(Perencanaan Komunikasi)
DISUSUNOLEH:
KATA PENGANTAR
Puji syukur, penulis ucapkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala
Rahmat dan kehendak-nyalah penulis dapat menyelesaikan tugas ini dengan
sebaik-baiknya.
Semoga tugas ini dapat bermanfaat bagi para pembaca dan rekan-rekan
yang memberi motivasi kearah yang lebih baik sesuai dengan yang diinginkan.
BAB I
PENDAHULUAN:
BAB II
PEMBAHASAN:
BAB III
PENUTUP
1. Kesimpulan : ....................................................................................... 9
2. Saran : ................................................................................................. 9
BAB IV
PENDAHULUAN
Later Belakang
Dalam sejarahnya, ilmu komunikasi dikembangkan oleh ilmuwan dari berbagai disiplin
ilmu. Sehingga para ilmuwan tersebut mendifinisikan komunikasi menurut sudut pandang
mereka masing-masing. Sarah Trenholm dan Arthur Jensen dalam Wiryanto (2004)
mendifinisikan komunikasi adalah suatu proses dimana sumber mentransmisikan pesan
kepada penerima melalui beragam saluran. Sedangkan menurut Hoveland dalam Wiryanto
(2004) komunikasi adalah proses dimana individu mentransmisikan stimulus untuk
mengubah perilaku individu yang lain.
Gode dalam Wiryanto (2004) memberi pengertian mengenai komunikasi adalah suatu
proses yang membuat kebersamaan bagi dua atau lebih yang semula monopoli oleh satu atau
beberapa orang. Raymon S. Ross dalam Wiryanto (2004) mendefinisikan komunikasi sebagai
suatu proses menyortir, memilih, dan mengirimkan simbol-simbol sedemikian rupa sehingga
membantu pendengar membangkitkan makna atau respons dari pikirannya yang serupa
dengan yang dimaksudkan oleh komunikator.
Tujuan Komunikasi
Tujuan komunikasi adalah tujuan yang menyangkut upaya untuk mengubah perilaku
sasaran setelah kegiatan komunikasi dilakukan. Rumusan tujuan harus memuat: khalayak
sasaran, cakupan jumlah sasaran, dan perubahan perilaku yang diinginkan. Rencana
operasional adalah uraian secara konsepsional mengenai sumber daya-sumber daya yang
diperlukan dalam penyelenggaraan suatu program atau proyek.
Menurut Nirwana (2006) efektivitas komunikasi melingkupi tahap yang terdiri dari
identifikasi khalayak sasaran, penentuan tujuan komunikasi, perancangan pesan, pemilihan
saluran komunikasi, penetapan anggaran komunikasi, dan penentuan bauran komunikasi,
serta mengukur hasil komunikasi.
BAB II
PEMBAHASAN
Proses perencanaan merupakan suatu proses pembuatan tujuan (goal making process)
sekaligus juga merupakan proses pembuatan strategi (strategy making process).
1. Perencanaan Komunikasi
Perencanaan adalah pernyataan tertulis mengenai segala sesuatu yang akan atau yang
harus dilakukan. Sifat perencanaan selalu berorientasi ke masa yang akan datang (future
oriented). Perencanaan komunikasi adalah pernyataan tertulis mengenai serangkaian tindakan
tentang bagaimana suatu kegiatan komunikasi akan atau harus dilakukan agar mencapai
perubahan perilaku sesuai dengan yang kita inginkan.
Bidang pekerjaan perencanaan merupakan salah satu fungsi pekerjaan manajerial. Oleh
karena itu, tingkatannya pun sama dengan tingkatan yang ada pada suatu manajemen, yakni
perencanaan strategik, perencanaan taktik, dan perencanaan teknik. Selain itu, tingkatan
perencanaan bisa dilihat berdasarkan ruang lingkup jangkauan pembuatan kebijaksanaan.
Berdasarkan hal itu, perencanaan komunikasi dapat diklasifikasikan ke dalam: National
Policy-making Level, dan Cross-Ministerial Planning Level, dan Institusional Level Planning
yang meliputi: managerial-policy level,supervisory-strategy level, dan project-operational
level.
Dalam penjabaran lebih luas, tahapan dalam proses komunikasi dapat disusun sebagai
berikut:
1.Formulasi misi lembaga: pernyataan umum tentang tujuan, filosofi dan alasan
berdirinya/keberadaan lembaga yang bersangkutan.
2. Melakukan analisis terhadap kondisi dan kemampuan internal lembaga (:evaluasi diri).
5. Menganalisa dan menyusun prioritas opsi-opsi tersebut dengan mengacu pada visi/misi
lembaga dan m
6. Memilih/merumuskan serangkaian tujuan jangka panjang dan grand strategy yang akan
diwujudkan melalui pilihan atau opsi terpilih.
7. Menyusun tujuan tahunan dan strategi jangka pendek yang sejalan/sesuai dengan tujuan
jangka panjang dan grand strategies yang dipilih.
8. Implementasi opsi-opsi strategis dengan cara alokasi sumber keuangan, sesuai dengan
tugas, orang, struktur teknologi dan sistem reward..
Sedangkan elemen utama dalam perencanaan komunikasi terdapat empat macam, yaitu :
Pada proses perencanaan tersebut, dampak ataupun akibat yang dihasilkan sangat bergantung
pada ke-empat elemen perencanaan. Dalam proses perencanaan tersebut, peran komunikasi
merupakan ketrampilan penting yang harus dimiliki oleh para manager. Karenanya dapat
dikatakan pula bahwa perencanaan komunikasi meliputi fungsi-fungsi manajemen , yaitu :
1. Merencanakan (Planning).
2. Mengadakan (Organizing).
3. Mengutamakan (Leading).
4. Mengawasi (Controlling).
Dalam kehidupan nyata mungkin ada yang menyampaikan pesan/ide (encoding) yang
merupakan hasil pengolahan ide (stimulus) berdasarkan kesan (perception) dan penerjemahan
(interpretation) si penyampai ; ada yang menerima atau mendengarkan pesan; ada pesan itu
sendiri; ada media (transmission through a channel) dan tentu ada respon berupa tanggapan
terhadap pesan (feedback).
Menurut Rudolp F.Verdeber dalam buku, Communicate, 1978, kesan atau persepsi dapat
didefinikan sebagai interpretasi bermakna atas sensasi sebagai representatif obyek eksternal.
Proses menafsirkan informasi Indrawi. Jika persepsi kita tidak akurat kita tidak munglkin bisa
berkomunikasi secara efektif .
Dalam berkomunikasi, kita pasti memiliki persepsi tertentu pada pendengar begitu pula
sebaliknya. Kekeliruan yang sering terjadi dalam berkomunikasi adalah ketika seseorang
menyampaikan informasi dengan ukurannya sendiri. Ini harus dihindarkan karena
komunikasi senantiasa melibatkan orang lain. Ahli komunikasi berpesan jika akan berhasil,
maka rumusan kunci yang harus dipegang adalah “Know your audience!”
1. Analisa khalayak, merupakan tahap awal yang sangat menentukan arah dan tujuan
perencanaan. Tahap ini menganalisi segmen masyarakat sasaran yang kita hadapi dari
segi sosiodemografis (pendidikan, usia, jenis kelamin, etnis, kepercayaan, bahasa,
pekerjaan) dan juga dari segi psikografis (aspirasi, kesenangan, dan kebiasaan
kebiasaan). Pemahaman komprehensif mengenai tatanan masyarakat ini diperlukan
untuk menentukan khalayak sasaran dan format kegiatan yang sesuai dengan
keinginan komunikator dan kebutuhan khalayak sasaran.
Perumusan tujuan. Tahap ini untuk menentukan apa yang ingin dicapai dengan program-
program yang dilakukan .Pemilihan Media. Langkah pemilihan media sebagai saluran pesan
memerlukan kecermatan, dengan mempertimbangkan kelemahan dan keunggulan sifat
masing-masing media. Setidaknya diperlukan media yang dapat di akses oleh masyarakat
sasaran.
Evaluasi. Tahap ini melihat bagaimana program berjalan sesuai dengan tujuan, sejauh
mana program yang dirancang telah tercapai, faktor-faktor pendukung dan penghambat
selama program berjalan.
A. PENGERTIAN PROMKES
Promosi kesehatan (Promkes) merupakan proses intelektual, psikologikal, dan sosial
meningkatkan kemampuan individu, keluarga, dan masyarakat untuk hidup sehat. Proses ini
didasarkan pada prinsip ilmiah, fasilitasi proses belajar, dan perubahan perilaku secara suka
rela.
B. PERENCANAAN PROMKES
Perencanaan Promkes merupakan bagian dari siklus administrasi yang terdiri dari tiga
fase, yaitu:
1. fase perencanaan atau menyusun kegiatan yang akan dilaksanakan dengan cara-cara
yang sistematis untuk mencapai tujuan tertentu.
2. Implementasi yaitu pelaksanaan rencana , dan
3. evaluasi atau mengukur hasil yang diperoleh melalui upaya pelaksanaan kegiatan
yang direncanakan.
C. LANGKAH-LANGKAH PERENCANAAN PROMKES
• Diagnosis masalah
• Menetapkan prioritas masalah
• Menentukan tujuan
• Menentukan sasaran
• Menentukan isi
• Menentukan metode
• Menentukan media
• Menentukan evaluasi
• Jadwal pelaksanaan
Dalam berkomunikasi, kita pasti memiliki persepsi tertentu pada pendengar begitu pula
sebaliknya. Kekeliruan yang sering terjadi dalam berkomunikasi adalah ketika seseorang
menyampaikan informasi dengan ukurannya sendiri. Ini harus dihindarkan karena
komunikasi senantiasa melibatkan orang lain. Ahli komunikasi berpesan jika akan berhasil,
maka rumusan kunci yang harus dipegang adalah “Know your audience!”
1. Analisa khalayak, merupakan tahap awal yang sangat menentukan arah dan tujuan
perencanaan. Tahap ini menganalisi segmen masyarakat sasaran yang kita hadapi dari
segi sosiodemografis (pendidikan, usia, jenis kelamin, etnis, kepercayaan, bahasa,
pekerjaan) dan juga dari segi psikografis (aspirasi, kesenangan, dan kebiasaan
kebiasaan). Pemahaman komprehensif mengenai tatanan masyarakat ini diperlukan
untuk menentukan khalayak sasaran dan format kegiatan yang sesuai dengan
keinginan komunikator dan kebutuhan khalayak sasaran.
Perumusan tujuan. Tahap ini untuk menentukan apa yang ingin dicapai dengan program-
program yang dilakukan .Pemilihan Media. Langkah pemilihan media sebagai saluran pesan
memerlukan kecermatan, dengan mempertimbangkan kelemahan dan keunggulan sifat
masing-masing media. Setidaknya diperlukan media yang dapat di akses oleh masyarakat
sasaran.
Rancangan Pesan. Diperlukan upaya terus-menerus dalam meningkatkan ketrampilan
komunikator agar senantiasa mengetahui perkembangan dan wacana masyarakat. Selain
bobot materi yang harus diperhatikan, juga kesesuaian pola pikir masyarakat sasaran yang
dihadapi, termasuk kesesuaian media yang digunakan. Peran kreatifitas komunikator menjadi
hal utama.
Produksi dan distribusi media. Produksi media berkaitan dengan kemasan pesan. Karena
itu unsur estetika sangat berperan untuk menarik perhatian masyarakat. Demikian juga
dengan distribusi pesan, dimana pemilihan waktu yang tepat menjadi kunci keberhasilan
distribusi.
Evaluasi. Tahap ini melihat bagaimana program berjalan sesuai dengan tujuan, sejauh
mana program yang dirancang telah tercapai, faktor-faktor pendukung dan penghambat
selama program berjalan.
Pada proses perencanaan tersebut, dampak ataupun akibat yang dihasilkan sangat
bergantung pada ke-empat elemen perencanaan. Dalam proses perencanaan tersebut, peran
komunikasi merupakan ketrampilan penting yang harus dimiliki oleh para manager.
Karenanya dapat dikatakan pula bahwa perencanaan komunikasi meliputi fungsi-fungsi
manajemen , yaitu :
Merencanakan (Planning).
Mengadakan (Organizing).
Mengutamakan (Leading).
Mengawasi (Controlling).
Dalam kehidupan nyata mungkin ada yang menyampaikan pesan/ide (encoding) yang
merupakan hasil pengolahan ide (stimulus) berdasarkan kesan (perception) dan
penerjemahan (interpretation) si penyampai ; ada yang menerima atau mendengarkan pesan;
ada pesan itu sendiri; ada media (transmission through a channel) dan tentu ada respon
berupa tanggapan terhadap pesan (feedback).
Tentu tidaklah mudah untuk membuat sebuah komunikasi berjalan dengan menghasilkan
kesepakatan secara utuh sesuai tujuannya. Karena, salah satu prinsip dalam berkomunikasi,
yakni terdapatnya kesulitan-kesulitan pokok dalam mencapai tujuan. Kesulitan-kesulitan
internal ini merupakan hal yang biasa dialami dialami oleh penyampai ide maupun
penerimanya. Namun demikian, yang paling mendasar dalam sebuah kegiatan komunikasi
adalah adanya rasa saling percaya. Kalau sudah percaya, biasanya apapun yang dikatakan
pastilah diterima. Satu hal lagi, efisiensi. Komunikasi yang efisien adalah komunikasi yang
tidak membutuhkan upaya besar agar mencapai tujuannya.
Kualitas komunikator
Ketika berkomunikasi, kita pasti memiliki persepsi tertentu pada pendengar begitu pula
sebaliknya. Kekeliruan yang sering terjadi dalam berkomunikasi adalah ketika seseorang
menyampaikan informasi dengan ukurannya sendiri. Ini harus dihindarkan karena
komunikasi senantiasa melibatkan orang lain. Ahli komunikasi berpesan jika akan berhasil,
maka rumusan kunci yang harus dipegang adalah “Know your audience!”
C. PERENCANAAN KOMUNIKASI
Dari beberapa hal diatas, ternyata berkomunikasi ataupun mengkomunikasikan sesuatu
tidaklah mudah, beberapa hal yang harus dikaji seksama dalam perencanaan komunikasi :
Analisa khalayak, merupakan tahap awal yang sangat menentukan arah dan tujuan
perencanaan. Tahap ini menganalisi segmen masyarakat sasaran yang kita hadapi dari segi
sosiodemografis (pendidikan, usia, jenis kelamin, etnis, kepercayaan, bahasa, pekerjaan) dan
juga dari segi psikografis (aspirasi, kesenangan, dan kebiasaan-kebiasaan). Pemahaman
komprehensif mengenai tatanan masyarakat ini diperlukan untuk menentukan khalayak
sasaran dan format kegiatan yang sesuai dengan keinginan komunikator dan kebutuhan
khalayak sasaran
Perumusan tujuan. Tahap ini untuk menentukan apa yang ingin dicapai dengan program-
program yang dilakukan.
Pemilihan Media. Langkah pemilihan media sebagai saluran pesan memerlukan kecermatan,
dengan mempertimbangkan kelemahan dan keunggulan sifat masing-masing media.
Setidaknya diperlukan media yang dapat di akses oleh masyarakat sasaran.
Produksi dan distribusi media. Produksi media berkaitan dengan kemasan pesan. Karena itu
unsur estetika sangat berperan untuk menarik perhatian masyarakat. Demikian juga dengan
distribusi pesan, dimana pemilihan waktu yang tepat menjadi kunci keberhasilan distribusi.
Evaluasi. Tahap ini melihat bagaimana program berjalan sesuai dengan tujuan, sejauh mana
program yang dirancang telah tercapai, faktor-faktor pendukung dan penghambat selama
program berjalan.
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
Komunikasi adalah suatu ketrampilan penting yang dibutuhkan dalam manajemen. Kegiatan
komunikasi pada prinsipnya adalah aktivitas pertukaran ide atau gagasan.
Perencanaan adalah pernyataan tertulis mengenai segala sesuatu yang akan atau yang harus
dilakukan.
Saran
Kami merasa dalam penyajian makalah ini masih sangat banyak kekurangan dan kelemahan
maka dari itu sudi kiranya teman-teman memberikan kritikan/saran, yang nantinya akan
berguna untuk memperbaiki hasil makalah ini dan bermanfaat bagi kita semua.
BAB IV
DAFTAR PUSTAKA
Universitas Negeri Malang. 2000. Pedoman Penulisan Karya Ilmiah (PPKI). Malang:
Universitas Negeri Malang.
Wiryan