang sifatnya membangun agar menjadi acuan dalam bekal
pengalaman bagi kami untuk lebih baik lagi di masa yang akan datang. Aamiin.

Palembang, februari 2020


Penyusun,

Diah Lestari

2
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.......................................................................................................... 2

DAFTAR ISI......................................................................................................................... 3

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar belakang ............................................................................................................ 4


B. Rumusan masalah ...................................................................................................... 4
C. Tujuan masalah .......................................................................................................... 4

BAB II PEMBAHASAN

1. Pengertian Pengertian dari dentin conditioner varnish ............................................ 5


2. Sifat dan kegunaan dentin conditioner varnish .......................................................... 5
3. Kegunaan dentin conditioner Varnish ....................................................................... 5
4. pengertian resin komposit .......................................................................................... 6
5. macam dan sifat resin komposit………………………………………………………7

BAB III PENUTUP

1. Kesimpulan .............................................................................................................. 11

DAFTAR PUSTAKA........................................................................................................ 12

3
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar belakang

Dalam proses penumpatan glasslonomer semen, dentin conditionerdan varnish


merupakan satu packetdengan glasslonomer semen. Meskipun untuk dentunconditioner bisa
digantikan liquid GI varnish bisa di gantikan dengan cocoabutter, tetapi apabila ada dentin
conditionerdan varnish pasti yang di gunakan adalah dua bahan tersebut. Dentin conditioner di
gunakan sebelum penumpatan GI, varnish di gunakan setelah penumpatan glasslonomer semen,
yaitu dioleskan pada tumpatan GI setelah 30 detik selesai penumpatan.

Tumpatan merupakan salah satu perawatan karies dengan cara membersihkan jaringan
gigi yang terinfeksi kemudian merestorasinya dengan bahan tumpatan. Tumpatan terdiri dari
tumpatan plastik dan rigid. Salah satu bahan tumpatan plastik yang adalah resin komposit

B. Rumusan masalah

1. Pengertian dari dentin conditioner varnish


2. Sifat dan kegunaan dentin conditioner varnish
3 Kegunaan dentin conditioner Varnish
4.pengertian resin komposit
5.macam dan sifat resin komposit

C. Tujuan masalah

1. Untuk mengetahui pengertian dari dentin conditioner varnish


2.Untuk mengetahui sifat dan kegunaan dentin conditioner varnish
3. Untuk mengetahui kegunaan dentin conditioner Varnish
4. Untuk mengetahui pngertian resin komposit
5. Untuk mengetahui macam dan sifat resin komposit

4
BAB II

Pembahasan

A. pengertian dentin conditioner dan varnish

Cairan asamapoliakrilik 10% untuk membersihkan permukaan gigi (setelah gigi selesai
di preparasi dan siap di lakukan penumpatan), untul meningkatkan perlekatan terhadap gelss-
lonomer.

Varnish adalah kavitas sebagai bahan kedokteran gigi tambahan untuk menutup dan
melindungi daerah pulp dentin. Saat varnishdi aplikasikan terdapat lapisan tipis resin yang
berada di permukaan kavitas yang di preparasi. Lapisan tipis ini bertindak sebagai membran
semi permeabel, menutup jalan ke luar masuk beberapa ion. Sangat penting untuk menjaga
penutupan yang seragam dan kontinu di seluruh permukaan kavitasyang di preparasi. Jika
lapisan tidak teratur danporushasilnya tidak akab memuaskan .

B. Sifat dan kegunaan dentin conditioner varnish

1. Sifat dan manfaat dentin conditioner

• Meningkatkan penutupan tepi untuk menambah keawetan restorasi


• Meningkatkan, smear plug’di dalam tubulus untuk mengurangi risiko
sensitivitas setelah pekerjaan
• Warna biru untuk Mengontrol pemakaian
2. Keuntungan varnish
• Mengurangi ke bocoran tepi
• Menghilangkan sengatan galvanic
• Memberikan perlindungan terhadap daerah dentin-pulpa
• Bahan baku dengan tingkat kemurnian tinggi

C. Cara penggunaan dentin conditioner dan varnish

• Dentin conditioner

5
Oleskan dalam preparasikavitas dengan cottonpellet selama 10-20 detik
(tergantung pabrik) bilas atau kumur dengan air, keringkan tetapi jangan terlalu kering
dan bahan tumpatan glasslonomer siap untuk di aplikasikan ke kavitas gigi.
• varnish
Varnish harus di aplikasikan agar mendapatkan lapisan yang seragam dan
continue di seluruh permukaan kavitas yang di preparasi.
Aplikasi seperti ini harus brushdisposable atau cottonball. Untuk pelapis
permukaan dan pelindung terhadap kelembapan atau dehidrasi pada semua jenis glass-
ionomer.
Oleskan segera setelah penambalan glass ionomer semen dan secara perlahan
di keringkan. Untuk pelapis permukaan dan pelindung terhadap kelembaban atau
dehidrasi pada sebuah jenis glass ionomer. Catatan : brush disposable atau cotton ball
harus tidak menempel dengan sisa varnish. Disarankan untuk dua kali aplikasi, untuk
mengurangi kemungkinan porus dan membentuk sebuah lapisan yang continue.
• Waktu pengolesan
Dibutuhkan jangkah waktu 15-20 detik tiap pengaplikasikan, agar lapisan
pertama mengering terlebih dahulu. Jika dibutuhkan, produk dapat diencerkan dengan
pelarut yang sesuai (dimetilseton)agar didapatkan ketebalan lapisan yang di inginkan.

Resin composit

Resin composit adalah bahan tambal gigi sewarna gigi, dengan bahan dasar polimer
dan ditambahkan dengan partikel anorganik sebagai penguat dan bahan tambal ini umumnya
mengalami reaksi pengerasan dengan bantuan sinar baik itu sinar UV atau dengan visible
light.

A. Komposisi Resin

1. Resin matriks

Kebanyakan bahan komposit menggunakan monomer yang merupakan diakrilat


aromatik atau alipatik. Bisphenol-A-Glycidyl Methacrylate (Bis- GMA), Urethane
Dimethacrylate (UDMA), dan Trietilen Glikol Dimetakrilat (TEGDMA) merupakan
Dimetakrilat yang umum digunakan dalam resin komposit (Gambar 1). Monomer dengan berat
molekul tinggi, khususnya Bis-GMA amatlah kental pada temperatur ruang (250C). Monomer

6
yang memiliki berat molekul lebih tinggi dari pada metilmetakrilat yang membantu
mengurangi pengerutan polimerisasi. Nilai polimerisasi pengerutan untuk resin metil
metakrilat adalah 22 % V dimana untuk resin Bis-GMA 7,5 % V. Ada juga sejumlah komposit
yang menggunakan UDMA ketimbang Bis-GMA.

Bis-GMA dan UDMA merupakan cairan yang memiliki kekentalan tinggi karena
memiliki berat molekul yang tinggi. Penambahan filler dalam jumlah kecil saja menghasilkan
komposit dengan kekakuan yang dapat digunakan secara klinis. Untuk mengatasi masalah
tersebut, monomer yang memiliki kekentalan rendah yang dikenal sebagai pengontrol
kekentalan ditambahkan seperti metil metkrilat (MMA), etilen glikol dimetakrilat (EDMA),
dan trietilen glikol dimetakrilat (TEGDMA) adalah yang paling sering digunakan.

2. Partikel bahan pengisi

Penambahan partikel bahan pengisi kedalam resin matriks secara signifikan


meningkatkan sifatnya. Seperti berkurangnya pengerutan karena jumlah resin sedikit,
berkurangnya penyerapan air dan ekspansi koefisien panas, dan meningkatkan sifat mekanis
seperti kekuatan, kekakuan, kekerasan, dan ketahanan abrasi. Faktor-faktor penting lainnya
yang menentukan sifat dan aplikasi klinis komposit adalah jumlah bahan pengisi yang
ditambahkan, ukuran partikel dan distribusinya, radiopak, dan kekerasan.

3. Bahan Pengikat

Bahan pengikat berfungsi untuk mengikat partikel bahan pengisi dengan resin matriks.
Adapun kegunaannya yaitu untuk meningkatkan sifat mekanis dan fisik resin, dan untuk
menstabilkan hidrolitik dengan pencegahan air. Ikatan ini akan berkurang ketika komposit
menyerap air dari penetrasi bahan pengisi resin. Bahan pengikat yang paling sering digunakan
adalah organosilanes (3-metoksi-profil-trimetoksi silane) (Gambar 2). Zirconates dan titanates
juga sering digunakan.

B. Sifat – sifat Resin Komposit

Sama halnya dengan bahan restorasi kedokteran gigi yang lain, resin komposit juga
memiliki sifat. Ada beberapa sifat – sifat yang terdapat pada resin komposit, antara lain:

1. Sifat fisik

7
Secara fisik resin komposit memiliki nilai estetik yang baik sehingga nyaman digunakan pada
gigi anterior. Selain itu juga kekuatan, waktu pengerasa dan karakteristik permukaan juga
menjadi pertimbangan dalam penggunaan bahan ini. Sifat-sifat fisik tersebut diantaranya:

• Warna

Resin komposit resisten terhadap perubahan warna yang disebabkan oleh oksidasi tetapi
sensitive pada penodaan. Stabilitas warna resin komposit dipengaruhi oleh pencelupan
berbagai noda seperti kopi, teh, jus anggur, arak dan minyak wijen. Perubahan warna bisa juga
terjadi dengan oksidasi dan akibat dari penggantian air dalam polimer matriks. Untuk
mencocokan dengan warna gigi, komposit kedokteran gigi harus memiliki warna visual
(shading) dan translusensi yang dapat menyerupai struktur gigi. Translusensi atau opasitas
dibuat untuk menyesuaikan dengan warna email dan dentin.

• Strength

Tensile dan compressive strength resin komposit ini lebih rendah dari amalgam, hal ini
memungkinkan bahan ini digunakan untuk pembuatan restorasi pada pembuatan insisal. Nilai
kekuatan dari masing-masing jenis bahan resin komposit berbeda.

• Setting

Dari aspek klinis setting komposit ini terjadi selama 20-60 detik sedikitnya waktu yang
diperlukan setelah penyinaran. Pencampuran dan setting bahan dengan light cured dalam
beberapa detik setelah aplikasi sinar. Sedangkan pada bahan yang diaktifkan secara kimia
memerlukan setting time 30 detik selama pengadukan. Apabila resin komposit telah mengeras
tidak dapat dicarving dengan instrument yang tajam tetapi dengan menggunakan abrasive
rotary.

2. Sifat mekanis

Sifat mekanis pada bahan restorasi resin komposit merupakan faktor yang penting
terhadap kemampuan bahan ini bertahan pada kavitas. Sifat ini juga harus menjamin bahan
tambalan berfungsi secara efektif, aman dan tahan untuk jangka waktu tertentu. Sifat-sifat yang
mendukung bahan resin komposit diantaranya yaitu :

• Adhesi

Adhesi terjadi apabila dua subtansi yang berbeda melekat sewaktu berkontak disebabkan
adanya gaya tarik – menarik yang timbul antara kedua benda tersebut. Resin komposit tidak

8
berikatan secara kimia dengan email. Adhesi diperoleh dengan dua cara. Pertama dengan
menciptakan ikatan fisik antara resin dengan jaringan gigi melalui etsa. Pengetsaan pada email
menyebabkan terbentuknya porositas tersebut sehingga tercipta retensi mekanis yang cukup
baik. Kedua dengan penggunaan lapisan yang diaplikasikan antara dentin dan resin komposit
dengan maksud menciptakan ikatan antara dentin dengan resin komposit tersebut(dentin
bonding agent).

• Kekuatan dan keausan

Kekuatan kompresif dan kekuatan tensil resin komposit lebih unggul dibandingkan resin
akrilik. Kekuatan tensil komposit dan daya tahan terhadap fraktur memungkinkannya
digunakan bahan restorasi ini untuk penumpatan sudut insisal.

Akan tetapi memiliki derajat keausan yang sangat tinggi, karena resin matriks yang lunak lebih
cepat hilang sehingga akhirnya filler lepas.

3. Sifat khemis

Resin gigi menjadi padat bila berpolimerisasi. Polimerisasi adalah serangkaian reaksi
kimia dimana molekul makro, atau polimer dibentuk dari sejumlah molekul – molekul yang
disebut monomer. Inti molekul yang terbentuk dalam sistem ini dapat berbentuk apapun, tetapi
gugus metrakilat ditemukan pada ujung – ujung rantai atau pada ujung – ujung rantai
percabangan. Salah satu metakrilat multifungsional yang pertama kali digunakan dalam
kedokteran gigi adalah resin Bowen (Bis-GMA) .

Resin ini dapat digambarkan sebagai suatu ester aromatik dari metakrilat, yang tersintesa dari
resin epoksi (etilen glikol dari Bis-fenol A) dan metal metakrilat. Karena Bis-GMA mempunyai
struktur sentral yang kaku (2 cincin) dan dua gugus OH, Bis-GMA murni menjadi amat kental.
Untuk mengurangi kekentalannya, suatu dimetakrilat berviskositas rendah seperti trietilen
glikol dimetakrilat (TEDGMA) ditambahkan.

Kelebihan :

Secara estetik sangat memuaskan, terutama resin komposit dengan formulasi terkini di mana hasilakhirnya san
gat menyerupai gigi asli. Namun tentu membutuhkan keterampilan dan keahlian dari doktergigi. Karena keleb
ihannya ini, resin komposit adalah bahan tambal yang paling sering digunakan dalam “cosmetic dentistry”.
Aplikasinya cukup luas. Meski dulu ada keraguan bahwa bahan tambal resin komposit tidakc

9
ukup kuat untuk digunakan pada gigi geraham di mana tekanan kunyah di daerah tersebut pal
ing besar, namun bahan tambal ini terus menerus mengalami perkembangan sehingga kinicuk
up dapat diandalkan untuk menambal gigi geraham meskipun kekuatannya masih tetap di ba
wah amalgam.Warna bahan tambal dapat disesuaikan dengan keadaan gigi pasien, karena resi
n kompositmemiliki pilihan shade/warna.

Kekurangan :

Material ini membutuhkan tahapan-


tahapan yang membutuhkan pengetahuan dan keterampilanyang cukup mendalam dari dokter
gigi untuk mendapatkan hasil yang benar-
benar memuaskandan tahan lama. Jika tidak, tambalan dapat mudah lepas/patah, berubah war
na, atau terlihat batasantara tepi tambalan dengan gigi sehingga mengurangi estetika.Pada saa
t penambalan diperlukan suasana mulut yang cukup kering karena kontaminasi salivadapat m
empengaruhi sifat-
sifat jangka panjang dari resin komposit, seperti kekuatan dan dayatahannya. Oleh sebab itu g
igi yang akan ditambal resin komposit idealnya harus benar-
benardiisolasi, dan hal ini cukup sulit dilakukan terutama pada gigi belakang dan mungkinme
nimbulkan ketidaknyamanan bagi pasien.Dapat terjadi karies sekunder di bawah tambalan ya
ng mungkin disebabkan karena kebocorantambalan sehingga bakteri dapat berpenetrasi ke jar
ingan gigi dan kembali menyebabkan karies.Resin komposit dapat menyerap warna dari zat p
ewarna dari makanan atau minuman sehingga dalam jangku waktu lama dapat berubah warna.

10
BAB III

Kesimpulan

Dentin conditioner digunakan untuk membersikan kavitas gigi dengan mengunakan


cotton pellet yang telah diolesi dentin conditioner kemudian di oleskan pada kavitas gigi yang
telah selesai dilakukan preparasi . pengolesan selama 10 -20 detik, Kemudian kavitas di
bersihkan dengan air sampai warna biru hilang, mengunakan cotton pellet, baru di lanjutkan
dengan penumpatan. Setelah penumpatan diolesi varnish untuk melindungi tumpatan dari
saliva. Setelah pengolesan ditunggu selama 20 – 30 detik agar tumpatan kering.

Bahan resin komposit merupakan bahan tumpatan yang di gunakan untuk gigi anterior maupun
posterior. Lebih baik dari segi estetik dari pada tumpatan amalgam maupun glass ionomer,
maka direkomendasi untuk gigi anterior, efisieni waktu,tenaga,biaya dan keamanan bahan
tambalan,muda pengaplikasinya. Perubahan warna setela beberapa tahun pemakaian,shrinkage
menyebabkan perubahan warna pada tepi tumpatan,risikolepas tambalan.

11
Daftar Pustaka

Elisa. BIOKOMPATIBIITAS., jurnal kedokteran gigi UGM. Elisa.ugm.ac.id / user/ archive /


download/39030/c77 f b 3 a f 2 1 a 4 7 e 8 6 9 8 e 0 2 0 7 8 1 4 1 1 0 3f

Jurnal Kedokteran Gigi,repository .usu.ac.id/bisttream/123456789/21979/4/chapter%201.pdf.

Conbe,E.C.,1992.,Sari Dental material.balai pustaka,jakarta

Cabe FJ, Walls AWG. Applied Dental Materials. 9th ed. USA : Blackwell Scientific
Publications, 1984
Phillips, Kenneth J. Anusavice. Buku Ajar Ilmu Bahan Kedokteran Gigi 10 ed. Jakarta :
EGC, 2003.
Powers JM, Sakaguchi RL. CRAIGS’S Restorative Dental Materials. 12th ed. Missouri :
Evolve, 2003

12

Anda mungkin juga menyukai